Sasirangan sudah sangat umum dikenal dikalangan masyarakat Kalimantan Selatan dan telah lekat dalam kehidupan keseharian masyarakat, karena sasirangan digunakan sebagai seragam baik pemerintahan, swasta, lembaga pendidikan hingga digunakan dalam momen spesial seperti undangan atau rapat pertemuan dan lain sebagainya. Sebagai warisan dan kearifan lokal budaya maka sasirangan dijaga dan dilestarikan masyarakat dengan beragam motif dan warna. Pewarna alami perlu dan sangat baik digunakan untuk kain sasirangan karena bersumber dari tumbuh – tumbuhan yang tidak menghasilkan limbah atau zat pencemar sehingga ramah lingkungan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan sebagai bentuk upaya melestarikan kearifan lokal dengan memperkenalkan alternatif pewarna alami untuk kain sasirangan yang aman dan ramah lingkungan. Pengabdian dilaksanakan dengan mengikuti metode yang meliputi observasi dan pemberian materi sosialisasi beserta dengan angket respon terhadap kegiatan yang dilakukan di desa Sungai Gampa, kecamatan Rantau Badauh. Proses penyampaian materi sosialisasi mencakup uraian sumber pewarna alami kain sasirangan serta komposisi tambahan yang dapat mengatur degradasi dan jenis warna. Hasil kegiatan menunjukkan kegiatan telah berlangsung dengan baik dan aktif. Berdasarkan rata-rata persentase angket respon peserta yang mencapai 98,75% disimpulkan bahwa khalayak sasaran dapat menambah dan meningkatkan pemahaman serta pengetahuan akan pewarna alami kain sasirangan yang aman, dan ramah lingkungan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024