cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 961 Documents
HIGIENE DAN SANITASI INDUSTRI PANGAN RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANIKI BAWAH Manayang, Yubilarisa; Joseph, Woodford B. S.; Sumampouw, Oksfriani Jufri
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemantauan higiene dan sanitasi industri pangan sangat penting dalam upaya menjaga kualitas produksi pangan dari industri tersebut. Banyak data ditemukan kasus keracunan pangan di Indonesia dan Sulawesi Utara. Hal ini disebabkan karena higiene dan sanitasi pada industri pangan tidak dijaga dengan baik. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui higiene dan sanitasi Industri Pangan Rumah Tangga (IPRT) diwilayah kerja Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional yang dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2018. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 24 PIRT di wilayah Kerja Puskesmas Paniki Bawah. Data higiene dan sanitasi IPRT diperoleh menggunakan formulir inspeksi IPRT melalui wawancara pada penanggung jawab IPRT dan observasi langsung keadaan IPRT.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 13 PIRT (54,2%) yang memenuhi syarat higiene sanitasi industri pangan rumah tangga dan 11 PIRT (45,85%) tidak memenuhi syarat higiene sanitasi industri pangan rumah tangga di wilayah Kerja Puskesmas Paniki bawah. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu sebagian besar IPRT di wilayah Kerja Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado telah memenuhi syarat higiene dan sanitasi IPRT. Berdasarkan hal tersebut maka harus inspeksi secara rutin dan melakukan pembinaan kepada pihak industri pangan rumah tangga tentang cara pengolahan, penyimpanan makanan, produksi hasil pangan dan higiene perorangan. Selain itu, pihak puskesmas dapat melaksanakan pelatihan dan pemantauan IPRT yang sesuai dengan standart kesehatan.  Kata Kunci: Higiene, Sanitasi  ABSTRACT Monitoring the hygiene and sanitation of the food industry is very important in an effort to maintain the quality of food production from the industry. Many data found cases of food poisoning in Indonesia and North Sulawesi. This is due to poor hygiene and sanitation in the food industry. The aim of this study was to determine household food industry hygiene and sanitation (IPRT) in the work area of Paniki Bawah City Public Health Center in 2018. This research was an observational descriptive study conducted in August-December 2018. The subjects in this study were 24 PIRTs in the region Paniki Bawah Community Health Center Work. Data on hygiene and sanitation of IPRT was obtained using an IPRT inspection form through interviews with the person in charge of IPRT and direct observation of the situation of IPRT. The results showed that there were 13 PIRTs (54.2%) that fulfilled the household food industry sanitation hygiene requirements and 11 PIRTs (45.85%) did not meet the household food industry sanitation hygiene requirements in the Paniki Community Health Center work area below. The conclusions from the results of this study are that most of the IPRT in the Working Area of Paniki Bawah Public Health Center in the City of Manado have met the hygiene and sanitation requirements of IPRT. Based on this, routine inspections and guidance for the household food industry must be conducted on how to process, store food, produce food products and personal hygiene. In addition, the puskesmas can carry out training and monitoring of IPRT in accordance with health standards.  Keywords: Hygiene, Sanitation
PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA PELAJAR PUTRI DI SMP NEGERI 14 KOTA MANADO Bontong, Novira Emanuela; Engkeng, Sulaemana; Asrifuddin, Afnal
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyuluhan kesehatan merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar mendorong dirinya dalam bidang kesehatan dalam melaksanakan cara hidup sehat dan dapat berperan aktif. perilaku personal hygiene saat menstruasi pada pelajar putri di SMP Negeri 14 Manado sebelum penyuluhan di dapat hasil pengetahuan baik berjumlah 29 (76,3%) kurang baik berjumlah 9 (23,7%). Sesudah penyuluhan pengetahuan dengan jumlah baik sebanyak 37 (97,4%) kurang baik (2,6%). Sikap pelajar putri sebelum penyuluhan baik jumlah 29 (76,3%) kurang baik berjumlah 9 (23,7%). Dan hasil sikap pelajar putri sesudah penyuluhan baik berjumlah 34 (89,5%)kurang baik berjumlah 4 (10,5%). Hasil tindakan pelajar putri sebelum penyuluhan di baik dengan jumlah 17 (44,7%) tindakan kurang baik dengan jumlah 21 (55,3%). Dan hasil tindakan pelajar putri sesudah penyuluhan baik dengan jumlah 26 (68,4%) dan tindakan kurang baik berjumlah 12 (31,6%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan terhadap perilaku personal hygiene saat menstruasi.. Jenis penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest. Sampel yang diambil yaitu keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai sampel. Analisis data dilakukan dengan pengujian statistic yaitu Uji Paired t-Test. Hasil analisis dengan menggunakan uji t sampel berpasangan di peroleh nilai t hitung pengetahuan sebelum sesudah penyuluhan 3,698 p value 0,001 , t hitung sikap sebelum sesudah penyuluhan yaitu 5,909 p value 0,000 dan hasil t hitung tindakan sebelum sesudah penyuluhan yaitu 3,857 p value 0,000. Hal ini mempunyai arti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tentang perilaku personal hygiene saat menstruasi sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan.Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasiABSTRACTHealth education is a means to improve the ability of the society to encourage themselves in the field of health, in implementing a healthy way of life and playing an active role. Personal hygiene behavior during menstruation on female students in state junior high school 14, Manado before counseling obtained the result: good knowledge was amounted to 29 (76,3%), deficient knowledge was amounted to 9 (23,7%). After counseling, good knowledge was amounted to 37 (97,4%), deficient knowledge (2,6%). The attitude of female students before counseling: good was amounted to 29 (76,3%) deficient amounted to 9 (23,7%). And the result of female student's attitude after counseling: good was amounted to 34 (89,5%), deficient amounted to 4 (10,5%). The result of the female student's action before the counseling: good was amounted to 17 (44,7%), bad actions with the amount of 21 (55,3%). And the result of female student's action after counseling: good with the amount of 26 (68,4%) and bad action amounted to 12 (31,6%). The purpose of this research was to determine the significant differences between before and after health counseling towards personal hygiene behavior during menstruation. The type of research used was quasi experimental research with one-group pretest posttest approach. The samples taken were the entire population used as the sample. Data analysis was conducted by statistic test, namely Paired t-Test. The result of the analysis used was paired t-test, this obtained the t value of knowledge before and after counseling 3,698 p value of 0,001, t count of attitude before and after counseling was 5,909 p value of 0,000 and t count of action before and after counseling was 3,857 p value of 0,000. This indicated that there was a significant differences in the personal hygiene behavior during menstruation before and after health counseling.Keywords: health counseling, personal hygiene behavior, menstruationPenyuluhan kesehatan merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar mendorong dirinya dalam bidang kesehatan dalam melaksanakan cara hidup sehat dan dapat berperan aktif. perilaku personal hygiene saat menstruasi pada pelajar putri di SMP Negeri 14 Manado sebelum penyuluhan di dapat hasil pengetahuan baik berjumlah 29 (76,3%) kurang baik berjumlah 9 (23,7%). Sesudah penyuluhan pengetahuan dengan jumlah baik sebanyak 37 (97,4%) kurang baik (2,6%). Sikap pelajar putri sebelum penyuluhan baik jumlah 29 (76,3%) kurang baik berjumlah 9 (23,7%). Dan hasil sikap pelajar putri sesudah penyuluhan baik berjumlah 34 (89,5%)kurang baik berjumlah 4 (10,5%). Hasil tindakan pelajar putri sebelum penyuluhan di baik dengan jumlah 17 (44,7%) tindakan kurang baik dengan jumlah 21 (55,3%). Dan hasil tindakan pelajar putri sesudah penyuluhan baik dengan jumlah 26 (68,4%) dan tindakan kurang baik berjumlah 12 (31,6%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan terhadap perilaku personal hygiene saat menstruasi.. Jenis penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest. Sampel yang diambil yaitu keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai sampel. Analisis data dilakukan dengan pengujian statistic yaitu Uji Paired t-Test. Hasil analisis dengan menggunakan uji t sampel berpasangan di peroleh nilai t hitung pengetahuan sebelum sesudah penyuluhan 3,698 p value 0,001 , t hitung sikap sebelum sesudah penyuluhan yaitu 5,909 p value 0,000 dan hasil t hitung tindakan sebelum sesudah penyuluhan yaitu 3,857 p value 0,000. Hal ini mempunyai arti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tentang perilaku personal hygiene saat menstruasi sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan.Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasiABSTRACTHealth education is a means to improve the ability of the society to encourage themselves in the field of health, in implementing a healthy way of life and playing an active role. Personal hygiene behavior during menstruation on female students in state junior high school 14, Manado before counseling obtained the result: good knowledge was amounted to 29 (76,3%), deficient knowledge was amounted to 9 (23,7%). After counseling, good knowledge was amounted to 37 (97,4%), deficient knowledge (2,6%). The attitude of female students before counseling: good was amounted to 29 (76,3%) deficient amounted to 9 (23,7%). And the result of female student's attitude after counseling: good was amounted to 34 (89,5%), deficient amounted to 4 (10,5%). The result of the female student's action before the counseling: good was amounted to 17 (44,7%), bad actions with the amount of 21 (55,3%). And the result of female student's action after counseling: good with the amount of 26 (68,4%) and bad action amounted to 12 (31,6%). The purpose