cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Warta Ardhia : Jurnal Perhubungan Udara
ISSN : 02159066     EISSN : 25284045     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Warta Ardhia is an Air Transport Journal containing research, review related to evaluation policy and technological development with the scope of air transport, airport, aircraft, flight navigation, aviation human resources, flight safety and security. Warta Ardhia is managed by Civil Aviation Research and Development Center of Ministry of Transportation of The Republic Indonesia and published 2 (two) times a year, June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 49, No 2 (2023)" : 5 Documents clear
Analisis Variasi Diurnal Gaya Angkat Pesawat di Bandar Udara Internasional Yogyakarta Tahun 2020 Musyaffa, Faqih; Saputra, Agung Hari; Hariadi, Hariadi; Sagita, Novvria
WARTA ARDHIA Vol 49, No 2 (2023)
Publisher : Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/wa.v49i2.515.96-101

Abstract

Informasi meteorologi diperlukan operator penerbangan untuk mendukung pesawat saat penerbangan, lepas landas, dan mendarat di landasan pacu. Operator penerbangan perlu memahami variasi unsur cuaca permukaan diurnal meliputi suhu udara permukaan, tekanan udara permukaan, dan gaya angkat pesawat untuk mendukung aktivitas penerbangan. Penelitian ini menganalisis variasi diurnal gaya angkat pesawat di Bandar Udara Internasional Yogyakarta selama periode bulan Januari-Desember tahun 2020. Pengolahan data pengamatan AWOS dilakukan secara statistik dengan perhitungan analisis bivariat secara deskriptif. Airbus A320 merupakan pesawat yang dipilih untuk menghitung gaya angkat pesawat di landasan pacu 11 dan 29. Suhu udara tertinggi sekitar 29,7°C terjadi pada pukul 06.00 UTC dan terendah sekitar 24,5°C pada pukul 23.00 UTC. Tekanan udara permukaan tertinggi sekitar 1.010,8 hPa terjadi pada pukul 02.00 UTC dan terendah sekitar 1.007,2 hPa pada pukul 09.00 UTC. Gaya angkat pesawat tertinggi sekitar 12.853 N terjadi pada pukul 23.00 UTC dan terendah sekitar 10.527 N pada pukul 06.00 UTC. Kondisi dan waktu terbaik untuk melakukan pendaratan dan lepas landas pada pukul 13.00-23.00 UTC saat terjadi gaya angkat maksimum.
Pemilihan Moda Transportasi Umum dan Transportasi Online di Kabupaten Kupang Rizal, Andi Hidayat; Bani, Thymoty Patrick; Sina, Dantje A. T.; Kumalawati, Andi
WARTA ARDHIA Vol 49, No 2 (2023)
Publisher : Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/wa.v49i2.548.60-68

Abstract

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat mengakibatkan terjadinya pergeseran penggunaan transportasi umum konvensional menjadi sistem online. Wilayah Kecamatan Kupang Tengah memiliki populasi yang tinggi dan umumnya bekerja dalam bidang pekerjaan kantoran, perdagangan, dan pendidikan ke Kota Kupang. Hal tersebut mengakibatkan tingkat kemacetan meningkat karena ketersediaan rute yang dilalui transportasi umum sangat terbatas dan jumlah kendaraan pribadi yang melalui jalur tersebut juga cukup tinggi. Hal ini juga menjadikan transportasi umum online menjadi alternatif masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kriteria oleh masyarakat Kecamatan Kupang Tengah yang menjadi prioritas saat melakukan perjalanan dalam menggunakan transportasi umum; (2) mengetahui persentase pemilihan moda transportasi umum antara transportasi umum dan transportasi online dari setiap kriteria di Kecamatan Kupang Tengah; dan (3) mengetahui perbandingan prioritas dalam pemilihan transportasi umum dan transportasi online. Metode penelitian dilakukan dengan metode Analytical Hierarchy Process, di mana pertimbangan kriteria yang diukur antara lain: Biaya, Keamanan, Kenyamanan, Waktu Tempuh, dan Ketersediaan. Analisis data diperoleh dengan cara memberikan kuesioner  kepada masyarakat yang berpotensi menggunakan transportasi umum, lalu data tersebut diolah dengan bantuan software Ms. Excel. Hasil yang dicapai dari penelitian: (1)  Kriteria prioritas oleh masyarakat Kecamatan Kupang Tengah dalam melakukan perjalanan meliputi keamanan, ketersediaan, kenyamanan, waktu tempuh, dan biaya; (2) Alternatif transportasi umum yang menjadi prioritas antara lain: kriteria biaya yang menjadi prioritas adalah transportasi umum, kriteria keamanan yang menjadi prioritas adalah transportasi online, kriteria kenyamanan yang menjadi prioritas adalah transportasi online, kriteria waktu tempuh yang menjadi prioritas adalah transportasi online, dan kriteria ketersediaan yang menjadi prioritas adalah transportasi online; (3) Persentase perbandingan pemilihan moda transportasi umum dan transportasi online di Kecamatan Kupang Tengah adalah 1:4; dan transportasi online lebih diprioritaskan dibandingkan dengan transportasi umum pada masyarakat Kecamatan Kupang Tengah.
Korelasi Indeks Massa Tubuh dan Beban Kerja terhadap Muskuloskeletal Disorders pada Operator Ground Handling wardani, ivana; Pasa, Inda Tri
WARTA ARDHIA Vol 49, No 2 (2023)
Publisher : Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/wa.v49i2.518.69-76

Abstract

Penyakit muskuloskeletal merupakan penyakit yang umum terjadi pada pekerja yang diharuskan untuk mengangkat dan membawa beban berat yang menuntut kekuatan fisik. Pekerja tersebut memiliki risiko lebih tinggi terkena gangguan muskuloskeletal. Gejalanya muncul pada otot punggung, saraf, persendian, atau tulang akibat postur kerja yang kurang proporsional. Semakin berat beban kerja maka semakin besar kemungkinan terjadinya gangguan muskuloskeletal. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT), beban kerja, dan keluhan Musculoskeletal disorder (MSDs) pada operator ground handling di Bandara Internasional Batam. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitis dengan teknik cross-sectional yang melibatkan 24 responden. Keluhan MSDs diukur menggunakan pengukuran REBA. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan mengunakan uji Chi-square untuk mengukur hubungan antara BMI, beban kerja, dan keluhan MSDs. Hasil uji bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara IMT (p = 0,003) dan beban kerja (p = 0,024) dengan keluhan MSDs. Oleh karena itu, operator ground handling perlu mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari terjadinya gangguan muskuloskeletal.
Studi Kebutuhan Pengembangan Fasilitas di Bandar Udara Trunojoyo Bethary, Rindu Twidi; Intari, Dwi Esti; Arindito, Muhammad Rafie
WARTA ARDHIA Vol 49, No 2 (2023)
Publisher : Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/wa.v49i2.519.77-86

Abstract

Kabupaten Sumenep sebagai salah satu kota dengan banyak potensi wisata memerlukan bandara dengan tingkat kenyamanan yang baik. Untuk itu, perlu dilakukan analisis terkait pengembangan fasilitas Bandar Udara Trunojoyo yang berada di Kabupaten Sumenep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan penumpang, kondisi eksisting dari bandar udara tersebut, dan upaya pengembangan fasilitas bandar udara yang mendukung kenyamanan dan keamanan di Bandar Udara Trunojoyo-Sumenep dengan menggunakan pedoman SNI 03-7046-2004 dan Federation Aviation Administration (FAA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas sisi darat dari Bandar Udara Trunojoyo masih memenuhi standar perhitungan analisis dari metode yang digunakan, sedangkan untuk fasilitas sisi memerlukan pengembangan di beberapa bagiannya yaitu 1.227 m untuk panjang landas-pacu (runway) dari 1.600 m dan 15 m untuk lebarnya dari 30 m, 8 m untuk lebar landas-hubung (taxiway) dari 15 m, serta 17 m untuk lebar landas-parkir (apron) dari 75 m. Pengembangan tersebut dapat memenuhi standar fasilitas yang sesuai dan dapat menunjang perkembangan Kabupaten Sumenep.
Optimization of Double Hole Composite Plate on the Floater Compartment of Amphibious Aircraft Using Taguchi Method Nurrohmad, Abian; Antares, Quincy; Nuranto, Awang Rahmadi; Nugroho, Afid
WARTA ARDHIA Vol 49, No 2 (2023)
Publisher : Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/wa.v49i2.520.87-95

Abstract

A floater or pontoon is one of the most important components of amphibious aircraft to assist the take-off and landing operation. The inner structure of the floater consists of compartments to carry some payload and to reinforce the structural strength due to water and aerodynamic load that occurred during the aircraft operation. The composite material is chosen instead of metal to reduce the weight of the floater. One of the problems on the composite panel is the existence of some holes due to joint with another part or also to minimize its weight. In this study, the optimization of the composite plate with the existence of a double hole is done using the Taguchi Method. The objective of this optimization is to minimize the stress that happens due to the tensile load. The Finite Element Method is used to calculate the maximum stress and stress distribution on the plate. Tsai-Hill failure criterion is used to make sure that the optimum design does not fail. This optimization considers open hole configuration, the ratio between diameter, and hole distance, as well as the fiber orientation as the control factors. The Taguchi L9 Orthogonal Array is used to make 9 design variations from 3 control factors and 3 levels. This process also considers the thickness of the lamina and material strength as noise factors. The optimization process results in the optimum composite design as follows: 1st double hole configuration (in line with the load direction), the ratio between diameter and hole distance is 0.5, and the fiber direction is [0/90/45/-45]s. The maximum in-plane stress of the optimum design is 39.56 MPa with the Tsai-Hill value is 0.23, so the design does not fail. This optimum configuration of the composite plate can be used to make design considerations for an amphibious aircraft floater compartment.

Page 1 of 1 | Total Record : 5