cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal e-Biomedik
ISSN : 2337330X     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal eBiomedik memuat artikel penelitian, telaah ilmiah, dan laporan kasus dengan cakupan bidang kedokteran dari ilmu dasar sampai dengan aplikasi klinis.
Arjuna Subject : -
Articles 879 Documents
HUBUNGAN KADAR ASAM URAT SERUM DENGAN KADAR HIGH-SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN PADA REMAJA OBES Sarayar, Agustinus Mahardhika
eBiomedik Vol 2, No 1 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.2.1.2014.3756

Abstract

Abstract: Uric acid has low water solubility. When the concentration exceeds its solubility, it will form monosodium urate (MSU) crystals which can trigger inflammation. High sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) is one of the most liable inflammatory biomarker and recently considered as major modifiable risk factor of coronary heart disease. Serum uric acid and hs-CRP levels are often elevated in obese patients. The purpose of this study are to determine hs-CRP and serum uric acid levels and to determine the correlation between serum uric acid and hs-CRP  levels in obese adolescents. This is an analytic observational study with cross sectional design. Subject consist of 17 obese adolescents age 17-20 years with percentile of ≥ 95 in CDC BMI-for-age chart. Nonparametric analysis with Spearman test was applied to find the correlation between serum uric acid and hs-CRP levels. The mean serum uric acid and hs-CRP levels in obese subjects were 7.37 (SD 1.66) mg/dL and  1.73 (SD 1.44) mg/L respectively. In conclusion, a statistically insignificant correlation between serum uric acid and hs-CRP levels was found (p = 0.296, r = 0.14). Serum uric acid levels  are consistently higher in obese adolescents. Hs-CRP levels among obese subject shows moderate risk of developing cardiovascular disease in the future. Keywords: Adolescents, hs-CRP, obese, serum uric acid    Abstrak: Asam urat memiliki kelarutan yang rendah dalam air. Saat konsentrasi asam urat melebihi batas ambang solubilitas, akan terbentuk kristal monosodium urat yang akan memicu inflamasi. High sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) merupakan salah satu biomarker inflamasi yang belakangan ini dijadikan faktor risiko mayor yang dapat dimodifikasi dari penyakit jantung koroner. Kadar asam urat serum dan hs-CRP biasanya meningkat pada penderita obesitas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar asam urat serum dengan hs-CRP serta gambaran kadar asam urat serum dan hs-CRP pada remaja obes. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional  dengan pendekatan cross-sectional. Subjek terdiri dari 17 remaja obes usia 17-20 tahun dengan persentil ≥ 95 pada grafik IMT terhadap usia CDC. Analisis data menggunakan Spearman test digunakan untuk mengetahui korelasi antara kadar asam urat serum dengan hs-CRP. Nilai rata-rata kadar asam urat serum dan hs-CRP yang didapat secara berurutan mencapai 7,37 (SD 1,66) mg/dL dan 1,73 (SD 1,44) mg/L. Sebagai kesimpulan, hubungan kadar asam urat serum dengan hs-CRP tidak signifikan (p = 0,296) dan berkorelasi positif lemah (r = 0,14). Kadar asam urat serum pada remaja obes tergolong tinggi. Kadar hs-CRP remaja obes termasuk dalam risiko menengah untuk terkena penyakit kardiovaskular di masa mendatang. Kata kunci: Asam urat serum, hs-CRP, Obesitas, Remaja
Gambaran histopatologik lambung tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang diberi minuman kopi (Coffea Arabica L) Kuswandi, Mohammad R.; Lintong, Poppy M.; Loho, Lily L.
e-Biomedik Vol 5, No 1 (2017): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v5i1.15631

