cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 961 Documents
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN PADA PERAWAT DI RUANGAN RAWAT INAP RS BHAYANGKARA TINGKAT III MANADO Yacob, Desriana M.L; Kolibu, Febi K.; Punuh, Maureen I.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Low Back Pain merupakan rasa sakit yang membuat tidak nyaman di daerah punggung bawah yang sebabnya adalah tulang belakang daerah spinal,juga otot,dan saraf, atau struktur daerah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara masa kerja dan beban kerja dengan keluhan low back pain pada perawat di ruangan rawat inap Rs Bhayangkara Tk.III Manado. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian survei analitik dengan pendekatan studi potong lintang. Jumlah sampel yang didapat sebanyak 42 responden, dan instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Beban Kerja dan Low back pain. Penelitian ini dilaksanakan di ruangan rawat Inap RS Bhayangkara Tk.III Manado pada bulan Mei-Agustus 2018. Analisis Bivariat menggunakan uji Spearman Rank (É‘= 5% dan CI=95%) dengan bantuan program komputer. Hasil analisis bivariat masa kerja dengan keluhan low back pain menunjukan nilai p=0,403 dan r=0,132 yang berarti tidak ada hubungan, beban kerja dengan keluhan low back pain menunjukan nilai p=0,124 dan r=0,214 yang berarti tidak ada hubungan.Kata Kunci : Keluhan Low Back Pain, Masa Kerja, Beban KerjaABSTRACTLow back pain is the pain that makes it uncomfortable in the lower back area, which is why the spinal region, as well the muscles, and nerves or structure of the area, is the cause. The purpose of this study was to determine the relantionship between working times and workload with low back pain complaints on the nurse in the inpatient rooms of Bhayangkara Tk.III Hospital in Manado. This study was descriptive analytic study with cross sectional approach. The sample obtined was 42 respondents, and the resarch instrument is workload and low back pain questionnaire. This study was conducted in inpetient room of Bhayangkara Tk.III Hospital in Manado start on May-Agust 2018. Bivariate analysis was performed using rank Spearman test (É‘=5% and CI=95%) with Computer Programs. The result of bivariate analys of Working times with the low back pain complaints showed probality p=0,403 and r=0,132 thats mean no relanthionship, and the wokload with low back pain complaints showed probality p=0,118and r=0,214thats mean no relantionship.Keyword : Low Back Pain Complaints, Working Time, and Workload
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN MASA KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PEKERJA PETANI DI DESA KANONANG DUA KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA Meruntu, Violetta Vini Vidi Vici; Kawatu, Paul A. T
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenyakit serta kecelakaan kerja yang bisa terjadi bisa disebabkan karena ketidakselarasan antara alat, cara dan lingkungan kerja dengan kemampuan, kebolehan dan segala batasan sebagai manusia, dalam hal ini ergonomi berperan penting untuk meyerasikan hal tersebut. faktor personal yang menyebabkan keluhan muskuloskeletal sepertI: umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, kesegaran jasmani dan ukuran tubuh. Desain penelitian ini menggunakan Rancangan penelitian yaitu penelitian survey analitik dengan desain cross sectional study. Penelitian ini diakukan di Desa Kanonang Dua Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa. Hasil Penelitian ini diperoleh   Terdapat hubungan antara umur dengan keluhan musculoskeletal (pValue 0.000) dan Terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan musculoskeletal (pValue 0.027). Kata Kunci : Umur, Masa Kerja dan Musculoskeletal  ABSTRACTDiseases and work accidents that can occur can be caused by incompatibility between tools, methods and work environment with the ability, ability and all restrictions as humans, in this case ergonomics plays an important role to realize this. personal factors that cause musculoskeletal complaints such as: age, sex, smoking habits, physical fitness and body size. The design of this study uses a research design that is analytic survey research with cross sectional study design. This research was conducted in Kanonang Dua Village, Kawangkoan Barat District, Minahasa Regency. The results of this study were obtained There is a relationship between age and musculoskeletal complaints (pValue 0.000) and there is a relationship between tenure and musculoskeletal complaints (pValue 0.027). Keywords: Age, Years of Service and Musculoskeletal
EFEK ANTIHIPERGLIKEMIK TEH DAUN KELOR (Moringa Oleifera) PADA WANITA DEWASA DENGAN PRADIABETES Mujianti, Cicik; Sukmawati, Ni Luh Kadek
KESMAS Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi perhatian kesehatan masyarakat di dunia. WHO telah memprediksi angka prevalensi penyakit diabetes melitus di negara berkembang akan meningkat sebesar dua setengah kali dari 84 juta di tahun 1995 menjadi 228 juta di tahun 2025 (Aboderin et al. 2001). Seiring meningkatnya prevalensi penyakit kronis, khususnya diabetes melitus, maka semakin banyak pula upaya yang dilakukan untuk menurunkan prevalensi tersebut, baik dari  segi  kuratif  seperti  obat-obatan  maupun  dari  segi  preventif  yaitu  dengan pengaturan  diet  dan  sumber  pangan  (Eckel  et  al.  2005). Salah  satu  contoh  bahan  pangan  yang  memiliki  sifat  fungsional  untuk mengontrol glukosa darah adalah daun kelor (Moringa oleifera). Penelitian ini bertujuan  untuk  menganalisis  efek  antihiperglikemik  teh  daun  kelor  pada  wanita dewasa  dengan  pradiabetes.  Penelitian ini berupa intervensi teh daun kelor kemudian menganalisis pengaruhnya terhadap kadar glukosa darah puasa (GDP). Desain penelitian menggunakan Desain penelitian menggunakan quasi experimental one group pre and post-test. Penelitian dilakukan di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Sampel penelitian ini sebanyak 12 orang. Teknik pengambilan sampel secara purposive. Pengukuran kadar GDP dilakukan pada saat sebelum intervensi dan setelah intervensi. Pemberian teh daun kelor sebanyak 250 ml (1 cup) diberikan kepada subjek untuk diminum setiap hari selama 4 minggu (28 hari) sebanyak 3 cup per hari   (Mereles dan Hunstein 2011). Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensia. Statistik inferensia menggunakan uji beda paired sample t-test setelah uji normalitas Saphiro-Wilk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian teh kelor sebanyak 3x200mL selama 28 hari satu jam sebelum makan dengan rata-rata tingkat kepatuhan 99,5% dapat menurunkan kadar GDP sebesar 13,42 mg/dL. Kata kunci : antihiperglikemik, daun kelor (Moringa Oleifera), pradiabetes, teh,  wanita dewasa AbstractDiabetes melitus is one of degenerative disease that received huge attention from society in the world. WHO had predicted prevalency of diabetes melitus in developing country would increased about two and half from 84 million in 1995 to 228 million in 2025 (Aboderin et al. 2001). Concomitant with increasing of chronic disease, especially diabetes melitus, the effort to decrease the prevalence had also increased, through curative methods like drugs or preventive methods with dietary regulation and foods (Eckel et al. 2005). One of foods with functional properties to controlled blood glucose is kelor leaves (Moringa oleifera). The objective of this research was to analyzed antihiperglicemic effect from kelor leaves tea on prediabetic adult women. This research was experimental research with intervention of kelor tea leaves, the effect of it on fasting blood glucose (FBG) would then analyzed. Design of this research was Quasi Experimental with one group, pre and post test, with purposive sampling technique. There were 12 adult women from Palu City, Central Sulawesi Province involved in this research as respondent. Kelor leaves tea was given 3 cups per day for every respondent for 4 weeks (28 days). One cup of kelor leaves tea was about 250 mL (Mereles and Hunstein 2011). Statistical test which using in this research were descriptive statistic and inferensial statistic such as paired sample t-test after normality test with Shapiro-wilk test. Result showed that administration of 3 cups kelor leaves tea for 28 days before prandial decreasing the fasting blood glucose about 13.42 mg/dL. Submission rate was 99.5%. Keywords: antihyperglicemic, kelor leaves, Moringa oleifera, prediabetic, tea, adult women.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PRAKTIK PEDAGANG PENJUAL MAKANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN JAJANAN DI PASAR KULINER KOTA TOMOHON TAHUN 2017 Wawoh, Gabriella Veronika; Joseph, Woodford B.S.; Umboh, Jootje M.L.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hygiene dan sanitasi makanan merupakan hal yang penting dalam menentukan kualitas makanan, dimana pedagang sebagai salah satu pelaku hygiene dan sanitasi makanan jajanan harus memperhatikan aspek hygiene dan sanitasi makanan agar tidak menyebabkan penyakit akibat makanan (food borne disease). Penelitan ini bertujuan untuk mengetahuai gambaran tingkat pengetahuan dan praktik pedagang penjual makanan jajanan tentang hygiene dan sanitasi makanan jajanan di pasar kuliner kota tomohon tahun 2017. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan sampel berjumlah 36 responden yang ada di pasar kuliner kota tomohon. Data diperoleh menggunakan kuesioner dengan metode wawancara, data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan pedagang tentang hygiene dan sanitasi makanan jajanan di pasar kuliner kota tomohon sudah baik yaitu sebanyak 31 (86,1%) responden. Dan praktik hygiene pedagang yang baik yaitu diketahui sebanyak 26 (72,2%) responden menerapkan hygiene perorangan yang baik. Dan 30 (80,3%) responden memiliki sanitasi makanan yang baik mulai dara cara pemilihan bahan makanan, pengolahan, penyimpanan dan sampai cara penyajiannya. Saran untuk Dinas Keehatan Kota Tomohon untuk melakukan penyuluhan tentang hygiene perorangan pedagang dan sanitasi makanan jajanan, kemudian rutin melakukan inspeksi sanitasi makanan jajanan di pasar kuliner kota tomohon.Kata Kunci: Hygiene sanitasi, pengetahuan, praktik higiene pedagangABSTRACTHygiene and sanitation are very important in determining the quality of food where traders as one of the actors of hygiene and sanitation of food street wich if not pay attention to aspect of hygiene and sanitation can causing food borne disease. This reaserch is to know the level of knowledge of traders and the practice of selling food streeton hygiene and food sanitation in the culinary market of Tomohon City in 2017. This reaserch is descriptive, with 36 samples of respondents in the culinary market of tomohon city, data ware obtained using quetionnaries with interview method. Data analyzed descriptively. The result show the level knowledge of trader about hygiene and food sanitation in the culinary market of tomohon city already good as many 31 (86,1%) respondents. And good traders hygiene practice so many 26 (72,2%). And 30 (80,3%) respondents have good food sanitation. Start from preparing, selection of food, processing, storage until the presentation. Suggest for tomohon city health office to counsul hygiene and food sanitation to traders and routinely conduct environmental sanitation inspections in culinary market of tomohon city.Keywords: Hygiene Sanitation, Knowledge, hygiene practice
ANALISIS KUALITAS UDARA AMBIEN KARBON MONOKSIDA (CO) DAN NITROGEN DIOKSIDA (NO2) DIBEBERAPA TITIK KEMACETAN DI KOTA MANADO Angelia, Gabriele Christy; Akili, Rahayu H.; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat energi dari komponen lain kedalam udara oleh kegitan manusia, sehingga mutu udara turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat konsentrasi karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) di beberapa titik kemacetan di Kota Manado. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif berbasis laboratorium. Lokasi penelitian berdasarkan metode purposive sampling dilaksanakan di 3 titik kemacetan di Kota Manado yaitu Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Raya Bethesda dan Jalan Pasar Karombasan. Pengukuran tingkat konsentrasi untuk CO menggunakan alat CO Meter dengan metode NDIR dan untuk NO2 berdasarkan pada acuan SNI 7119.2.2017 tentang uji kadar nitogen dioksida (NO2) dengan metode Gness Saltzman menggunakan alat  Impinger dan Spektro photometer. Waktu pengukuran dilaksanakan sebanyak 3 kali yakni pada interval waktu: pagi (06.00 - 09.00), siang (12.00 – 14.00), dan sore hari (16.00-18.00). Berdasalkan hasil penelitian menunjukan konsentrasi CO dan NO2 di beberapa titik kemacetan di Kota Manado masih memenuhi syarat dengan rata-rata konsentrasi CO sebesar 2.926,6 μg/Nm3 dengan ambang batas 30.000 μg/Nm3 dan rata-rata konsentrasi NO2 sebesar 1,0529 μg/Nm3 dengan ambang batas 400 μg/Nm3. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu konsentrasi CO dan NO2di beberapa titik kemacetan di Kota Manado Masih memenuhi syarat (aman). sehingga disarankan kepada Pemerintah serta Masyarakat untuk bisa melakukan upaya/kegiatan yang menjaga kualitas udara di Kota Manado tetap sehat dan kepada masyarakat untuk menggunakan masker ketika beraktifitas diluar ruangan. Kata Kunci: Pencemaran Udara, Karbon Monoksida, Nitrogen Dioksida ABSTRACTAir pollution is the entry or insertion of energy substances from other componentsinto the air by human activity, so that the air quality drops to a certain level that causes ambient air cannot fulfill its function. This research aims at the level of concentration of carbon monoxide (CO) and nitrogen dioxide (NO2) at severalpoints of congestion in the Manado city. This type of research uses a descriptive method with a cross-sectional approach. The location of the study based on the purposive sampling method was carried out at 3 points of traffic jam in the Manadocity, were Wolter Monginsidi Street (in front of the Transmart Star Square Bahu), Bethesda Highway and Karombasan Market Street. Measurement of concentration levels for CO uses the CO Meter tool with the NDIR method and for NO2 based on the reference SNI 7119.2.2017 on testing levels of nitogen dioxide (NO2) with the Gness Saltzman method using the Impinger and Spectroscope photometer. The measurement is carried out 3 times, with the interval time: morning (06.00 - 09.00),afternoon (12.00 - 14.00), and evening (16.00-18.00). Based on the results of the study, the CO and NO2 concentrations at several points of traffic in the city of Manado still meet the requirements with an average CO concentration of 2,926.6 μg / Nm3with a threshold of 30,000 μg / Nm3 and an average NO2 concentration of 1,0529 μg / Nm3with a threshold of 400 μg / Nm3. The conclusion of this study is the concentration of CO and NO2 at several points of traffic jams in the city of Manado is still eligible (safe). so it is recommended to the Government and the Community to be able to make efforts / activities that maintain air quality in the city of Manado remain healthy and to the community to use masks when outdoors activities. Keywords: Air Polution, Carbon Monoxide, Nitrogene Dioxide
GAMBARAN KADAR MERKURI PADA RAMBUT PEKERJA TAMBANG DIPERTAMBANGAN EMAS TANPA IZIN (PETI) DESA TATELU KECAMATAN DIMEMBE Pinontoan, Sabrina P. M.; Contra, Alfin J.; Kabuhung, Anselmus
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) merupakan salah satu hasil pendapatan tertinggi serta dianggap sebagai salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Pemakaian merkuri dalam proses pengolahan emas dalam jangka waktu yang lama bisa mengakibatkan kerusakan sistem saraf pusat, iritasi pada mata, kulit, dan saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kadar merkuri pada sampel rambut pekerja tambang emas tanpa izin di Desa Tatelu Kecamatan Dimembe. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu untuk mengidentifikasi kadar merkuri pada sampel rambut. Sampel yang digunakan adalah rambut dari 15 pekerja tambang emas yang didapat secara accidental sampling di Desa Tatelu Kecamatan Dimembe. Identifikasi kadar merkuri pada sampel rambut dengan metode spektrophotometri menggunakan alat Atomic Absorption Spectrophotometer PinAAcle 900 F (FIAS Hg). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua sampel rambut memiliki kadar merkuri <0,002 ppm.  Kata Kunci : PETI, Merkuri, Rambut  ABSTRACTThe Unlicensed Gold Mining Business (PETI) is one of the highest income results and is considered as one of the causes of environmental damage. The use of mercury in the processing of gold for a long time can result in damage to the central nervous system, irritation of the eyes, skin and digestive tract. This study aims to identify mercury levels in hair samples of gold mining workers without permission in Tatelu Village, Dimembe District. The type of research conducted is descriptive, namely to identify mercury levels in hair samples. The sample used was hair from 15 gold mining workers obtained by accidental sampling in Tatelu Village, Dimembe District. Identification of mercury levels in hair samples by spectrophotometric method using Atomic Absorption Spectrophotometer PinAAcle 900 F (FIAS Hg). The results of this study indicate that all hair samples have mercury levels <0.002 ppm. Keywords: PETI, Mercury, Hair
ANALISIS SPASIAL DISTRIBUSI TUBERKULOSIS PARU BASIL TAHAN ASAM (BTA) POSITIF DI KOTA MANADO TAHUN 2015 – 2017 Tabilantang, Desy Elsaputri; Nelwan, Jeini E.; Kaunang, Wulan P.J.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit menular yang masih menjadi permasalahan di dunia salah satunya yaitu Tuberkulosis Paru. Menurut WHO India merupakan negara dengan kasus TB paru tertinggi di dunia dan yang kedua yaitu Indonesia.. Analisis spasial adalah suatu analisis secara geografis tentang data penyakit.. Tujuan penelitian untuk mengetahui distibusi tuberkulosis paru BTA positif dengan kepadatan penduduk dan jumlah keluarga miskin di Kota Manado tahun 2015-2017. Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3186 kasus TB paru BTA positif dari tahun 2015 – 2017. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2015 dan 2017 jumlah kasus TB paru tertinggi terdapat dikecamatan Wanea dan kecamatan Tuminting. Pada tahun 2016 terjadi penurunan jumlah kasus di kecamatan Tuminting dari tinggi ke sedang. Kecamatan Tuminting memiliki jumlah kasus TB paru tinggi pada tahun 2015 dan 2017 dengan kepadatan penduduk tinggi. Kecamatan Wanea memiliki jumlah kasus TB paru tinggi dengan kepadatan penduduk sedang. Gambaran spasial TB paru BTA positif berdasarkan jumlah keluarga miskin menunjukkan bahwa kecamatan wanea memiliki jumlah keluarga miskin tinggi dengan kasus TB paru BTA positif yang tinggi pada tahun 2015-2017. Pada tahun 2015 kecamatan Tuminting memiliki jumlah kasus TB paru BTA positif tinggi dengan jumlah keluarga miskin yang sedang. Dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk berpengaruh terhadap jumlah kasus TB paru BTA positif di kecamatan Tuminting dan jumlah keluarga miskin berpengaruh terhadap jumlah kasus TB paru BTA positif di kecamatan Wanea.Kata Kunci : Analisis Spasial, TB Paru, Kepadatan Penduduk, Keluarga MiskinABSTRACTInfectious diseases remain one of the world’s problems, namely Pulmonary Tuberculosis. According to WHO, according to WHO, India is the country with highest pulmonary TB cases in the world and the second is Indonesia.. spatial analysis is ananalysis of disease data geographically. The purpose of this research is to know of the distribution of pulmonary tuberculosis BTA positive with population density and the number of poor families. This research is observational research. The subject in the study of pulmonary TB cases totaled 3186 BTA positif year 2015-2017. The data used are secondary data from the city health office in Manado. The results showed that in the year 2015 and 2017 to the highest number of pulmonary TB cases occur in Wanea subdistrict and subdistrict Tuminting. In the year 2016 going decline in the number of cases in district Tuminting from high to medium. Tuminting subdistrict has a population of high pulmonary TB cases in the year 2015 and 2017 with a high population density. Wanea subdistrict has a population of high pulmonary TB cases with a medium population density. Spatial overview of pulmonary TB based on the number of poor families shows that Wanea subdistrict has a high number of poor families with high pulmonary TB cases in 2015-2017. In the year 2015, Tuminting subdistrict has a population of high pulmonary TB cases with a medium number of poor families. It can be inferred that the population density effect on the number of cases of pulmonary TB in district Tuminting and the number of poor families have an effect on the number of cases of pulmonary TB in district Wanea.Keywords : Spatial Analysis, Pulmonary Tuberculosis, Population Density, Poor Family
HUBUNGAN MASA KERJA DAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) MINAHASA SELATAN Walukow, Paskalino A.; Mandagi, Chreisye K.F.; Rumayar, Adisti A.
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil individu dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi, serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan masa kerja dan kepemimpinan dengan kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Minahasa Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei analitik dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Minahasa Selatan dari bulan April – Juli 2018. Populasi dan samepel dalam penelitian ini adalah perawat di ruang Rawat Inap RSUD Minahasa Selatan yang berjumlah 76 perawat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner.Analisis data pada penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa kerja memiliki nilai p = 0.012 (Pvalue ≤ 0,05). Perawat yang memiliki masa kerja lebih dari atau sama dengan 1 tahun sebanyak 58,8%.dan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan memiliki nilai p = 0,038 (Pvalue≤0,05). Perawat yang memiliki kepemimpinan yang baik sebanyak 54,4 % dan Perawat yang memiliki kinerja yang baik sebanyak 42,6% Kesimpulannya yaitu terdapat hubungan antara masa kerja dan kepemimpinan dengan kinerja pearawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Minahasa Selatan.Kata Kunci : Masa Kerja, Kepemimpinan, dan Kinerja PerawatABSTRACTPerformance is a condition that must be known and confirmed to certain parties to know the level of achievement of individual results related to the vision of an organization, and to know the positive and negative impact of an operational policy. This study aims to determine the relationship between work and leadership with the performance of nurses in the inpatient wards of Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) South Minahasa. This research is a quantitative research with analytic survey method with cross sectional study design. This research was conducted in Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) South Minahasa from April to July 2018. Population and samepel in this research are nurses in inpatient room of South Minahasa Hospital which amounts to 76 nurses. The instrument used in this study is a questionnaire. Data analysis in this research is univariate and bivariate analysis using Chi-square test. The results showed that the working period has a value of p = 0.012 (Pvalue ≤ 0.05). Nurses who have a working period of more than or equal to 1 year as much as 58.8%. and result of research indicate that leadership have value p = 0,038 (Pvalue ≤ 0,05). Nurses who have good leadership as much as 54.4% and Nurses who have a good performance as much as 42.6%. The conclusion is that there is a relationship between employment and leadership with nurse performance in Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) South Minahasa.Keywords: Working Period, Leadership, and Nurse Performance
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOLONGAN KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Latta, Jasmiaty; Punuh, Maureen I.; Malonda, Nancy S.H
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik yang diberikan pada bayi usia 6 bulan pertama kehidupannya. ASI eksklusif akan berpengaruh pada status gizi bayi, karena ASI mengandung semua asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh bayi. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara yang mendapat ASI eksklusif hanya 12 bayi (36,3%). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi pada bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study. Sampel dalam penelitian ini yaitu bayi berusia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara sebanyak 93 bayi sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Hasil analisis data menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian dari 93 bayi didapatkan sebanyak 76,3% bayi yang diberikan ASI eksklusif, berdasarkan indeks BB/U sebanyak 87,1% bayi berstatus gizi baik, berdasarkan indeks PB/U sebanyak 88,2% bayi bestatus gizi normal, dan berdasarkan indeks BB/PB sebanyak 83,9% bayi bestatus gizi normal. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi (p>0,05) berdasarkan indeks BB/U (p=0,542), PB/U (p=0,291), dan BB/PB (p=0,716) di Wilayah Kerja Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara. Semua ibu diharapkan agar lebih memperhatikan kesehatan dan gizi bayinya dengan cara selalu aktif datang ke Posyandu dan mencari informasi yang benar tentang peningkatan gizi bayinya.Kata Kunci : Pemberian ASI Eksklusif, Status Gizi ABSTRACTBreast milk is the best food to give for babies of the first 6 months of their life. Exclusive breastfeeding will affect nutritional status of the baby, since breast milk contains all the nutrients needed by the baby. The coverage of exclusive breastfeeding in the working area of Kolongan Health Care Center, Kalawat, North Minahasa with exclusive breastfeeding was only 12 babies (36.3%). The purpose of this study is to determine the relationship between exclusive breastfeeding with nutritional status of infants 6-12 months in the working Area of Kolongan Health Care Center, Kalawat, North Minahasa. This research is using cross-sectional study. Samples in this study were 93 infants of 6-12 months in the working Area of Kolongan Health Care Center, Kalawat, North Minahasa as accordance with the inclusion and exclusion criteria. Data analysis using Chi-Square test. The result of the research was 93.3% of the babies were given exclusive breastfeeding, based on weight-for-age index 87.1% of the infants were in good nutritional status, based on the height-for-age index 88.2% of the infants were normal, and based on weight-for-height index 83.9% of the infants were normal. The conclusion of this research is that there is no relationship between exclusive breastfeeding and infant nutritional status (p> 0,05) based on index of weight-for-age (p = 0,542), height-for-age (p = 0,291), and weight forheight (p = 0.716) in the working Area of Kolongan Health Care Center, Kalawat, North Minahasa. All the mothers are expected to pay more attention to the health and nutrition of their babies by always active visiting Posyandu and finding the right information about baby nutritional improvement.Keywords : Exclusive Breastfeeding, Nutritional Status
ANALISIS KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI PUSKESMAS ESSANG KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Lekunaung, Swandy . H.; Asrifuddin, Afnal; Raule, Jeane
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inisasi Menyusui Dini merupakan suatu kesempatan yang diberikan kepada bayi segera setelah lahir dengan cara meletakan bayi di perut ibu, kemudian dibiarkan bayi untuk menemukan puting susu ibu dan menyusui hingga puas. Proses ini dilakukan paling kurang 1 jam pertama setelah bayi lahir. Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). Adapun penyebab utama dari Kematian Neonatus diakibatkan Infeksi 36%, prematuritas 28%, dan asfiksia 23%. Sehingga infeksi masih menjadi penyebab utama dari kematian neonatus adapun salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah peningkatan imunoglobulin pada bayi baru lahir yaitu dengan cara melaksanakan program inisiasi menyusu dini (IMD) pada bayi baru lahir. Salah satu faktor penting terhadap keberhasilan IMD sesaat setelah bayi lahir adalah peranan tenaga kesehatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa IMD dapat mengurangi angka kematian bayi sebesar 22 persen. Tujuan Penelitian ini ialah untuk menganalisis kebijakan pelaksanaan program promosi kesehatan IMD di Puskesmas Essang. Kebijakan pelaksanaan program promosi kesehatan inisiasi menyusui dini (IMD) di Puskesmas Essang sesuai dengan 6 program Kemenkes dan proses persalinan serta pemberian IMD kepada bayi sudah sesuai SOP Asuhan Kebidanan. Kebijakan pelaksanaan program promosi kesehatan inisiasi menyusui dini Puskesmas Essang sudah dilaksanakan sejak tahun 2015 dan telah terlaksankan tetapi belum tercapai dikarenakan masih ada bayi yang tidak mendaptkan IMD dan kurangnya kesadaran, pemahaman dan pengetahuan ibu akan manfaat IMD. Terhitung perAgustus 2019 jumlah ibu yang melaksanakan IMD atau bayi yang mendapatkan IMD mengalami peningkatan yaitu sebanyak 24 bayi dari 50 bayi jika dibandingakan dengan angka sebelumnya yaitu 3 bayi dari 50 bayi pada tahun 2019. Kata Kunci : Kebijakan, Program, IMD ABSTRACTEarly breastfeeding initiation is an opportunity given to the baby immediately after birth by putting the baby in the mother's stomach, then allowed the baby to find the mother's nipples and suckle until satisfied. This process is done at least the first hour after the baby is born. The main indicator of the degree of public health is the infant mortality rate (IMR) or Infant Mortality Rate (IMR). The main causes of Neonatal Death caused by infection 36%, prematurity 28%, and asphyxia 23%. So that infection is still a major cause of neonatal death, as one of the efforts that can be done is to increase immunoglobulin in newborns by implementing an early breastfeeding initiation (IMD) program for newborns. One important factor in the success of IMD shortly after the baby is born is the role of health workers. The results showed that IMD can reduce infant mortality by 22 percent. The purpose of this study was to analyze the implementation of the IMD health promotion program in the Essang Health Center. The policy of implementing the early breastfeeding initiation (IMD) health promotion program at the Essang Health Center is in accordance with 6 Ministry of Health programs and the delivery process and the provision of IMD to infants are in accordance with the Obstetric Care SOP. The policy of implementing an early breastfeeding initiation health promotion program in the Essang Health Center has been implemented since 2015 and has been implemented but has not yet been achieved. Because there are still babies who do not get IMD and lack of awareness, understanding and knowledge of the mother of the benefits of IMD. As of August 2019, the number of mothers undergoing IMD or babies receiving IMD has increased by 24 out of 50 babies when compared to the previous figure of 3 babies out of 50 in 2019. Keywords: Policy, Program, IMD 

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue