Abstrak: Permasalahan limbah padat fleshing dari industri penyamakan kulit menjadi hal yang perlu diperhatikan. Limbah fleshing umumnya hanya ditimbun di lahan atau dibakar yang dapat mencemari lingkungan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu terwujudnya pemanfaatan limbah fleshing sebagai pakan maggot dan meningkatkan nilai tambah limbah penyamakan kulit pada karyawan perusahaan penyamakan kulit di Yogyakarta dan untuk meningkatkan softskill dan hardskill peserta dalam budidaya maggot. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Kampus 1 Politeknik ATK Yogyakarta. Pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahap: (1) persiapan dan survei, (2) penyuluhan materi dan praktik budidaya maggot dari limbah fleshing, dan (3) evaluasi kegiatan diklat. Pelatihan dalam bentuk praktik budidaya maggot terdiri dari tiga tahap yaitu penetasan telur maggot, pembiakan telur maggot, dan pemanenan maggot setelah 9-14 hariPeserta merupakan karyawan perusahaan kulit di Yogyakarta yang terdiri dari 15 pesertaTingkat pemahaman peserta terhadap materi dikategorikan baik, dengan peningkatan nilai rata-rata pretest dari (78) menjadi posttest (86). Instruktur telah memenuhi kriteria dalam ketepatan waktu, kehadiran setiap proses dan mampu menyampaikan materi dengan baik dengan nilai rata-rata 4,7 (sangat baik). Penilaian seluruh aspek kegiatan yang meliputi tema atau materi diklat, metode diklat, fasilitas, dan penyelenggaraan diklat menunjukkan nilai rata-rata 4,68 (sangat baik).Abstract: The problem of fleshing solid waste from the leather tanning industry is something that needs attention. Fleshing waste is generally only dumped on land or burned, which can pollute the environment. The aim of this community service is to realize the use of fleshing waste as maggot feed and increase the added value of tanning waste for employees of tanning companies in Yogyakarta and to improve the soft skills and hard skills of participants in maggot cultivation. The activities were carried out at Campus 1 of ATK Yogyakarta Polytechnic. The implementation of this activity is divided into 3 stages: (1) preparation and survey, (2) counseling on materials and practices for cultivating maggots from fleshing waste, dan (3) evaluation of training activities. Counseling in the form of maggot cultivation practices consists of three stages, namely hatching maggot eggs, cultivating maggot eggs, and harvesting maggots after 9-14 days. Participants are employees of a leather company in Yogyakarta consisting of 15 participants. The level of participants' understanding of the material is categorized as good, with an increase in the average pre-test score from (78) to post-test (86). The instructor has met the criteria for punctuality, attendance at each process and is able to deliver the material well with an average score of 4.7 (very good). Assessment of all aspects of activities including training themes or materials, training methods, facilities and training implementation showed an average score of 4.68 (very good).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025