Abstract

Abstract: Coffee contains caffeine, a substance that triggers gastritis. Caffeine can stimulate the secretion of gastrin that induces secretion of HCl. HCl acid which overload can damage the gastric mucosa. This study was aimed to obtain the histopathological gastric changes in Wistar rats (Rattus norvegicus) given coffee solution (Coffea arabica L). This experimental study used 20 rats divided into four groups (five rats per group). Group A, the negative control; group B, given a standard dose of coffe 223 mg/rat/day for 30 days; group C, given a double dose of 446 mg/rat/day for 30 days; and group D, given a triple dose 669 mg/rat/ay for 30 days. All rats were terminated on day-31. The results showed the histopathological changes of group B as chronic inflammatory cells and edema; group C, chronic inflammatory cells, edema, and erosion; group D, chronic inflammatory cells that reached the submucosal layer, edema, and erosion. Conclusion: Administration of coffee of standard dose (223 mg/day in 1 ml water) to rats for 30 days showed chronic gastritis. Administration of coffee of double dose (446mg/day in 2 ml water) for 30 days showed chronic erosive gastritis. Moreover, administration of coffee of triple dose (669 mg/day in 3 ml water) for 30 days showed chronic erosive gastritis and more severe inflammation.Keywords: coffee, gastritis Abstrak: Kopi diketahui mengandung kafein yang merupakan salah satu zat pencetus gastritis. Kafein dapat merangsang sekresi gastrin kemudian merangsang pengeluaran HCl yag bila berlebihan dapat merusak mukosa lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologik lambung tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang diberi minuman kopi (Coffea Arabica L). Jenis penelitian eksperimental ini menggunakan 20 ekor tikus yang dibagi dalam empat kelompok (lima ekor tikus setiap kelompok). Kelompok A tidak diberi perlakuan; kelompok B diberi dosis standar kopi 223 mg/tikus/hari selama 30 hari; kelompok C diberi dosis dua kali lipat 446 mg/tikus/hari selama 30 hari; dan kelompok D diberi dosis tiga kali lipat 669 mg/tikus/hari selama 30 hari. Semua tikus diterminasi pada hari ke-31. Hasil penelitian menunjukkan gambaran histopatologik lambung tikus wistar pada kelompok B, berupa sel radang kronik dan edema; kelompok C, sel radang kronik, edema dan erosi; dan kelompok D, gambaran sel radang kronik yang mencapai lapisan submukosa, edema, serta erosi. Simpulan: Pemberian minuman kopi dengan dosis standar (223 mg/hari dalam 1 ml pelarut air) pada tikus selama 30 hari, menunjukkan gambaran histopatologik gastritis kronik. Pemberian kopi dengan dosis 2 kali lipat (446 mg/hari dalam 2 ml pelarut air) pada tikus selama 30 hari menunjukkan gambaran histopatologik berupa gastritis kronik erosif. Pemberian kopi dengan dosis 3 kali lipat (669 mg/hari dalam 3 ml pelarut air) pada tikus selama 30 hari menunjukkan gambaran histopatologik berupa gastritis kronik erosif dengan peradangan lebih hebat.Kata kunci: kopi, gastritis
PREVALENSI OBESITAS PADA REMAJA DI SMA KRISTEN TUMOU TOU KOTA BITUNG Tuerah, Wulan; Manampiring, Aaltje; ., Fatimawali
eBiomedik Vol 2, No 2 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.2.2.2014.5077

