Abstrak Pemberdayaan anak-anak panti asuhan melalui metode 4MW (Membaca, Menulis, Berhitung, Mengaji, dan Berwirausaha) di Malaysia menjadi fokus penting untuk meningkatkan pengetahuan, kesejahteraan ekonomi dan sosial. Anak-anak di panti asuhan yang dikelola memiliki potensi yang besar, namun seringkali terkendala oleh masalah keterbatasan akses infrastruktur, permodalan, dan kurangnya pemahaman dalam memanfaatkan teknologi informasi. Program Pengabdian Mandiri Internasional melalui penerapan metode 4MW digadang-gadang sebagai solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan membaca, menulis, berhitung, mengaji dan jiwa kewirausahaan anak-anak panti asuhan. Kendala utama yang dihadapi antara lain: kurangnya waktu untuk berlatih membaca dan berhitung, terbatasnya akses dan sumber daya untuk pelatihan, serta mahalnya biaya untuk penggunaan internet. Selain itu, stereotip sosial dan keterbatasan waktu juga menghambat keterlibatan penuh anak-anak panti asuhan dalam dunia pendidikan dan jiwa kewirausahaan. Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Universitas Sumatera Utara (USI) bersama dengan Pusat Kajian Wanita dan Gender (Kanita) Universiti Sain Malaysia (USM) membuat program Pengabdian Internasional Mandiri bersama Panti Asuhan Rumah Kesayangan di Penang, Malaysia melalui Program 4MW. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan agar anak-anak panti asuhan memahami dan lebih mahir dalam membaca, menulis, berhitung, mengaji dan berwirausaha. Penguasaan konsep 4MW mencapai hasil 90% dimana  tercapai peningkatan pengetahuan 4 MW, upaya pemberdayaan anak-anak panti asuhan di bidang pendidikan dan ekonomi, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini bagi anak-anak panti asuhan. Kata kunci: anak panti asuhan; 4MW; USM; USU; pelayanan internasional AbstractEmpowering orphanage children through the 4MW method (Reading, Writing, Counting, Reciting the Koran, and Entrepreneurship) in Malaysia is an important focus to improve knowledge, economic and social welfare. Children in orphanages that are managed have great potential, but are often constrained by problems of limited access to infrastructure, capital, and lack of understanding in utilizing information technology. The Mandiri International Service Program through the application of the 4MW method is predicted to be a solution that can improve the knowledge, skills of reading, writing, counting, reciting the Koran and the entrepreneurial spirit of orphanage children. The main obstacles faced include: lack of time to practice reading and arithmetic, limited access, and resources for training, and high costs for internet use. In addition, social stereotypes and time constraints also hinder the full involvement of orphanage children in the world of education and entrepreneurial spirit. The Center for Gender and Child Studies (PSGA) of the University of North Sumatra (USI) together with the Center for Women and Gender Research (Kanita) of Universiti Sain Malaysia (USM) created an Independent International Service program with the Rumah Kesayangan Orphanage in Penang, Malaysia through the 4MW Program. This community service program aims to provide training and assistance so that the children of the orphanage understand and are more proficient in reading, writing, counting, reciting the Koran and entrepreneurship. Built up of 4MW concept will open up new opportunities in understanding in the field of education. This program supports efforts to empower children of the orphanage in the fields of education and economy, fostering an early entrepreneurial spirit for children of the orphanage. Keywords: orphanage children; 4MW; USM; USU; international service
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025