Madrasah Ibtidaiyah (MI) memegang peranan strategis dalam pembentukan karakter, spiritualitas, dan kompetensi dasar anak-anak Muslim sejak dini. Keunikan MI terletak pada integrasi antara fungsi akademik dan keagamaan dalam satu sistem pendidikan. Namun, penyelenggaraan layanan pendidikan yang berkualitas, khususnya dalam dua model yaitu reguler dan boarding school, menghadirkan tantangan besar dalam hal manajemen pembiayaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis manajemen pembiayaan pada dua sistem pendidikan yang diterapkan di MI Kebon Cinta Cirebon, yaitu sistem reguler dan boarding school. Fokus kajian meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan pembiayaan pada masing-masing sistem. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MI Kebon Cinta menerapkan strategi pembiayaan yang berbeda pada masing-masing sistem untuk menyesuaikan kebutuhan operasional, fasilitas, serta pelayanan pendidikan. Pada sistem reguler, pembiayaan lebih sederhana dengan sumber utama dari dana BOS dan yayasan, sedangkan pada sistem boarding school, pembiayaan mencakup kebutuhan asrama, konsumsi, dan kegiatan pembinaan karakter yang bersumber dari iuran bulanan santri serta subsidi yayasan. Meskipun menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan, pihak madrasah mampu menjaga efisiensi dan transparansi melalui sistem pencatatan dan pengawasan yang cukup baik. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan model manajemen pembiayaan yang adaptif dan kontekstual pada madrasah dengan sistem ganda.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025