Abstract

Abstract: Obesity is a multifactorial disease, which is caused by excessive accumulation of fat tissue. So that it can be detrimental to health. Children who had obesity tend to have obesity during their adulthood.  The school age of children have risks to get obesity. Ignoring breakfast and tend to consume fast food, tend to make teenagers at risk of suffering obesity.The research aim to identify the obese prevalence of adolescent at Tumou Tou Christian Senior High School Bitung City. The method of research used cross sectional descriptive approach. Samples were taken of 137 people aged 13-18 years by using simple random sampling. Based on the results of waist circumference there were 17 students obtained obese category. However, by using IMT examination there were only 5 students found obese category. Therefore, it can be concluded that the prevalence of obesity in adolescent is equal to 12.40% of the sample, and consists of 2.91% boys and 9.5% among girls. Keyword: Obesity, Adolescent, Tumou Tou Christian Senior High School Bitung City.   Abstrak: Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial, yang terjadi akibat akumulasi jaringan lemak berlebihan, sehingga dapat mengganggu kesehatan. Obesitas pada anak adalah faktor penentu yang sangat penting terhadap obesitas pada usia dewasa. Salah satu kelompok umur yang berisiko terjadinya obesitas adalah kelompok umur usiasekolah. Gaya hidup remaja saat ini yang sering melewatkan sarapan dan lebih suka mengkonsumsi fast food serta cenderung sedentary life style, membuat remaja berisiko untuk menderita obesitas. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui prevalensi obesitas pada remaja di SMA Kristen Tumou Tou Kota Bitung. Jenis penelitian yang digunakan bersifat cross sectional dengan pendekatan deskriptif.Sampel yang diambil sebanyak 137 orang  dengan usia 13-18 tahun di SMA Kristen Tumou Tou Kota Bitung secara simple random sampling. Berdasarkan hasil pemeriksaan lingkar pinggang pada 137 populasi didapatkan 17 siswa termasuk dalam kategori obesitas, namun dengan menggunakan pemeriksaan IMT ditemukan 5 orang siswa yang mengalami obesitas, sehingga dapat disimpulkan prevalensi obesitas pada remaja adalah sebesar 12,40% yang terdiri dari 2,91%  remaja laki-laki dan 9,5% remaja perempuan. Kata kunci: Obesitas, Remaja, SMA Kristen Tumou Tou Kota Bitung.
PROFIL TNF-α SESAAT SETELAH MELAKUKAN SENAM ZUMBA Ratulangi, Maria R. J.; Polii, Hedison; Wungouw, Herlina I. S.
eBiomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.1.2016.10839

Abstract

Abstract: Tumor Necrosis Factor-alpha (TNF-?) is one type of pro inflammatory cytokines produced by macrophages and T cell as response to acute inflammation and trauma. Exercise can be the cause of the physical stress that can lead to muscle and joints damage. Damaged muscles and joints which caused by exercising will be responded by the body inflammatory system to release pro inflammatory cytokines. Zumba fitness is an exercise that combines dance and aerobic steps. It is an application form of High Intensity Interval Training. The objective of this research is to determine the TNF-?profile of medical students of Sam Ratulangi University shortly after zumba exercise. This research is an experimental study using post test design. The respondents are 18 medical students of Sam Ratulangi University batch 2014 who met the inclusion criterias. Blood samples were taken as soon as the respondents finished 1 hour of zumba exercise. TNF-? levels were measured with an enzyme-linked immunosorbent essay (ELISA) Quatikine ® Human TNF-?. Based on the research the highest level of TNF-? is 97,59 mg/mL and the lowest level is 34,25 pg/mL with average levels of TNF-? is 75,27 pg/mL. It can be concluded that the levels of TNF-? of all subjects lay on normal range (10 pg/mL ? 100 pg/mL).Keywords: TNF-?, immune system, zumbaAbstrak: Tumor Necrosis Factor-alpha (TNF-?) merupakan salah satu jenis sitokin pro-inflamasi yang diproduksi oleh makrofag dan sel T sebagai respon inflamasi akut atau respon terhadap trauma. Olahraga dapat menjadi penyebab stres fisik yang dapat mengakibatkan cedera otot maupun sendi. Kerusakan otot dan sendi yang diakibatkan karena berolahraga akan direspon oleh tubuh dengan dirangsangnya sistem inflamasi sehingga dilepaskan sitokin pro-inflamasi. Senam zumba adalah salah satu jenis olahraga aerobik yang menggabungkan tarian dan unsur aerobik dan merupakan bentuk penerapan dari metode High Intensity Interval Training, yakni latihan kardio yang dilakukan dalam waktu singkat dengan intensitas yang tinggi.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui profilTNF-?pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT sesaat setelah melakukan senam zumba. Penelitian ini bersifat eksperimental lapangan dengan menggunakan rancangan post test design. Subjek penelitian berjumlah 18 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi.Sampel darah diambil segera setelah senam zumba selama 1 jam. Kadar TNF-? diukur dengan menggunakan enzyme-linked immunosorbent essay (ELISA) Quatikine ® Human TNF-?.Hasil penelitian ini menunjukkan kadar TNF-?tertinggi yaitu 97,59 mg/mL dan kadar TNF-?terendah yaitu 34,25 pg/mL. Rata-rata kadar TNF-? semua subjek yaitu 75,27 pg/mL.Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwakadarTNF-?semua subjekberada pada kisaran normal (10 pg/ml ? 100 pg/ml).Kata kunci: TNF-?, sistem imun, zumba
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH PADA ANAK USIA 10-12 TAHUN DI KOTA MANADO Lumoindong, Angelya; Umboh, Adrian; Masloman, Nurhayati
eBiomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.1.2013.1607

