cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
staialhikmahjakarta10@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Hikmah : Journal of Islamic Studies
ISSN : 20882629     EISSN : 25810146     DOI : -
Core Subject : Education,
HIKMAH (ISSN. 2088-2629) is a journal of Islamic Studies which published by ALHIKMAH Islamic Studies Institute Jakarta. This journal is published each semester. It is publication media for research results and the thoughts of lectures, intelectuals, and the observer of Islamic studies. By upholding the spirit of multi disciplinary studies, the HIKMAH journal is providing various research report and articles which related to the f eld of education, social, culture, law, politics, economy, and science. T ey are seriously studied in terms of islamic perspective. the substance of the writings is the responsibility of the writers and doesn’t necessarily ref ected the oppinion of the redaction.
Arjuna Subject : -
Articles 157 Documents
Strategi Pengembangan Nilai Toleransi dan Pluralisme dalam Pendidikan Pesantren Kholilur Rahman
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 1 (2016): Memahami Islam: Pernak Pernik Kehidupan Keagamaan Nusantara
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.252 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i1.59

Abstract

Abstrct This article discusses about the tolerance among religious people in Polagan Madura. It is relevant to be reviewed in the midst of intolerance discussion and violence in the name of religion which increases more and more in Indonesia. One thing is important that it can be split of phenomena between what happened in the society and what informs in the mass media or the result of research. Because it’s recognized or not, in a thousand hamlets and villages of Indonesia, Religious conflicts especially among religious people are rarely happened. The discussion in this study will be started by the constructions of tolerance values generally and then continued by study about tolerance values in Polagan Village which is closed historically and sociologically till the end of steps about tolerance exhibition run by Polagan society many years. Keywords: Tolerance, Pluralism, Multiculturalism Abstrak Artikel ini akan mencoba mengangkat tentang toleransi antar umat beragama di Polagan Madura. Tulisan ini menjadi relevan untuk dikaji di tengah maraknya pembahasan intoleransi dan kekerasan atas nama agama yang semakin meningkat di Indonesia. Satuhalpentingyangingindiketengahkan adalahagar tidak lagi terjadi split of phenomena, antara yang terjadi dalam masyarakat dengan apa yang diberitakan media masa ataupun hasil riset. Karenadiakuiataupuntidak, di ribuandusundandesa- desa Indonesia, konflik keberagamaan –khususnya antar umat beragama– sangat jarang terjadi. Pembahasan dalam tulisan ini akan dimulai dengan konstruksi nilai toleransi secara umum dan kemudian dilanjutkan dengan studi tentang nilai toleransi di Desa Polagan yang didekati secara historis dan sosiologis sampai pada tahapan akhir tentang tolerance exhibition yang dijalankan oleh masyarakat Polagan selama bertahun-tahun. Kata Kunci: Toleransi, Pluralisme, Multikulturalisme
Metode Pengajaran Karakter yang Digunakan Rasulullah SAW Kepada Para Sahabat dalam Kitab Shahih Muslim Syukur, Taufik Abdillah
Hikmah Journal of Islamic Studies Vol 13, No 1 (2017): Ragam Model dan Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Islam
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research is talking about the prophet teaching method in building his companions character according to Shaheeh Muslim. And that result will explain about the complementation of prophet teaching method in shaping student character in the school. This study depends on the sourced literature. The researcher qualitatively collects data, describes and analyzes it well. This research is about the character teaching method depends on the prophetic tradition (al-Hadits). The researcher classifies the hadits based on nation character, analyzes that results and relates things with the main project. The result indicates that the most widely used method of the prophetinshapinghiscompanionscharacteristhemethodofstory, question & answer, and also lecturer. He also used another variety method such as problem solving, assignment, demonstration and fieldtrip. In shaping his companions character he did not use the method of discussion, experiment, and project. Researcher recommends all teachers to control and widely explore those three methods (stories, discussion, and lecturer) and integrate love, friends/ communicative, and care character as the main student character in process character education at school. Keywords: Prophet, Teaching method, Character, Shaheeh Muslim Penelitian ini membahas tentang tentang metode pengajaran karakter yang digunakan Rasulullah SAW. kepada para shahabat dalam kitab Shahih Muslim dan implementasinya dalam pendidikan karakter di sekolah. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang bersumber dari kepustakaan. Peneliti mengumpulkan data yang bercorak kualitatif yang dideskripsikan untuk kemudian dianalisis. Penelitian ini seputar masalah metode pengajaran karakter yang mengambilhaditssebagaipijakannya. Adapununtukmenganalisa masalah, peneliti mengklasifikasikan hadits-hadits berdasarkan teori pendidikan karakter dan metode pengajaran. Kemudian menganalisis hasil klasifikasi tersebut dan menghubungkannya dengan pokok pembahasan. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa metode yang paling banyak digunakan Rasulullah SAW. dalam pendidikan karakter shahabat adalah metode cerita, tanya jawab dan ceramah. Rasulullah SAW. juga menggunakan metode lain walaupun tidak banyak seperti pemecahan masalah, penugasan, demostrasi dan karyawisata. Rasulullah SAW. tidak menggunakan metode diskusi, eksperimen dan proyek dalam pendidikan karakter shahabat. Peneliti merekomendasikan agar para guru pengampu pendidikan karakter untuk menguasai tiga metode pengajaran yaitu cerita, tanya jawab dan ceramah serta mengintegrasikan karakter cinta, bersahabat/komunikatif dan peduli dalam proses pendidikan karakter di sekolah. Kata Kunci: Nabi, Metode pengajaran, Karakter, Shahih Muslim
Asal-usul dan Karakteristik Madrasah: Analisis Historis Prospek Pengembangan Pendidikan Islam dalam Konteks Ke-Indonesia-an Fathor Rachman; Muhammad Husnan
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 11, No 2 (2015): Pendidikan Progresif
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.679 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v11i2.68

