cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
ISSN : 14125889     EISSN : 26140578     DOI : https://doi.org/10.30651/didaktis.v24i1
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 1 (2020)" : 8 Documents clear
Penanganan Kesulitan Belajar Siswa dengan Pendekatan Psikologi Belajar di SMA Negeri 3 Kendari Lilianti Lilianti
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 20, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.693 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v20i1.4164

Abstract

Kesulitan belajar adalah salah satu kondisi atau masalah yang dialami oleh siswa dalam belajar, sehingga dapat menurunkan kinerja akademik atau prestasi belajar siswa. Dengan kondisi seperti ini perlu adanya pendekatan proses belajar yang baik dan solutif, untuk memberikan pemahaman serta dapat memahami aspek psikologis siswa dalam belajar sehingga perlu adanya “Balance” psikologi belajar antara guru dan siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah; (1) untuk mengetahui cara mendiagnosis kesulitan belajar siswa; (2) untuk mengetahui solusi untuk mengatasi/memecahkan masalah kesulitan belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripti kualitatif. Adapun sumber data yang digunakan adalah guru dan siswa. Instrumen yang digunakan adalah wawancara, obeservasi dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah wawancara, catatan lapangan, identifikasi, deskripsi. Hasil dari penelitian diketahui bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa adalah: (a) Guru dapat mengetahui dan memahami kondisi dan perbedaan setiap siswanya; (b) Guru dapat memetakan kondisi dan keadaan siswa berdasarkan karakteristiknya, kemampuannya maupun gaya siswa dalam belajar; (c) Guru dapat mengkolaborasikan model maupun pendekatan dalam belajar sehingga menciptakan variasi dalam belajar;  (d) Guru dapat memahami kondisi psikologis anak dalam belajar sehingga terjadi balance dalam setiap proses belajar mengajar; (e) Guru memberikan motivasi, dorongan dan perhatian kepada anak agar dapat belajar dengan baik dan sungguh-sungguh.
Pengelolaan Tenaga Pendidik (Guru) di Rural Area Nasir Nasir; Mujiati Mujiati
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 20, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.856 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v20i1.4383

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengelolaan tenaga pendidik, khususnya pengadaan guru dan retensinya di rural area. Manfaat dari penelitian sebagai pedoman yang digunakan untuk meningkatkan dan memberikan daya tarik tersendiri pada para pendidik untuk mengabdikan dirinya dan mengajar di daerah terpencil. Sebagai objek penelitian meliputi: sistem pemetaan tenaga pendidik, lingkungan dan masyarakat (unsur guru, kepala sekolah, pemerintah dan masyarakat). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di Kecamatan Laonti. Data penelitian diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumen terkait penelitian. Peneliti menerapkan prosedur model evaluasi CIPP melalui tahapan memahami, mensintesis, dan membandingkan teori yang ada. Kesimpulan penelitian ini adalah: pengadaan tenaga pendidik di rural area seharusnya dimulai dengan tahapan perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian, kompensasi, penghargaan, pendidikan, latihan dan pemberhentian yang perlu diawasi secara berkesinambungan. Meskipun demikian, masih ditemukan aktifitas-aktifitas unprofessional management khusunya pemanfaatan guru yang tidak sebidang dan beban kerja yang berlebihan sebagai konsekunsi dari kurangnya guru; 2) Retensi tenaga pendidik (guru) di rural area dapat dipenuhi dengan memberikan tunjangan khusus lebih bagi guru. Selain itu, pengadaan guru, bisa memprioritaskan calon guru yang berasal dari daerah tersebut.
Meningkatkan Kreativitas Menulis Mahasiswa Melalui Metode Menulis Pengalaman Pribadi Arfin Arfin; Pahenra Pahenra; Asrul Asrul
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 20, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.266 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v20i1.4244

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah kreatifitas menulis mahasiswa dapat ditingkatkan melalui metode menulis pengalaman pribadi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan faktor yang diteliti yaitu faktor mahasiswa dan faktor metode. Penelitian dilaksanakan melalui prosedur perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan penilaian, serta refksi. Data dikumpulkan dengan cara teknik tes dan non tes, kemudian dianalisis secara analisis kualitatif dengan idikotor berhasilan 76% secara individu maupun secara klasikal. Hasil penelitian yaitu kreatifitas menulis mahasiswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode menulis pengalaman pribadi di Program Studi Administrasi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari, dengan nilai rata-rata secara klasikal 76,15%  yang sebelumnya nilai rata-rata kreatifitas menulis mahasiswa berkisar 58,45% pada pratindakan dan 63,18% pada tindakan siklus 1. Kemampuan dan keterampilan menulis mahasiswa dikategorikan kreatif dan memenuhi nilai ketuntasan minimal 76%.
Penggunaan Media Gambar dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IV di SD Negeri 3 Ranomeeto Apriani Safitri; Kabiba Kabiba
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 20, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.733 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v20i1.4139

Abstract

Media pembelajaran berupa gambar merupakan alat bantu yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk membentuk pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Sehingga peran dari seorang guru yang memiliki keahlian, ketepatan dan kemampuan dalam penggunaan media tersebut sangat berpengaruh pada terbentuknya minat belajar pada peserta didik. Penelitian ini bertujan untuk mendeskripsikan penggunaan media gambar dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas IV di SD Negeri 3 Ranomeeto. Jenis penilitian ini adalah penelitian kualitatif yakni peneliti menggambarkan penggunaan media gambar dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas IV di SD Negeri 3 Ranomeeto melalui wawancara mendalam pada informan penelitian yang didukung dengan proses pengamatan dan dokumentasi. Subjek penelitian yaitu kepala sekolah, guru kelas IV, 3 orang guru mata pelajaran dan  seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 21 orang. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan alur, yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan tahap verifikasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi guru dalam menggunakan media gambar dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas IV di SD Negeri 3 Ranomeeto yakni; menyesuaikan materi dengan gambar yang akan digunakan, merancang media gambar yang akan digunakan mengingat keterbatasan media, menyusun langkah-langkah dalam menggunakan media gambar, menyesuaikan langkah-langkah pembelajaran berdasarkan RPP, referensi dan tujuan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada Pendidikan Dasar: “Tinjauan Kritis dan Implikasinya” Arif Mahya Fanny
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 20, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.266 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v20i1.4464

Abstract

Kajian literatur ini bertujuan meninjau implikasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada pendidikan dasar secara kritis pada jurnal ilmiah hasil dari penelitian yang relevan tentang penggunaan TIK dalam pendidikan. Pada khususnya kajian ini untuk meninjau manfaat integras dan hambatan dan tantangan yang dihadapi pada penggunaan TIK serta faktor keberhasilan dalam mengintegrasikan TIK yang mempengaruhi percaya diri guru untuk menggunakan TIK saat proses pembelajaran dan juga keharusan sekolah dalam mendukung penggunaan TIK oleh tenaga pendidik. Guru dapat memperhatikan karakteristik perkembangan peserta didik di sekolah dasar, sebab siswa usia SD berada pada tingkat berpikir konkrit. Dengan dukungan penggunaan TIK dapat meningkatkan kualitas belajar dan mengajar karena dengan TIK materi mampu disajikan dalam bentuk yang lebih kongkrit. Didukung dengan pendekatan pengajaran yang sesuai perkembangan sisiwa dan juga dukungan teknis supaya memungkinkan guru mempertahankan budaya yang sekaligus memfasilitasi pembelajaran dengan teknologi yang sesuai era perkembangan masa kini.
Pemanfaatan Nilai-Nilai Filosofis Punakawan Dalam Upaya Penguatan Karakter Mahasiswa Ilham Syahrul Jiwandono; Khairunisa Khairunisa
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 20, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.948 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v20i1.4466

Abstract

Perkembangan zaman telah menyebabkan terjadinya degradasi moral yangdialami oleh mahasiswa. Terdapat berbagai indikasi terjadinya degradasi moral di lingkungan kampus. Diperlukan berbagai upaya untuk mengantisipasi permasalahan tersebut. Banyak media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan karakter dalam rangka mengatasi permasalahan degradasi moral, baik yang bersifat konvensional maupun modern. Salah satu media konvensional yang dapat dipakai adalah wayang, khususnya Punakawan. Banyak nilai filosofis yang terkandung dalam pertunjukan wayang yang dapat membentuk dan menumbuhkan karakter mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media wayang dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai upaya untuk menumbuhkan karakter mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Mataram. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara tidak terstruktur, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) telah terjadi degradasi moral di lingkungan kampus dengan salah satu bukti hilangnya sopan santun antaran mahasiswa dan dosen. (2) media wayang merupakan media yang sangat cocok untuk membentuk karakter mahasiswa karena banyak nilai yang terkandung di dalamnya.  (3) nilai filosofis yang terkandung dalam media wayang.
Pendidikan Multikultural di Sekolah Dasar “Kajian Analitis Dalam Prespektif Filsafat” Wahyu Susiloningsih
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 20, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.591 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v20i1.4488

Abstract

Pendidikan adalah suatu sistem dimana satu komponen dalam pendidikan saling terkait dengan komponen yang lain. Ada beberapa komponen dalam pendidikan yang dibutuhkan dalam membentuk suatu sistem pendidikan. Salah satu komponen utama dalam pendidiikan di Indonesia adalah guru. Guru sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas pendidik. Merujuk pada UU nomer 14 tahun 2005 tentang guru yang berbunyi, guru   adalah   pendidik   profesional   dengan   tugas   utama   mendidik,  mengajar,  membimbing,  mengarahkan,  melatih,  menilai,  dan  mengevaluasi  peserta  didik  pada  pendidikan  anak  usia  dini  jalur  pendidikan  formal,  pendidikan  dasar,  dan pendidikan menengah. Tujuan guru mengajar peserta didik antar lain untuk bisa menjadi lebih baik dari segi prilaku, sikap dan membentuk karakter sejak dini. Negara Indonesia memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Eka” yang artinya beraneka ragam tapi tetap satu jua. Semboyan tersebut membuktikan bahwa indonesia merupakan negara plural baik budaya, agama, dan silsilahnya. Ketika di implementasikan dalam pembentukan karakter peserta didik maka dibutuhkanlah pendidikan multikultural sebagai pendekatan dalam memenuhi kebutuhan peserta didik minoritas diantara peserta didik mayoritas. Pendidikan multikultural merupakan dampak dari postmodern. Dimana aliran filsafat eksistensialisme sangat memuja keberadaan  manusia sebagai individu yang bersifat otentik. Aliran filsafat ini menghidupkan kembali humanisme yang tenggelam dalam saintisme dunia modern yang dipandang mematikan kebebasan manusia. Melalui landasan tersebut implementasi dalam dunia pendidikan dapat diwujudkan melualui berbagai pembelajaran seperti; berbentuk bidang mata pelajaran dan berbentuk program kegiatan peserta didik.
The Effect Of Using Digital Storytelling On Students’ Intrinsic Motivation For Learning Vocabulary Tri Jampi Setiyorini
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 20, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.095 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v20i1.4336

Abstract

In elementary school, vocabulary is the key factors in language learning. However, many students still have a lack of intrinsic motivation in learning vocabulary. Thus, it affects their vocabulary mastery. To overcome this problem, the researcher uses the digital storytelling to improve students’ intrinsic motivation for learning vocabulary. This research aims at analyzing the effect of using digital storytelling on students’ intrinsic motivation for learning vocabulary and describing the benefits of digital storytelling to improve students’ intrinsic motivation for learning vocabulary. The type of this research is descriptive case study. The subjects of the study are 22 students of 2C of SD Teladan Yogyakarta in the academic year of 2017/2018. The researcher uses close-ended questionnaire and interview to collect the data. The study shows that there was significant difference before and after using digital storytelling towards students’ intrinsic motivation in learning vocabulary. From the result of the questionnaires, after using digital storytelling, students’ intrinsic motivation for learning vocabulary is higher. Based on the result of interviews, digital storytelling can improve students’ intrinsic motivation for learning vocabulary due to interesting media and exciting learning situation

Page 1 of 1 | Total Record : 8