of this research was to determine the significant differences between before and after health counseling towards personal hygiene behavior during menstruation. The type of research used was quasi experimental research with one-group pretest posttest approach. The samples taken were the entire population used as the sample. Data analysis was conducted by statistic test, namely Paired t-Test. The result of the analysis used was paired t-test, this obtained the t value of knowledge before and after counseling 3,698 p value of 0,001, t count of attitude before and after counseling was 5,909 p value of 0,000 and t count of action before and after counseling was 3,857 p value of 0,000. This indicated that there was a significant differences in the personal hygiene behavior during menstruation before and after health counseling.Keywords: health counseling, personal hygiene behavior, menstruation
SEBARAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA MANADO TAHUN 2016-2018 Musfanto, Cheren P.; Sumampouw, Oksfriani Jufri; Pinontoan, Odi Roni
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus Dengue. Prevalensi penyakit DBD di Provinsi Sulawesi Utara mengalami peningkatan. Rata-rata peningkatan sebesar 185 kasus per tahun. Kasus DBD tertinggi di Kota Manado ditemukan pada tahun 2016 sebanyak 567 jumlah kasus. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis secara spasial penyebaran kejadian DBD di Kota Manado 2016-2018. Penelitian ini merupakan penelitian ekologis dengan pendekatan keruangan (spasial). Subjek penelitian yaitu kasus DDB di Kota Manado tahun 2016-2018. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Manado. Data dianalisis dengan metode Sistem Informasi Geografis menggunakan perangkat lunak ArcGIS. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebaran kejadian DBD di Kota Manado pada tahun 2016 sebanyak 567 kasus, tertinggi di kecamatan Malalayang dan terendah di kecamatan Bunaken. Tahun 2017 terjadi penurunan prevalensi DBD menjadi 139 kasus, tertinggi di kecamatan Malalayang, dan terendah di kecamatan Bunaken. Pada tahun 2018, mengalami peningkatan prevalensi menjadi 294 kasus DBD dengan prevalensi tertinggi di kecamatan Malalayang. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebaran kasus DBD tahun 2016-2018, prevalensi tertinggi ditemukan pada tahun 2016 di kecamatan Malalayang. Oleh karena itu, dalam upaya menurunkan prevalensi DBD maka perlu dilakukan upaya promosi kesehatan yang ditekankan pada faktor iklim dan perilaku masyarakat kota Manado.   Kata Kunci : Demam Berdarah ABSTRACKDengue Hemorrhagic Fever is an infectious disease caused byDengue virus. The The fact is that in North Sulawesi the prevalence of DHF hasincreased. Since 2016-2018 the average case has increase to 185 casesper year. In Manado City, the highest number of dengue fever cases occurred in 2016 around 567 total cases. The purpose of this study is to spatially analyze the spread of DHF in Manado City from 2016-2018. This research was an ecological study with spatial approach. The research location was conducted in Manado City for the last 3 years in Manado City. The researchers using secondary data that was available from the Health Department of the city of Manado. Data analyzed using the Geography Information System (GIS) with ArcGIS software. The findings of this study showed that the DHF prevalence in 2016 is 577 cases with the higest prevalence in Malalayang and the lowest prevalence in Bunaken. DHF prevalence in 2017 is 139 cases with the higest prevalence in Malalayang and the lowest prevalence in Bunaken. DHF prevalence in 2018 is 294 cases with the higest prevalence in Malalayang.This study identified that the DHF distribution in Manado city for 2016-2018, the highest prevalence on 2016 and in Malalayang. Thus, to minimize a DHF, climate and behaviour factors are considered when promoting health among the communities of Manado city. Keywords: Dengue Fever
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI ALKOHOL DAN KOPI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI DI DESA ONGKAW DUA KECAMATAN SINONSAYANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN Ruus, Monica; Kepel, Billy J.; Umboh, Jootje M.L
KESMAS Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hipertensi atau Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab kematian dini diseluruh dunia sehingga disebut sebagai “silent killer”, karena seringkali penderita Hipertensi tidak merasakan gejala apapun. Diseluruh dunia, Hampir satu miliar orang meninggal setiap tahunnya, dua pertiga dari penderita Hipertensi terdapat di Negara berkembang dan diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,56 miliar orang dewasa yang mengalami hipertensi. Hipertensi dapat membunuh hampir 8 juta orang setiap tahun dan di Asia Tenggara hampir 1,5 juta orang dan atau sepertiga penduduk mengalami Hipertensi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi alkohol dan kopi dengan kejadian hipertensi pada Laki-laki di Desa Ongkaw Dua Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional. Responden berjumlah 90 laki-laki yang berusia diatas 18 tahun. Pengumpulan data yaitu dengan melakukan pengukuran tekanan darah mengg unakan Sphygmomanometer  dan   stetoskop   serta   menggunakan  kuesioner.   Uji   statistik  yang   digunakan  untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan uji  chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi (p=0,006) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi kopi dengan kejadian hipertensi (p=0,942). Saran bagi puskesmas Ongkaw untuk meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya hipertensi serta bagi masyarakat yang ada agar melakukan pencegahan terhadap hipertensi dengan membatasi konsumsi minuman yang mengandung alkohol.   Kata Kunci : Alkohol, Kopi, Hipertensi   ABSTRACT Hypertension or High Blood Pressure is one cause of premature death worldwide so called the “silent killer” because often people with hypertension do not feel any symptoms. Worldwide, nearly one billion people die each year, two thirds of people with hypertension are in developing countries and it is estimated by 2025 there will be 1,56 billion adults who have hypertension. Hypertension can kill 8 million people each year, and in South -east Asia nearly 1,5 million people, or one third of the population experiencing hypertension. This study was conducted to determine the relationship between consumption of alcohol and coffee with hypertension in men in the village Ongkaw Two Sinonsayang District of South Minahasa District. This type of research is analytic survey with cross sectional design. Respondent numbered 90 men aged over 18 years. Collecting data by measuring blood pressure using a sphygmomanometer and stethoscope as well as using a questionnaire. Statictical tests were used to analyze the relationship between variables using chi-square test. The results showed an association between alcohol consumption with hypertension (p=0,006) and there was no significant association between coffee consumption and the incidence of hypertension (p=0,942). Ongkaw advice for health centers to improve outreach to the community about the factors that can trigger the occurrence of hypertension and  for  the  people  who  exist  for  prevention of  hypertension by  limiting the  consumption of beverages containing alcohol.   Keywords : Alcohol, Coffee, Hypertension
HUBUNGAN ANTARA USIA PERTAMA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BAYI 6-12 BULAN DI PUSKESMAS TUMINTING Estrelita, Tudus Gabriella; Kawengian, Shirley; Kapantow, Nova
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuh dan kembang bayi sangat berperan penting terhadap makanan, karena bayi pada masa itu sedang dalam masa tumbuh sehingga segala kebutuhan bayi berbeda dengan kebutuhan orang dewasa. Hal ini sejalan dengan anjuran WHO/UNICEF mengungkapkan antara lain pemberian makanan pendamping ASI yang tepat diberikan sejak bayi berusia 6-24 bulan . Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis adakah hubungan antara usia pertama pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan status gizi bayi 6-12 bulan di Puskesmas Tuminting. Jenis penelitian ini bersifat survey analitik dengan jenis desain cross sectional study. Sampel pada penelitian ini berjumlah 82 bayi yang tinggal diwilayah kerja Puskesmas Tuminting dan sampel ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan menggunakan kuesioner tentang usia pertama pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dan Status Gizi. Analisa data yang digunakan yaitu Uji Sperman dengan n α = 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik yang diperoleh terdapat hubungan antara usia pertama pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan status gizi BB/U dan PB/U dengan nilai p value secara berurut (0,043) dan (0,041). Dan tidak terdapat hubungan antara usia pertama pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan status gizi BB/PB dengan nilai p value (0,656).Kata Kunci : Usia Pertama,MP-ASI,Status GiziABSTRACTGrowing and developing baby plays an important role to the food, because the baby at that time is in the growing so that all the needs of the baby is different from the needs of adults. This is in line with the recommendations of WHO/UNICEF reveals, among other , the perovision of apporiate breastfeeding food given since aged 6-24 months. The purpose of this sudy is to analyze whether there is a relationship between the first age of complementary feeding of breast milk (MP-ASI) with nutritional status of infants 6-12 months in Tuminting Public Health Center. This type of research is an analytic survey with cross sectional design type. Data from 82 babies in the work area of Tuminting Public Health Center were taken by using purposive sampling technique with questionnaire about first age of complementary feeding of mother’s milk (MP-ASI) and nutritional status based on the result of statistical test (sperman test), obtained there is relationship between the first age of complementary feeding of breast milk (MP-ASI) with nutritional status of BB/U and PB/U (0,043 and 0,041). But there is no relationship between of the first age of complementary feeding of breast milk (MP-ASI) with nutritional status of BB/PB (0,656).Keyword : Age of First,MP-ASI, Nutritional Status.
