cover
Contact Name
Novita Kamaruddin
Contact Email
novita.trivita@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jkp.fkep@unpad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Padjadjaran
ISSN : 23385324     EISSN : 24427276     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Keperawatan Padjadjaran (JKP) or The Padjadjaran Nursing Journal is a peer review journal providing an open access facility for scientific articles published by the principles of allowing free research available for public to support global scientific exchange. Padjadjaran Nursing Journal (JKP) is published three times a year, specifically in April, August, and December.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 3 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran" : 10 Documents clear
Persepsi Perawat tentang Customer Service yang Diaplikasikan oleh Perawat di Rumah Sakit Swasta Setiawan Setiawan; Dewi Elizadiani Suza; Cholina Trisa Siregar
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 3 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.182 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v4i3.290

Abstract

Customer service merupakan upaya yang dapat dilakukan suatu organisasi untuk memberikan kepuasan bagikonsumen. Istilah customer service lebih dikenal di dunia bisnis, namun aplikasi customer service juga dapatditemukan di dunia kesehatan. Penerapancustomer servicedi rumah sakit dapat meningkatkan kinerja pegawai rumahsakit termasuk perawat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi perawat tentang aplikasi customer serviceoleh perawat di sebuah rumah sakit swasta di Indonesia. Penelitian ini merupakan satu siklus studi action researchyaitu tahap reconnaissance yang dilakukan di rumah sakit swasta di Medan. Tahap reconnaissance merupakansatu fase yang penting dalam pendekatan action research yang bertujuan untuk menemukan thematic concerndari setting penelitian. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 perawat pelaksana. Partisipandirekrut dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data kualitatif dikumpulkanmelalui teknik focus group discussion (FGD). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan pendekatancontent analysis. Hasil penelitian ini mengungkapkan 4 tema persepsi perawat tentang costumer service, yaitu: 1)makna costumer service menurut perawat pelaksana (memberikan pelayanan maksimal, pemenuhan kebutuhanpasien, dan interaksi dan komunikasi efektif,); 2) Upaya perawat dalam mengaplikasikan customer service (sikapprofessional perawat, ketulusan, mengatasi masalah pasien, dan menciptakan caring moment); 3) Hambatandalam menerapkan customer service dalam pelayanan keperawatan (kurangnya pemahaman pasien terhadappenjelasan yang diberikan, permintaan pasien yang berlebihan selama perawatan, kurangnya reward terhadappekerjaan yang telah dilakukan); 4) Upaya meningkatkan aplikasi customer service dalam pelayanan keperawatan(sabar dan tulus dalam menghadapi keluarga pasien, tanggap dalam pemenuhan kebutuhan pasien, peningkatanpendidikan perawat, memberikan reward kepada perawat, dan memfasilitasi hubungan pasien dengan dokter).
Faktor-faktor yang Memengaruhi Sikap Mahasiswa Program Studi Psikologi, Keperawatan dan Kesejahteraan Sosial terhadap Perempuan Korban Perkosaan Binahayati Rusyidi; Nunung Nurwati
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 3 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.323 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v4i3.286

