Implementasi skill passport membantu siswa dalam merencanakan dan memantau perkembangan mereka sendiri, tetapi juga memfasilitasi proses evaluasi yang holistik oleh guru dan pihak terkait dalam mengukur pencapaian keterampilan. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui implementasi skill passport di SMK bidang keahlian tata boga. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif deskriptif digunakan untuk memperoleh informasi yang mendalam mengenai implementasi skill passport di SMK. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan data dari wawancara dengan kepala sekolah, kaprodi, ketua LSP, dan guru produktif di SMK Pusat keunggulan. Hasil penelitian ini menunjukkan para guru telah mengetahui terkait ASEAN Toolsbox yang dikembangkan dari ACCSTP dan CATC. Namun, sebagian besar guru dan SMK belum menerapkan pembelajaran berbasis ASEAN Toolsbox. Faktor penyebabnya yaitu kurangnya pemahaman dan pelatihan tentang ASEAN Toolsbox dan standar ACCSTP; tantangan dalam menyesuaikan kurikulum dengan standar ASEAN, keterbatasan waktu dan beban kerja guru; dan keterbatasan pengetahuan tentang kebutuhan industri dan globalisasi. Selain itu, pelaksanaan uji kompetensi (UKK) di SMK bidang keahlian Tata Boga dilaksanakan melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) 1. Adanya perubahasan skema uji kompetensi siswa SMK yang semula skema klaster berubah menjadi skema kualifikasi dan pada akhirnya saat ini berubah menjadi skema okupasi. Temuan lainnya, implementasi perekaman capaian kompetensi sebagai portofolio siswa di SMK bidang keahlian Tata Boga di Provinsi Kalimantan Timur masih terbatas pada bentuk asesmen capaian pembelajaran mata pelajaran yang dilakukan setiap semester dan hanya sebatas evaluasi penguasaan konten mata pelajaran dan belum mengarahkan evaluasi capaian kompetensi baik berdasarkan SKKNI maupun ASEAN Toolsbox.
Copyrights © 2025