cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal e-Biomedik
ISSN : 2337330X     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal eBiomedik memuat artikel penelitian, telaah ilmiah, dan laporan kasus dengan cakupan bidang kedokteran dari ilmu dasar sampai dengan aplikasi klinis.
Arjuna Subject : -
Articles 879 Documents
HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN OBESITAS PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI PUSKESMAS WAWONASA KECAMATAN SINGKIL MANADO Hasan, Mulyana
e-Biomedik Vol 1, No 2 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i2.3313

Abstract

ABSTRACT Obesity is caused by several factors, one of them is the use of contraception in particular the use of hormonal contraceptives that its use can cause various side effects such as changes in body weight-acceptor. The research aims to determine the relation of hormonal contraceptive use with obesity in women of childbearing age (WUS) of public health insurance participants in the Wawonasa clinic. This study is an Observational Analytics with cross-sectional and conducted in Wawonasa clinic Singkil district Manado with data collection in the form of identity, body weight, height, and direct interviews with the respondents. The total sample of 77 respondents. The respondents who use hormonal contraception are 49 respondents while the respondents who did not use contraception are 28 respondents. The respondents who use hormonal contraception and were obese are 22 respondents. Conclusion: The type of contraception most widely used by women of childbearing age at Puskesmas Wawonasa is hormonal contraceptives and there is no relationship between the use of contraception with obesity in women of childbearing age at Wawonasa clinic. Keywords: hormonal contraceptives, obesity, women of childbearing age ABSTRAK Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya penggunaan kontrasepsi khususnya kontrasepsi hormonal yang penggunaannya dapat menimbulkan berbagai efek samping seperti perubahan berat-badan akseptor. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi dengan obesitas pada wanita usia subur (WUS) peserta jamkesmas di Puskesmas Wawonasa. Penelitian ini bersifat Observasional Analitik dengan pendekatan cross-sectional dan dilakukan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Manado dengan pengambilan data berupa identitas, berat badan, tinggi badan, dan wawancara langsung terhadap responden. Jumlah sampel sebanyak 77 responden. Jumlah responden yang menggunakan kontrasepsi hormonal sebanyak 49 responden sedangkan yang tidak menggunakan kontrasepsi berjumlah 28 responden. Jumlah responden yang menggunakan kontrasepsi hormonal dan mengalami obesitas sebanyak 22 responden. Kesimpulan: Jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh wanita usia subur Puskesmas Wawonasa adalah kontrasepsi hormonal dan tidak terdapat hubungan antara penggunaan kontrasepsi dengan obesitas pada wanita usia subur puskesmas Wawonasa. Kata kunci: kontrasepsi hormonal, obesitas, wanita usia subur
Pengaruh pemberian ekstrak pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) terhadap kualitas spermatozoa tikus wistar (Rattus norvegicus) Bogar, Bill C. A.; Tendean, Lydia; Turalaki, Grace L. A.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.10867

