Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap masalah gizi, terutama anemia defisiensi zat besi, yang dapat menurunkan konsentrasi belajar, daya tahan tubuh, dan prestasi akademik. Di wilayah pesisir Kabupaten Berau, pola konsumsi remaja cenderung rendah zat besi meskipun tersedia sumber pangan lokal yang kaya gizi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan gizi dan kesadaran pencegahan anemia melalui program pemberdayaan remaja di SMA Negeri 9 Berau. Pelaksanaan dilakukan pada tanggal 27 November 2024 dengan pendekatan edukasi partisipatif berbasis sekolah. Metode mencakup pretest pengetahuan, penyuluhan interaktif mengenai gizi seimbang dan pangan lokal kaya zat besi, pemeriksaan kadar hemoglobin, serta posttest pengetahuan. Hasil menunjukkan peningkatan rata-rata skor pengetahuan siswa sebesar 58,2 persen dan mayoritas memperoleh nilai posttest tinggi. Pemeriksaan hemoglobin mengungkapkan 51,1 persen siswa mengalami anemia, lebih tinggi pada perempuan dibanding laki-laki. Temuan ini menunjukkan bahwa edukasi partisipatif efektif meningkatkan literasi gizi remaja, namun perubahan perilaku makan membutuhkan intervensi berkelanjutan. Program ini penting untuk membangun perilaku hidup sehat dan mendukung penurunan prevalensi anemia pada remaja di wilayah pesisir.
Copyrights © 2025