cover
Contact Name
Verna A. Suoth
Contact Email
vernaalbert@gmail.com
Phone
+628124757878
Journal Mail Official
mipa.unsrat.online@gmail.com
Editorial Address
EDITOR IN CHIEF Gerald H. Tamuntuan, Universitas Sam Ratulangi, Indonesia MANAGING EDITOR Verna A. Suoth, Universitas Sam Ratulangi, Indonesia BOARD OF EDITOR Audy Wuntu, Fakultas MIPA Univesitas Sam Ratulangi BOARD OF EDITOR Nio Song Ai, Universitas Sam Ratulangi, Indonesia BOARD OF EDITOR Nelson Naingolang, Universitas Sam Ratulangi, Indonesia
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal MIPA
ISSN : -     EISSN : 23023899     DOI : https://doi.org/10.35799/jmuo.10.2.2021.33592
Core Subject : Science, Education,
Jurnal MIPA menjadi sarana publikasi bagi akademisi dan peneliti. Jurnal MIPA mempublikasikan artikel hasil penelitian di bidang : Matematika Fisika Biologi Kimia
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 310 Documents
Aktivitas Perlindungan Tabir Surya Secara In Vitro Dari Ekstrak Etanol Kulit Buah, Kulit Biji dan Biji Pinang Yaki (Areca vestiaria Giseke) Anggriani, Irmawati; Runtuwenen, Max R.J.; Kamu, Vanda S.
Jurnal MIPA Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.6.2.2017.17757

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas perlindungan tabir surya dari ekstrak etanol kulit buah, kulit biji dan biji pinang yaki secara in vitro. Tahap pendahuluan penelitian ini yaitu menguji nilai SPF (Sun Protection Factor) yang dilakukan secara invitro dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Serbuk kulit buah, kulit biji dan biji dimeserasi dengan pelarut etanol kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator sehingga menghasilkan ekstrak pekat. Ekstrak etanol kulit buah, kulit biji dan biji pinang yaki memiliki nilai SPF yang berbeda yaitu 12,05 , 3,45 , dan 1,00. Dari nilai SPF ketiga sampel tersebut, kulit buah yang memiliki nilai SPF tertinggi dan termasuk dalam kategori Proteksi Maksimum sehingga kulit buah pinang yaki dapat dilakukan uji lanjut tentang aktivitas perlindungan tabir surya secara in vivo.The purpose of this study were to test the sunscreen protection activity of ethanol extract of the skin of Pinang Yaki fruit, shell skin and seed by using in vitro method. The preliminary stage of this research was to test the value of SPF (Sun Protection Factor) by invitro using UV-Vis spectrophotometry method. Skin of Pinang Yaki Fruit, shell skin and seed were maceration with ethanol then concentrated with a rotary evaporator to produce a concentrated extract. Skin of Pinang fruit, shell skin and seed have different SPF values of 12.05, 3.45, and 1.00. From the SPF values of the three samples, the skin of the fruit has the highest SPF value and is included in the Maximum Protection category so that the skin of Pinang Yaki fruit could be tested futher for  sunscreen protection activity by in vivo method.
Penggunaan Karbon Aktif Cangkang Pala - TiO2 Untuk Fotodegradasi Zat Warna Metanil Yellow Patiung, Grace Aprianne Bellatrix; Wuntu, Audy D.; Sangi, Meiske S.
Jurnal MIPA Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.3.2.2014.5991

