Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang

STATUS GIZI DAN KADAR GLUKOSA DARAH LANSIA DI POSYANDU ABIYOSO POLKESBAYA

Juliana Christyaningsih (Unknown)
Luthfi Rusyadi (Unknown)
Imam Sarwo (Unknown)
Ferry Kriswandana (Unknown)
Sri Utami (Unknown)
I Dewa Gede Hari Wisana (Unknown)
Edy Haryanto (Unknown)
Minarti (Unknown)
Hilmi Yumni (Unknown)
Dwi Wahyu Wulan Sulistyowati (Unknown)
Irwan Sulistio (Unknown)
Taufiqurrahman (Unknown)
Isnanto (Unknown)
Endro Yulianto (Unknown)
Retno Sasongko Wati (Unknown)
Fitri Rokhmalia (Unknown)
Siti Mar'atus (Unknown)
Slamet Wardoyo (Unknown)
Liliek Soetjiatie (Unknown)
Yuni Ginarsih (Unknown)
Ira Rahayu Tiyar Sari (Unknown)
Ira Puspitasari (Unknown)



Article Info

Publish Date
06 Nov 2024

Abstract

Currently, the percentage of the elderly population in Indonesia has increased much higher than in previous years. As people age, their immune system decreases and they are more likely to be affected by diabetes mellitus. In Indonesia, diabetes mellitus currently ranks as the third most prevalent cause of mortality following cardiovascular disease. Diabetes mellitus is closely associated with blood glucose levels. People with high blood glucose levels have a tendency to be overweight or obese. The increasing prevalence of diabetes mellitus in the elderly, it will have an impact on hampering the development of the country. To improve the quality and life expectancy in the elderly, preventive measures are needed to increase excess glucose levels in the body. From these problems, community service activities were conducted in the form of health checks on nutritional status and blood glucose in elderly participants. The activity took place at the Abiyoso Integrated service post Polkesbaya on May 3, 2023. From the results of the examination, it was found that most of the elderly participants who participated in the activity had excess nutritional status but had normal blood glucose in the body. From this it can be concluded that high blood glucose levels in the body are not always determined by a person's nutritional status, but also lifestyle, and diet. Saat ini, presentase penduduk lanjut usia di Indonesia telah meningkat jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Seiring bertambahnya usia pada seseorang, daya tahan tubuh manusia akan semakin menurun dan cenderung menderita diabetes melitus. Di Indonesia, penyakit diabetes melitus menempati posisi ketiga sebagai pemicu kematian tertinggi setelah penyakit kardiovaskular. Penyakit diabetes melitus memiliki kaitan erat dengan kadar glukosa dalam darah. Seseorang yang memiliki kadar glukosa dara tinggi cenderung memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Dengan semakin meningkatnya prevalensi penderita diabetes melitus pada masa lansia, akan mengakibatkan dampak terhambatnya pembangunan negara. Untuk meningkatkan kualitas dan harapan hidup pada masa lansia diperlukan tindakan pencegahan kenaikan kadar glukosa berlebih dalam tubuh. Dari permasalahan tersebut dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk pemeriksaan kesehatan status gizi dan glukosa darah pada peserta lansia. Kegiatan berlangsung di posyandu Abiyoso Polkesbaya pada tanggal 3 Mei 2023. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan bahwa sebagian besar peserta lansia yang mengikuti kegiatan memiliki status gizi berlebih tetapi memiliki glukosa darah yang normal dalam tubuh. Dari hal ini dapat disimpulkan tingginya kadar glukosa darah dalam tubuh tidak selalu ditentukan dari status gizi seseorang, melainkan juga gaya hidup, dan pola makan

Copyrights © 2024