Abstract

Abstract: Obesity is now a global problem. The prevalence is increasing not only in developed countries but also in developing countries. Currently, obesity in children is still a complex issue. The cause is multifactorial, making it hard for the implementation. The increasing of overweight and obesity in children around the world participate to boost the prevalence of hypertension in children. Observing the heredity aspect of hypertension, emerging understanding that hypertension in adults are from children. Therefore, efforts to reduce the prevalence of overweight and obesity will decrease the prevalence of hypertension in children indirectly. Objective: To determine the relationship of obesity with blood pressure in children aged 10-12 years. Methodology: This study was observational analytic cross sectional design. Results: There were 111 children as the subjects of study that meets the inclusion criteria which have been measured. Consisted of 57 girls and 54 boys. Of 111 obese children are 31 children with normal blood pressure, 55 children with high-normal blood pressure and 25 children with high blood pressure, there is a significant relationship with the Chi-Square Test (p = 0.007). Conclusion: There is a relationship between obesity and blood pressure appearance in children aged 10-12 years. Keywords: blood Pressure, hypertension, obesity.     Abstrak: Obesitas saat ini sudah menjadi masalah global. Prevalensinya meningkat tidak saja dinegara maju tapi juga di negara-negara berkembang. Obesitas pada anak sampai saat ini masih merupakan masalah yang kompleks. Penyebabnya multifaktorial sehingga menyulitkan penatalaksanaannya. Peningkatan kegemukan dan obesitas pada anak di seluruh dunia ikut mendongkrak prevalensi hipertensi pada anak. Melihat unsur keturunan dari hipertensi, muncul pemahaman bahwa hipertensi pada orang dewasa berasal dari anak-anak. Oleh karena itu upaya menurunkan prevalensi kegemukan dan obesitas akan menurunkan prevalensi hipertensi pada anak secara tidak langsung. Tujuan:  Untuk mengetahui hubungan obesitas dengan tekanan darah pada anak usia 10-12 tahun. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan potong lintang. Hasil: Terdapat 111 anak subjek penelitian yang memenuhi kriteria Inklusi yang telah diukur. Terdiri dari 57 anak perempuan dan 54 anak laki-laki. Dari 111 anak obes tersebut 31 anak dengan tekanan darah normal, 55 anak dengan tekanan darah normal tinggi dan 25 anak bertekanan darah tinggi, terdapat hubungan bermakna dengan Uji Chi-Square (p=0,007). Simpulan: Terdapat hubungan antara  obesitas dan profil tekanan darah pada anak usia 10 ? 12 tahun. Kata Kunci: Hipertensi, Obesitas, Tekanan Darah
PERAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Tangkilisan, Meilany; Sorisi, Angle; Tuda, Josef S. B.
eBiomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.3.1.2015.7422

Abstract

Abstract: The problem of public health, especially in developing coutries such as Indonesia, is based on the physical aspects such as health facilities, the treatment of disease, and non physical aspects related to the health problem. Malaria is still a public health problem because it often creates exrtraordinary events, which has great impact on quality on life and economy, and may result death. The main keys of reducing the incidence of malaria especially in high endemic areas are prevention and treatment. This study aimed to determine the role of health care facilities on the incidence of malaria in Silian Raya sub-district of Southheast Minahasa district. This was a descriptive survey study. The population was the community in Silian Raya sub-district of Southeast Minahasa district with total samples 194 respondents. The results showed that the counseling done by health workers was at the most 2 times (39.2%). Spraying insecticide by health workers was 1 time (41.8%). People that used the available health care facilities in Silian Raya sub-district, the health center, were 51.0%.Keywords: malaria, prevention, treatmentAbstrak: Masalah kesehatan masyarakat terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia didasarkan pada, aspek fisik seperti sarana kesehatan dan pengobatan penyakit, dan aspek non fisik yang menyangkut masalah kesehatan.Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), berdampak luas terhadap kualitas hidup dan ekonomi, serta dapat mengakibatkan kematian. Dalam upaya mengurangi angka kejadian malaria terutama di daerah endemis tinggi, upaya pencegahan dan pengobatan merupakan kunci utama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran sarana pelayanan kesehatan terhadap kejadian malaria di Kecamatan Silian Raya Kabupaten Minahasa Tenggara. Jenis penelitian ini adalah survey yang bersifat deskriptif. Populasi penelitian adalah masyarakat di Kecamatan Silian Raya Kabupaten Minahasa Tenggara dengan jumlah sampel 194 responden. Hasil penelitian menunjukkan penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertinggi 2 kali (39,2%). Penyemprotan insektisida oleh tenaga kesehatan tertinggi 1 kali (41,8%) dan masyarakat yang langsung memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang tersedia di Kecamatan Silian Raya yaitu Puskesmas (51,0%).Kata kunci: malaria, pencegahan, pengobatan
Isolasi bakteri resisten merkuri pada urin pasien dengan tumpatan amalgam di Puskesmas Tikala Baru Kepel, Regina E.M.; Fatimawali, .; Budiarso, Fona
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.14601

Abstract

Abstract: Mercury, a heavy metal, can be toxic to human body if it is exposed in high concentration. This metal has been used as dental amalgam fillings in dentistry since 150 years ago to reconstruct decayed teeth. Due to continuous exposure of mercury, bacteria inside human body have evolved mechanism of resistance toward higher form of mercury, due to the mer operon that has been charactherized in the plasmid. This study was aimed to find out whether there were mercury-resistant bacteria isolated from the urine of patients with dental amalgam fillings at Puskesmas (Primary health care) Tikala Baru, and identify the mercury-resistant bacteria. This was a descriptive exploratory study. Samples were mercury-resistant bacterial strains in the urine of patients with dental amalgam fillings who visited Puskesmas Tikala Baru. The results of mercury-resistant test showed that there were mercury-resistant bacteria in every concentrations. The morphological, physiological, and biochemical tests obtained 7 mercury-resistant bacterial genus, as follows: Streptococcus, Staphylococcus, Hafnia, Klebsiella, Enterobacter, Escherichia, and Bacillus. Conclusion: There were 7 genus of mercury-resistant bacteria which identified from urine of patient with dental amalgam fillings. Keywords: amalgam, mercury resistant bacteria. Abstrak: Merkuri merupakan suatu logam berat yang dapat bersifat toksik bila terpapar dengan tubuh manusia dalam konsentrasi tinggi. Penggunaan merkuri dalam amalgam telah digunakan dalam bidang kedokteran gigi selama hampir 150 tahun untuk merekonstruksi gigi berlubang. Akibat adanya paparan merkuri secara terus menerus, bakteri dalam tubuh manusia telah mengevolusi mekanisme resisten terhadap bentuk merkuri yang lebih tinggi di lingkungan, disebabkan oleh mer operon yang terkandung dalam plasmid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat bakteri resisten merkuri yang diisolasi dari urin pasien dengan tambalan merkuri di Puskesmas Tikala Baru, serta mengidentifikasi jenis dari bakteri resisten merkuri tersebut. Jenis penelitian ialah deskriptif eksploratif. Sampel yang digunakan ialah koloni bakteri yang resisten terhadap merkuri, yang terdapat dalam urin pasien dengan amalgam yang berkunjung ke Puskesmas Tikala Baru. Dari hasil uji resistensi merkuri, terdapat bakteri resisten merkuri pada setiap konsentrasi. Setelah dilakukan uji morfologi, fisiologi, dan biokimia didapatkan 7 genus bakteri yang resisten terhadap merkuri, yaitu Streptococcus, Staphylococcus, Hafnia, Klebsiella, Enterobacter, Escherichia, dan Bacillus. Simpulan: Terdapat 7 genus bakteri resisten merkuri yang teridentifikasi dalam urin pasien dengan tumpatan amalgam di Puskesmas Tikala Baru. Kata kunci: amalgam, bakteri resisten merkuri
HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN OBESITAS PADA SISWA SMA REX MUNDI MANADO Rupang, Indra; Opod, H.; Sinolungan, Jehosua
eBiomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.1.2013.4371

