PRISMA
This journal focuses on mathematics education and disciplined inquiry into the teaching and learning of mathematics. The scope of the journal are: Mathematics Learning Model, Media Learning Mathematics, Curriculum in Mathematics Teaching, Assessment and Evaluation in Mathematics Teaching, Ethnomatics in Mathematics Learning, Design Didactical in Mathematics Learning, Lesson Study in Mathematics Learning
Articles
266 Documents
Penggunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Kelas XI MIPA SMA
Junedi, Beni;
Sari, Epi Prahma
PRISMA Vol 9, No 1 (2020): PRISMA Volume 9, No 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Suryakancana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35194/jp.v9i1.915
Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan koneksi matematis siswa. Kesulitan siswa berupa mencari hubungan antar topik materi, materi dengan ilmu lain, dan materi dengan permasalahan kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran hanya terfokus pada konsep dari materi tersebut. Terbatasnya media pembelajaran yang membantu siswa memahami materi secara aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan koneksi matematis siswa dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif. Jenis penelitian adalah penelitian quasy experimental design. Rancangan penelitian yang digunakan randomized subjects posttest only control group design. Teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Setelah sampel diambil secara acak, terpilih siswa kelas XI MIPA 3 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI MIPA 1 sebagai kelas kontrol. Instrumen dalam penelitian berupa tes kemampuan koneksi matematis siswa. Teknik analisis data menggunakan uji Independent Samples T-Test (uji t ) dengan melakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai uji prasyarat. Hasil uji hipotesis diperoleh nilai signifikansi = 0,001 dan α = 0,05. Karena sig. < α atau 0,001 < 0,05, maka terima H1 dan tolak H0. Disimpulkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa dengan pembelajaran menggunakan multimedia pembelajaran interaktif lebih baik daripada kemampuan koneksi matematis siswa dengan pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Multimedia Pembelajaran Interaktif, Kemampuan Koneksi Matematis
Penerapan Metode Permainan untuk Meningkatkan Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa SMP
Sri Priyaningsih;
Suyono Suyono
PRISMA Vol 9, No 2 (2020): PRISMA Volume 9, No 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Suryakancana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35194/jp.v9i2.1069
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil dan minat belajar matematika siswa. Minat belajar memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil belajar, karena jika bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik. Jika belajar tanpa disertai minat, siswa akan malas dan tidak akan mendapatkan kepuasan dalam mengikuti pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil dan minat belajar siswa menggunakan metode permainan pada kelas IX di SMPN 1 Karangtengah Cianjur. Metode penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Materi yang disampaikan berkenaan dengan materi kesebangunan meliputi menjelaskan bentuk-bentuk bangun datar. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, untuk siklus ke-1 memiliki 1 pertemuan dan siklus ke-2 memiliki 2 pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan tes. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa penerapan metode permainan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari rata-rata siklus I sebesar 55% menjadi 70% di siklus II. Selain itu, dapat meningkatkan minat belajar siswa dari rata-rata di siklus I sebesar 71,40% menjadi 76,62% di siklus II.
PENERAPAN PENDEKATAN EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Elsa Komala;
Resi Rismayanti
PRISMA Vol 6, No 2 (2017): Jurnal PRISMA Volume VI, No 2 tahun 2017
Publisher : Universitas Suryakancana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35194/jp.v6i2.65
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengkaji pengaruh pembelajaran dengan pendekatan explicit instruction dengan teknik scaffolding terhadap kemampuan penalaran matematis siswa SMP. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, desain yang digunakan adalah nonequivalent control grup design. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan pendekatan exsplisit instruction dan kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvensional. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VII salah satu SMP Negeri di Cianjur. Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dipilih sebanyak dua kelas dari tujuh kelas yang ada dipilih dengan teknik purposive sampling. Untuk memperoleh data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan penalaran matematis dan angket. Pengolahan data peningkatan kemampuan penalaran matematis menggunakan uji mann-whitney. Berdasarkan analisis data, hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan pendekatan explicit instruction dengan teknik scaffolding lebih baik dari pada peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan pendekatan konvensional, peningkatan yang terjadi ada pada kategori tinggi. Hasil angket menunjukkan bahwa sikap siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan pendekatan explicit instruction dengan teknik scaffolding adalah hampir seuruhnya positif. Kata Kunci: Explisit Instruction, Scaffolding, Kemampuan Penalaran Matematis.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD ) PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI I CUGENANG
Cahya Sunarya
PRISMA Vol 7, No 2 (2018): Jurnal PRISMA Volume VII, No 2 tahun 2018
Publisher : Universitas Suryakancana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35194/jp.v7i2.235
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru dan meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas VIII A SMP Negeri I Cugenang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, subjek penelitian adalah guru mata pelajaran matematika SMP Negeri I Cugenang, data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumen. Analisis data melalui (1) mereduksi data (2) menyajikan data (3) menarik kesimpulan. keabshan data dilakukan dengan pemperpanjang waktu penelitian. Triangulasi data, dan member checking. Data dianalisis dengan model interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (a) supervisi akademik meliputi perencanaan pembelajaran; (b) prinsip-prinsip supervisi akademik meliputi; praktis, objektif, kooperatif dan komprehensif. Model pembelajaran yang digunakan yaitu Cooperative Learning tipe STAD. model Cooperative Learning muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temanya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah yang kompleks. Tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model Cooperative Learning dengan mengunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara hieterogin.Kata Kunci; Hasil Belajar, Matematika Model Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI DIFERENSIASI DAN INTEGRASI NUMERIK
Budiman, Hedi
PRISMA Vol 8, No 1 (2019): Jurnal PRISMA Volume 8, No 1 tahun 2019
Publisher : Universitas Suryakancana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35194/jp.v8i1.380
Mata kuliah metode numerik merupakan salah satu mata kuliah yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir reflektif. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, pada mata kuliah ini mahasiswa memerlukan perangkat teknologi untuk penyelesaian masalah matematis. Metode numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk memformulasikan masalah matematis agar dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir reflektif matematis mahasiswa pada mata kuliah metode numerik sub pembahasan diferensiasi dan integrasi numerik. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat 3 pendidikan matematika berjumlah 60 orang. Penelitian ini menggunakan metode deskritif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kemampuan berpikir reflektif matematis mahasiswa calon guru pada materi diferensiasi dan integrasi numerik termasuk kategori baik, rata-rata kemampuan berpikir reflektif matematis mahasiswa per indikator menunjukkan kategori sangat baik untuk dua indikator, kategori baik pada 1 indikator, dan kategori cukup pada 1 indikator, dan sikap mahasiswa positif terhadap materi diferensiasi numerik dan integrasi numerik.
Distribusi Kemampuan Berpikir Matematik Tingkat Tinggi pada Siswa Sekolah Menengah Atas Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2018/2019
Nugraha, Depi Ardian;
Santika, Satya
PRISMA Vol 9, No 1 (2020): PRISMA Volume 9, No 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Suryakancana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35194/jp.v9i1.787
ABSTRACTThis study aims to determine the distribution of higher-order mathematical thinking skills of students of state senior high schools in Tasikmalaya City in the academic year 2018/2019, to find out whether there is a relationship between mathematical critical thinking abilities with students' mathematical creative thinking skills High School in Tasikmalaya City 2018/2019 academic year. This research is a type of descriptive research using quantitative descriptive methods. The population in this study were all students of Tasikmalaya City Senior High School in class X, class XI, and class XII, ranging in age from 16-18 years. The sampling technique in this study uses a probability sampling technique that is Proportionate Stratified Random Sampling, by taking 2 classes each school. The research instrument used in this study was a matter of high-level mathematical thinking ability tests which are slices of the cognitive dimension of Bloom's Taxonomy with the 2013 Curriculum Dimension dimension consisting of questions of critical and creative thinking skills. The results showed that the distribution of mathematical thinking ability levels in high school students in the City of Tasikmalaya academic year 2018/2019 as follows: a) mathematical HOTS ability with a very good category was obtained by 2 Schools or 20% of all High School Schools in Tasikmalaya City, the ability Mathematical HOTS with the good category is obtained by 7 Schools or 70% of all High Schools in Tasikmalaya City, Mathematical HOTS ability with a pretty good category is obtained by 1 School, namely SMAN J or 10% of all Public High Schools in Tasikmalaya City. There is a significant relationship between students' mathematical critical thinking skills with the mathematical creative thinking abilities of high school students in the City of Tasikmalaya 2018/2019 academic year. with the degree of correlation obtained a correlation coefficient of 0.283 or are in a low category. Keywords: Higher Order Mathematical Thinking Skills, mathematical critical thinking skills, mathematical creative thinking skills.
PENGAJARAN REFLEKTIF MAHASISWA CALON GURU PENDIDIKAN MATEMATIKA
Hedi Budiman
PRISMA Vol 6, No 2 (2017): Jurnal PRISMA Volume VI, No 2 tahun 2017
Publisher : Universitas Suryakancana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35194/jp.v6i2.63
Program Praktek Lapangan (PPL) merupakan sarana untuk menerapkan kemampuan yang sudah diperoleh mahasiswa calon guru secara teoritis di bangku kuliah. Selain kemampuan dalam penguasaan materi, mahasiswa calon guru juga dituntut dalam kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi yang baik ketika mengajar siswa di kelas. Kegiatan PPL ini merupakan pelatihan untuk menjadi guru profesional, karena di dalamnya terkait sejumlah kemampuan pengajar yang professional. Idealisme yang diharapkan terhadap mahasiswa calon guru ini perlu didampingi dengan pengontrolan pada pelaksanaan dan pengkajian setelah pelaksanaannya. Salah satu upaya yang dilakukan terhadap proses pengajaran yang sudah dilakukan yaitu dengan observasi dan refleksi. Pengajaran reflektif seorang calon guru atau guru professional, berkaitan dengan kemampuan dan disposisi berpikir reflektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para mahasiswa calon guru matematika ini pada umumnya sudah menunjukkan kemampuan reflektif dalam hal openmindness (keterbukaan), responsibility (tanggungjawab), wholeheartedness (kesungguhan dalam bertindak) untuk meningkatkan pengajaran di kelas. Kemampuan ini sangat bermanfaat dan perlu ditingkatkan ketika sudah menjadi guru kelas.
ANALISIS KESALAHAN JAWABAN SISWA PADA KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Jusniani, Nia
PRISMA Vol 7, No 1 (2018): Jurnal PRISMA Volume VII, No 1 tahun 2018
Publisher : Universitas Suryakancana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35194/jp.v7i1.361
Pembelajaran matematika yang selama ini memang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Hasil kontes PISA beberapa tahun ini skor siswa Indonesia masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan jawaban siswa pada kemampuan pemahaman matematis siswa, untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menjawab soal matematika melalui pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran pendekatan kontekstual ini menuntut siswa untuk lebih aktif dalam mencari sendiri permasalahan yang berikan guru dari serangkaian materi atau masalah yang berbentuk kontekstual. Sehingga dapat memotivasi siswa supaya dalam menyelesaikan suatu masalah dalam matematika. Materi yang diberikan dalam pelaksanaan penelitian yaitu materi lingkaran pada semester genap kelas VII SMP. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan grounded theory. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen tes (instrumen tes dan observasi). Lembar jawaban siswa untuk dianalisis jenis kesalahan yang dilakukan siswa yang sesuai dengan indikator kemampuan pemahaman matematis. Penelitian ini terdiri dari satu kelas yang dilaksanakan dalam delapan pertemuan diberikan perlakuan berupa pembelajaran kontekstual. Berdasarkan hasil kesalahan yang banyak ditemukan pada indikator menyajikan situasi matematika kedalam berbagai cara serta mengetahui perbedaannya, dan mengembangkan konsep yang telah dipelajari. Jenis kesalahan yang telah dilakukan siswa dalam menjawab soal pemahaman matematis siswa sebagian besar pada kesalahan biasa dan miskonsepsi. Hasil analisis lembar observasi menunjukkan bahwa selama pembelajaran berlangsung aktivitas siswa. Dengan demikian pembelajaran kontekstual dapat mengurangi kesalahan siswa dalam menjawab soal kemampuan pemahaman matematis. Hasil analisis kesalahan jawaban siswa, diperolah bahwa siswa masih banyak kesalahan dalam indikator mengidentifikasi sifat-sifat konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep sebanyak 53,05%. Kata Kunci: kemampuan pemahaman matematis, analsis kesalahan jawaban, kontekstual.
