Pandemi telah mengubah tatanan perilaku dan budaya, termasuk perilaku dalam belajar. Pasca covid-19, terdapat trend baru dalam pendekatan pembelajaran, yaitu memadukan antara pembelajaran dengan panduan guru dan pembelajaran mandiri di rumah. Kondisi ini menghendaki orang tua juga memiliki keterampilan untuk mendampingi anak dalam belajar. Peran ini menjadi tantangan baru bagi orang tua, karena mendapatkan tugas strategis untuk memfasilitasi belajar anaknya. Orang tua memiliki kebutuhan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak. Sementara itu, karakteristik dari usia anak adalah usia bermain. Anak lebih bisa menyerap dan mengelola pengetahuannya melalui aktivitas bermain. Persoalannya, para orang tua merasa dirinya tidak memiliki kemampuan untuk memfasilitasi belajar dan membuat media belajar yang menyenangkan bagi anak. Untuk itu, diperlukan keterampilan orang tua dalam membuat permainan edukatif. Sehingga pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan orang tua dalam mengelola belajar anak usia sekolah dasar melalui pembuatan permainan edukatif. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari (1) pelatihan, (2) pembentukan komunitas orang tua pengembangan permainan edukatif, (3) mentoring, (4) shared learning, (5) evaluasi program pelatihan. Partisipan dalam pelatihan ini terdiri dari 21 orang tua siswa. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan kemampuan orang tua dalam memilih, menggunakan dan membuat permainan edukatif untuk memfasilitasi belajar anak. Dari hasil uji paired-sample t test menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pelatihan (p = 0.001). Dengan melakukan uji effect size menggunakan eta squared, diperoleh effect size yang besar (eta squared 0.620).
Copyrights © 2025