cover
Contact Name
Christy Vidiyanti
Contact Email
christy.vidiyanti@mercubuana.ac.id
Phone
+628567535557
Journal Mail Official
arsitektur@mercubuana.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan
ISSN : 20888201     EISSN : 25982982     DOI : https://dx.doi.org/10.22441/vitruvian
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Ilmiah VITRUVIAN adalah jurnal yang mencakup artikel bidang ilmu arsitektur, bangunan, dan lingkungan. Jurnal ilmiah Vitruvian terbit secara berkala yaitu 3 (tiga) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Oktober, Februari, dan Juni. Redaksi menerima tulisan ilmiah tentang hasil penelitian yang berkaitan erat dengan bidang arsitektur, bangunan, dan lingkungan.
Articles 282 Documents
TIPOLOGI FASAD BANGUNAN PADA PENGGAL JALAN PERMUKIMAN PERKOTAAN Studi Kasus: Kampung Arab Pekojan, Jakarta Barat Ardi Kurniadi; Tin Budi Utami
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1745.372 KB)

Abstract

ABSTRAKKawasan Pekojan di Jakarta menjadi titik awal perkembangan Kampung Arab yang lahir hampir bersamaan dengan lahirnya Kota Jakarta. Sejarah Islam di Indonesia telah menyisakan peninggalan/karya budaya yang berharga, salah satunya yaitu permukiman. Kampung Arab Pekojan kini termasuk ke dalam kawasan yang mengalami gejala penurunan kualitas kawasan yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan bersejarah. Sebagai perkampungan yang dikenal akan komunitas etnis Arab, Kampung Arab Pekojan juga diperkirakan akan memiliki potensi dalam pembentukan kawasan yang berkarakter. Potensi tersebut terbentuk dari karakter fisik sebagai komponen utama (tipologi fasad) dan ditunjang oleh keberadaan karakter non fisik (komunitas etnis) sebagai komponen penunjang, dengan memperhatikan sejarah perkembangan kawasan. Oleh karenanya perlu untuk mengidentifikasi tipologi fasad bangunan Kampung Arab Pekojan, Jakarta Barat. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif-deskriptif. Metode yang digunakan yaitu dengan metode pengumpulan bahan dokumen/data dan metode pengamatan/observasi.Bangunan di Kampung Arab Pekojan menyesuaikan diri dengan keadaan alam di Indonesia yang beriklim tropis. Karakter tipologi bangunan yang terdapat di Kampung Arab Pekojan saat ini merupakan bangunan dengan karakter style tertentu yaitu style arsitektur Indis (hindische). Terdapat beberapa elemen fasad yang saat ini masih mendominasi (identik) diantaranya yaitu bentuk atap. Kampung Arab Pekojan saat ini terbilang belum dapat menjadi kawasan permukiman yang berkarakter. Hal tersebut dikarenakan jumlah eksistensi/keberadaan komunitas masyarakat etnis Arab yang hanya berjumlah sedikit dan banyaknya temuan terkait keberadaan bangunan baru dengan menerapkan elemen fasad yang lebih modern, sehingga terlihat kontras dan berbeda dari fasad bangunan asli nya sebagai komponen utama pembentuk kawasan permukiman berkarakter yang belum terpenuhi.Kata Kunci : Tipologi, Karakter, Fasad, Kampung Arab, PermukimanABSTRACTKampung Arab which was born almost coincided with the birth of the city of Jakarta. The history of Islam in Indonesia has leaving heritage or valuable cultural works and one of them is settlement. Kampung Arab in Pekojan are now include in the area which experiencing symptoms of decline in the environmental quality which result quality degradation of historical region's. As a settlement which known for the ethnic Arab community, Kampung Arab Pekojan expected to have potential in the the establishment of characterization region. The potential of physical character as the main component (typology façade) and supported by the existence of a non physical character as a supporting component (ethnic communities). Therefore it necessary to identify the typology facade of building in Kampung Arab Pekojan. This research included in the types of qualitative-descriptive. The methods used by the collecting the material document/data and observation.The buildings in Kampung Arab Pekojan district adapting with natural tropical conditions in Indonesia. Characteristic of building typology which found in Kampung Arab in Pekojan district these days is building with a specific character with certain style of Indis Architecture (hindische). There are several elements of the facade which is still dominating (identical) among which the shape of the roof. Kampung Arab in Pekojan district currently can't be spelled out be a characteristic residential area. The reason is because the amount of the existence or presence of communities of Arab ethnics are few and the many findings related to the presence of new buildings by implementing elements of the modern facade, so that visible contrast and different from its original building facades as a main component forming the character of the settlement area that has not been fulfilled.Keywords : Typology, Character, Facade, Arab Village, Settlement
PERAN RUANG PUBLIK DAN PRIVAT DALAM MEMPRODUKSI DAN MENGKONSUMSI RUANG SOSIAL Studi Kasus Pulau Burgazada, Istanbul,Turki Rahil Muhammad Hasbi
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.941 KB)