Abstract

Abstract: Infertility is an inability of couples to reproduce after carrying out sexual intercourses for at least a year without using any contraceptives. There are 10-15% couples worldwide who experience infertility problems and almost one half of them is on men. Spermatozoa qualities including concentration, motility, and morphology are used as an indicator for men’s fertility. The utilization of herbal medicine (i.e. Eurycoma longifolia Jack extracts) is now being an alternative way to improve fertility among the community. This study was carried out to find the effects of Eurycoma longifolia Jack on spermatozoa qualities. This experimental study was conducted to nine male wistar rats (Rattus norvegicus) weighing from 200-250 grams, aging from 12-15 months. These nine adult rats were divided into 3 groups of 3 rats each. 400 and 600 mg/kg/day of Eurycoma longifolia Jack extracts were orally administrated to group 1 and 2 respectively, while group 3 were treated as control group. After 50 days, the animals of group 1, 2 and 3 were sacrificed. As a result, there is an improvement in qualities of spermatozoa which are statistically significant (p<0,05) in group 2. Thus, provide the beneficial effects of 600mg/kg Eurycoma longifolia Jack extracts on the qualities of spermatozoa.Keywords: pasak bumi, spermatozoaAbstrak: Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan untuk dapat hamil setelah satu tahun berhubungan intim tanpa menggunakan kontrasepsi. Ada sekitar 10 – 15 % pasangan mengalami masalah infertilitas dan hampir setengahnya masalah ada pada pria. Kualitas spermatozoa meliputi konsentrasi, motilitas dan morfologi spermatozoa merupakan salah satu indikator fertilitas pada pria. Penggunaan tanaman herbal atau yang lebih dikenal jamu telah menjadi pengobatan alternatif di masyarakat. Tanaman herbal yang dimaksud adalah pasak bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari esktrak pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) terhadap kualitas spermatozoa. Penelitian ini menggunakan 9 ekor tikus wistar jantan (Rattus norvegicus) dengan berat badan 200-250 g berumur 12-15 bulan. Sembilan ekor wistar dibagi menjadi tiga kelompok, dan satu kelompok terdiri dari tiga ekor tikus wistar. Penelitian ini dilaksankan selama 50 hari. Esktrak pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) diberikan dengan dosis 400mg/kgBB per hari pada perlakuan 1 dan dosis 600 mg/kgBB per hari pada perlakuan 2. Setelah 50 hari hewan coba pada kelompok kontrol, perlakuan 1 dan perlakuan 2 diterminasi. Hasil penelitian memperlihatkan terjadi peningkatan kualitas spermatozoa yang signifikan secara statistik (p<0,05) pada perlakuan 2 terhadap kelompok kontrol. Hasil tersebut menunjukan bahwa Esktrak pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) pada dosis 600 mg/kgBB dapat meningkatkan kualitas spermatozoa.Kata kunci: pasak bumi, spermatozoa
SURVEY PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP TUNGAU DEBU RUMAH DISEKITAR RUMAH PENDUDUK KELURAHAN TAAS KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO Mapanawang, Sarah Gabriella
e-Biomedik Vol 1, No 2 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i2.5476

Abstract

Abstract: Mite of House Dust (HDM) is an important source of allergens that exposed with and act as a trigger for atopic disease. HDM mostly found in damp houses, mattresses, bolsters, pillows, and other home furnishings. Several of HDM species which most common founded throughout the world, that isDermatophagoidespteronyssinus, Dermatophagoidesfarinae, Glycyphagusdestructor. HDM can be a serious health problem for susceptible people due to it role as trigger of allergies such as asthma, rhinitis, conjunctivitis and atopic dermatitis, the part of HDM body which act as  allergen were the cuticle, sex organs and gastrointestinal. The purpose of this studyis to find out the people behavior including knowledge, attitude and action toward mite of house dust surrounding their house. This study was a descriptive research by using survey method. This study was conducted in the Taas Village District of Tikala Manado City. Amount of sample were 95 family members which meet to inclusion criteria. The result of this study showed that 89.5% of peoples have poor knowledge, 96.8% of them has a good attitude while 100% of them has a good action. Keywords: Behavior, Peoples, Mite of House Dust   Abstrak: Tungau debu rumah (TDR) merupakan sumber penting dari alergen yang terkena untuk bertindak sebagai pemicu untuk penyakit atopik. TDR banyak ditemukan pada rumah yang lembab, kasur, guling, bantal, serta perabot rumah yang lain. Ada beberapa spesies TDR yang paling umum ditemukan diseluruh dunia yaitu Dermatophagoides pteronyssinus, Dermatophagoides farinae, Glycyphagus destructor. TDR dapat menjadi masalah serius bagi kesehatan bagi orang yang rentan karena dapat menjadi faktor pencetus timbulnya reksi alergi seperti asma, rhinitis, konjungtivitis dan dermatitis atopik, bagian tubuh TDR yang menjadi alergen adalah kutikula, organ seks dan saluran pencernaan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku mancakup yakni pengetahuan, sikap , tindakan masyarakat terhadap Tungau Debu Rumah disekitar rumah penduduk. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey, tempat penelitian dilaksanakan di Kelurahan Taas Kecamatan Tikala Kota Manado dengan jumlah sampel 95 anggota keluarga yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa 89,5% masyarakat memiliki pengetahuan buruk, 96,8% masyarakat memiliki sikap baik dan 100% masyarakat memiliki tindakan baik. Kata kunci: Perilaku, Masyarakat, Tungau Debu Rumah
Hubungan Nilai Ujian Try Out Lokal dengan Nilai Computer Based Test Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Labatjo, Atika I. S.; Manoppo, Firginia P.; Berhimpon, Siemona L. E.
e-Biomedik Vol 7, No 1 (2019): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v7i1.23532

Abstract

Abstract: The graduation rate of the Computer Based Test (CBT) in Competency Test for Medical Student Profession Program (UKMPPD) of Medical Faculty, Sam Ratulangi University is still below 50% so far. Therefore, the Medical Faculty of Sam Ratulangi University makes various efforts to increase their graduation rate, inter alia implementation of local Try Out (TO) test as a filtering test required before the CBT UKMPPD. This study was aimed to find out whether there was a correlation between the local TO test score and the CBT UKMPPD score. This was a descriptive analytical study with a cross-sectional design. Data of this study were the local TO test score and the CBT UKMPPD score of the Medical Faculty of Sam Ratulangi University. The data were analyzed with the Spearman correlation test. The results showed that there was a significant correlation (P=0.028) between the local TO test score and the CBT UKMPPD score with a very weak positive correlation value (r= 0.199). Conclusion: There was a significant correlation between the local TO test score and the CBT UKMPPD score.Keywords: TO, CBT, UKMPPD Abstrak: Angka kelulusan Computer Based Test (CBT) Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (FK Unsrat) Manado masih berada di bawah 50%. Pihak FK Unsrat melakukan berbagai upaya agar angka kelulusan UKMPPD FK Unsrat meningkat, salah satunya yaitu dengan mengadakan ujian Try Out (TO) lokal sebagai ujian penyaring yang wajib diikuti sebelum CBT UKMPPD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara nilai ujian TO lokal dengan nilai CBT UKMPPD. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan ddesain potong lintang. Data penelitian ialah nilai ujian TO lokal dan CBT UKMPPD FK Unsrat. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian mendapatkan hubungan bermakna (P=0,028) antara nilai ujian TO lokal dengan nilai CBT dengan tingkat keeratan positif yang sangat lemah (r=0,199). Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara nilai ujian TO lokal dengan nilai CBT UKMPPD.Kata kunci: TO, CBT, UKMPPD
Gambaran kadar fosfat anorganik pada serum pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 nondialisis Thios, Revangga H.; Rambert, Glady; Wowor, Mayer
eBiomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.2.2016.14622

Abstract

Abstract: Chronic kidney disease is a public health problem in Indonesia. Hyperphosphatemia is a metabolic disorded in patients with chronic kidney disease in which the phosphate concentration increased more than 5 mg/dL. In 2014, based on data in Kandou Public Center Hospital Manado prevalence of chronic kidney disease patients with hyperphosphatemia stage 5 is greatly increased as much as 90%, consist of 8 men (40%) and 10 women (50%). The purpose of this research is to describe the levels of inorganic phosphate in patients with chronic kidney disease stage 5 nondialysis. This research method is a descriptive study. Retrieval of data by taking the blood of patients who come for treatment at two hospitals in Manado, that are: (1) Prof. Dr. R. D. Kandou Public Center Hospital Manado and (2) The Advent Public Hospital Teling Manado as many as 35 samples. The research was conducted from November to December 2015. The results showed 17 outpatients and 18 inpatients. In outpatients, 7 people with normal levels of inorganic phosphate (41,18%), and 10 people with high level of inorganic phosphate (58,82%). In hospitalized patients, there are 7 people with normal levels of inorganic phosphate (38,89%), and 11 people with high levels of inorganic phosphate (61,11%). Conclusion: Based on theses results it can be concluded that patients with high level of inorganic phosphate more than the normal inorganic phosphate in outpatient or inpatient.Keywords: inorganic phosphate, chronic kidney disease, hyperphosphatemia Abstrak: Penyakit ginjal kronik masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hiperfosfatemia merupakan salah satu gangguan metabolik pada pasien penyakit ginjal kronik dimana kadar fosfat meningkat lebih dari 5 mg/dL. Pada tahun 2014, berdasarkan data di RSUP Kandou Manado prevalensi pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan hiperfosfatemia sangat meningkat, yaitu 90% dengan delapan orang laki-laki (40%) dan 10 orang perempuan (50%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar fosfat anorganik pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 nondialisis di Manado. Penelitian ini berupa studi deskriptif. Pengambilan data diambil dari darah pasien yang datang berobat di dua rumah sakit di Manado yaitu : (1) RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dan (2) Rumah sakit umum Advent Teling Manado sebanyak 35 sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2015. Hasil penelitian menunjukkan 17 pasien rawat jalan dan 18 pasien rawat inap. Pada pasien rawat jalan, tujuh orang dengan kadar fosfat anorganik normal (41,18%), dan 10 orang dengan kadar fosfat anorganik tinggi (58,82%). Pada pasien rawat inap, terdapat tujuh orang dengan kadar fosfat anorganik normal (38,89%), dan 11 orang dengan kadar fosfat anorganik tinggi (61,11%). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pasien penyakit ginjal kronik dengan kadar fosfat anorganik tinggi lebih banyak dibandingkan dengan pasien fosfat anorganik normal di rawat jalan maupun rawat inap. Kata kunci: fosfat anorganik, penyakit ginjal kronik, hiperfosfatemia
PENGETAHUAN IBU TENTANG MENOPAUSE DI POLIKLINIK BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Batan, Inri Suryani; Mewengkang, Maya; Tendean, Hermie M. M.
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4564

