Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GREEN-DEEN IN THE QUR'AN: A STUDY OF TAFSIR AL-IBRīZ THE WORK OF BISRI MUSTHOFA Mutma'inah, Mutma'inah; Abidin, Ahmad Azis; Nada, Fadiah Qothrun; Taufiq, Thiyas Tono
Aqlam: Journal of Islam and Plurality Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/ajip.v9i1.2803

Abstract

Abstract: Environmental damage in Indonesia is very critical so that it needs to be handled through various approaches, one of which is through reunderstanding religious texts. This article examined Bisri Musthofa's interpretation of the ecological verses in Tafsīr al-Ibrīz by exploring the concept of green-deen contained in it. This research was qualitative research by using content analysis methods with green-deen concept of Ibrahim Abdul Matin as an approach. This research found that the concept of green-deen in the book of Tafsīr al-Ibrīz includes four things: First, Allah Ta’ala dewe kang mengerani lan nguwasani alam kabeh iki, God as the owner of the whole nature and only God has dominion over it; Second, sejatine kedadiane langit bumi saisine, gulir gumantine bengi lan rino iku kabeh dadi tondo tumerap wong-wong kang podo anduweni akal nuduhake kekuasaane Allah Ta’ala, the whole creation of natures and everythings that happen in it are signs of Allah that shows God's power over the intelligent. Third, Allah Ta’ala manggonake marang siro kabeh ana ing bumine Allah Ta’ala, Allah appointed man as a khalīfah and placed them on earth to serve, take care and guard His earth. Fourth, Embo’iyo umat-umat sakduruunge sira kabeh iku ono kang anduweni agomo, kang gelem nyegah sangking nggawe kerusakan ana ing bumi, people of any religion are obliged to prevent destructions happen on Allah's earth.Keywords: Ecology; Green-Deen; Ulama Nusantara; InterpretationAbstrak: Kerusakan lingkungan hidup di Indonesia sudah sangat kritis sehingga dibutuhkan penanganan melalui berbagai pendekatan, salah satunya melalui pemahaman ulang teks keagamaan. Artikel ini mengkaji penafsiran Bisri Musthofa terhadap ayat-ayat ekologi dalam kitab Tafsīr al-Ibrīz dengan menggali konsep green-deen yang ada di dalamnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis data (content analysis) dengan menggunakan konsep green-deen Ibrahim Abdul Matin sebagai pendekatan. Penelitian menemukan bahwa konsep green-deen dalam kitab tafsir al-Ibrīz meliputi empat hal; Pertama, Allah Ta’ala dewe kang mengerani lan nguwasani alam kabeh iki, Allah sebagai pemilik alam seisinya dan hanya Allah yang berkuasa atasnya; Kedua, sejatine kedadiane langit bumi saisine, gulir gumantine bengi lan rino iku kabeh dadi tondo tumerap wong-wong kang podo anduweni akal nuduhake kekuasaane Allah Ta’ala, penciptaan alam seisinya serta segala yang terjadi di dalamnya adalah ayat Allah yang menunjukkan kekuasaan Allah bagi orang berakal. Ketiga, Allah Ta’ala manggonake marang siro kabeh ana ing bumine Allah Ta’ala, Allah menunjuk manusia sebagai khalīfah yang ditempatkan di bumi untuk melayani, mengurus dan menjaga bumi Allah SWT. Keempat, Embo’iyo umat-umat sakduruunge sira kabeh iku ono kang anduweni agomo, kang gelem nyegah sangking nggawe kerusakan ana ing bumi, manusia yang beragama haruslah mencegah terjadinya kerusakan di bumi Allah.Kata Kunci: Ekologi; Green-Deen; Nusantara’s Ulama; Tafsir
Konservasi Pantai Tirang Semarang melalui Penanaman Bakau dan Cemara Laut Internalisasi Qur'ani Ayat-Ayat Ekologi Alfirdaus, Rasya'; Qothrunnada AS, Aliyya; Nurul Latifah, Rahma; Khasanah, Maulida; Firmananda, M. Fikri; Suryo Wicaksono, M. Abdullah; Mutma'inah, Mutma'inah
Al-ihsan: Jurnal Pengabdian Agama Islam Vol. 1 No. 2 (2024): Al-Ihsan : Jurnal Pengabdian Agama Islam
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/aijpai.2024.20146

