cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Arsitektur DASENG
ISSN : 23018577     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur DASENG adalah media informasi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni khususnya Artikel Ilmiah bidang Arsitektur berupa Hasil Penelitian, Hasil Perancangan, Studi Kepustakaan maupun Tulisan Ilmiah.
Arjuna Subject : -
Articles 75 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017" : 75 Documents clear
RE-DESIGN FASILITAS OLAHRAGA BERKUDA DI TOMPASO MINAHASA. Organic Architecture Windy M. Nangoy; Cynthia E. V. Wuisang; Hendriek H. Karongkong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17273

Abstract

Olahraga adalah salah satu kebutuhan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Olahraga berkuda merupakan salah satu cabang olahraga yang memacu sportivitas dan kreatifitas bagi sumber daya manusia. Sulawesi Utara sudah sejak lama menjadi daerah yang selalu turut ambil bagian dalam olahraga berkuda di Indonesia. Tompaso merupakan daerah yang dikenal dengan olahraga berkuda ini. Mengacu dari hal ini maka dihadirkan wadah untuk memfasilitasi dan menunjang berbagai macam kegiatan yang menyangkut olahraga berkuda. Mulai dari stadion pacuan kuda, peternakan kuda, bahkan sekolah berkuda. Stadion pacuan kuda yang memiliki penunjang dengan fasilitas yang bagus menjadi kebutuhan bagi masyarakat yang mempunyai minat akan olahraga berkuda. Tema “Arsitektur Organik” yaitu sebuah langkah untuk merancang, mendesain bangunan yang menghadirkan keselarasan dengan lingkungan sekitar dari beberapa konsep-konsep yang akan diterapkan. Penerapan akan bangunan yang selaras antara bangunan tempat melakukan kegiatan, dan alam, melalui desain yang harmonis antara lokasi, bangunan, interior, dan lingkungan menjadi komposisi yang dipersatukan dan kemudian saling berhubungan. Dengan penggunaan strategi tersebut diharapkan desain yang ada bisa memiliki keunikan tersendiri tanpa mengabaikan fungsi ruang bahkan bangunan sesungguhnya.Kata Kunci : Olahraga Berkuda, Stadion Pacuan Kuda, Arsitektur Organik
REDESAIN EX SHOPPING CENTER PASAR 45 & GEDUNG PARKIR DI MANADO. Arsitektur Simbiosis (Symbiosis Nature & History and Present) Andretha M. V. Bawole; Frits O. P. Siregar; Faizah Mastutie
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.18397

Abstract

Shopping center yang populer pada tahun 1980-1990an kini sudah tidak seperti dulu. Selain karena bermunculan tempat-tempat perbelanjaan yang baru, secara arsitektural bangunan ini sudah tidak representatif lagi. Walaupun begitu, kawasan ini merupakan salah satu tempat yang memiliki nilai historis terhadap perkembangan kota Manado, baik pelabuhan, perkampungan Cina, perkampungan Arab, hingga Taman Kesatuan Bangsa. Untuk itu diperlukan sebuah pendekatan perancangan yang mampu menghidupkan kawasan ini serta memaksimalkan potensi akan zona-zona tersebut. Dengan melakukan redesain gedung ex Shopping Center serta menghadirkan gedung parkir diharap mampu menjawab permasalahan yang ada di kawasan ini. Konsep Arsitektur Simbiosis ((Nature & History and Present) dipakai dalam rancangan ini dengan memadukan bangunan terhadap kondisi lingkungan sekitar, menggabungkan nilai-nilai masa lalu serta masa yang sekarang. Berdasarkan Analisa pada site, bangunan yang dihasilkan mampu menjawab tantangan yang ada. Selain menghadirkan suasana yang baru, bangunan ini juga mampu mengakomodir nilai-nilai masa lalu namun tetap menonjolkan kesan yang modern.Kata kunci: Arsitektur Simbiosis, Gedung Parkir, Redesain Shopping Center 
PEDESTRIAN MALL DI STADION MAESA TONDANO (SIMBIOSIS MUTUALISME) Stevanus Vailen Tumbelaka; Vicky H. Makarau; Dwight M. Rondonuwu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17082

Abstract

Kota Tondano adalah ibu kota Kabupaten Minahasa  yang terletak di tepi Danau Tondano dan memiliki suhu yang cukup sejuk. Tondano memiliki banyak peluang dalam upaya pengembangan daerah di bidang perdagangan, industri, pariwisata dan olahraga.Dilihat dari kondisi kota Tondano saat ini, belum adanya wadah yang dapat memenuhi kebutuhan berbelanja dan rekreasi masyarakat, salah satunya adalah perdagangan retail yang dikemas dalam bentuk Pedestrian Mall.Untuk menciptakan suatu pusat perbelanjaan dengan konsep Pedestrian Mall, dibutuhkan lokasi strategis dan faktor-faktor yang dapat memaksimalkan peran Mall dalam satu kota. Maka, digunakan tema “Arsitektur Simbiosis Mutualisme”. Salah satu objek yang memiliki peluang untuk memberikan keuntungan lebih pada Pedestrian Mall di Tondano adalah Stadion Sepak Bola Maesa. Melalui tema tersebut, Pedestrian Mall dan Stadion Maesa yaitu dua objek yang berbeda akan rancang dalam satu kawasan yang saling menguntungkan. Kata kunci : Kota Tondano, Pedestrian Mall, Stadion Sepak Bola, Arsitektur Simbiosis Mutualisme
REDESAIN TERMINAL PENUMPANG INTERNASIONAL BANDARA SAM RATULANGI MANADO. Arsitektur Metabolisme Atikah Basalamah; Raymond C. H. Tarore; Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17256

Abstract

Bandara Sam Ratulangi Manado merupakan sarana transportasi udara kelas 1B di Kota Manado yang telah melayani penerbangan skala internasional. Dengan adanya rencana penambahan rute penerbangan langsung ke 7 negara (untuk sementara jalur yang dibuka adalah Singapura, China (charter flight), Kuala Lumpur, dan Davao-Filipina masih direncanakan, Tiongkok yang dibuka pada akhir tahun 2016, dan Australia, Brunai Darussalam yang masih dalam proses perijinan), maka Terminal Internasional di dalam bandara perlu ditingkatkan kapasitas ruang serta fasilitas pendukung di dalam terminal karena kondisi ruang dan fasilitas yang ada sekarang kurang memadai untuk digunakan beberapa tahun mendatang saat rute penerbangan tersebut dibuka. Selain itu, pengembangan terminal internasional juga dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para penumpang internasional dengan baik. Konsep perancangan terminal ini menerapkan tema “Arsitektur Metabolisme” dimana dalam penerapannya diambil dari ilmu biologi yaitu metabolisme tubuh manusia yang saling terhubung satu sama lain dan memberi keuntungan bagi masing-masingnya, namun jika salah satunya rusak, maka sistem tubuh tersebut akan terganggu. Dampak positif yang ditimbulkan dapat berupa : meningkatkan kondisi perdagangan dan perekonomian-bisnis di Sulawesi Utara dengan membuka link ekspor-impor skala global, meningkatkan sektor pariwisata di Sulawesi Utara serta memudahkan penumpang dalam memenuhi kebutuhan dalam terminal. Kata Kunci : Terminal Penumpang, Internasional, Bandara, Arsitektur Metabolisme
GREEN CITY HOTEL DI MANADO. Green Architecture Swarz R. N. Kaawoan; Ingerid L. Moniaga; Johansen C. Mandey
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17987

Abstract

Perkembangan pariwisata kota Manado semakin meningkat tiap tahunnya. Selain itu sektor industri, perdagangan dan jasa pembangunannya juga semakin maju, hal ini juga didukung oleh faktor letak geografis. Peluang dan potensi yang dimiliki Kota Manado sangat besar dalam peningkatan dan pendapatan di sektor parawisata. Konsep perencanaan City hotel di Kota Manado, mengacu pada kebutuhan akan jasa akomodasi sebagai penunjung program pemerintah serta mendukung pariwisata-pariwisata yang ada di Sulawesi Utara.Global warming yang saat ini terjadi, maka berbagai bentuk usaha dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pemanasan global, salah satunya dengan menghadirkan city hotel mengusung konsep Green Architecture. Dengan meminimalkan dampak negatif rancang bangunan terhadap alam, lingkungan dan manusia. Berkurangnya lahan hijau dalam kota yang tergantikan oleh bangunan, sehingga perlu menempatkan ruang hijau publik ke dalam bangunan.Oleh karena itu pengertian judul Green City Hotel di Manado adalah “Suatu akomodasi pariwisata dalam kota dengan fasilitas menginap, berbisnis, maupun berlibur dengan konsep arsitektur hijau atau bangunan yang hemat energi dan ramah lingkungan yang berada pada pusat Kota Manado. Kata kunci : Kota Manado, Global warming ,City Hotel, Green Architecture, Green City Hotel
MANADO CONVENTION AND EXHIBITION CENTER. Neo Vernacular Architecture Joseph L. A. Linaldo; Octavianus H. A. Rogi; Johansen C. Mandey
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17623

Abstract

Manado Convention Exhibition Center merupakan sebuah convention dan exhibition center yang dilengkapi dengan fasilitas bagi publik yaitu sebuah tempat pemusatan pewadahan pelayanan kegiatan konvensi dan eksebisi. Dimana aktivitas sasaran khususnya peserta juga dimungkinkan dapat menikmati pameran promosi serta paket wisata yang dikemas dalam produk wisata konvensi atau disebut dengan wisata MICE (Meeting Incentive Travel Convention and Exhibition). Dunia MICE adalah dunia yang belum terjamah dengan baik di Indonesia. Padahal dunia MICE merupakan salah satu andalan pariwisata di beberapa negara maju. MICE merupakan salah satu invenstasi bisnis yang menjanjikan.            Berkaitan dengan objek bangunan yang akan dirancang, penulis merencanakan penggunaan langgam arsitektur Neo-Vernacular, yaitu penghidupan kembali elemen tradisional yang memuat bentuk dan bangunan lokal di kolaborasikan dengan arsitektur modern. Aliran Neo-Vernacularism ini menampilkan ciri khas gaya tradisional yang di kembangkan bersamaan dengan arsitektur masa modern. Neo-Vernacularism akan menyuguhkan bangunan tradisional yang sudah berevolusi sesuai dengan perkembangan zaman di era globalisasi ini, dimana penggabungan atas keduanya di terapkan dalam prinsip double coding.Kata Kunci: Convention Center, Exhibition Center, MICE, Neo-Vernacular
MANADO OFFICE TOWER. Zero Energy Building Claudio A. A. Laatung; Pierre H. Gosal; Hendriek H. Karongkong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17258

Abstract

Perkembangan zaman yang pesat membuat jumlah populasi manusia semakin meningkat dengan gaya hidup yang dituntut serba cepat sehingga membuat perkembangan pembangunan yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin tinggi juga ikut meningkat. Semakin terbatasnya lahan pembangunan akibat pembangunan yang semakin banyak, semakin meningkatnya kebutuhan akan bangunan, keterbatasan sumber energi khususnya sumber energi tak terbarukan (Unrenewable Energy) atau krisis energi dunia serta timbulnya permasalahan lingkungan akibat penggunaan energi dalam bangunan merupakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh sektor bangunan akibat perkembangan zaman yang semakin tinggi. Permasalahan di atas juga berdampak di kota Manado sehingga diangkatlah sebuah judul untuk Tugas Akhir Perancangan Arsitektur yaitu Manado Office Tower dengan tema Zero-Energy Building (ZEB) dan menggunakan pendekatan Bangunan Pintar (Smart Building). Perancangan ini dibutuhkan sebagai tanggapan terhadap permasalahan di atas karena perancangan Manado Office Tower tidak membutuhkan lahan yang besar karena dibangun secara vertikal dengan implementasi tema ZEB yang dalam penerapannya membuat bangunan menjadi dapat menghasilkan energinya sendiri dengan memanfaatkan alam sekitar sebagai sumbernya serta pendekatan perancangan Smart Building yang dapat menunjang aktivitas pengguna yang dituntut serba cepat dengan bantuan sistem komputer.Kata Kunci : Energi, Teknologi, Kantor, ZEB, Smart Building.
CHRISTIAN COMMUNITY CENTER DI MANADO. BIOMIMICRY ARCHITECTURE Vincent D. J. Pasla; Alvin J. Tinangon; Hanny Poli
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17096

Abstract

Kehidupan antara umat beragama di Manado sangatlah kondusif dan memiliki toleransi yang tinggi. Khususnya pada umat beragama Kristen pusat informasi dan pelayanan kekristenan di Manado tergolong tidak optimal dan tidak diketahui secara jelas informasi yang didapat dari mana sumbernya, serta pusat kegiatan kerohanian khususnya agama Kristen sangatlah tidak memadai dan tidak optimal, sehingga perlu adanya suatu wadah kegiatan pelayanan sekaligus pusat informasi kekristenan di Manado untuk lebih mempererat hubungan horizontal antara masyarakat manado khususnya agama Kristen.                Penerapan tema pada rancangan adalah berupa konsep desain arsitektural yang memerhatikan kondisi lingkungan sekitar dan desain yang mengikuti alam yaitu Biomimicry Architecture. Dalam penerapan Biomimicry Architecture diharapkan memberikan dampak positif bagi manusia maupun lingkungan sekitar yang semakin hari semakin tidak bersahabat lagi. Sehingga dengan desain Biomimicry Architecture yang fleksibel dan representatif dapat membuat kondisi lingkungan dan bangunan dapat stabil dan pengguna memiliki kesan santai tenang dan nyaman. Dari tema ini diharapkan dapat mempengaruhi manusia untuk tidak merusak alam melainkan menjaga dan melestarikan sebagai warisan untuk keberlangsungan kehidupan manusia di masa mendatang, dan menjadi inspirasi untuk perancangan-perancangan bangunan di masa depan.Kata Kunci : Kristen, Manado, Christian Community Center, Biomimicry Architecture
PASAR AGRO DI MANADO. Arsitektur Organik Putriana A. Ndari; Dwight M. Rondonuwu; Sonny Tilaar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17471

Abstract

Ketersediaan fasilitas pasar di kota Manado baik dari segi fasilitas maupun arsitekturalnya  masih sangat kurang memenuhi standar.  Selain itu, wilayah di sekitar kota Manado memiliki hasil pertanian/perkebunan yang melimpah sehingga berbagai macam inovasi produk hasil olahan organik seperti makanan ringan/khas, kerajinan, bibit, pupuk, dsb. dipasarkan secara banyak sehingga dibutuhkan “Pasar Agro” yang berfungsi menyediakan hasil-hasil agro para petani serta olahan organiknya.  Tujuan dari perancangan ini ialah merancang Pasar Agro yang bersifat tradisional namun modern yang khusus menampung dan menyediakan hasil komoditas pertanian/perkebunan (agro) dengan pendekatan konsep “Arsitektur Organik”.  Metode  perancangan mengacu pada proses desain John Zeisel yang terdiri dari 2 fase yaitu fase 1 (menguraikan tahapan wawasan komprehensif) kemudian fase 2 (mengolah kumpulan-kumpulan data dari fase 1).  Berdasarkan analisis dihasilkan usulan-usulan konsep perancangan dengan menerapkan konsep “Arsitektur Organik” yang berupa gambar-gambar yaitu layout plan, site plan, denah, tampak massa, tampak tapak, potongan massa, potongan tapak, perspektif, dan detail struktur serta utilitas.Kata kunci : Pasar, agro, organik
PERPUSTAKAAN DI MANADO. MIMESIS DALAM ARSITEKTUR Ceryn V. Turyanto; Papia J. C. Franklin; Faizah Mastutie
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17087

Abstract

Perpustakaan merupakan suatu wadah yang berfungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan. Gedung perpustakaan saat ini tersingkir akibat hadirnya teknologi semakin canggih yang berdampak pada menurunnya animo masyarakat keperpustakaan. Oleh sebab itu, di Indonesia, khususnya di Kota Manado, perancangan diperlukan inovasi suatu sarana baca yang tidak hanya bersifat edukatif dan informatif, tetapi juga bersifat rekreatif. Perancangan Perpustakaan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, dokumentatif, dan komparatif. Dari data yang telah terkumpul, dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai kondisi yang ada, sehingga dapat tersusun suatu landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur bangunan perpustakaan. Perancangan perpustakaan ini terletak di Kota Manado, ibukota dari provinsi Sulawesi Utara, dimana masyarakatnya mudah tertarik terhadap suatu hal yang baru dan menarik. Untuk memaksimalkan, maka diterapkan ruang akan keperpustakaan dalam tema mimesis dalam arsitektur. Mimesis merupakan salah satu wacana yang ditinggalkan plato dan Aristoteles sejak masa keemasan filsafat Yunani Kuno, hingga pada akhirnya Abrams memasukannya menjadi salah satu pendekatan utama menganalisa seni selain pendekatan ekspresif, pragmatic, dan objektif. Penerapan Arsitektur Mimesis dituntut bukan hanya sekedar meniru saja melainkan merupakan suatu proses pemikiran peniruan yang membutuhkan imajinasi dan fantasi seseorang, namun juga memerhatikan perancangan arsitektur yang dapat beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Kata Kunci : Arsitektur, Mimesis, Perpustakaan

Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024 Vol. 13 No. 3 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 3, Agustus 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024 Vol. 12 No. 4 (2023): DASENG Volume 12 Nomor 4, Oktober 2023 Vol. 12 No. 3 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 3, Juli 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023 Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022 Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, November 2020 Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 No. 1 Mei 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020 Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019 Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018 Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 Mei 2014 Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 No.3 November 2013 Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013 Vol 2, No 1 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.1 Mei 2013. Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012 More Issue