: Guru memiliki peran penting dalam menciptakan pembelajaran yang efektif, namun banyak di antara mereka menghadapi tekanan emosional dan kesulitan dalam mengelola dinamika kelas. Kondisi ini berdampak pada kesejahteraan guru dan suasana belajar siswa. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan untuk memperkuat kapasitas guru Kimia tingkat SMP, SMA, dan SMK di Kabupaten Takalar dalam mengelola keseimbangan emosional dan menciptakan dinamika kelas yang inklusif melalui pelatihan berbasis komunitas guru. Tujuan utama kegiatan adalah membangun kemampuan guru dalam mengelola emosi, meningkatkan empati, dan memperkuat kolaborasi profesional antarpendidik. Kegiatan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Takalar pada tanggal 21 Juni 2025 dan diikuti oleh 25 guru Kimia yang dibagi ke dalam tiga kelompok komunitas. Metode pelaksanaan meliputi empat tahapan, yaitu persiapan kebutuhan pelatihan, pelaksanaan pelatihan interaktif, pendampingan reflektif berbasis komunitas, dan evaluasi hasil melalui pre-test, post-test, serta observasi praktik lapangan.Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada aspek pemahaman guru mengenai pengelolaan emosi (dari 56% menjadi 91%), penerapan strategi dinamika kelas inklusif (dari 61% menjadi 88%), dan keterampilan refleksi sejawat dalam komunitas (dari 48% menjadi 85%). Setiap kelompok komunitas menunjukkan kemajuan dalam kolaborasi profesional dan saling dukung secara emosional. Guru memperoleh manfaat nyata berupa peningkatan kesejahteraan psikologis, kemampuan reflektif, dan motivasi untuk melanjutkan praktik komunitas secara mandiri di lingkungan MGMP Kimia.Kegiatan ini menghasilkan model pengembangan profesional guru berbasis komunitas yang menekankan keseimbangan emosional dan kerja kolaboratif. Pendekatan ini menjadi kontribusi baru dalam pemberdayaan guru melalui keterlibatan langsung masyarakat pendidikan dalam pembelajaran sejawat yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025