Sebagai suatu negara yang memiliki kebudayaan yang melimpah, Indonesia memiliki cara tersendiri dalam penanganan pandemi Covid-19 yang disesuaikan dengan budaya dan kondisi ancaman di masing-masing daerah, termasuk Tana Luwu. Sebagai wilayah eks Kerajaan Luwu, Tana Luwu memiliki kearifan lokal yang beragam. Kearifan lokal dapat dimanfaatkan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan memitigasi bencana, termasuk dalam merespons pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini mendeskripsikan sisi lain dari penanggulangan pandemi Covid-19 yaitu melalui kearifan lokal di Tana Luwu. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Wawancara, observasi, dan telaah dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang dipilih yang dianalisis menggunakan interaktif data. Selain menggunakan data primer, penelitian juga menggunakan data sekunder dengan sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menghasilkan bahwa masyarakat Tana Luwu memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang wabah sebelum Covid-19 dengan sebutan Ra’ba Biang. Kedua, Masyarakat Adat Banualemo menggunakan kearifan lokal berupa cairan disinfektan alami, karantina wilayah, dan ketersediaan pangan. Ketiga, program Balla Ewako mampu membangkitkan keterlibatan masyarakat dalam penanganan Covid-19 dengan program ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, dan ketahanan keamanan. Keempat, pemerintah menggunakan Budaya Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge untuk kesadaran masyarakat dalam merespon Covid-19.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024