Abstract

Abstract: The age of menopause in each women is different. When a women encounters the menopause, there will be a physiological and psychological change. If a women receive excellent information about menopause, the psychological change will appear minimal. The incidence of menopause and climacterium is often not considered by most women as important issue. This mindset mostly caused by the consideration that the menopause is a natural process, but some women consider that menopause is a horrible situation. This less attention in menopause is mostly caused by minimal knowledge of women about menopause. This research aims to find out how the mother's knowledge about menopause in Polyclinic BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Research using desciptive with survey method using the questionnaire. The sampling technique used in this research is purposive sampling. Research in was commited in Obstetric-Gynecologic Polyclinic in November 2012. The number of respondents are 50 subjects. The respondents with good knowledge about menopause are 30 subjects (60%), the respondents who encompass the age group of 35-39 years old are 11 subjects (78,6%), the respondents who work as PNS are 10 subjects (100%), the respondents who graduated in university are 11 subjects (100%) and the information resource of menopause from health care officer are 11 subject (84,6%). Conclusion: Respondents with good knowledge about menopause are 30 subjects (60%), and the respondents with minimal knowlegde of menopause are 20 subjects (20%). Keywords: knowledge, menopause.   Abstrak: Usia menopause pada tiap wanita berbeda-beda. Saat wanita mengalami menopause, terjadi perubahan fisiologik dan perubahan kejiwaan. Apabila wanita mendapat informasi yang baik maka perubahan kejiwaan menjadi minim. Peristiwa menopause dan klimakterium sering tidak menjadi perhatian bagi kebanyakan wanita karena dianggapnya sebagai peristiwa alami, namun sebagian kecil mengganggapnya sebagai sesuatu yang buruk. Hal ini dikarenakan dasar pengetahuan wanita tentang menopause masih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu tentang menopause di Poliklinik BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian bersifat deskriptif melalui metode survei menggunakan kuesioner. Teknik yang digunakan yaitu purposive sampling. Penelitian dilakukan di Poliklinik Obstetri-Ginekologi periode November 2012. Jumlah responden sebesar 50 orang. Responden yang memiliki pengetahuan baik tentang menopause sebanyak 30 orang (60%), tergolong dalam kelompok umur 35–39 tahun yaitu 11 orang (78,6%), pada pekerjaan PNS yaitu 10 orang (100%), pendidikan terakhir lulus perguruan tinggi yaitu 11 orang (100%), dan sumber informasi menopause dari petugas kesehatan sebanyak 11 orang (84,6%). Kesimpulan: Responden yang memiliki pengetahuan baik tentang menopause sebanyak 30 orang (60%), sedangkan responden yang memiliki pengetahuan tidak baik tentang menopause sebanyak 20 orang (40%). Kata kunci: pengetahuan, menopause
Gambaran Tingkat Kecemasan pada Warga yang Tinggal di Daerah Rawan Longsor di Kelurahan Ranomuut Kota Manado Mamesah, Nikhita F. A.; Opod, Hendri; David, Lydia
eBiomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.6.2.2018.22108