Abstract

Abstract Islamic School or Madrasah is an educational institution which full of religious educational contents. It is a compromise product of an encounter between traditional system of education (boarding school: pesantren) and modern one which introduced by the Dutch during imperialism era. At the time, people optimize means exist like houses of religious leaders (ustadz/ kyai), mosques, prayer houses and such. Yet by the time, the houses of kyai could no longer accommodate number of students, even more when they all stay at place (muqim). So that, kyai prepares dormitories which then known as boarding school (pesantren). The encounter with modern world has been boosting Madrasah to adapt without leaving its special characteristics. Keywords: Islamic School, Characteristics, Traditional Education, Stay at Place Abstrak Madrasah adalah lembaga pendidikan yang sarat dengan muatan pendidikan keagamaan. Ia merupakan hasil kompromi dari persinggungan antara sistem pendidikan “tradisional” (pesantren) dengan sistem pendidikan “modern” yang diperkenalkan Belanda pada masa penjajahan. Masyarakat belajar – pada saat itu – dengan mengoptimalkan sarana yang ada seperti rumah ustadz/kyai, masjid, surau, dan sejenisnya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu rumah kiai tidak mampu lagi menampung jumlah santri apalagi jika mereka semuanya muqim, maka tahap selanjutnya kiai mempersiapkan asrama, yang kemudian di kenal dengan sebutan pesantren. Persinggungan dengan dunia modern ini mendorong madrasah untuk bisa beradabtasi, tanpa harus menanggalkan ciri khas dan karakteristiknya. Kata Kunci: Madrasah, Karakteristik, Pendidikan Tradisional, Muqi>m
Memperkuat Kebijakan Negara Dalam Penanggulangan Radikalisme di Lembaga Pendidikan Abdul Aziz
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 1 (2016): Memahami Islam: Pernak Pernik Kehidupan Keagamaan Nusantara
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.763 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i1.55

Abstract

Abstract Educational institutions are considered as a long term strategic instruments in overcoming the problem of violence and religious radicalismwhichburstinthepostofpoliticalreformation. Creating the certainty of education process been positively is equal to ensure the futureoftheyoungergenerationasthesuccessortothenation’s development. Therefore, educational institutions should be able to create a generation of peace. It is should be a collective duty and obligation to build a breaker movement of radicalism regeneration among young people through education process which is done by strengthening and structuring the understanding of knowledges in various disciplines that studied by pupils and students. So what have to arrange and aligne is not only subjects or study of religion particularly, but all of sources and courses need to be delivered in a humanists and tolerant approach based on strengthening the mental and character nationalism of pupils and students. This paper will attempt to review some aspects that could beadoptedby government in order to face the threat of radicalism phenomenon of the youth in educational institutions. Before the main focus, the discussion will be conducted by conceptualization of the problem. This conceptualization begins with an understanding of the concept of religious radicalism, followed by understanding the concept of intolerance. While in the main focus the discussion will surfaces three strategic policy of the state namely strengthening the ideology of of tolerance, the revitalization of the values of Pancasila, and the empowerment of civil society, and finally the conclusion. Keyword: Policy, Youth, Tolerance, violence. Abstrak Lembaga pendidikan dianggap sebagai alat yang strategi untuk jangka panjang dalam mengatasi permasalahan tentang kekerasan dan radikalisme agama yang ramai pada paska reformasi politik. Menciptakan kepastian dari proses pendidikan secara positif itu sama seperti mengukur masa depan para generasi muda sebagai penerus pembangunan bangsa. Oleh karena itu, lembaga pendidikan seharusnya dapat menciptakan generasi perdamaian. Hal tersebut seharusnya menjadi tugas kolektif dan kewajiban untuk membangun gerakan pemecah dari regenerasi radikalisasi diantara generasi muda melalui proses pendidikan yang dilakukan melalui penguatan dan penataan dalam memahami ilmu di berbagai disiplin ilmu yang dipelajar oleh para siswa dan mahasiswa. Sehingga apa yang harus diatur dan diselaraskan tidak hanya mata pelajaran ataupun pelajaran agama khususnya. Tetapi semua sumber dan mata kuliah perlu disampaikan secara humanis dan pendekatan toleransi berdasarkan penguatan mental dan karakter siswa dan mahasiswa. Tulisan ini akan mencoba mengulas beberapa aspek yang bisa diadopsi oleh pemerintah dalam rangka menghadapi ancaman fenomena radikalisme pada kaum muda di lembaga pendidikan. Sebelum fokus pada poin utama, pembahasan akan dilakukan dengan masalah konseptualisasi. Konseptualisasi tersebut dimulai dengan pemahaman tentang konsep radikalisasi agama, diikuti dengan pemahaman konsep toleransi. Sementara di poin utama, pembahasan akan muncul 3 kebijakan strategi Negara yaitu penguatan ideologi toleransi, dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila, dan pemberdayaan masyarakat sipil, dan akhirnya kesimpulan. Kata Kunci: Kebijakan, Pemuda, Toleransi, Kekerasan
Manajemen Ekonomi Pondok Pesantren: Studi al-Ashriyah Nurul Iman Parung Mundzier Suparta; Mahyudin Mahyudin
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 11, No 2 (2015): Pendidikan Progresif
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8707.785 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v11i2.75

Abstract

Absract Boarding school (pesantren) is an image of traditional education, and for years has been mantaining its tradition through development of pesantren educational system. However, its encounter with modern world motivates pesantren to adapt by accomodating values of modernism in its management. Pesantren of al-Ashriyah Nurul Islam is one of pesantren which modernize its economic management. This pesantren creates various business units such as rubbish-recycling, production of soybeand curd and fermented soybean cake, production of bread, cooperation, plantation and such. Outcomes of those businesses are used to develop pesantren and schoolarship program. Those business units have to be maximum because the thousands number of students there are not asked for educational fee. Keywords: Management, Boarding School Economic, Entrepreneurship Abstrak Pondok pesantren merupakan potret pendidikan tradisional dan selama bertahun-tahun mempertahankan tradisinya melalui pembangunan sistem pendidikan pesantren. Namun persentuhan dengan dunia modern, mendorong pesantren untuk melakukan penyesuaian dengan mengakomodasi nilai-nilai modernism dalam manajemen pengelolaan. Pondok Pesantren al-Ashriyah Nurul Islam termasuk pesantren yang memodernisasi manajemen ekonomi. Ragam unit-unit usaha di bidang ekonomi diciptakan mulai dari pengelolaan sampah, produksi tahu-tempe, produksi roti, koperasi, perikanan, perkebunan dan unit usaha lainnya. Hasil usaha tersebut dipergunakan untuk pengembangan pesantren dan pemberian beasiswa. Dengan jumlah santri yang mencapai ribuan orang, sudah barang tentu unit usahanya harus maksimal. Karena di dalam pesantren tersebut, seluruh santri tidak dimintai biaya pendidikan. Kata Kunci: Manajemen, Ekonomi pesantren, Kewirausahaan
Dinamika Aliran Keagamaan Sempalan: Tinjauan Persepektif Sosiologi Agama Abbas Langaji
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 1 (2016): Memahami Islam: Pernak Pernik Kehidupan Keagamaan Nusantara
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.814 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i1.60