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh perbandingan berat karbon aktif cangkang pala (KA) : titanium dioksida (TiO2), konsentrasi awal metanil yellow, dan lama penyinaran UV pada jumlah metanil yellow yang terdegradasi menggunakan KA-TiO2. KA dibuat melalui aktivasi arang cangkang pala menggunakan NaCl pada 700 oC. Pembuatan fotokatalis KA-TiO2 dengan perbandingan berat 0,1:9,9 (KA 1%) dan 0,5:9,5 (KA 5%) dilakukan dengan cara sonifikasi. Interaksi KA-TiO2 dengan metanil yellow dilakukan pada konsentrasi awal 2, 4, 6, 8, 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm selama 3 jam. Eksperimen pengaruh lama penyinaran dilakukan pada variasi 1, 2, 3, 4, 5, 18, dan 20 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin tinggi konsentrasi awal dan makin lama penyinaran, makin banyak metanil yellow terdegradasi. Fotokatalis dengan perbandingan berat KA:TiO2 0,1:9,9 mendegradasi metanil yellow lebih banyak dengan persen degradasi maksimum 66% pada konsentrasi awal 6 ppm.A research had been done to determine the effect of weight ratio of nutmeg shell activated carbon (KA) : titanium dioxide TiO2, initial concentration of metanil yellow, and UV irradiation time on the quantity of metanil yellow degraded using KA-TiO2. KA was prepared by activating nutmeg shell charcoal using NaCl at 700 oC. KA-TiO2 having weight ratio of 0.1:9,.9 (KA 1%) and 0.5:9.5 (KA 5%) were prepared by sonification. Interaction of KA-TiO2 with metanil yellow was performed at initial concentration of 2, 4, 6, 8, 10, 20, 30, 40, and 50 ppm for 3 hours. The experiment of UV irradiation time was performed at 1, 2, 3, 4, 5, 18, and 20 hours. The results showed that the higher the initial concentration of metanil yellow and that the longer the irradion time, the higher the amount of metanil yellow degraded. KA:TiO2 having weight ratio of 0.1:9.9 degraded more metanil yellow than that of 0.5:9.5 with maximum degradation of 66% at initial concentration of 6-10 ppm.
Uji Ketahanan Bakteri Asam Laktat Hasil Fermentasi Kubis Merah ( Brassica oleracea L.) Pada pH 3 Bawole, Kevin V.; Umboh, Stella D.; Tallei, Trina E.
Jurnal MIPA Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.7.2.2018.20624

Abstract

Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Sebagian besar bakteri asam laktat merupakan bakteri probiotik. Untuk dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi tubuh, salah satu kriteria yang harus dipenuhi yaitu mampu bertahan hidup pada kondisi pH yang rendah. Hal ini dikarenakan bakteri probiotik akan menghadapi kondisi pH rendah yang terdapat di lambung. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan isolat BAL hasil fermentasi kubis merah untuk bertahan hidup pada pH 3. Bakteri asam laktat ditumbuhkan pada media MRS agar yang ditambahkan 1% CaCO3 dengan menggunakan metode sebar (spread) dan dimurnikan menggunakan metode gores (streak). Uji ketahanan asam dilakukan dengan cara isolat diinkubasi pada kondisi pH 3 dalam media NB kemudian ditumbuhkan kembali pada media NA dengan menggunakan metode spread. Uji dilakukan juga untuk mengamati aktivitas enzim katalase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat yang diperoleh dari hasil fermentasi kubis merah mampu bertahan pada pH 3.Probiotics is a livinng microorganism that if consumed in the right amount can provide  benefits to the body. Most lactic acid bacteria are probiotic bacteria. To be able to provide maximum benefits for the body, one of the criteria that must be met is able to survive at low pH. This is because probiotic bacteria will face low pH conditions found in the stomach. This study aims to test the effectiveness of BAL isolates from red cabbage fermentation to survie at pH 3.  Lactic acid bacteria grown on MRSA media added 1% CaCO3 by using spread method and purified by using streak method. The acid resistance test was performed by isolate incubated at pH 3 condition in NB medium by using spread method. Test were also conducted to observe the activity of catalase enzymes. The result showed that isolates obtained from red cabbage fermentation were able to survive at pH 3.
Kandungan Klorofil Total Daun Pada Padi Lokal Sulawesi Utara Yang Mengalami Cekaman Banjir Tjolleng, Fitria; Siahaan, Parluhutan; Ai, Nio Song
Jurnal MIPA Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.8.2.2019.23516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respon fisiologi tanaman padi lokal Sulawesi Utara (varietas Ombong, Temo, TB, dan Sultan) terhadap cekaman banjir pada fase vegetatif berdasarkan kandungan klorofil total pada daun. Pot dan tanaman padi dimasukkan ke dalam ember sehingga terendam setinggi 27 cm di atas permukaan media. Perlakuan cekaman kebanjiran berlangsung selama 20 hari. Pengambilan data dilakukan pada hari ke-0 (sebelum perlakuan), 10, 15 dan 20 setelah perlakuan. Daun diambil sebanyak 1 g kemudian dihaluskan dan diekstraksi menggunakan alkohol 95% dan kandungan klorofil diukur dengan spektrofotometer. Data kandungan klorofil total dalam percobaan faktorial dianalisis dengan analisis sidik ragam dalam rancangan acak lengkap pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor varietas, faktor waktu dan interaksi antara keduanya tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada kandungan klorofil total pada daun tanaman padi (varietas Ombong, Temo, TB, dan Sultan) selama 20 hari perlakuan cekaman banjirThis study examined the physiological responses of North Sulawesi local rice plants in (Ombong, Temo, TB, and Sultan varieties) to partial submergence at the vegetative phase based on the content of total chlorophyll in the rice leaves. The pot and plants were submerged under water in a bucket about 27 cm above the surface of the media. The submergence treatment was lasted for 20 days. Data collection was carried out at day 0 (before treatment), 10, 15 and 20 after treatment. The leaves (about 1 g for ach sample) were collected, then refined and extracted using 95% ethanol. The total chlorophyll content was measured using spectrophotometer. Data of total chlorophyll content in the factorial experiment were analyzed using analysis of variance under completely randomized design at a 95% confidence level. The results of this study indicated that variety and time factors as well as their interactions showed no significant differences in the content of total chlorophyll in the leaves of rice plant varieties (Ombong, Temo, TB, and Sultan) during 20 days of partial submergence
Desain Sistem Informasi Manajemen Pariwisata Sulawesi Utara sebagai wadah website Dinas Pariwisata Parassa, Yonatan; Pesik, Mex U.; Pairunan, Toban Tiku; Pongtuluran, Alma K.
Jurnal MIPA Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.8.3.2019.25358

Abstract

Penyampaian informasi melalui media internet merupakan kebutuhan dalam era digital saat ini.  Website merupakan salah satu perangkat diinternet untuk menyampaikan informasi baik oleh pemerintah maupun swasta ataupun perorangan. Sangat disayangkan di Provinsi Sulawesi Utara baru 3 Dinas dari 16 Dinas Pariwisata yang memiliki website. Tujuan penelitian ini adalah melakukan desain sistem berbasis web yang digunakan sebagai wadah bagi dinas pariwisata di lingkungan provinsi sulawesi utara, mengingat dari 16 dinas pariwisata hanya 3 dinas pariwisata yang memiliki Website. Metode Metode yang digunakan untuk membangun penelitian ini menggunakan metode “waterfall”. Hasil penelitian ini adalah Desain sistem Pariwisata sulawesi utara sebagai wadah website Dinas Pariwisata menggunakan metode pengembangan sistem “waterfall”.Submission of information through internet media is a necessity in the current digital era. Website is one of the internet tools to convey information either by the government or private or individuals. It is unfortunate that in North Sulawesi Province only 3 of 16 Tourism Offices have websites. The purpose of this study is to design a web-based system that is used as a forum for tourism Offices in the province of North Sulawesi, given that of the 16 tourism only 3 tourism Offices have a Website. The method used to build this research uses the "waterfall" method. The results of this study are the design of the North Sulawesi Tourism system as a website for the Office of Tourism using the "waterfall" system development method.Pe nyampaian informasi melalui media internet merupakan kebutuhan dalamera digital saat ini. Website merupakan salah satu perangkat diinternet untukmenyampaikan informasi baik oleh pemerintah maupun swasta ataupunperorangan. Sangat disayangkan di Provinsi Sulawesi Utara baru 3 Dinas dari16 Dinas Pariwisata yang memiliki website. Tujuan penelitian ini adalahmelakukan desain sistem berbasis web yang digunakan sebagai wadah bagidinas pariwisata di lingkungan provinsi sulawesi utara, mengingat dari 16 dinaspariwisata hanya 3 dinas pariwisata yang memiliki Website.Metode yang digunakan untuk membangun penelitian ini menggunakanmetode “waterfall”. Hasil penelitian ini adalah Desain sistem Pariwisatasulawesi utara sebagai wadah website Dinas Pariwisata menggunakan metodepengembangan sistem “waterfall”.
Pembuatan Sabun Mandi Padat dari VCO yang Mengandung Karotenoid Wortel Langingi, Raymon; Momuat, Lidya I.; Kumaunang, Maureen G.
Jurnal MIPA Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.1.1.2012.426