Abstract

Pantai Tirang, Semarang, menghadapi krisis ekologi berupa abrasi parah dengan laju 17,14 m/tahun, yang mengancam keberlanjutan ekosistem pesisir. Penelitian ini bertujuan merehabilitasi kawasan Pantai Tirang melalui penanaman mangrove dan cemara laut sebagai bentuk implementasi nilai-nilai Qur'ani dalam konservasi lingkungan. Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan penanaman langsung di lapangan. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir UIN Walisongo Semarang, Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, dan komunitas Semarang Mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman 18 bibit mangrove dan 10 bibit cemara laut berhasil memberikan dampak positif secara ekologis, seperti mencegah abrasi, melindungi keanekaragaman hayati, serta mendukung keberlanjutan ekosistem pesisir. Secara sosial, kegiatan ini meningkatkan kesadaran ekologis masyarakat dan mahasiswa sebagai bagian dari tanggung jawab manusia sebagai khalifah fi al-Ard. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan berbasis nilai-nilai Qur'ani untuk mengatasi masalah lingkungan dan menciptakan paradigma kesadaran ekologis berkelanjutan. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa konservasi berbasis Qur'ani memiliki potensi besar dalam menangani krisis lingkungan. Namun, keberlanjutan program memerlukan monitoring jangka panjang dan peningkatan keterlibatan masyarakat lokal. Penelitian ini menjadi contoh konkret bagaimana ajaran Islam dapat diterapkan untuk solusi ekologis yang mendukung tujuan syariat (maqashid syariah).
FROM TRASH TO TREASURE: MENGUBAH BOTOL PLASTIK MENJADI TEMPAT PENSIL BERSAMA ASN MENGAJAR KOTA SEMARANG Nurhalisa S; Barokah, Ziadatul; Febriyanti, Febriyanti; Friska, Aghniya Mutiara; Fardia, Amita; Husna , Indah Khotimatul; Amalia, Zulfa; Mutma'inah, Mutma'inah
GLOBAL ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): November 2025, GLOBAL ABDIMAS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51577/globalabdimas.v5i2.621

Abstract

Sampah plastik menjadi salah satu tantangan lingkungan utama karena sifatnya yang sulit terurai secara alami, memerlukan waktu hingga ratusan tahun. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi edukatif melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan anak-anak usia sekolah dasar di Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang. Program ini dilakukan bekerja sama dengan komunitas ASN Mengajar untuk meningkatkan kesadaran dan kreativitas peserta dalam mengelola sampah plastik. Kegiatan utama berupa pelatihan daur ulang limbah botol plastik menjadi tempat pensil yang bernilai guna. Metode yang digunakan mencakup, pertama, ceramah yang digunakan untuk menyampaikan materi dasar tentang pengelolaan sampah serta langkah-langkah mendaur ulang botol plastik, kedua, dilakukan demonstrasi langsung oleh instruktur dan pendamping untuk memperlihatkan proses pembuatan tempat pensil dari botol plastik secara sistematis disertai dengan media video, ketiga, praktik langsung yang dilakukan oleh peserta dengan bimbingan dari pendamping, dan keempat, dilakukan evaluasi hasil karya dari peserta untuk memberikan umpan balik serta mendorong semangat mereka dalam menghasilkan produk kreatif yang bermanfaat. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi dari 31 peserta yang aktif mengikuti seluruh rangkaian acara, mulai dari memahami konsep daur ulang hingga menghasilkan produk jadi. Proses pembuatan tempat pensil dari botol plastik melibatkan langkah-langkah sederhana yang dapat dengan mudah diikuti oleh anak-anak. Selain memberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan sampah, kegiatan ini juga mengasah keterampilan dan kreativitas mereka. Pelatihan ini efektif dalam mengurangi dampak sampah plastik, meningkatkan kesadaran lingkungan, dan memberdayakan peserta untuk menciptakan barang bernilai ekonomis. Program serupa diharapkan dapat diterapkan secara luas untuk membangun kebiasaan peduli lingkungan sejak usia dini.