Abstract

Abstract: Anxiety is a normal reaction that helps human to deal with danger or tough situation. Anxious people feel afraid, worry, and have physical changes such as increased blood pressure. This condition can happen especially among people who live in the landslide-prone area. They always feel worried and anxious when rain as well as earthquake or any condition that can trigger landslide occurs. This study was aimed to determine the anxiety level among residents living in the landslide prone-area Ranomuut Manado. This was a descriptive study with a cross sectional approach. Samples were obtained by using the purposive sampling technique. Respondents were residents of Ranomuut Lingkungan IV Manado. The anxiety level was measured with Hamilton Anxiety Rating Scale (HAR-S) questionnaire. The results showed that there were 43 respondents who participated in this study; 22 females (51.1%) and 21 males (48.9%). The anxiety levels were mild anxiety in 11 respondents (25.6%), moderate anxiety in 22 respondents (51.1%), severe anxiety in 8 respondents (18.6%), and no anxiety in 2 respondents (4.7%). Conclusion: Most residents in landslide prone-area had anxiety, and the most common anxiety was moderate anxiety.Keywords: anxiety, landslide prone-area, Hamilton Anxiety Rating Scale (HAR-S) Abstrak : Kecemasan adalah reaksi normal yang membantu manusia menghadapi situasi yang berbahaya atau sulit. Kecemasan merupakan suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan, memiliki pikiran yang khawatir, dan perubahan fisik seperti tekanan darah yang meningkat. Keadaan ini dapat terjadi khusunya bagi orang yang tinggal di daerah rawan longsor yang akan selalu waspada dan juga merasa cemas disaat hujan, gempa atau hal-hal yang dapat memicu terjadinya longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada warga yang tinggal di daerah rawan longsor di Kelurahan Ranomuut, Kota Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Responden penelitian ialah warga Kelurahan Ranomuut Lingkungan IV. Tingkat kecemasan diukur menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HAR-S). Hasil penelitian mendapatkan bahwa responden yang mengikuti penelitian berjumlah 43 orang, terdiri dari perempuan 22 orang (51,1%) dan laki-laki 21 orang (48,9%). Tingkat kecemasan yang didapatkan ialah kecemasan ringan sebanyak 11 orang (25,6%), kecemasan sedang sebanyak 22 orang (51,1%), kecemasan berat sebanyak 8 orang (18,6%), dan yang tidak memiliki kecemasan sebanyak 2 orang (4,7%). Simpulan: Sebagian besar masyarakat yang berdiam di daerah rawan longsor mengalami kecemasan, terutama kecemasan sedang.Kata kunci: kecemasan, daerah rawan longsor, Hamilton Anxiety Rating Scale (HAR-S)
PENGARUH HIPERTENSI TERHADAP DISFUNGSI EREKSI Antou, Edmond Kevin Rainier; Satiawati, Lusiana; Tendean, Lydia
e-Biomedik Vol 2, No 3 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v2i3.5776

Abstract

Abstract: Hypertension is a condition where a person experiences an increase in blood pressure above normal on examination of blood pressure.Research by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2009, the prevalence of hypertension in Indonesia in 2007 reached 32.2 %, while 30.5 % occurred in the North of Sulawesi. Erectile dysfunction is the inability to maintain an erection that is experienced by men due to various factors. Uncontrolled hypertension can damage blood vessels, causing blood vessels lose their elasticity and the volume of blood that flows to the penis during erection. The purpose of the study to determine the effects and erectile dysfunction and treatment in hypertensive men. The method used is descriptive research method. The research took place in the Hypertension Clinic (Internal Medicine) Government General Hospital of Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Samples taken in the study were hypertensive men with the age group 40-65 years. The research is conducted by using the IIEF-5 questionnaire. The number of samples obtained 45 patients with hypertension, with the following results: 11 mild erectile dysfunction (24%), moderate-mild dysfunction 19 people (42%), moderate dysfunction 12 people (27%), severe dysfunction 3 people (7%). This research concludes that all men participating in research, is having an erectile dysfunction. Keywords: Hypertension , Erectile Dysfunction.   Abstrak: Hipertensi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal pada pemeriksaan tekanan darah. Riset Depkes RI 2009, prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2007 mencapai angka 32.2%, sedangkan Sulawesi Utara 30.5%. Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi yang dialami oleh pria karena berbagai faktor.Hipertensi tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah kehilangan elastisitasnya dan volume darah yang dialirkan ke penis saat ereksi.Tujuan penelitian untuk mengetahui disfungsi ereksi serta pengaruh dan penanganannya pada pria hipertensi.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.Tempat penelitian dilakukan di Poliklinik Hipertensi (Ilmu Penyakit Dalam) RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Sampel yang diambil dalam penelitian adalah pria hipertensi dengan kelompok usia 40-65 tahun. Penelitian menggunakan kuesioner IIEF-5. Jumlah sampel yang didapat 45 penderita hipertensi, dengan hasil penelitian sebagai berikut: disfungsi ereksi ringan 11 orang (24%), disfungsi sedang-ringan 19 orang (42%), disfungsi sedang 12 orang (27%), disfungsi berat 3 orang (7%). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah semua sampel penelitian, mengalami disfungsi ereksi Kata-kata kunci: Hipertensi, Disfungsi ereksi.
GAMBARAN EMPATI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI ANGKATAN 2012 Nugroho, Kevin M.; Pasiak, Taufik F.; Tanudjaja, George N.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.11257