Abstract

Pandangan atau sikap negatif serta menyalahkan perempuan yang menjadi korban tindak kekerasan seksualmasih hidup dan berkembang di dalam masyarakat. Para penyedia layanan kesehatan dan sosial dituntut untukmemiliki sikap yang tepat terhadap korban tindak kekerasan seksual karena hal tersebut dapat memengaruhi aksesdan efektivitas layanan. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan sikap mahasiswa tingkat sarjana terhadapperempuan korban perkosaan serta menguji asosiasi faktor-faktor sosial-demografi dan sosial-budaya terhadapsikap para mahasiswa. Responden adalah 318 mahasiswa semester 1, 3 dan 5 pada program studi kesejahteraansosial, keperawatan dan psikologi di sebuah perguruan tinggi negeri di wilayah Jatinangor, Sumedang, Jawa Barattahun. Penentuan sampel dilakukan secara non- random dengan menggunakan convenience sampling technique.Data dikumpulkan dari responden pada tahun 2015 dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara statistikdengan teknik simple regressions. Umumnya mahasiswa menunjukkan sikap yang cenderung kurang positif terhadapkorban kekerasan seksual. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan masih kuatnya kecenderungan menyalahkankorban, kurang mempercayai kredibilitas korban, dan meremehkan kejadian perkosaan. Sikap terhadap peran jender,etnisitas dan tingkat keberagamaan merupakan faktor-faktor yang berasosiasi secara signifikan terhadap sikapmahasiswa. Mahasiswa yang mendukung kesetaraan peran laki-laki dan perempuan dalam kehidupan masyarakatdan keluarga, kelompok etnis non-Sunda, serta responden dengan tingkat keberagamaan yang lebih rendahcenderung melaporkan sikap yang lebih positif terhadap korban dibandingkan mereka yang bersikap konservatifterhadap peran jender, berasal dari etnis Sunda dan melaporkan tingkat keberagamaan yang lebih tinggi. Tidakditemukan pengaruh program studi, jenis kelamin, usia dan waktu tempuh perkuliahan terhadap sikap mahasiswa.
Pengaruh Foot Massage terhadap Parameter Hemodinamik Non Invasif pada Pasien di General Intensive Care Unit Anita Setyawati; Kusman Ibrahim; Titin Mulyati
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 3 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.36 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v4i3.291

Abstract

Kondisi hemodinamik yang tidak stabil merupakan kondisi yang biasa terjadi pada pasien di General IntensiveCare Unit (GICU). Hal ini dapat disebabkan karena stresor yang berasal dari aspek fisiologis, psikologis, maupunlingkungan. Saat ini terapi yang diberikan pada pasien di GICU didominasi oleh terapi farmakologi. Sementaraberdasarkan teori keperawatan holistik, asuhan perawatan pada pasien dapat dioptimalkan dengan terapikomplementer seperti foot massage. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadapparameter hemodinamik non invasif pada pasien di ruang GICU RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Rancanganpenelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan pendekatan time series design. Jumlah sampelyang digunakan sebanyak 33 pasien dengan teknik consecutive sampling. Data penelitian dianalisis menggunakanuji Friedman dan dilanjutkan dengan analisis Post-Hoc. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh footmassage secara signifikan terhadap penurunan MAP (p<0,001), penurunan denyut jantung (p=0,002), danpenurunan frekuensi pernafasan (p<0,001); namun tidak terdapat pengaruh foot massage secara signifikanterhadap peningkatan saturasi oksigen (p=0,150). Foot massage dapat menimbulkan aktivitas vasomotor dimedula. Aktivitas vasomotor ini dapat menurunkan resistensi perifer dan merangsang saraf parasimpatisuntuk menurunkan frekuensi jantung yang selanjutnya dapat meningkatkan curah jantung sehingga membuatpengiriman dan penggunaan oksigen oleh jaringan menjadi adekuat. Oleh karena itu, diharapkan perawat dapatmelakukan praktik foot massage terhadap pasien untuk melengkapi terapi farmakologi yang sudah diberikan.
Efektifitas Terapi Mendongeng terhadap Kecemasan Anak Usia Toddler dan Prasekolah Saat Tindakan Keperawatan Nidaa’ A’diilah; Irman Somantri
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 3 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.27 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v4i3.287