GAMBARAN JARAK, KEKERUHAN DAN KONTAMINASI BAKTERIOLOGIS BERSUMBER DARI SUNGAI KOTABUNAN DAN SUMBER PENCEMAR LAIN TERHADAP BEBERAPA SUMUR DI DESA KOTABUNAN KECAMATAN KOTABUNAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR TAHUN 2019 Mudul, Seila Firganita; Pinontoan, Odi R.; Joseph, Woodford B.S.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumur gali dapat menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah sehingga mudah terkena kontaminasi. Sumur gali sebagai sumber air harus dijaga kualitasnya agar tetap sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Kualitas air yang menurun dapat menyebabkan munculnya berbagai masalah bagi manusia dan masalah kesehatan lainya.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatahui kualitas bakteriologi parameter total coliform , kekeruhan, serta bau warna dan rasa di sumur gali di desa Kotabunan yang berada di sekitar aliran sungai Kotabunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jarak sumur dari sungai dan sumber pencemar lain memiliki kecenderungan mempengaruhi tingkat kekeruhan dan kontaminasi bakteri pada air sumur di Desa Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui tingkat kekeruhan dan kontaminasi bakteri pada sumur yang berada di Desa Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan pendekatan observasional laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah air sumur gali yang berada di dekat aliran Sungai Kotabunan di Desa Kotabunan dan Bulawan. Jumlah sampel dalam penelitian adalah total populasi yang memenuhi kriteria yaitu sejumlah 16 sumur gali. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas parameter kekeruhan 16 air sumur gali di sekitar aliran sungai Kotabunan semuanya memenuhi syarat berdasarkan Permenkes Nomor 32 Tahun 2017 dan kualitas bakteri parameter coliform air sumur gali di sekitar aliran sungai Kotabunan ada 1 sumur gali yang tidak memenuhi syarat dan ada 15 sumur gali yang memenuhi syarat berdasarkan Permenkes Nomor 32 Tahun 2017. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dari total 16 air sumur gali yang menjadi sampel penelitian, hasil parameter kekeruhan air sumur gali yang berada di aliran Sungai Kotabunan semuanya memenuhi syarat, sedangkan kualitas parameter bakteri coliform ada 1 sampel air sumur yang tidak memenuhi syarat dan ada 15 sampel air sumur yang memenuhi syarat. Kata Kunci: Jarak, Kekeruhan, Kontaminasi Bakteri, Sungai, Sumur ABSTRACTWells can provide water that comes from a layer of soil that is relatively close to the soil surface so that it is easily exposed to contamination. The quality of wells as a source of water must be maintained so that they remain in accordance with established rules. Declining water quality can cause a variety of problems for humans and other health problems. This research was to determine the distance of wells from rivers and other pollutant sources has a tendency to influence the level of turbidity and bacterial contamination in well water in Kotabunan Village, East Bolaang Mongondow Regency. The purpose of this research is to determine the distance of wells from rivers has a tendency to affect the level of turbidity and bacterial contamination in well water in Kotabunan Village, East Bolaang Mongondow Regency. This type of research is a descriptive survey research that is to determine the level of turbidity and bacterial contamination of wells in Kotabunan Village, East Bolaang Mongondow Regency with a laboratory observational approach. This research was conducted in September 2019. The population in this study was well water near the Kotabunan River in Kotabunan and Bulawan Villages. The number of samples in the study is the total population that meets the criteria, that is 16 wells. The results showed that the quality of the turbidity parameters of 16 wells water around the Kotabunan river flow all met the requirements based on Permenkes Number 32 of 2017 and the quality of the bacterium coliform parameters of well water around the Kotabunan river flow were 1 well that did not meet the requirements and there were 15 wells that qualifies based on Permenkes Number 32 Year 2017. The conclusion of this research is from a total of 16 wells water that became the study sample, the results of the turbidity well water turbidity parameters in the Kotabunan River flow all met the requirements, while the quality of the coliform bacteria parameters were 1 well water sample that did not meet the requirements and there were 15 wells water samples that were qualify. Keywords: Distance, Turbidity, Bacterial Contamination, River, Wells
ANALISIS PENERAPAN BUDAYA 5R (RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, RAJIN) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SAM RATULANGI OLEH PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK Rantung, Adriana R.H.; Pinontoan, Odi R.; Suoth, Lery
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sudah menjadi perhatian bagi semua kalangan baik dalam masyarakat maupun dalam suatu organisasi atau perusahaan. Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan salah satu aspek tenaga kerja yang di atur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Salah satu upaya dalam pelaksanaan K3 untuk menciptakan tempat kerja yang aman dan nyaman yaitu adanya budaya kerja 5R.  Budaya 5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerja secara benar untuk menunjang produktivitas bekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan budaya 5R pada pembangunan gedung Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan informan diambil 5 responden. Berdasarkan penelitian ini dapat  disimpulkan bahwa penerapan budaya 5R pada pembangunan gedung Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk sudah diterapkan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa setiap dokumen baik faktor pendukung dan penghambat, kesesuaian atau standar serta metode sudah ada. Sebagai saran dari penelitian ini sebaiknya terus mempertahankan dan meningkatkan penerapan budaya 5R yang ada dalam proyek pembangunan gedung gedung Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Kata Kunci : Upaya K3, Budaya 5R ABSTRACTOccupational Health and Safety (K3) has become a concern for all circles both in society and within an organization or company. Occupational Health and Safety is one aspect of labor that is regulated in Law No. 13 of 2003. One of the efforts in implementing K3 is to create a safe and comfortable workplace, namely the existence of a 5R work culture. Culture 5R is a culture of how one treats the workplace correctly to support work productivity. The purpose of this study was to find out how the application of 5R culture to the construction of the Law Faculty building of Sam Ratulangi University by PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. This study uses qualitative research methods with informants taken 5 respondents. Based on this study it can be concluded that the application of 5R culture to the construction of the Law Faculty building of Sam Ratulangi University by PT. Adhi Karya (Persero) Tbk has been implemented well. This shows that every document, both supporting and inhibiting factors, conformity or standards and methods already exists. As a suggestion from this research, it is better to continue to maintain and improve the application of the 5R culture in the construction project of the Law Faculty building of the University of Sam Ratulangi by PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Keywords : K3 Efforts, 5R Culture 
HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT LAHIR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ONDONG Jacobus, Cecilia R; Kapantow, Nova H.; Malonda, Nancy S. H.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi serta ketahanan hidup dari bayi dapat dilihat dari berat badan bayi pada saat lahir. Tiga kategori berat lahir bayi adalah <2500gram disebut BBLR, 2500-3999gram disebut normal, dan >4000gram disebut sebagai bayi besar. Menganalisa pertambahan berat badan ibu selama kehamilan terhadap berat lahir bayi di wilayah Kerja Puskesmas Ondong. Jenis penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan pendekatan cross-sectional (potong lintang). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang memeriksakan diri dan melahirkan di Puskesmas Ondong pada bulan Januari 2015 sampai Agustus 2016 yaitu sebanyak 169 subjek. Subjek dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Dengan ini banyak pertimbangan-pertimbangan untuk kepentingan penelitian, pertimbangan yang dimaksud yaitu pertimbangan keterbatasan waktu, keterbatasan tenaga, dan jauhnya lokasi penelitian. Maka besar subjek ditetapkan dengan menggunakan rumus Slovin maka hasil yang didapat dibulatkan menjadi 119 subjek, tetapi karena dibatasi oleh kriteria inklusi dan kriteria eksklusi maka jumlah subjek menjadi 100. Pada uji ini nilai Spearman’s rho r sebesar 0,245 dengan sig. (2-tailed) 0,014 atau lebih kecil dari nilai α= 0,05. Hasil uji dengan nilai ρ value (0,014) kurang dari nilai α (0,05), artinya terdapat hubungan antara pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat lahir bayi di wilayah kerja Puskesmas Ondong.Kata kunci:Berat Badan Ibu, Berat Lahir BayiABSTRACTThe growth and development of a baby and the survival of the baby can be seen from the baby's body weight at birth. Three categories of infant birth weight are <2500gram called LBW, 2500-3999gram is called normal, and> 4000gram is called a big baby. To analyze maternal weight gain during pregnancy for the baby's birth weight in the Ondong Community Health Center. This type of research is observational analytic with a cross-sectional approach. The population in this study were all pregnant women who examined themselves and gave birth at the Ondong Health Center from January 2015 to August 2016, which were 169 subjects. Subjects in this study using purposive sampling. With this many considerations for the sake of research, the consideration in question is the consideration of time constraints, limited personnel, and the location of the study. Then the subject size was determined by using the Slovin formula so the results obtained were rounded to 119 subjects, but because it was limited by the inclusion criteria and exclusion criteria, the number of subjects became 100. In this test the value of Spearman's rho r is 0.245 with sig. (2-tailed) 0.014 or less than the value of α = 0.05. The test results with a value of ρ value (0.014) is less than the value of α (0.05), meaning that there is a relationship between maternal weight gain during pregnancy and the baby's birth weight in the work area of Ondong Health Center.Keywords: maternal weight gain, baby’s birth weight
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PELAJAR TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMK TRINITA MANADO Kalangi, Regina; Engkeng, Sulaemana; Asrifuddin, Afnal
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyuluhan kesehatan yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dalam melaksanakan cara hidup sehat dan dapat berperan aktif dalam upaya kesehatan. Menurut WHO Lebih dari satu juta Penyakit Menular Seksual terjadi setiap harinya di seluruh dunia. Setiap tahunnya, diduga 131 juta orang terinfeksi chlamydia, 78 juta terinfeksi gonorrhea, dan 5,6 juta terinfeksi syphilis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap pelajar di SMK Trinita Manado.Jenis penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen dengan pendekatan One Group Pre test-Post Test. Populasi dalam penelitian ini adalah pelajar kelas X dan XI berjumlah 101 pelajar yang dijadikan sampel. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017-juli 2018 lokasi penelitian di SMK Trinita Manado. Hasil penelitian menunjukan dari 101 responden berpengetahuan baik sebelum dilakukan penyuluhan 39 (38,6%) kurang baik 62 (61,4%). sesudah dilakukan penyuluhan berpengetahuan baik 98 (97,0%) kurang baik 3 (3,0%). Bersikap baik sebelum dilakukan penyuluhan 39 (38,6%) bersikap kurang baik 62 (61,4%) dan sesudah dilakukan penyuluhan meningkat menjadi bersikap baik 96 (95,0%) dan sikap kurang baik 5 (5,0%). Hasil Uji Paired Sample T-Test diperoleh nilai t hitung pengetahuan 11,913 dan nilai t hitung sikap 22,782. Kesimpulan: Penyuluhan kesehatan memberikan pengaruh yang signifikan pada pengetahuan dan sikap pelajar tentang penyakit menular seksual di SMK Trinita Manado dengan nilai Pengetahuan P value 0,000 dan sikap P value 0,000.Kata Kunci : Peyuluhan Kesehatan ,Pengetahuan, Sikap, Penyakit Menular Seksual.ABSTRACTBy Health Counseling the community's ability to encourage itself in implementing healthy lifestyles and play an active role in health efforts can be improved.According to the WHO More than one million sexually transmitted diseases occur every day throughout the world. Every year, it is estimated that 131 million people are infected with chlamydia, 78 million are infected with gonorrhea, and 5.6 million are infected with syphilis. Research purpose this is to determine the influence of health education on the level of knowledge and attitude of students in SMK Trinita Manado. The study was a Quasi Experiment with One Group Pretest-Post Test approach. The population was 10thand 11th grade students, and all of them with total of 101 students were treated as sample. The study was carried out in December 2017 until July 2018 in Trinita Manado vocational high school. The study found that before the counselling 39 students (38.6%) have good knowledge and 62 students (61.4%) have poor knowledge. After the counselling students with good knowledge increased to 98 (97%) and student with poor knowledge decrease to 3 (3%). Thirty-nine students 39 (38.6%) were found with good attitudes and 62 (61.4%) students were found with poor attitudes before the counselling. Change occurred after the counselling in which number of students with good attitudes increased to 96 (95%) and only 5 (5%) with poor attitudes. The t value measured using Paired Sample T-Test for knowledge was 11.913 and for attitudes was 22.782. Conclusions: The study showed that health counselling has a significant effect on the knowledge (p = 0.000) and attitudes (p = 0.000) of students about sexually transmitted disease in Trinita Manado vocational high school.Keywords : health counselling, knowledge, attitudes, sexually transmitted diseases.