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi NaOH yang optimum untuk direaksikan dengan VCO mengandung karotenoid wortel guna menghasilkan sabun mandi padat yang memenuhi kualitas Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 06-3532-1994. Pembuatan sabun mandi diawali dengan penentuan bilangan penyabunan, yang digunakan pada perhitungan konsentrasi NaOH, yakni 25%, 30% dan 35%. Sabun mandi padat yang dihasilkan diuji kualitasnya menurut SNI No. 06-3532-1994. Bilangan penyabunan dari VCO mengandung karotenoid wortel diperoleh sebesar 173,18 mg. Sabun mandi pada semua konsentrasi NaOH memenuhi SNI untuk uji jumlah asam lemak, alkali bebas dan asam lemak bebas. Untuk kadar air, sabun yang memenuhi SNI ada pada konsentrasi NaOH 35%, dan minyak mineral pada konsentrasi NaOH 30%. Sabun pada semua konsentrasi NaOH tidak memenuhi SNI untuk uji lemak netral. Penelitian ini menyimpulkan bahwa belum diperoleh konsentrasi NaOH yang optimum untuk pembuatan sabun mandi padat dari VCO mengandung karotenoid wortel yang memenuhi kualitas SNI No. 06-3532-1994. Sabun mandi yang mendekati kualitas SNI ada pada konsetrasi NaOH 30% dan 35%.
Perancangan Sistem Node Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) Topologi Point to Point Berbasis Mikrokontroler dan RF Transceiver Mosey, Handy Indra Regain
Jurnal MIPA Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.5.1.2016.12286

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perancangan dan konstruksi node Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) dengan topologi point to point berbasis mikrokontroler dan RF Transceiver. Penelitan dilakukan dengan metode eksperimen yakni membangun dua buah node sensor (client dan server) yang dapat berkomunikasi secara nirkabel. Pengiriman data sensor diatur melalui program yang ditanam pada mikrokontroler agar bereaksi sesuai dengan data bacaan sebuah sensor analog. Hasil eksperimen menunjukan bahwa node sensor yang dibangun dapat berkomunikasi dengan baik dan node sensor bereaksi sesuai kode program.This study discusses the design and construction of  Wireless Sensor Networks (WSN) nodes based on microcontroller and RF Transceiver with  point to point topologies. Research is carried out by an experimental method that is to build two sensor nodes (client and server) which can communicate wirelessly. Sensor reading data are set via a program embedded in the microcontroller to react according to the data reading from an analog sensor. The experimental results shows that the sensor nodes can communicate well and react according to the sensor node embedded code.
Program Kemitraan Masyarakat Pemandu Wisata Desa Batu Putih Tangkoko Bitung Nangoy, Meis; Pudong, A.; Ransaleleh, Tiltje. A.; Assa, G. J.V.; Lengkong, Hanry
Jurnal MIPA Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.8.3.2019.26206

Abstract

Ancaman bahaya penyakit menular satwa liar merupakan isu strategi dunia dalam beberapa decade akhir ini. Peningkatan arus ekowisatawan dalam mengunjungi hutan-hutan memberi peluang bagi transimisi penyakit dari hewan liar ke hewan lain maupun manusia. Hutan merupakan tempat penyimpanan satwa liar yang unik, endemik dan  juga virus yang dapat menimbulkan penyakit bagi manusia (zoonosis). Oleh karena itu telah dilakukan Program kemitraan Masyarakat kelompok pemandu wisata Batu Putih Tangkoko untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari satwa liar ke manuasia melalui peningkatan pengetahuan dan  ketrampilan dalam mendeteksi dini hewan liar sakit yang dijumpai. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan dan praktek lapang di Pos 2 Taman Wisata Alam Batu Putih Tangkoko. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 20 (dua puluh) orang pemandu wisata telah mengetahui  dan memahami penyakit yang berpotensi zoonosis dan mengenali  tanda tanda hewan liar sakit serta tata cara pelaporannyaThreat of the contaminating disease of wild animals is a strategic issue in the world at last several decades. Increase of ecotourism flow visiting forrest destination become possible of disease transmition from wild animals to human. Forrest is the core of some unique wild animal.  Virus of animals would be able also to cause disease in human called zoonosis. Therefore, collaborative program of guidance groups of community for the ecotourisms was encouraged at Batu Putih Tangkoko to prevent contaminating disease  from wild animals to human by increasing knowledge and skill on early detection contaminated animals found. Method applied was extension and filed practices at Post 2 ecotourism natural park at Batu Putih Tangkoko. Result activity showed that 20 people guidance group had knowledge the potential zoonosis disease and symtoms of wild animals suffering from diseases as well as procedures of the case reports
Uji Kualitas Minyak Biji Adas (Foeniculum vulgare) yang diperoleh dengan Metode Soxhletasi Kojong, Vinny Ch. O.; Sangi, Meiske S.; Pontoh, Julius
Jurnal MIPA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.2.2.2013.3031

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menguji kualitas minyak biji adas (Foeniculum vulgare) yang diperoleh dengan metode soxhletasi. Biji adas dikenal sebagai allround flavoring agent karena memiliki aroma yang khas, sehingga banyak digunakan dalam bidang farmasi maupun industri.  Minyak adas tergolong dalam minyak atsiri dengan komponen utamanya anetol yang memberikan aroma yang harum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas minyak biji adas yang dihasilkan dengan menggunakan metode soxhletasi. Biji adas diekstraksi dengan menggunakan metode soxhletasi. Rendemen yang diperoleh diuji kualitasnya berdasarkan standar Food Chemical Codex. Hasil penelitian menunjukkan rendemen rata-rata minyak biji adas adalah 34,95%. Minyak adas hasil soxhletasi yang diuji kualitasnya diperoleh hasil yang baik dengan nilai indeks bias 1,4779, bobot jenis 0,9873, kelarutan dalam alkohol 90% pada perbandingan 1:3 dan jernih pada perbandingan 1:7, dan bilangan asam rata-rata 2,81. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas minyak biji adas dengan metode soxhletasi memberikan hasil yang baik.A research aimed to determine fennel (Foeniculum vulgare) seed oil quality obtained by soxhletation had been accomplished. Fennel seed is known as all round flavoring agent for its distinctive odour and it is widely used in pharmaceutical and industrial fields. Fennel oil is an aromatic oil that contains anetol as its main component which gives a fragrant aroma. The objective of this research was to analyze the quality of fennel seed oil produced by using soxhlet. The analysis was based on the description by Food Chemical Codex. The average yield of fennel seed oil was 34.95% with refractive index of 1.47798 and specific gravity of 0.98732. The oil was soluble in alcohol 90% at a ratio of 1:3 and produce a clear miscible liquid at a ratio of 1:7. In additon, it had acid number of 2.809. The results showed that good quality fennel oil could be obtained by soxhletation.
Pengukuran Panjang dan Lebar Pori Stomata Daun Beberapa Varietas Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Taluta, Hesty Ester; Rampe, Hanny L.; Rumondor, Marhaenus J.
Jurnal MIPA Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.6.2.2017.16835

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman pangan bernilai ekonomi tinggi, dan sebagai tanaman kacang-kacangan terpenting kedua setelah kedelai.Pori stomata merupakan tempat terjadinya pertukaran gas dan air antara atmosfer dengan sistem ruang antar sel yang berada pada jaringan mesofil di bawah epidermis.Setiap varietas tanaman kacang tanah memiliki respon terhadap faktor lingkungan yang berbeda seperti ketahanan terhadap cekaman fisilogis termasuk kemampuan membuka dan menutupnya stomata.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur panjang dan lebar pori stomata daun beberapa varietas kacang tanah (Arachis hypogaeaL.). Penelitian dilaksanakan di rumah plastikFakultas MIPA Unsrat selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat varietas memiliki panjang dan lebar stomata yang lebih panjang adalah varietas Gajah 81,80 ± 28,72 µm, varietas Lokal 79,81 ± 24,85 µm, varietas Jerapah 69,28 ± 22,60 µm dan varietas Kelinci 57,22 ± 25,02 µm. Lebar pori stomata yang membuka lebih besar adalah varietas Lokal 31,13 ± 9,77 µm, varietas Gajah 29,22 ± 3,71 µm, varietas Jerapah 27,72 ± 11,65 µm dan varietas Kelinci 21,32 ± 12,78 µm.Peanut are one of the high value food plants and as the second highest bean crop after soybeans. The Pore of Stomata plays was a place of gas and water exchange between the atmosphere and the intercellular space located in the mesophyll tissue beneath the epidermis. Each variety of peanut crops has responses to different environmental factors such as resistance to physical stress, including the ability to open and close the stomata. This study aims to measure the length and width of stomata pores of several peanut varieties (Arachis hypogaea L.). The research was conducted in plastic house of Faculty of Mathematics and Natural Sciences Unsrat for 30 days. The results showed that the four varieties had length and stomatal length 81,80 ± 28,72 μm, followed by local varieties 79,81 ± 24,85 μm, giraffe varieties 69,28 ± 22,60 μm and 57,22 ± rabbit varieties 25.02 μm. Stomatal pore 31.13 ± 9.77 μm, followed by elephant varieties 29.22 ± 3.71 μm, giraffe varieties 27.72 ± 11.65 μm and rabbit varieties 21.32 ± 12.78 μm.

Page 6 of 31 | Total Record : 310