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa hospitalisasi menjadi saat yang memberikan perasaan tidak nyaman bagianak yang dapat mengakibatkan kecemasan. Hasil studi pendahuluan pada Ruang Anak RS X ditemukan 6 pasienkategori toddler-prasekolah menunjukkan reaksi cemas ketika akan dilakukan tindakan keperawatan, sedangkan4 pasien sebaliknya. Peran perawat dalam hal ini adalah mendukung perilaku koping anak, menstimulasiperkembangannya, dan mengurangi ketidaknyamanan, salah satu caranya dengan terapi mendongeng. Tujuanpenelitian untuk mengetahui pengaruh terapi mendongeng terhadap tingkat kecemasan anak usia toddlerdan prasekolah selama tindakan keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desaineksperimen semu ini menggunakan pendekatan posttest design with a comparison group. Variabel yang digunakanadalah terapi mendongeng dan tingkat kecemasan. Sampel penelitian menggunakan teknik quota purposivesampling, yaitu 15 sampel untuk tiap kelompok. Hasil penelitian menunjukkan mean skor kecemasan toddler4.40, sedangkan prasekolah 1.80, artinya skor kecemasan prasekolah lebih rendah dibandingkan toddler setelahterapi mendongeng. Simpulan penelitian menunjukkan terdapat perbedaan skor kecemasan pada usia toddlerdan prasekolah setelah pemberian terapi mendongeng. Namun, terapi lebih efektif diberikan kepada prasekolah.
Exposure of Mental Health Nurses to Violence in Mental Hospital : a Systematic Review Iyus Yosep; Zabidah Putit; Helmy Hazmi; Henny Suzana Mediani
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 3 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.348 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v4i3.292

Abstract

Shortage of nurses and declining interest in becoming a mental health nurse are often attributed to workplacedistress and violence. These have become global issues and believed that shortage of nurses decreases the qualityof health care services. It leads distress among nurses, which is exposure to violence and traumatic experiences.In addition, nurses are also accused of seizing the rights of patients and committing violence against a patient.This paper focuses on the violence that occurred in mental health nurses during working in unpredictablesituation. A literature search of systematic review through the CINAHL, Medline, Google scholars and PsycInfodatabases, the empirical report using a nursing sample includes data on rates of violence exposure includingviolence, aggressive behavior, bullying, and sexual harassment. The result, a total of 400 articles provide dataon 2742 publications indicates near all of nurses in mental health experienced verbal abuse in the past month,furthermore, most of respondents’ ever experienced psychological abuse, and less of respondents experiencedphysical violence and sexual harassment. Rates of exposure vary by world region (Developed countries, Asia,Europe and Middle East), with the highest rates for physical violence and sexual harassment in the USA,Australia, United Kingdom, New Zealand region, and the highest rates of psychological violence and bullyingin the Middle East. The presence of violence signals an "alarm" that violence against nurses calls for specialattention in many countries. Essentially, the world must give a "priority" to handling violence against nurses.
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap Kualitas Hidup Penderita Tuberkulosis Paru Kusnanto Kusnanto; Retnayu Pradanie; Inas Alifi Karima
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 3 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.498 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v4i3.284

Abstract

Tuberkulosis paru (TB) merupakan penyakit kronik yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) merupakan salah satu terapi non-farmakologis untukmengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh terapi SEFT terhadap peningkatanQuality of Life (QoL) pada penderita TB di Puskesmas Perak Timur Surabaya. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah quasi-eksperimental dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusisebanyak 22 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney dengantingkat kemaknaan α<0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup pasien TBsecara signifikan pada aspek kesehatan fisik (p=0,003), psikologis (p=0,003), dan sosial (p=0,046) setelahdilakukan intervensi SEFT. Sedangkan hasil tidak signifikan terdapat pada aspek lingkungan (p=1,000).Pada uji Mann Whitney didapatkan hasil signifikan pada aspek kesehatan fisik (p=0,000), aspek psikologis(p=0,000), dan aspek fungsi sosial (p=0,015). Hasil uji Mann Whitney tidak signifikan pada aspek lingkungan(p=0,167). Kesimpulan yang didapatkan adalah SEFT mampu meningkatkan kualitas hidup responden secaraumum, karena mampu mengatasi “psychological reversal” dan karena pengaruh dari “electrical active cells”.
Pengaruh Sentuhan Spiritual Quantum terhadap Nyeri Saat Perubahan Posisi pada Pasien Paska Operasi di Ruang Perawatan Intensif Ani Haryani; F Sri Susilaningsih; Aat Sriati
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 3 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.695 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v4i3.288

Abstract

Pasien paska operasi besar berisiko mengalami komplikasi yang mengancam kehidupan. Mobilisasi dinimerupakan salah satu prosedur untuk mencegah komplikasi tersebut, namun mobilisasi menyebabkan peningkatannyeri. Sentuhan Spiritual Quantum (SSQ) merupakan intervensi komplementer berbasis biofield energy yangtelah banyak digunakan pada praktik keperawatan untuk mengurangi nyeri post operasi. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui pengaruh SSQ terhadap nyeri saat miring kiri kanan pada pasien paska operasi.Desain penelitian adalah pre-eksperimental one group pretest-post test design. Jumlah sampel dalam penelitianadalah 18 orang yang didapat melalui purposive sampling. Intensitas nyeri diukur dengan menggunakan NumericRating Scale (0-10). Analisis data menggunakan wilcoxon test untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri padapengukuran pre dan post test. Hasil penelitian menunjukkan nilai median intensitas nyeri saat istirahat adalah 5,posisi miring tanpa SSQ adalah 8, posisi miring setelah SSQ1 adalah 5,5 dan miring setelah SSQ 2 adalah 5. Terjadipenurunan yang bermakna saat miring setelah SSQ1(p=0,001) dan SSQ2. SSQ dapat menjadi alternatif bagiperawat di area keperawatan kritis dalam manajemen nyeri non farmakologis untuk meningkatkan kemampuanmobilisasi. Diperlukan penelitian lanjutan menggunakan sampel yang lebih besar dan kasus yang lebih bervariasi.
Pengaruh Program Edukasi Perawatan Kaki Berbasis Keluarga terhadap Perilaku Perawatan Kaki pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Citra Windani Mambang Sari; Hartiah Haroen; Nursiswati Nursiswati
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 3 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.628 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v4i3.293

Abstract

Perilaku perawatan kaki merupakan komponen yang penting dalam pencegahan kaki diabetik. Namun, banyakpasien Diabetes Melitus (DM) yang tidak menjalankannya akibat rendahnya pengetahuan dan self-efficacy pasienmaupun keluarga. Di sisi lain, dukungan dan keterlibatan keluarga merupakan aspek penting dalam terlaksananyaperilaku perawatan kaki pasien DM. Pengembangan program peningkatan perawatan kaki DM berbasis keluargapenting dilakukan guna mengatasi kelemahan program sejenis yang berbasis individu. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengidentifikasi pengaruh program edukasi perawatan kaki berbasis keluarga terhadap perilakuperawatan kaki pasien DM. Penelitian quasi experiment dengan pre-test and post-test with control group designini melibatkan 72 responden DM Tipe 2 dan keluarganya yang diseleksi secara purposive dari populasi respondenDiabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung. Sampel dibagi menjadi kelompokintervensi dan kontrol dengan masing-masing 36 responden. Responden pada kelompok intervensi mendapatkanprogram edukasi perawatan kaki berbasis keluarga, konseling serta tindak lanjut 1 kali melalui telepon dan tigakali melalui kunjungan langsung ke rumah. Perilaku perawatan kaki dikumpulkan menggunakan kuesioner.Data dianalisis menggunakan paired dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaankarakteristik antar kelompok. Perilaku perawatan kaki post test (M=84.69, SD=4.49) pada kelompok intervensiberbeda secara bermakna (p = 0.000) lebih tinggi dibanding pre test (M=49.50, SD=9.40), sedangkan padakelompok kontrol ada penurunan skor setelah pengukuran (sebelum M=51,33, SD=8,58; sesudah M=49,50,SD=9,40; p=0,219). Program edukasi perawatan kaki berbasis keluarga efektif meningkatkan perilaku perawatankaki pasien DM. Dengan demikian, perawat dapat mengintegrasikan program edukasi perawatan kaki berbasiskeluarga ke program perkesmas sebagai upaya pencegahan kaki diabetik pada pasien Diabetes Melitus.
Diabetes Self-Management and Its related Factors Titis Kurniawan; Kurniawan Yudianto
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 3 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.794 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v4i3.289

Abstract

Self-management is essential in preventing complications among patients with Diabetes Mellitus. The behaviourof patients to implement Diabetes Self-Management (DSM) is influenced by several factors which needsfurther study. This descriptive study aimed to identify factors contributing to DSM among patients with Type2 Diabetes Mellitus (DMT2). 94 respondents were recruited using randomized sampling obtained from aninpatient unit in one hospital in West Java province. Self-rating instruments were used to identify demographydata, knowledge about DSM, self-efficacy scale, and DSM questionnaire. Descriptive analysis was conductedto explain demography data, knowledge, self-efficacy and DSM. Findings indicated respondents demonstratedmoderate level of knowledge (M=7,53), and self-efficacy (M=34,8), and high level of DSM (M=89,28).Post-hoc analysis demonstrated a significant relationship between age (r=-0,209); p=0,043), education level(p=0,008), and self-efficacy (r=0,214; p= 0,038). No significant relationship was not identified with DSM(r=0,317; p=0,187). It is concluded that age, level of education, and self-efficacy were contributed to DSM.
Perbandingan Abdominal Massage dengan Teknik Swedish Massage dan Teknik Effleurage terhadap Kejadian Konstipasi pada Pasien yang Terpasang Ventilasi Mekanik di ICU Arimbi Karunia Estri; Sari Fatimah; Ayu Prawesti
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 3 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.422 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v4i3.285

Abstract

Konstipasi merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU).Teknik abdominal massage yang dapat digunakan untuk mencegah konstipasi adalah swedish massage daneffleurage, namun demikian belum ada penelitian lanjutan yang menunjukkan teknik yang paling efektifdiantara kedua teknik abdominal massage tersebut terhadap kejadian konstipasi. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui perbedaan kejadian konstipasi antara kelompok yang dilakukan abdominal massagedengan teknik swedish massage dan kelompok yang dilakukan abdominal massage dengan teknik effleurage.Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan total jumlah sampel pada dua kelompok sebanyak22 responden yang didapatkan melalui teknik consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan dari bulanJanuari sampai Maret 2016 di ruang ICU RS Panti Rapih Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui observasimenggunakan lembar observasi defekasi. Data dianalisis menggunakan uji Fisher’s Exact. Kejadian konstipasipada kelompok abdominal massage dengan teknik swedish massage sebanyak 45,4%, sedangkan kejadiankonstipasi pada kelompok abdominal massage dengan teknik effleurage sebanyak 27,2%, dan secara statistiktidak ada perbedaan kejadian konstipasi (p = 0,659) antara kelompok abdominal massage dengan teknik swedishmassage dan kelompok abdominal massage dengan teknik effleurage. Walaupun kejadian konstipasi antarakelompok abdominal massage dengan teknik swedish massage dan kelompok abdominal massage denganteknik effleurage tidak berbeda, namun abdominal massage dengan teknik effleurage waktu lebih efisien, energiyang dikeluarkan lebih minimal dan meningkatkan kenyamanan. Oleh karena itu, abdominal massage denganteknik effleurage dan teknik swedish massage disarankan untuk menjadi pilihan intervensi bagi perawat ICU.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 12 No. 3 (2024): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 11 No. 3 (2023): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 11 No. 2 (2023): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 10 No. 3 (2022): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 10 No. 2 (2022): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 9 No. 3 (2021): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 9 No. 2 (2021): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 9 No. 1 (2021): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 8 No. 3 (2020): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 8 No. 2 (2020): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 7 No. 3 (2019): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 7 No. 2 (2019): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 7 No. 1 (2019): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 6 No. 3 (2018): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 6 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 6 No. 1 (2018): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 5 No. 3 (2017): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 5 No. 2 (2017): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 5 No. 1 (2017): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 3 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 2 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 1 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 3 No. 3 (2015): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 3 No. 2 (2015): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 2 No. 3 (2014): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 2 No. 1 (2014): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 1 No. 3 (2013): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 1 No. 2 (2013): Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 1 No. 1 (2013): Jurnal Keperawatan Padjadjaran More Issue