Abstract

ABSTRAKRuang publik dan ruang privat sangat memegang peran penting dalam mendefinisikan ruang sosial. Makna-makna yang dihasilkan oleh kedua ruang ini, baik yang dihasilkan oleh masing-masing ruang melalui elemen-elemen ruangnya ataupun makna yang dihasilkan melalui hubungan antara keduanya (ruang public dan privat), mampu mempengaruhi persepsi dari pengguna terhadap “produksi” ruang sosial.Selain dari mempengaruhi pembentukan ruang sosial, ruang publik dan ruang privat juga menentukan bagaimana pengguna mengkonsumsi ruang sosial tersebut.Peran dari ruang publik dan ruang privat berbeda disetiap wilayah sehingga nantinya juga akan mempengaruhi proses produksi dan konsumsi ruang. Peran ini tergantung pada faktor-faktor sosial budaya, politik, keadaan alam dan ekonomi. Disetiap wilayah memiliki faktor yang dominan yang nantinya akan mempengaruhi bagaimana pengguna memproduksi dan mengkonsumsi ruang.Kata Kunci: produksi dan konsumsi, ruang social, ruang public, ruang privat.
PERENCANAAN TAMAN KOTA SEBAGAI SALAH SATU ATRIBUT KOTA HIJAU DI KECAMATAN GEDEBAGE, BANDUNG Anendawaty Roito Sagala; Adityas Prasetyo; Dwi Abdul Syakur; Nur Rahmah Amania; Daisy Radnawati; Ray March Syahadat; Priambudi Trie Putra
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.102 KB)

Abstract

Keberadaan ruang terbuka merupakan unsur penting yang dapat menjaga keberlanjutan ekologi suatu kota. Kota cenderung menghabiskan ruang-ruang terbuka yang ada untuk pemenuhan aspek ekonomi sehingga lanskap perkotaan bersifat sangat dinamis. Kecamatan Gedebage di Kota Bandung merupakan kawasan yang dipersiapkan menjadi pusat pemerintahan Kota Bandung. Hal ini telah tertuang di dalam master plan Kecamatan Gedebage. Tujuan penelitian ini adalah merencanakan Taman Kota Gedebage sebagai ruang terbuka hijau menggunakan delapan atribut kota hijau. Metode penelitian yang dilakukan yaitu studi pustaka primer dan sekunder. Taman Gedebage direncanakan berdasaran delapan atribut kota hijau yaitu green planning dan green design, green community, green open space, green building, green energy, green transportation, green water, dan green waste.Kata Kunci : Atribut kota hijau; ekologi; dinamis; keberlanjutan; lanskap perkotaan; ruang terbuka hijau.
EVALUASI TINGKAT KENYAMANAN PADA BANGUNAN PASAR CIPULIR Rika Anggraini; Budi Susetyo
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.875 KB)

Abstract

ABSTRAKFenomena berbelanja adalah hal yang sangat digemari bagi kebanyakan masyarakat diseluruh dunia, Seiring berlangsungnya kegiatan jual beli khususnya bangunan pasar yang sudah beroperasi, ditemukannya kondisi pasar baik luar dan dalam terlihat sudah tidak terawat, kotor, dan tidak menarik secara visual. Perlu adanya pengecekan mengenai faktor – faktor kenyamanan yang telah ada di sebuah bangunan pasar yang disesuaikan dengan persyaratan yang sesuai standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pasar Cipulir sudah memenuhi standar kenyamanan atau tidak. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan metode kuantitatif yang digunakan untuk mengolah data kemudian dikualitatifkan dengan dianalisa secara deskriptif, yaitu menggambarkan bagaimana kenyamanan gedung pasar dengan menggunakan cara menyebar kuesioner kepada responden dan juga dilakukan pengataman atau observasi pada lokasi studi kasus. Dari hasil penyataan yang dilakukan dengan kuisioner dan observasi menghasilkan kesimpulan jawaban bahwa pada bangunan pasar cipulir sudah pada tingkatan kenyamanan dengan skala Netral, kesimpulan skala ini didapatkan dari hasil nilai rata-rata atau mean yang menyatakan sebesar 2.77. Angka 2.77 pada skala interval menyatakan bahwa nilai < 2,6 - 3,4 = menunjukkan pada Tingkat Kenyamanan Netral / Biasa Saja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Tingkat Kenyamanan di Bangunan Pasar Cipulir adalah Netral atau Biasa Saja.Kata Kunci : Kenyamanan, Bangunan Pasar, PasarABSTRACTThe phenomenon of shopping is very popular for most people around the world, Over the course of buying and selling activities, especially the building market which is already in operation, the discovery of market conditions both outside and inside looks was not maintained, dirty, and visually unappealing. There needs to check on the factors - the comfort factor that has existed in a market building were adapted to the requirements of the standard. This study aims to determine whether Cipulir market already meet the standards of comfort or not. This research method is descriptive with quantitative methods used to process the data then analyzed descriptively dikualitatifkan with, that illustrate how the market by using a building comfort by spreading questionnaires to respondents and also do pengataman or observations in the case studies. From the results of the revelation made by questionnaire and observation lead to the conclusion that the answer to the building market Cipulir is already at a level of comfort with the scale of Neutral, the conclusion of this scale results obtained from the average value or mean that states amounted to 2.77. Figures 2.77 on a scale of interval states that the value <2.6 to 3.4 = show at Comfort Level Neutral / Neutral. It can be concluded that the level of comfort in buildings Cipulir market is Neutral or Neutral.Keywords : Comfort, Building Markets, Market
PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KONDISI FISIK TAMAN HONDA TEBET Rona Fika Jamila; Gentina Pratama Putra
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.414 KB)

Abstract

Taman kota ibarat oase di padang pasir beton di perkotaan, sehingga keberadaannya membuat warga kota hidup lebih manusiawi. Namun begitu kondisi fisik taman yang seperti apakah yang membuat warga memilih suatu taman kota untuk dikunjungi? untuk menjawabnya maka dilakukan penelitian ini, maka diambillah teori preferensi untuk mengupasnya. Sehingga penelitian ini bertujuan meneliti kecenderungan masyarakat memilih Taman Honda Tebet jika dilihat dari preferensinya. Metode yang digunakan adalah Post Positivistik Rasionalistik, karena kesimpulan yang dihasilkan oleh penelitian di Honda Tebet ini, diharapkan dapat melengkapi teori sebelumnya. Dan dari penelitian ini dihasilkan kesimpulan bahwa kondisi fisik taman Tebet sebagai RTH public, Playground maupun Tempat Rekreasi terbukti secara signifikan berkaitan atau berpengaruh terhadap masing-masing aspek preferensi yaitu koherensi, kompleksitas, misteri dan keterbacaan.Kata Kunci : preferensi, taman kota, Tebet
SUSTAINABLE HOME BASED ENTERPRISE: CRITERIA TOWARD THE CONCEPT Case Study: Kampung Sate, Ponorogo, Indonesia Rahmatyas Aditantri
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.872 KB)

Abstract

ABSTRAKUsaha berbasis rumah tangga merupakan salah bentuk usaha dari masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi dengan memanfaatkan rumah tinggal sebagai tempat untuk bekerja. Kondisi seperti ini banyak terlihat pada sebagian besar negara berkembang, termasuk Indonesia. Usaha berbasis rumah tangga muncul sebagai sebuah solusi bagi rumah tangga berpenghasilan rendah dalam meningkatkan kesejahteraan ekonominya. Kampung Sate merupakan salah satu kampung usaha berbasis rumah tangga di Ponorogo yang telah tumbuh dari waktu yang lama. Di Kampung ini, masyarakat masih menggunakan peralatan tradisional dalam menjalankan aktifitas ekonominya. Rumah – rumah dimodifikasi menjadi ruang kerja untuk menjalankan aktifitas ekonomi. Dari survai primer yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penghuni kurang memberikan perhatian pada kondisi rumah mereka. Padahal hal penting terkait rumah produktif adalah dampak dari aktifitas produksi pada lingkungan. Saat ini isu lingkungan menjadi hal penting karena pembangunan berkelanjutan tidak akan dapat tercapai apabila masyarakat tidak peduli tentang dampak aktifitas yang diberikan pada lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan mampu memberikan penjelasan mengenai kriteria dari konsep usaha berbasis rumah tangga berkelanjutan di Kampung Sate, Ponorogo. Kriteria – kriteria tersbeut dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan konsep pembangunan lingkungan berkelanjutan pada rumah produktif.Kata Kunci : kriteria, usaha berbasis rumah tangga, kampung, pembangunan berkelanjutanABSTRACTHome based enterprise is one of the forms of effort of people in order to gain economic prosperity by using their homes as the place to work. This condition is easy seen in most developing countries, including Indonesia. Home based enterprise appears as a solution for low-middle income household to gain economic prosperity. Kampung Sate is one of home based enterprise village in Ponorogo which is evolved years. In this Kampung, the people still use traditional equipments to conduct their economic activities. The houses are modified into workshop to conduct their economic activities. From primary survey it can be seen that the inhabitants pay less attention to their house condition. The other important thing related to productive house is the impact of the production activities toward the environment. Nowadays environmental issues become important because sustainable development can not be achieved if the community does not care about the impact of a given activity on the environment. Therefore, this research is expected to give overviews regarding the criteria of sustainable home based enterprise concept in Kampung Sate, Ponorogo. Those criteria can be used to determine the sustainable concept toward the built environment in productive housing.Keyword: criteria, home based enterprise, kampung, sustainable development
PENGARUH KEBERADAAN PKL TERHADAP KUALITAS VISUAL BANGUNAN DISEPANJANG KORIDOR JALAN LADA KOTA TUA JAKARTA Tri Wahyu Indah K Mutiarawati; Danto Sukmajati
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.847 KB)

Abstract

Setiap kota memiliki kawasan cagar budaya yang merupakan cikal bakal dari pertumbuhan suatu kota untuk dilestarikan. Koridor Jalan Lada merupakan koridor yang berada dikawasan bersejarah Kota Tua Jakarta, dimana bangunan yang berjajar disepanjang koridor Jalan Lada mayoritas adalah bangunan bersejarah. Hal inilah yang menjadikan kawasan Kota Tua Jakarta menjadi salah satu daerah tujuan wisata warga Jakarta maupun dari luar Jakarta, baik dalam negeri maupun luar negeri. Sebagaimana UU no. 11 tahun 2010 menyebutkan bahwa salah satu peninggalan bersejarah yang perlu dilindungi adalah keberadaan bangunan-bangunan yang pada saat ini dikenal sebagai cagar budaya atau bangunan bersejarah. Namun pada malam hari banyak aktivitas-aktivitas bermunculan (activity support) terutama pedagang kaki lima dimuka bangunan sepanjang koridor jalan Lada yang menjadikan sepanjang koridor ini terlihat sebagai kawasan komersial terutama dimalam hari. Hal ini dihawatiran akan mempengaruhi kualitas visual bangunan yang terbentuk pada sepanjang koridor Jalan Lada Kota Tua Jakarta pada malam hari. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan komersial mempengaruhi kualitas visual bangunan disepanjang koridor Jalan Lada pada malam hari. Metode yang digunakan untuk penelitian adalah deskriptif kuantitatif, dimana untuk metode pengumpulan data berdasarkan penilaian responden dilakukan dengan pembagian kuesioner kepada pengunjung museum Fatahillah Jakarta yang melewati koridor Jalan Lada Kota Tua Jakarta. Sedangkan metode analisa data yang digunakan berupa analisa korelasi bevariatte pearson (korelasi sederhana), yang nantinya dijelaskan secara deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ternyata keberadaan activity support yang berupa kegiatan komersial (Pedagang Kaki Lima) mempengaruhi kualitas visual bangunan disepanjang koridor Jalan Lada, Kota Tua Jakarta pada malam hari dengan sedang. Kata Kunci : Activity support, kegiatan komersial, pedagang kaki lima, kualitas visual
KONSEP MELESTARIKAN BUDAYA MELALUI UPAYA PENGHIJAUAN LINGKUNGAN KAMPUS POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Pridson Mandiangan; Amperawan Amperawan; Sukarman Sukarman
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.711 KB)

Abstract

Ide pembuatan musik kolintang diawali dari kondisi lingkungan di seputar kampus dengan adanya tumpukan kayu-kayu bekas yang berpotensi menjadi sumber kotoran dan penyakit, serta mendegradasi nilai estetika dan keindahan kampus maka upaya pemanfaatan kayu-kayu bekas menjadi alat musik tradisional kolintang menjadi solusi kecil dalam mengatasi ancaman pencemaran lingkungan tersebut. Suatu realitas bahwa musik kolintang kemudian menjadi suatu sarana pembinaan, bagi mahasiswa dalam menyalurkan hoby dan mengekspresikan diri dalam bidang seni, maka secara khusus musik kolintang juga telah menjadi alat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari sekelompok dosen, sehingga sangat berpontensi untuk menjadi unit usaha kampus. Memperhatikan bahan baku musik kolintang berupa kayu, terutama pohon waru, sangat berpotensi menimbulkan persepsi keliru terutama kepada para pengamat dan pemerhati lingkungan, bahwa pembuatan alat musik kolintang dapat mengancam lingkungan berupa ekploitasi tanaman dan hutan yang merusak system lingkungan hidup. Suatu ide kreatif ingin diwujudkan dalam konsep produksi musik kolintang di Politeknik Negeri Sriwijaya, didesain dalam suatu sistem yang dapat menjaga dan memelihara lingkungan kampus yang hijau dan sehat sambil melestarikan budaya, diimplementasikan dalam artikel dengan judul “Konsep Melestarikan Budaya melalui Upaya Penghijauan Lingkungan Kampus Politeknik Negeri Sriwijaya”.Kata Kunci : Ide Kreatif, Musik Kolintang, Pohon Waru, Penghijauan Lingkungan
PENGARUH LEBAR SIRKULASI TERHADAP ALIRAN ANGIN PADA PERMUKIMAN PADAT NELAYAN Studi Kasus: Permukiman Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara Twingky Jackqualine Kalumata; Muji Indarwanto
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.457 KB)

Abstract

ABSTRAKPertumbuhan penduduk dalam suatu kota akan mempengaruhi pertumbuhan pembangunan. Pembangunan tersebut hampir sebagian besar terlihat padat dan tidak teratur di kawasan pusat kota dan kawasan pinggiran kota. Sehingga dalam mendirikan bangunan sebagai tempat tinggal, tidak lagi memikirkan fungsi sirkulasi yang juga harus diperhitungkan. Sebagaimana sirkulasi tidak hanya berfungsi sebagai jalur lintas manusia dan kendaraan, tetapi juga sebagai sumber penghawaan alami khususnya aliran angin masuk kedalam rumah tinggal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lebar sirkulasi terhadap aliran angin pada sebuah permukiman padat dan Mengetahui pengaruh lebar sirkulasi terhadap kenyamanan pengguna pada permukiman Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara.Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data untuk mendapatkan gambaran hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran kecepatan angin menggunakan anemometer pada tiga titik lokasi yang berbeda. Menggunakan kuesioner untuk mengetahui kenyamanan responden yang kemudian akan dibandingkan dengan standard kenyamanan yang telah ditentukan. Dari kajian hubungan faktor-faktor tersebut didapatkan hasil lebar sirkulasi yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda juga pada tingkat kecepatan aliran angin dalam sebuah permukiman. Semakin kecil lebar sirkulasi, semakin rendah tingkat kecepatan angin pada sirkulasi tersebut. Kenyamanan fisiologis masyarakat tidak selalu bergantung pada standard kenyamanan yang telah ditentukan, namun dapat juga terbentuk dari faktor lain.Kata Kunci : Sirkulasi, Aliran Angin, Permukiman Padat, Permukiman NelayanABSTRACTPopulation growth in the city will affect the growth of the construction. The construction of most of the visible dense and irregular in the downtown area and suburbs. So that the building as a residence, no longer thinking of circulation function which should also be taken into account. As circulation is not only function as human and vehicle traffic lane, but also as a source of natural penghawaan particular wind flow into the residence. The purpose of this study was to determine the effect of the wide circulation of the wind flow in a dense residential and know the effect of wide circulation on the user's convenience in the settlement Pasar Ikan, Penjaringan, North Jakarta.This research is descriptive research that studies conducted by collecting data to get an overview of research results. This research was conducted with an anemometer wind speed measurements at three points different locations. Using a questionnaire to find comfort respondents will then be compared to a predetermined standard of comfort. From the study of the relationship of these factors results obtained wide circulation of different different effects and also at the level of the flow velocity of wind in a settlement. The smaller the width of circulation, the lower the wind speed in the circulation. The physiological comfort of the public does not always depend on the standard of comfort that has been determined, but it can also be formed from other factors.Keywords : Circulation, Wind Flow, Solid Settlement, Settlement Fisherme
POTENSI LOKAL DUSUN KACU KULON DAN KACU DHUWUR SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN DESA SARIGLAGAH KECAMATAN WARUNGASEM KOTA BATANG Gentina Pratama Putra
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1784.892 KB)

Abstract

ABSTRACTDuck livestock production centre as a priority area in desa Sariglagah was formed to be growth pole for desa Sariglagah. The growth pole expected to accelerate internal and external economical growth for desa Sariglagah. Among all dusun in Sariglagah village, dusun Kacu Kulon dan Kacu Dhuwur often used as community center, regarding the location of Balai Desa, kindergarden school, Mosque, and the ricemill at this dusun. Is dusun Kacu Lor have the local potency to be a growth pole?The research will be evaluated using qualitative rationalistic paradigm in which this case study on the corelation between two variables to be analyzed not only by considering the numbers but also the facts on the field. In this study, the research variables is central to growth and the local potency dusun Kacu Kulon dan Kacu Dhuwur. Local potency of the village is divided into physical potency and non physical potency. The purpose of this study was to find how is the potency of dusun Kacu Kulon dan Kacu Dhuwur as the growth center in Sariglagah village.Keyword : growth pole, rural potentialABSTRAKKawasan prioritas Desa Sariglagah berupa sebuah pusat produksi ternak itik dibentuk dengan harapan dapat menjadi pusat pertumbuhan bagi desa Sariglagah. Pusat pertumbuhan ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat desa Sariglagah baik ke dalam maupun ke luar. Diantara semua dusun di desa Sariglagah, dusun Kacu Kulon dan Kacu Dhuwur seringkali dijadikan pusat kegiatan masyarakat, hal ini berkaitan dengan keberadaan posisi balai desa, sekolah TK, masjid dan ricemill yang terletak di lokasi ini. Dengan semua kelebihannya, apakah Dusun Kacu Kulon dan Dhuwur mempunyai potensi lokal yang cukup untuk dijadikan sebagai pusat pertumbuhan?Penelitian ini akan diteliti dengan menggunakan paradigma kualitatif rasionalistik dimana kasus ini diteliti mengenai keterkaitan antara dua variabel yang akan dianalisis tidak hanya dengan mempertimbangkan angka tetapi juga fakta di lapangan. Dalam penelitian ini, variabel penelitian adalah pusat pertumbuhan dan potensi lokal dusun Kacu Kulon dan Kacu Dhuwur. Potensi lokal dibedakan menjadi potensi fisik dan potensi non fisik. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana potensi Kacu Kulon dan Kacu Dhuwur sebagai pusat pertumbuhan desa Sariglagah.Kata Kunci : pusat pertumbuhan, potensi lokal desa

Page 3 of 29 | Total Record : 282