Abstract

Abstract: Empathy is the ability to feel or imagine another person’s emotional experiences. It is really necessary in the medical world because it is one of the factor of the recovery of patient who went to a physician. Yet, the are many researches and tests showing that the empathy of physicians and medical students is low. The purpose of this study is to know the empathy overview of a class of medical student. It was a descriptive analytical study that was done cross-sectionally using an empathy scale, constructed by Purnomo, that is read directly to the respondents. The subjects of this study were 86 medical students of Sam Ratulangi University class of 2012. It was found that the scores are dominated by the high category (67%) but it needs further study to make sure that the empathy is high. The mean of women were higher than the men’s mean.Keywords: empathy, medical studentsAbstrak: Empati adalah kemampuan untuk merasakan atau membayangkan pengalaman emosi orang lain. Empati sangat diperlukan dalam dunia kedokteran karena itu merupakan salah satu faktor dari kesembuhan pasien yang pergi ke seorang dokter. Namun, banyak penelitian dan tes yang menunjukkan bahwa empati pada dokter dan mahasiswa kedokteran rendah. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran empati dari suatu angkatan mahasiswa kedokteran. Ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan secara cross-sectional dengan menggunakan angket skala empati, yang disusun oleh Purnomo, yang dibacakan langsung oleh penulis kepada responden. Sampel pada penelitian ini ialah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi angkatan 2012 sebanyak 86 orang. Setelah dilakukan penelitian, didapatkan hasil skor empati yang didominasi oleh kategori tinggi (67%) tetapi dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya. Rata-rata skor perempuan lebih tinggi dari laki-laki.Kata kunci: empati, mahasiswa kedokteran
KADAR NATRIUM SERUM PADA LATIHAN FISIK INTENSITAS SEDANG MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Untu, Victor B. F. P.; Purwanto, Diana S.; Assa, Youla A.
e-Biomedik Vol 2, No 1 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v2i1.3619

Abstract

Abstract: Sweat losses during exercise that is not balanced by adequate fluid intake can lead to increased concentrations of electrolytes, including sodium in the extracellular fluid. Excessive sweating can also cause loss of electrolytes, particularly sodium and chloride. Excessive sodium loss in sweat may cause a decrease in the concentration of sodium in the extracellular fluid. This study aimed to determine the differences of serum sodium levels before and after moderate intensity exercise in the students of the Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University. This study was a pre-experimental with one group pre-post test design. Thirty respondents did brisk walking on the treadmill to maintain target heart rate 64-76% of maximum heart rate (200-age) for 30 minutes. The results showed that the average of serum sodium levels before moderate intensity exercise was 142,37±1,771 mEq/L, while after moderate intensity exercise was 143,07±1,639. Wilcoxon test significance value ​​in this study was p=0.033. The conclusion of this study is there are significant differences between serum sodium levels before and after moderate intensity exercise in the students of Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University. Keywords: serum sodium, moderate intensity exercise, students    Abstrak: Pengeluaran keringat saat latihan fisik yang tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup dapat menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstrasel. Keringat yang berlebihan dapat juga menyebabkan kehilangan elektrolit, terutama natrium dan klorida. Kehilangan natrium yang berlebihan pada keringat dapat menyebabkan penurunan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstrasel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan kadar natrium serum sebelum dan sesudah latihan fisik intensitas sedang pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jenis penelitian ini ialah pre-eksperimental dengan rancangan penelitian one group pre-post test. Latihan fisik yang dilakukan yaitu berjalan cepat di atas treadmill selama 30 menit dengan mempertahankan target heart rate 64-76% dari heart rate maksimal (200-umur) yang diikuti oleh 30 orang responden. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata kadar natrium serum sebelum latihan fisik intensitas sedang ialah 142,37±1,771 mEq/L, sedangkan rata-rata kadar natrium serum sesudah latihan fisik intensitas sedang ialah 143,07±1,639 mEq/L. Nilai signifikansi uji Wilcoxon pada penelitian ini ialah p=0,033. Kesimpulan penelitian ini ialah terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar natrium serum sebelum dan sesudah latihan fisik intensitas sedang pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci: natrium serum, latihan fisik intensitas sedang, mahasiswa