IMPROVING STUDENTS' MATHEMATICAL CRITICAL THINKING ABILITY AND RESILIENCY USING PROBLEM-SOLVING APPROACH
Rizky Laili Maulani;
H.E.T Ruseffendi
PRISMA Vol 8, No 1 (2019): Jurnal PRISMA Volume 8, No 1 tahun 2019
Publisher : Universitas Suryakancana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35194/jp.v8i1.379
The background of this research is the low ability of reasoning, critical thinking, and mathematical resilience of SMPN students in Cimahi City. The purpose of this research is to analyze the role of problem-solving approach to critical thinking ability and mathematical resilience. This study was an experimental study with a pretest post control group design and involved 65 eighth grade students from SMPN 8 Cimahi who were randomly selected for school and class. The instrument used in this research is the test of critical mathematical thinking ability, as well as the scale of mathematical resilience. This study found that the improvement of critical thinking ability of mathematics students who get learning with the problem-solving approach is not better or equal to students taught by conventional learning, while the mathematical resilience of students who get learning with the problem-solving approach is not better or equal to students who are taught with conventional learning. In addition, there is no association between critical thinking ability and mathematical resilience. Another finding that students are still difficult in solving the problem of critical mathematical thinking skills.
PEMBELAJARAN DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA
Septian, Ari;
Komala, Elsa;
Komara, Kurniawan Aji
PRISMA Vol 8, No 2 (2019): Jurnal PRISMA Volume 8, No 2 tahun 2019
Publisher : Universitas Suryakancana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35194/jp.v8i2.376
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menelaah pengaruh pembelajaran dengan model Creative Problem Solving (CPS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Metode Penelitian adalah kuasi eksperimen dengan Nonequivalent control group design. Kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model Creative Problem Solving (CPS) dan kelompok kontrol memperoleh pembelajaran biasa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Al-Mizab. Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dipilih sebanyak 2 kelas dari 4 kelas yang ada dipilih dengan teknik sampling purposive. Instrumen yang digunakan berupa soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis dan angket sikap siswa. Pengolahan data capaian kemampuan berpikir kreatif matematis siswa menggunakan analisis deskriptif persentase skor postes, peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa menggunakan uji-t dan angket sikap siswa dengan melihat persentase jawaban pernyataan angket siswa. Berdasarkan analisis data, hasil penelitian menunjukan bahwa capaian kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yag menggunakan model Creative Problem Solving (CPS) adalah tinggi sedangkan pembelajaran dengan mengguanakan model pembebelajaran biasa adalah sangat rendah. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model Creative Problem Solving (CPS) lebih baik daripada peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memperoleh pembelajaran biasa, dengan kategori tinggi. Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model Creative Problem Solving (CPS) sebagian besar positif. Kata kunci: Model Cretive Problem Solving (CPS), Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis.