cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota balikpapan,
Kalimantan timur
INDONESIA
JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
ISSN : 23386649     EISSN : 24775177     DOI : -
JTT (Jurnal Teknologi Terpadu) dengan ISSN 2477-5177 (media online) dan 2338-6649 (media cetak), adalah jurnal ilmiah yang mempublikasikan hasil penelitian dibidang inovasi teknologi terapan dengan cakupan: Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, dan Teknik Telekomunikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 257 Documents
Pengaruh Temperatur Ekstraksi dan Heating Timeterhadap Spectrum Absorbansi pada Zat Warna Alam dari Kayu Secang Subur Mulyanto
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 4, No 1 (2016): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v4i1.122

Abstract

AbstractThe purpose of this study to  analyze the extraction process with  variations of the temperature and heating time on the extraction of natural dyes from caesal pinia sappan. Extraction processof the sappan wood used  capacity of 150 liters on the variation of temperature and time of extraction at 70⁰C; 80⁰C; 90⁰C; 100⁰C and water-soluble. FTIR spetrofotometer test was conducted to identify the composition of functional groups brazilein compound, while the Uv-Vis spectrophotometer is used to view the absorbance spectrum, so it can then do an analysis of the influence of time and temperature on the extraction of red natural dye absorbance specrum. Results infrared spectrophotometer shows some absorption area in order to identify functional groups of compounds brazilein, namely the absorption at wavenumber 650-1000 showed a group = C - H, at wavenumber 1000-1300 showed a group C-O-C and C-OH, at wavenumber 1550-1650 showed a group C = C, and at a wavenumber 1650-1800 showed a group C = O. On Uv-Vis spectrophotometer is known that the maximum absorbance was obtained at the time of 2 hours at a temperature of 80⁰C and 90⁰C, Uv-Vis spectrophotometer at various temperatures rise significantly absorbance occurs at a temperature of 70⁰C s./d. 90⁰C at 2 hours.. Keywords :Caesalpinia Sappan Linn, Brazilein, Absorbance,UV-Vis Spektrofotometer  Abstrak         Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap proses ekstraksi dengan variasi temperatur ekstraksi dan heating time pada zat warna alam dari kayu secang. Proses ekstraksi kayu secang berkapasitas 150 liter dengan variasi waktu dan temperatur ekstraksi pada 70⁰C; 80⁰C; 90⁰C; 100⁰C menggunakan pelarut air. Uji spetrofotometer FTIR dilakukan untuk mengidentifikasi susunan gugus fungsi senyawa brazilein, sedangkan spektrofotometer Uv-Vis digunakan untuk melihat spektrum absorbansi, sehingga kemudian dapat dilakukan analisa tentang pengaruh waktu dan temperatur ekstraksi terhadap spektrum absorbansi ZWA merah secang. Hasil spektrofotometer infra merah menunjukkan beberapa daerah serapan sehingga dapat diidentifikasi gugus fungsi dari senyawa brazilein, yaitu serapan pada wavenumber 650-1000 menunjukkan adanya gugus = C – H, pada wavenumber 1000-1300 menunjukkan adanya gugus C–O–C & C–OH, pada wavenumber 1550-1650 menunjukkan adanya gugus C=C, dan pada wavenumber 1650-1800 menunjukkan adanya gugus C=O. Pada spektrofotometer Uv-Vis diketahui bahwa absorbansi maksimum diperoleh pada waktu 2 jam yaitu pada temperatur 80⁰C dan 90⁰C, spektrofotometer Uv-Vis pada variasi temperatur kenaikan absorbansi secara signifikan terjadi pada temperatur 70⁰C s./d. 90⁰C pada waktu 2 jam.Kata kunci :Kayusecang, Brazilein, Absorbansi, SpektrofotometerUv-Vis 
Peranan Ibu Rumah Tangga Terhadap Terciptanya Ruang Publik Di Kawasan Padat Penduduk Pattingalloang Makassar Indah Sari Zulfiana
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 5, No 1 (2017): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v5i1.209

Abstract

AbstractHousewives on the densenly populated Pattingalloang inclined to conduct social interaction so as to create the common room that support their social activities. The research was conducted to obtain activity relations houswife in creating public space, that use of public space in support of their activities, and open of the sirculation seen from the results field observation. The qualitative methode done with the observation done by means of observation in the field of public space and the placement circulation users. So, in do interview on housewives activity. How close the relationship between the interanct are also observed to know reason the social interactin in each place. The result showed that public space deliberately created to accommodate social activities used in the maximum like eat together, nap, cook together and others. In addition, the match between the is one of an important reason to social interaction.Keywords: housewives activity, public space, usage of space, space pattern  AbstrakIbu rumah tangga pada kawasan permukiman padat penduduk Pattingalloang memiliki kecenderungan untuk berinteraksi sosial sehingga menciptakan ruang bersama yang dapat mendukung aktivitas sosialnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan aktivitas ibu-ibu dalam menciptakan ruang publik, pemanfaatan ruang publik tersebut untuk mendukung aktivitasnya serta hubungan kedekatan yang nampak dari pola sirkulasi yang terlihat dari hasil pengamatan lapangan. Metode kualitatif dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan terhadap ruang-ruang publik yang tercipta, penempatan serta alur sirkulasi dari setiap pengguna. Untuk itu, dilakukan wawancara tentang aktivitas-aktivitas ibu-ibu sebagai objek penelitian. Seberapa dekat hubungan antar pelaku yang berinteraksi juga diamati untuk mengetahui alasan-alasan terjadinya interaksi sosial pada masing-masing tempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ruang publik yang ada sengaja dibuat oleh ibu-ibu pada kawasan tersebut sebagai bagian dari ruang sosial yang dimanfaatkan secara maksimal tidak hanya menampung kegiatan sosial, tetapi juga mencakup kegiatan lain seperti makan bersama, tidur siang, masak bersama, dan lain sebagainya. Selain itu, alasan kecocokan antar penghuni merupakan salah satu alasan penting dalam melakukan interaksi sosial.Kata kunci: aktivitas ibu rumah tangga, ruang publik, pemanfaatan ruang, pola ruang 
Desain dan Implementasi Kendali Cerdas untuk Robot Quadpod (Berkaki Empat) – Studi Kasus Robot Pemadam Api (RPA) Muhammad Bagus Bintang Timur; Achmad Fanany Onnilita Gaffar; Agusma Wajiansyah
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 5, No 2 (2017): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v5i2.279

Abstract

Pada robot pemadam api  tidak hanya sekedar memadamkan api melainkan mencari ruang yang terdapat api. Ketika robot mencari api yang terdapat didalam ruangan, robot melakukan proses berjalan dan berusaha mengetahui lingkungan sekitar agar dapat mengetahui posisi robot berada dan mengetahui tindakan apa yang harus diambil, pada penentuan posisi tidak hanya mengetahui dimana robot berada tapi juga mengetahui posisi arah robot. Penelitian ini bertujuan untuk membangun Kendali Cerdas berbasis Fuzzy Logic (Logika Samar) untuk menentukan posisi robot berada ketika berada didalam arena atau lingkungan sekitar. Pengujian Fuzzy Logic menggunakan Software (perangkat lunak) Mathlab. Data sensor sebagai referensi lingkungan dibangun secara Random (acak). Setelah data dibangun, data kemudian diproses menggunakan Fuzzy Logic. Hasil proses akan berupa Posisi robot. Dari posisi tersebut maka akan diketahui robot berada dimana dan keputusan apa yang harus diambil.
Modul Sistem Parkir Kendaraan Roda 4 Menggunakan PLC OMRON CPM-1A Suhaedi Suhaedi
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 1, No 1 (2013): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v1i1.6

Abstract

AbstractNow the current number of transportations such as cars are increasing, consequently and more transportations, the more solid as well for the car park area. The problem in this situations is the comfort by worried motorists. Therefore presented in this thesis about the planning that has been done that is making an example of a model where an automatic car parking area which can be controled of its capacity. The example of model an automatic parking area is a miniature as eight centimeters high , four centimeters wide and fifty centimeters long and can accommodate four cars as many as nine cars. Manufacture of miniature automatic car parking is to use actuators such as DC, many infrared sensors, some of the photo diode sensors, relay and limit switches. Programmable logic control (PLC) is used as a controller that control all hardware. To display information, it uses an indicator light marked “FULL” and “EMPTY”. The result of test is performed by running an automatic car parking system and the system can function properly and ready in use. Keyword : automatic car parking, capacity, programmable logic control, infrared and photo diode sensor, actuator, limit switch.AbstrakSaat ini jumlah kendaraan seperti mobil semakin meningkat, akibatnya semakin banyak kendaraan maka semakin padat juga untuk area tempat parkir mobil. Permasalahannya kenyamanan sangatlah di risaukan oleh para pengendara mobil . Karena itu pada tugas akhir ini dipaparkan tentang perancangan yang telah dilakukan yaitu pembuatan sebuah contoh model tempat area parkir mobil otomatis yang dapat di kontrol kapasitasnya. Contoh model area parkir otomatis ini berupa miniatur setinggi 15 cm, lebar 40 cm dan panjang 50 cm juga dapat menampung kendaraan mobil roda empat sebanyak sembilan kendaraan. Pembuatan miniatur parkir mobil otomatis ini menggunakan penggerak seperti motor DC juga beberapa sensor infra merah, photo diode, relai dan limit switch. Programmable Logic Control (PLC) digunakan sebagai kontroller yang mengontrol semua perangkat keras. Untuk displai informasi mengunakan sebuah indikator lampu bertulisan “FULL” dan “EMPTY”. Dengan hasil pengujian yang dilakukan dengan menjalankan sistem area parkir mobil otomatis dan sistem dapat berfungsi dengan baik dan siap digunakan.Kata kunci : Parkir mobil otomatis, kapasitas, PLC (Programmable Logic Control), Sensor Infra merah dan Foto dioda, Penggerak, Limit switch.JTT Vol 1 No 1 Hal: 1-5
Daftar Isi JTT Vol 2 No 1 Redaksi JTT Redaksi JTT
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 2, No 1 (2014): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v2i1.42

Abstract

Daftar Isi Jurnal Teknologi Terpadu Volume 2 Nomor 1 2014
Local Material Samboja Sand in East Kalimantan: Utilization with Fiber Reinforced Polymer Jacketing as an Effort to Increase the Concrete Strength Sara Wibawaning Respati; Karmila Achmad
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 3, No 2 (2015): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v3i2.90

Abstract

AbstrakBalikpapan sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur merupakan kota yang sedang berkembang pesat. Kebutuhan akan beton dengan kuat tekan yang lebih tinggi dapat timbul pada masa yang akan datang pada proyek-proyek besar di Balikpapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan inovasi pemanfaatan material lokal pasir Samboja sebagai campuran beton dengan penambahan Fiber Reinforced Polymer sehingga dihasilkan peningkatan kekuatan beton. Dalam penelitian ini digunakan 18 benda uji dengan 3 kelompok (original, partly jacketing dan fully jacketing) dan 6 variasi (AN, ANC2, ANC3, ANC5, ANC6 dan ANCF). AN: beton normal, ANC2: beton dengan tebal CFRP 2 cm, ANC3: beton dengan tebal CFRP 3 cm,  ANC5: beton dengan tebal CFRP 5 cm,  ANC6: beton dengan tebal CFRP 6 cm, ANCF: beton dengan tebal CFRP keseluruhan. Besar kuat tekan beton rata-rata adalah 16,06 MPa; 21,89 MPa; 17,36 MPa; 25,48 MPa; 25,86 MPa dan 26,04 MPa untuk benda uji AN, ANC2, ANC3, ANC5, ANC6 dan ANCF. Prosentase kenaikan kuat tekan beton untuk benda uji ANC2, ANC3, ANC4, ANC5 dan ANC6 adalah 36,47%; 8,24%; 58,82% dan 61,18% terhadap benda uji AN. Kata Kunci : Fiber Reinforced Polymer (FRP), Jacketing, Kuat Tekan Beton dan Material Lokal Abstract Balikpapan, as the gate of  East Kalimantan province, grows rapidly within decade. The need of concrete that has higher strength can appear in large construction projects in Balikpapan. This research aim to get innovation of implementing Samboja Sand in concrete with the addition of Fiber Reinforced Polymer, as a result the higher concrete strength can be achieved. This study used 18 specimens with 3 groups: original, partly jacketing and fully jacketing, and 6 variations: (AN, ANC2, ANC3, ANC5, ANC6 and ANCF). AN: normal concrete, ANC2: concrete with additional CFRP 2 cm in width, ANC3: concrete with additional CFRP 3 cm in width, ANC5: concrete with additional CFRP 5 cm in width, ANC6: concrete with additional CFRP 6 cm in width, ANCF: concrete with CFRP fully jacketing. The results of the study are as follow: average concrete strength are 16,06 MPa; 21,89 MPa; 17,36 MPa; 25,48 MPa; 25,86 MPa dan 26,04 MPa for AN, ANC2, ANC3, ANC5, ANC6 and ANCF specimens. The percentage of concrete strength increment for specimen  ANC2, ANC3, ANC4, ANC5 and ANC6 are 36,47%; 8,24%; 58,82% and 61,18% compared to AN specimen. Key words: Fiber Reinforced Polymer (FRP), Jacketing, Concrete Strength and Local Material
Pembuatan Audio Untuk Mengolah Sinyal Input Dari Handphone Mohamad Amin
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 4, No 2 (2016): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v4i2.174

Abstract

Telah dilakukan eksperimen dalam pembuatan audio untuk mengolah sinyal input dari hanphone yang menjadi indicator pengubahannya adalah intensitas bunyi dari speaker. Rangkaian ini pada intinya mengubah gelombang mekanik menjadi listrik kemudian diubah lagi menjadi mekanik. Pengubahan ini menggunakan beberapa rangkaian, yaitu trafo step down, catu daya, tone control, poweramp kelas AB daya kecil dengan pasangan transistor BD 139 dan BD 140, dan  speaker. Didapatkan dari percobaan pada power amp kelas AB terjadi penguatan sebesar 16,67 kali. Setelah melalui rangkaian ini, sinyal sesuai dengan yang diinginkan bahwa perubahan volume bisa diatur dengan hambatan geser yang mengubah nilai arus yang mengalir, kemudian perubahan intensitas volume suara juga ditunjukan pada perubahan suara dari speaker pada saat tone control diputar kekanan atu diputar kekiri.
Klasifikasi Penyakit Ginjal dengan Metode K-Means Andi sri Irtawaty
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 5, No 1 (2017): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v5i1.241

Abstract

Penyakit Ginjal Kronik merupakan masalah serius di dunia. Menurut WHO, 2001 dan Burden of Disease, menduduki peringkat ke-12 tertinggi angka kematian (sekitar 850.000 orang setiap tahunnya) [1]. Berdasarkan data tersebut, maka dalam penelitian ini akan mengklasifikasikan penyakit ginjal menjadi  5 cluster melalui implementasi metode K-means. Metode ini merupakan metode yang menggunakan algoritma yang terbaik dalam algoritma Partitional Clustering dan yang paling sering digunakan diantara algoritma pengclusteran lainnya, karena kesederhanaan dan efisiensinya. Parameter uji dalam penelitian ini ada 3 yaitu ureum, kritinien dan GFR. Pada penelitian ini akan diuji 10 sample data pasien dimana nilai-nilai parameter ujinya akan melalui proses iterasi sampai mencapai nilai yang konvergen. Nilai yang telah konvergen akan diberi label sebagai nilai centroid untuk pengclusteran dari penyakit ginjal, Clusternya terdiri atas kondisi ginjal normal, gejala ginjal stadium 1, stadium 2, stadium 3 dan stadium 4.  Tingkat akurasi pengclusteran penyakit ginjal menggunakan metode K-Means dalam penelitian ini cukup tinggi, sekitar 90%.
Trainer Kit Pengontrolan Motor Induksi Tiga Fasa dengan Sistem Monitoring Labview Di Laboratorium Teknik Mekatronika Politeknik Bosowa Muhira Dzar Faraby; Yoan Elviralita; Andi Fitriati; Iqbal Mansyur; Kasma Amelia
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 5, No 2 (2017): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v5i2.270

Abstract

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk merancang media pembelajaran praktikum Mesin-Mesin Listrik dan mengetahui unjuk kerja trainer kit pengontrolan motor induksi tiga fasa dengan sistem monitoring LabVIEW di Laboratorium Teknik Mekatronika Politeknik Bosowa. Beberapa model yang dapat dirangkai pada trainer kit ini yaitu sistem direct online (DOL), starting forward-reverse, starting dua langkah dengan menggunakan tahanan, kontrol motor induksi tiga fasa secara berurutan manual dan otomatis, kontrol motor induksi tiga fasa secara bergantian manual dan otomatis dan generator induksi. LabVIEW mengatur pemberian logika pensaklaran relay menggunakan arduino. Dapat disimpulkan bahwa pengontrolan motor induksi tiga fasa dengan sistem monitoring LabVIEW bekerja sesuai dengan tujuan percobaan yang akan dicapai.
Hubungan Kualitas Batubara terhadap Kedalaman pada Lapisan Batubara Seam A20 daerah Merandai Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Widodo W; Totok Sulistyo
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 2, No 1 (2014): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v2i1.37

Abstract

AbstractAdministratively, the research area is part of P.T. Bukit Baiduri Energi in Samarinda City and Kutai Kertanegera Regency,  East Kalimantan province with latitute and longitude 117°3’59.76” – 117°6’28.80” BT and 0°180‘00” – 0°360’00” LU. This area is part of Kutai Basin that was formed before Eocene. Based on outcrop, cutting and coring, the coal seam A20 are identified as: dark black, compact, massif, brittle, cleat, an contain resine. seam thickness between  9.75-13.16 m. The heterogeneity of coal quality like calorific value, fix carbon, total sulfur, volatile matter, ash and moisture in every seam is difference according to their depth. Relationship of coal quality and its depth, can be analyzed with statistical analyze approach. The result of the analysis can be used for further exploration and exploitation strategy. The statistical analysis using computer software will let us to know the relationship of seam A20 quality (CV, TS, FC, VM, Ash and M) and its depth simple correlation and regression are found that in every bore hole gives fluctuative result and it has signification of individual parameter seam quality its depth. Meanwhile the result of double correlation and regression, all parameters of the seam A20 quality with its depth in all drill holes show that the stratigraphic position has very strong corelation and signification with seam quality.  Even though, depth position of seam A20 contribute 84.90% for drill hole KP2N-380, 86.10% for drill hole KP2N392 and 88.80% for drill hole KP2N-397 to quality of seam, and the rest is influenced by geological factors. Keyword : Coal Seam, Depth, Quality AbstrakSecara adimistratif daerah penelitian terletak di wilayah konsesi PT. Bukit Baiduri Energi di Kecamatan Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanagara, Provinsi Kalimantan Timur. Secara geografis terletak pada kordinat117°3’59.76” – 117°6’28.80” BT dan 0°180‘00” – 0°360’00” LU.Daerah ini merupakan bagian dari Cekungan Kutai yang terbentuk sebelum Eosen. Berdasarkan data singkapan, cutting dan corring yang diperoleh, seam A20  bercirikan berwarna hitam, kompak, massif, britle, cleat, mengandung dammar,  ketebalan berkisar 9.75-13.16 m. Heterogenitas kualitas batubara baik kandungan kalori, debu, kelembaban, sulfur dan lain sebagainya di tiap seam/lapisan batubara berbeda di tiap kedalaman. Untuk mengetahui hubungan kualitas batubara terhadap kedalaman lapisan seam A20 dianalisis melalui pendekatan analisa statistika. Hasil analisa tersebut dapat digunakan dalam ekplorasi lebih lanjut dan  strategi eksploitasi. Hasil perhitungan statistik dengan menggunakan perangkat komputer untuk mengetahui hubungan kualitas seam A20 (CV, TS, FC, VM, Ash dan M) terhadap kedalaman seam A20 dengan menggunakan korelasi dan regresi sederhana diperoleh bahwa setiap lokasi titik bor memberikan hasil yang fluktuatif  dalam hal hubungan dan signifikansi secara individu masing-masing parameter kualitas seam terhadap kedalaman batubara. Sementara itu hasil korelasi dan regresi ganda/secara bersama-sama semua parameter kualitas seam A20 terhadap kedalaman nya, di semua titik bor diperoleh bahwa secara simultan/bersama-sama kedalaman seam mempengaruhi kualitas batubara . Bahkan kontribusi kedalaman memberikan pengaruh sangat kuat dan signifikan secara langsung 84.90% di titik bor KP2N-380, 86.10% di titik bor KP2N-392 dan 88.80% di titik bor KP2N-397  terhadap kualitas batubara seam dan sisanya dipengaruhi oleh faktor geologi lainnya. Kata kunci :Seam Batubara, Kedalaman, Kualitas.

Page 4 of 26 | Total Record : 257