Dalam mencapai tumbuh kembang optimal pada anak dibutuhkan asupan nutrisi yang baik dan gizi seimbang. Pada saat lahir bayi wajib diberikan ASI eksklusif sebagai pemenuhan nutrisi, kemudian setelah usia enam bulan diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Makanan pendamping dapat dibuat sendiri dengan memanfaatkan tanaman lokal bernilai gizi tinggi seperti bubur daun kelor. Daun kelor dapat digunakan untuk mengatasi malnutrisi pada anak. Potensi tanaman lokal bernilai gizi tinggi seperti daun kelor belum dimanfaatkan dengan baik sehingga perlu pemanfaatan daun kelor sebagai MPASI untuk membantu meningkatkan gizi Balita di Desa Telaga Tujuh Deli Serdang, Sumatera Utara. Kegiatan ini menggunakan metode Pendidikan Masyarakat melalui penyuluhan dan bimbingan kepada mitra tentang pembuatan MPASI berbahan daun kelor yang sehat dan bergizi. Tahapan kegiatan dimulai dari Audiensi dan koordinasi kepada mitra lalu mengidentifikasi calon kelompok sasaran. Selanjutnya Tim Pengabdian Masyarakat memberi pemaparan terkait manfaat dan nilai gizi daun kelor serta menjelaskan cara pembuatan bubur daun kelor. Kemudian, melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan. Tim bersama Mitra telah melakukan penyuluhan tentang manfaat dan nilai gizi daun kelor sehingga dapat dijadikan sebagai menu MPASI Balita. Tim juga telah memberikan pemahaman dan pendampingan kepada para ibu balita tentang cara pembuatan bubur daur kelor. Tim juga memberikan bubur daun kelor kepada Balita sebagai upaya meningkatkan nilai gizi Balita.
Copyrights © 2024