Abstract

Abstract: Obesity is an increase in body weight exceeds the limit of skeletal and physical requirements as a result of the accumulation of excess fat in the body. In the adolescents, obesity will also affect the psychosocial development including self-confidence. Adolescent obesity is shunned by her/his friends have a tendency to have low self esteem and a sense of pessimism. Self esteem is a belief to be able to behave as expected and desired. The research aimed to know the correlation self esteem in students who are obese at Rex Mundi High School Manado. This research uses retrospective observational study with cross-sectional (cross-sectional) with samples 50 people. Sampling in this study was purposive sampling. Measurement tool that was used is the self esteem scale with reliability (?) = 0.896. Then all collected data were analyzed using Pearson Product Moment Correlation which supported by SPSS 20 program for windows. The results showed the self esteem in obese adolescents who are in the moderate category 26 peoples (52%). According to Pearson analysis, the result are r =  -0.676 and p = 0.000. This indicates that there is a negative correlation between self-esteem and obesity at significance level 0.05. Negative correlation means, if the variable X increases, the variable Y decreases. So the higher the obesity rate, the lower the students' confidence. Keywords: Obesity, Self-Esteem.  Abstrak: Obesitas adalah peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh. Pada kelompok remaja, obesitas akan berpengaruh pula pada perkembangan psikososial termasuk kepercayaan diri. Remaja obesitas yang dijauhi oleh teman-temannya memiliki kecenderungan untuk mengalami kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar. Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan dan diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan tingkat kepercayaan diri pada siswa yang mengalami obesitas di SMA Rex Mundi Manado. Penelitian ini merupakan restrospektif observasional dengan rancangan cross sectional (potong lintang) dengan jumlah sampel 50 orang. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala kepercayaan diri dengan reliabilitas (?) = 0,896. Metode analisis data dilakukan dengan teknik korelasi Pearson Product Moment menggunakan program SPSS 20 for windows. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepercayaan diri pada remaja yang obesitas berada pada kategori sedang sebanyak 26 orang (52%). Hasil analisis data diperoleh hasil r = -0,676 dan p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan obesitas pada taraf signifikansi 0,05. Hubungan negatif berarti, jika variabel X meningkat maka variabel Y menurun. Jadi semakin tinggi tingkat obesitas siswa maka semakin rendah kepercayaan dirinya. Kata Kunci: Obesitas, Kepercayaan Diri.
Deteksi Mycobacterium tuberculosis pada Sampel Sputum menggunakan Teknik Loop-Mediated Isothermal Amplification (LAMP-TB) Sumual, Rama L.; Wahongan, Greta J.P.; Tuda, Josef S.B.
e-Biomedik Vol 5, No 2 (2017): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v5i2.18603

Abstract

Abstract: Pulmonary TB is still a threat included in top 10 causes of death in the world. Limitation in diagnostic methods is one of the obstacles in improving the detection of pulmonary TB cases. WHO recommend Loop-Mediated Isothermal Amplification (TB-LAMP) with sensitivity, specificity, high efficiency, fast, and simple in terms of molecular method to identify Mycobacterium tuberculosis. This study was aimed to find out whether LAMP-TB could detect M. tuberculosis in the sputum samples. This was a descriptive observational/survey study using a diagnostic test with a cross-sectional design. Samples were patients suspected as pulmonary TB with negative result in sputum smear microscopy at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado during September until October 2017. The results obtained 25 samples of patients suspected pulmonary TB with negative result in sputum smear microscopy. Most of them were at the age of 52-64 years, male (18 people; 72%), and had purulent sputum (14 samples; 56%). Examination by using LAMP-TB obtained 4 samples (16%) stated as positive M. tuberculosis and 21 samples (84%) stated as negative M. tuberculosis. Conclusion: TB-LAMP could detect Mycobacterium tuberculosis in the sputum samples.Keywords: pulmonary TB, M.tuberculosis, TB-LAMP Abstrak: TB Paru saat ini masih menjadi ancaman dan termasuk 10 besar penyebab kematian teratas di dunia. Keterbatasan metode diagnostik merupakan salah satu hambatan dalam meningkatkan temuan kasus TB Paru. Saat ini WHO telah merekomendasikan metode Loop-Mediated Isothermal Amplification (LAMP-TB) yang memiliki sensitivitas, spesifitas, efisiensi tinggi, cepat dan sederhana dalam hal metode molekular untuk mengidentifikasi Mycobacterium tuberculosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik LAMP-TB dapat mendeteksi M.tuberculosis pada sampel sputum. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional/survei dengan pendekatan uji diagnostik secara potong lintang pada pasien terduga TB Paru BTA negatif di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama bulan September-Oktober 2017. Dari 25 sampel pasien terduga TB paru BTA negatif didapatkan sebagian besar berusia 52-64 tahun, berjenis kelamin laki-laki 18 orang (72%), dan konsistensi sputum purulen pada 14 sampel (56%). Pemeriksaan dengan menggunakan metode LAMP-TB mendapatkan 4 sampel (16%) dinyatakan positif mengandung M.tuberculosis dan 21 sampel (84%) dinyatakan negatif. Simpulan: Metode LAMP-TB dapat mendeteksi M.Tuberculosis dalam sampel sputum.Kata kunci: TB paru, M.tuberculosis, LAMP-TB
GAMBARAN PENGETAHUAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDG’S) PADA MAHASISWA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM SEMESTER ENAM (VI) UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Thariq, Rahmat
eBiomedik Vol 1, No 2 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.2.2013.5489

Abstract

Abstract: MDG's is a declaration that the commitment of world leaders to address the issues of peace, security, development, human rights and fundamental freedoms in one package. Target achievement of the MDG's, the dominant of which are issues that are within the scope of health, it became evident that health is the main component that is considered by the world community. Methods: This study aims to gain insight knowledge of medical students about the MDG's. The research was conducted at the Faculty of Medicine, General Medicine course Sam Ratulangi University Manado in October 2012 until April 2013. A total of 90 respondents were collected and then conducted data collection using questionnaires. Likert scale is used as a means of interpretation of the respondents' knowledge. Results: of 90 respondents, the overall level of knowledge about the Millennium Development Goals (MDG's) well with the percentage of 70.75%. Conclusion: the knowledge of students in the Faculty of Medicine, General Medicine course Sam Ratulangi University of Manado on the purpose and benefits of the Millennium Development Goals (MDG's) showed good knowledge.   Abstrak: MDG?s merupakan Deklarasi yang menghimpun komitmen para pemimpin dunia untuk menangani isu perdamaian, keamanan, pembangunan, hak asasi dan kebebasan fundamental dalam satu paket. Target pencapaian MDG?s, dominan diantaranya merupakan permasalahan yang berada dalam ruang lingkup kesehatan, hal ini menjadi bukti bahwa kesehatan merupakan komponen utama yang sangat diperhatikan oleh masyarakat dunia. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan Mahasiswa kedokteran tentang MDG?s. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran program studi Kedokteran Umum Universitas Sam Ratulangi Manado pada bulan Oktober 2012 sampai April 2013. Sebanyak 90 responden dikumpulkan kemudian dilakukan pengambilan data menggunakan kuesioner. Skala likert digunakan sebagai alat interpretasi pengetahuan responden. Hasil: dari 90 responden, secara keseluruhan tingkat pengetahuan tentang Millenium Development Goals (MDG?s) baik dengan presentase 70,75 %. Simpulan: pengetahuan mahasiswa di Fakultas Kedokteran program studi Kedokteran Umum Universitas Sam Ratulangi Manado tentang tujuan dan manfaat Millenium Development Goals (MDG?s) menunjukan pengetahuan yang baik.