Kegiatan budidaya ikan nila dengan kolam terpal di Desa Timbuseng memiliki beberapa kendala, salah satunya adalah masalah keamanan. Pencurian ikan nila di kolam budidaya merupakan masalah yang sering dihadapi oleh para pembudidaya ikan ikan, khususnya di daerah pedesaan atau wilayah dengan pengawasan terbatas. Jumlah ikan yang ditebar salah pembudidaya ikan di Desa Timbuseng yang merupakan milik sekolah Tahfidz Muamalah AL Qudsiyah yaitu sebanyak 750 ekor benih di setiap kolam, tetapi setelah kasus pencurian terjadi maka jumlah ikan yang masih ada hanya sekitar 100 ekor. Jumlah kerugian ditaksir mencapai 1,5 juta setiap kolam ikan dengan berbagai biaya yang telah dikeluarkan selama pemeliharaan ikan. Ikan nila (Oreochromis niloticus) menjadi target utama pencurian karena memiliki nilai ekonomis tinggi, mudah dibudidayakan, dan permintaan pasar yang stabil. solusi inovatif untuk meningkatkan keamanan kolam ikan nila. Salah satu inovasi yang dapat diterapkan adalah pembuatan tutup kolam ikan dengan besi dan kawat galvanish. Tutup berbahan besi dipilih karena sifatnya yang kokoh, tahan lama, dan sulit ditembus, sehingga dapat mencegah akses langsung ke kolam oleh pihak yang tidak berwenang. Inovasi ini juga dapat dirancang dengan sistem kunci atau engsel agar tetap praktis digunakan oleh pembudidaya ikan saat pemberian pakan atau pemanenan, sekaligus memberikan perlindungan maksimal terhadap ancaman pencurian.
Copyrights © 2025