Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sering menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) karena cepatnya perkembangan dan cenderung fluktuatif yang biasa terjadi di wilayah negara tropis. Jawa Timur tepatnya di Kecamatan Besuki menjadi salah satu wilayah dengan prevalensi KLB demam berdarah dengue yang cukup tinggi setelah Kecamatan Situbondo. Terbatasnya tenaga ahli serta kurangnya fasilitas kesehatan menjadi faktor penghambat tersampaikannya informasi kesehatan pada warga sekitar, mulai dari pencegahan penyakit secara mandiri hingga pengobatan. Oleh karena itu, perlu adanya penyampaian informasi kesehatan menggunakan media inovatif yang menarik terlebih untuk anak-anak sebagai pondasi pengetahuan dalam mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak dini. Sasaran kegiatan ini adalah siswa SD Negeri 02 Besuki dengan jumlah 30 siswa. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini  menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyampaian materi menggunakan movable book dengan hasil (p-value=0.000). Selain itu, adanya edukasi melalui movable book mampu mendorong siswa untuk secara sadar dapat melindungi diri mereka sendiri dari gigitan nyamuk Aedes aegepti. Selain itu dengan edukasi pengenalan gejala demam berdarah juga dapat memungkinkan anak-anak untuk mengenali gejala awal demam berdarah. Utilization of Moveable Book Innovation as an Improvement of Dengue Fever Prevention Education for Students of SD Negeri 02 Besuki, Situbondo Regency  Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) frequently escalates into outbreaks due to its rapid spread and fluctuating patterns, particularly in tropical regions. East Java, specifically Besuki District, ranks among the areas with a high prevalence of DHF outbreaks, second only to Situbondo District. The scarcity of medical professionals and inadequate healthcare facilities hinder the effective dissemination of crucial health information to the community, ranging from self-preventive measures to proper treatment. Consequently, it is essential to convey health education through innovative and engaging media, particularly targeting children as a crucial foundation for early DHF prevention. The primary audience of this initiative consists of students from SD Negeri 02 Besuki with a total of 30 students. The outcomes of this community service program reveal a significant improvement in students'knowledge levels before and after receiving educational materials through interactive movable books with results (p-value=0.000). Furthermore, this approach has motivated students to take proactive steps in protecting themselves from Aedes aegypti mosquito bites. Additionally, the education on recognizing dengue fever symptoms has empowered children to identify early signs of the disease
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025