Stunting merupakan masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan anak dan berdampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia. Pemanfaatan tanaman lokal bernutrisi tinggi seperti daun kelor (Moringa oleifera), wortel (Daucus carota), tomat (Solanum lycopersicum), dan bayam (Spinacia oleracea) berpotensi menjadi strategi preventif melalui penyediaan suplemen gizi dalam bentuk gummy candy yang disukai anak-anak. Penelitian ini mengintegrasikan pendekatan community-based action research untuk memberdayakan 20 ibu PKK di Desa Biring Kassi, Kabupaten Takalar, melalui edukasi gizi, pelatihan pengolahan pangan sesuai standar keamanan, serta pengembangan usaha mikro berbasis pangan lokal. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan gizi ibu (dari 75–90% menjadi 100%), persepsi positif terhadap manfaat ekonomi produk (dari 80–85% menjadi 100%), dan keterampilan produksi gummy candy (dari 10–15% menjadi 100%). Inovasi ini memperkuat ketahanan ekonomi keluarga sekaligus mendukung penurunan prevalensi stunting secara berkelanjutan. Pendekatan ini relevan sebagai model replikasi di daerah pedesaan lain dengan permasalahan gizi serupa. . Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kesadaran gizi di kalangan masyarakat tetapi juga membuka peluang usaha mikro berbasis lokal, berkontribusi pada pengurangan stunting secara inklusif, selaras dengan strategi berbasis pangan lokal terkini.
Copyrights © 2025