Pantai Tirang, Semarang, menghadapi krisis ekologi berupa abrasi parah dengan laju 17,14 m/tahun, yang mengancam keberlanjutan ekosistem pesisir. Penelitian ini bertujuan merehabilitasi kawasan Pantai Tirang melalui penanaman mangrove dan cemara laut sebagai bentuk implementasi nilai-nilai Qur'ani dalam konservasi lingkungan. Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan penanaman langsung di lapangan. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir UIN Walisongo Semarang, Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, dan komunitas Semarang Mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman 18 bibit mangrove dan 10 bibit cemara laut berhasil memberikan dampak positif secara ekologis, seperti mencegah abrasi, melindungi keanekaragaman hayati, serta mendukung keberlanjutan ekosistem pesisir. Secara sosial, kegiatan ini meningkatkan kesadaran ekologis masyarakat dan mahasiswa sebagai bagian dari tanggung jawab manusia sebagai khalifah fi al-Ard. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan berbasis nilai-nilai Qur'ani untuk mengatasi masalah lingkungan dan menciptakan paradigma kesadaran ekologis berkelanjutan. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa konservasi berbasis Qur'ani memiliki potensi besar dalam menangani krisis lingkungan. Namun, keberlanjutan program memerlukan monitoring jangka panjang dan peningkatan keterlibatan masyarakat lokal. Penelitian ini menjadi contoh konkret bagaimana ajaran Islam dapat diterapkan untuk solusi ekologis yang mendukung tujuan syariat (maqashid syariah).
Copyrights © 2024