Abstract

Abstract Currently, the efforts are focused on explaining fragment religious flows from social science approaches. The social sciences approaches are not only explain how a fragment religious flow appeared and developed but also can explain how to overcome religious conflict in the communities. In this case, The Religion colleges have important roles. In relation to the increasing of educational level of community, which is influenced by the role of religion colleges. The religion colleges support the civil society approach with universal values which existed in all religions such as democracy, tolerance, egalitarianism spirits, that is why the app roaches with social science basics are important to be intensified in understanding and responding towards the fragment religious flows phenomenon. This paper explains about the fragment religious flows from the sociological perspectives and initiates the strategic roles of religion colleges in solving the problem of developed religious conflicts. Keywords: Religious flows, Fragment, Sociologi of religion Abstrak Dewasa ini mulai dikedepankan upaya menjelaskan realitas aliran keagamaan sempalan dengan pendekatan ilmu-ilmu sosial. Pendekatan ilmu-ilmu sosial ini bukan hanya untuk menjelaskan bagaimana suatu aliran keagamaan sempalan muncul dan berkembang, tetapi dalam ranah praktis cukup efektif dalam meredam gejolak yang terjadi di masyarakat, bahkan dalam penyelesaian konflik keagamaan yang terjadi. Dalam konteks ini peran Perguruan Tinggi Agama menjadi penting. Perguruan Tinggi Agama, yang mendorong pendekatan civil society dengan mengedepankan nilai-nilai universal yang terdapat pada semua ajaran agama, seperti demokrasi, toleransi, semangat egalitarianisme, maka pendektan berbasis ilmu-ilmu sosial perlu semakin ditingkatkan. Tulisan ini menjelaskan dinamika aliran keagamaan sempalan dalam perspektif sosiologi dan menggagas peran strategis Perguruan Tinggi Agama dalam mengatasi konflik keagamaan yang berkembang. Kata Kunci: Aliran Keagamaan, Sempalan, Sosiologi Agama
Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Sikap Siswa Pada Pelajaran Matematika Sita Husnul Khotimah
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 13, No 1 (2017): Ragam Model dan Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Islam
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.639 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v13i1.83

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of learning methods on students’ mathematics learning outcomes, find out the influence of students’ attitudes toward students’ mathematics learning outcomes. Moreover, to know the influence of learning methods and students’ attitudes together with the students’ mathematics learning outcomes. Sample used from the affordable population were taken by 20 people as samples of instrument test and 64 people as research samples using proportional random samplingtechniquefromall VIIgradeinstate SMP 7 andstate SMP 8 Depok West Java. Data collection is carried out by the technique of giving learning test result and by questionnaire dispersion. The data analysis consists of testing the research instrument through validity, reliability, difficulty index, and distinguishing strength. Then test the requirement analysis using normality test and homogeneity test. Hypothesis testing with 2 lane ANOVA test and Tukey test. Based on the result of hypotheses and data analisis, summed up some things as follows. 1) The students’ mathematics learning outcomes that were taught using group work methods werehigher than using conventional methods. 2) There is influence of interaction between learning method and student attitude on students’ mathematics learning outcomes. 3) There is difference on the result of mathematics learning by group work method which is better than mathematics learning outcomes with conventional methods, on the group of students with positif attitudes. There is not difference on mathematics learning outcomes by group work methods or conventional methods on the group of students with negative attitudes. Keywords: Learning methods, Student attitudes, Learning outcomes Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa, mengetahui pengaruh sikap siswa terhadap hasil belajar matematika siswa. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran dan sikap siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Sampel yang digunakan dari populasi terjangkau diambil 20 orang sebagai sampel ujicoba instrumen dan 64 orang sebagai sampel penelitian menggunakan teknik proporsional random sampling dari seluruh kelas VII di SMPNegeri 7 dan SMPNegeri 8 Depok Jawa Barat. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik pemberian tes hasil belajar dan dengan penyebaran angket. Analisis data terdiri dari pengujian instrumen penelitian dengan uji validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda. Selanjutnya dilakukan uji persyaratan analisis dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Pengujian hipotesis dengan uji ANOVA 2 Jalur dan Uji Tukey. Berdasarkan hasil hipotesis dan analisis data, disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan metode kerja kelompok lebih tinggi dari pada dengan menggunakan metode konvensional. 2) Terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dan sikap siswa terhadap hasil belajar matematika siswa. 3) Ada perbedaan hasil belajar matematika dengan metode kerja kelompok lebih baik dari pada hasil belajar matematika dengan metode konvensional pada kelompok siswa yang bersikap positif. Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika dengan metode kerja kelompok maupun metode konvensional pada kelompok siswa yang bersikap negatif Kata Kunci: Metode pembelajaran, Sikap siswa, Hasil belajar
Karakteristik Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan M. Saekan Muchith
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 11, No 2 (2015): Pendidikan Progresif
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.401 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v11i2.71

Abstract

Abstract Target or goal that has to be produced by learning and educational process in institution of religion and religious education is completely complicated and has various meaning which have to be understood by teachers and institutional management. This complexity is multi-interactive, while subjects of knowledge learned in institution of non-religion and non-religious education are mono-interactive. The subjects of knowledge learned by those two kinds of institution are not enough by only including subjects exist in the knowledge itself, but the subjects have to be strenghtened by subjects beyond the learned knowledge. Academic and methodological complexity has implication on professionalism profile owned by teachers who are on duties in institution of religion and religious education compared to teachers who are on duties beyond those institution. Alumni who graduate from institution in religion and religious education also have different ability compared to alumni who graduate from institution of general education. Based on this assumption, every single teachers and management staffs for institution of religion and religious education have to realize and understand completely about some significant differencies in their own institution compared to general education. Keywords: Characteristics of Science, Religion and Religious Education Abstrak Target atau tujuan yang harus dihasilkan oleh proses pembelajaran dan pendidikan di lembaga pendidikan agama dan pendidikan keagamaan sangat rumit dan menyimpan berbagai makna yang harus dipahami oleh guru dan pengelola lembaga pendidikan agama dan keagamaan. Kerumitan tersebut bersifat multi-interaktif, sementara materi ilmu yang diajarkan di non lembaga pendidikan agama dan pendidkan keagamaan cukup bersifat mono-interaktif. Materi ilmu yang diajarkan di lembaga pendidikan agama dan keagamaan tidak cukup hanya meliputi materi yang ada di dalam ilmu itu sendiri, melainkan harus juga dikuatkan dengan materi di luar ilmu yang dipelajari. Kerumitan secara akademik dan metodologis berimplikasi kepada profil profesionalisme yang dimiliki oleh guru yang bertugas di lembaga pendidikan agama dan pendidikan keagamaan dengan guru yang bertugas di luarnya. Lulusan atau alumni dari lembaga pendidikan agama dan pendidikan keagamaan juga memiliki ketrampilan yang berbeda dengan alumni dari lembaga pendidikan umum. Berdasarkan pada asumsi tersebut, maka seluruh tenaga kependidikan dan pengelola lembaga pendidikan agama dan keagamaan harus memiliki kesadaran dan pemahaman yang utuh tentang perbedaan yang cukup signifikan yang ada di dalamnya dengan pendidikan umum. Kata Kunci: Karakteristik Ilmu, Pendidikan Agama, Pendidikan Keagamaan
Kabut di Ujung Pelangi: Identitas dan Potensi Konflik Keagamaan di Sitiarjo Malang Siti A'isyah
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 1 (2016): Memahami Islam: Pernak Pernik Kehidupan Keagamaan Nusantara
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.929 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i1.56

Abstract

Abstract Sitiarjo is known as one of Indonesian miniatures because of the harmonious life in religious differences. This village was born as Christian Village in which ever got status as Christian Village, and in its history diversity appeared along with the arrival of Muslims. Even though Harmony is still kept and always fought, the potential conflicts still exist. By the background, the study focuses on two problems: (1) how do religious people perceive its diversity’s identity toward other people? (2) How is the influence of strengthening the religious identity as themselves in front of other people toward potential conflicts which exist? This is a qualitative study with a phenomenological approach. The data are collected through observation, interview deeply and search related documents. This study can be concluded that Sitiarjo People are not single to respond the religious identity. The common people perceive its religious instrumentality however the elite people perceive its religion primordially. Keywords: Sitiarjo, Identity, Conflict Abstrak Sitiarjo dikenal sebagai salah satu miniature Indonesia karena kehidupannya yang harmonis dalam perbedaan agama. Desa ini lahir sebagai desa Kristen, pernah menyandang status sebagai desa Kristen, dan pada perjalanan sejarahnya keberagaman muncul seiring dengan kedatangan umat muslim. Meskipun harmoni tetap terjaga dan selalu diperjuangkan, namun potensi konflik tetap ada. Dengan latarbelakang tersebut, studi ini menfokuskan pada dua masalah: (1) bagaimana umat beragama mempersepsikan identitas keberagamaannya di hadapan umat yang lain? (2) bagaimana pengaruh penguatan identitas beragama sebagai diri di hadapan liyan terhadap potensi konflik yang ada? Studi ini bersifat kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dan penelusuran dokumen-dokumen terkait. Studi sampai pada kesimpulan bahwa masyarakat Sitiarjo tidak tunggal dalam menyikapi identitas keberagamaannya. Kalangan awam mempersepsikan keberagamaannya secara instrumentalis, sedangkan kalangan elit mempersepsikan keberagamaannya secara primordialistik. Kata Kunci: Sitiarjo, Identitas, Konflik
Lingkungan Pendidikan dalam Perspektif al-Qur`an Suhada Suhada
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 13, No 1 (2017): Ragam Model dan Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Islam
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.484 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v13i1.79

Abstract

Educational environment is an institution or a place where education takes place. This environment is very useful to support the process of an activity working properly, including educational activity. There is not clear definition about education environment in the Qur’an, except in relation to the education environment contained in historical practice which is used as the place of education, for instance mosques, houses, studios, madrassas, and universities. Al Qur’an only give cues about the educational environment, include the family environment, schools, and society. Keywords: Environment, Education, Perspective of al-Qur’an Lingkungan pendidikan adalah suatu institusi atau kelembagaan tempat berlangsungnya pendidikan. Lingkungan ini sangat berguna untuk menunjang proses suatu kegiatan agar berjalan dengan baik, termasuk kegiatan pendidikan. Dalam al-Qur’an tidak dikemukakan dengan jelas tentang pengertian lingkungan pendidikan, kecuali terkait lingkungan pendidikan yang terdapat dalam praktek sejarah yang digunakan sebagai tempat terselenggaranya pendidikan, seperti masjid, rumah, sanggar para sastrawan, madrasah, dan universitas. Al- Qur’an hanya memberikan isyarat-isyarat tentang lingkungan pendidikan tersebut, yakni lingkungan keluarga, sekolah/ madrasah, dan masyarakat. Kata Kunci: Lingkungan, Pendidikan, perspektif al-Qur’an

Page 2 of 16 | Total Record : 157


Filter by Year

2011 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 21, No 2 (2025): Hikmah Journal of Islamic Studies Vol 21, No 1 (2025): Hikmah Journal of Islamic Studies Vol 20, No 2 (2024): Hikmah Journal of Islamic Studies Vol 20, No 1 (2024): Hikmah Journal of Islamic Studies Vol 19, No 2 (2023): Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 19, No 1 (2023): Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 18, No 2 (2022): Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 18, No 1 (2022): Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 2 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 1 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 16, No 2 (2020): Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 16, No 1 (2020): Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 15, No 2 (2019): Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 15, No 1 (2019): Studi Islam Kontemporer Vol 15, No 1 (2019): Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 14, No 2 (2018): Kontekstualisasi Pemahaman Hadis Vol 14, No 2 (2018): Kontekstualisasi Pemahaman Hadis Vol 14, No 1 (2018): Deradikalisasi Pemahaman Keagamaan Islam Vol 14, No 1 (2018): Deradikalisasi Pemahaman Keagamaan Islam Vol 13, No 2 (2017): Arah Baru Pendidikan Islam Vol 13, No 1 (2017): Ragam Model dan Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Islam Vol 13, No 1 (2017): Ragam Model dan Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Islam Vol 12, No 2 (2016): Al-Qur'an dan Fakta-fakta Ilmiah Vol 12, No 1 (2016): Memahami Islam: Pernak Pernik Kehidupan Keagamaan Nusantara Vol 11, No 2 (2015): Pendidikan Progresif Vol 11, No 1 (2011): Islam dan Kearifan Lokal More Issue