EFEKTIFITAS PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT DIARE TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA DI SD NEGERI PETTA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Engka, Ovilia Natalia; Kairupan, B. H. R.; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia. Pada negara berkembang, anak-anak diusia bawah 3 tahun rata-rata mengalami 3 episode diare pertahun. Setiap episodenya, diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak dan menjadi penyebab kematian kedua anak berusia dibawah 5 tahun. Dalam jumlah khasus penderita diare di Kabupaten sangihe, dari jumlah tersebut, di Puskesmas Enemawira yang berada di wilayah Kabupaten sangihe terdapat 152 kasus yang terlaporkan menderita diare, dari total kasus yang berada di Puskesmas Enemawira terdapat 21 kasus yang terjadi. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk Mengetahui pengetahuan siswa sebelum dan sesudah penyuluhan tentang penyakit diare di SD Negeri Petta Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian ini menggunakan metode pretest dan posttest dengan desain quasi eksperimental semu. Populasi kelas V dan VI, Sampel 30 siswa. Alat ukur yang digunakan adalah Kuesioner yang berisi 10 pertanyaan. Pengukuran univariat bertujuan utnuk melihat karakteristik atau gambaran distribusi frekuensi dan variable yang akan diteliti, baik independen maupun dependen, dan Bivariat memakai Uji T berpasangan (paired sample test), yang bertujuan untuk menguji atau melihat perbandingan keefektivitasan penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan siswa tentang penyakit diare sebelum dan sesudah penyuluhan. Pada pre dan post-test SDN Petta dengan rerata 0,200 t-hitung 1.989 p-value= 0.056 dan pada nilai pre dan post-test SDN 01 Tahuna rerata 0,167 t-hitung 518 p-value= 0,609 (p<0,01). Sehingga ada peningkatan signitifkan yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti penyuluhan di SDN petta meningkat dibandingkan dengan SDN 01 Tahuna yang tidak penyuluhan. Kesimpulan tingkat pengetahuan siswa tentang penyakit diare yang dilakukan di SD Negeri Petta pada hasil sebelum penyuluhan sangat kurang dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan mengalami peningkatan yang signifikan atau dengan kata lain pengetahuan menjadi lebih baik dibandingkan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan di SD 1 Tahuna, pengetahuan siswa tanpa dilakukan penyuluhan terbilang cukup baik.Kata Kunci : Penyakit Diare, Pengetahuan, Penyuluhan.ABSTRACTDiarrhea is a disease based on environment and occur in almost all geographic regions of the world. In developing countries, children under 3 years of age on average were 3 episodes of diarrhea per year. Each episode, diarrhea will cause loss of nutrients children need to grow, so diarrhea is a major cause of malnutrition in children and to the death of two children under 5 years. In others, such number of diarrhea patients in Sangihe regency, and of these, in Enemawira health center located in the district of Sangihe there were 152 cases of reported suffering from diarrhea, than others, such that total is in Puskesmas Enemawira there were 21 cases. The purpose of this study is to Know the knowledge of students before and after extension of diarrhea in SD Negeri Petta Sangihe Islands Regency. This study uses pretest and posttest thedesign. quasi quasi-experimentalPopulation class V and VI, samples of 30 students. Measuring instrument used is a questionnaire containing 10 questions. Measurement univariate primary objective is to see the characteristics or picture frequency distributions and variables to be studied, whether independent or dependent, and Bivariat wear T test pairs(pairedsampletest),which aims to test or see a comparison of the effectiveness of counseling on the level of students' knowledge of diarrheal disease before and after counseling. in the pre and post-test SDN Petta with a mean of 0.200 t count 1,989 p-value = 0.056 and the value of pre and post-test SDN 01 Tahuna averages 518 0.167 t-test p-value = 0.609 (p <0.01). So there is a significant increase in signitifkan H0 rejected and H1 accepted meaning in SDN extension Petta increased compared with the SDN 01 Tahuna that no extension. Conclusion The level of students' knowledge of diarrheal disease were conducted in primary schools Petta on the outcome before the extension was very lacking and after given health education has increased significantly, or in other words the knowledge to be better than the results of research that has been done in SD 1 Tahuna, knowledge of students without counseling was quite good.Keywords : Diarrhea Desease, Knowledge, Counseling.

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue