cover
Contact Name
M. Maulana Masudi
Contact Email
alhikmah@um-surabaya.ac.id
Phone
+6281250614657
Journal Mail Official
alhikmah@um-surabaya.ac.id
Editorial Address
Kantor Prodi Perbandingan Agama FAI UMSurabaya,Universitas Muhammadiyah Surabaya Gedung Tauhid Lt. 4, Jl. Sutorejo 59 Surabaya, Tlp, (031) 38111966, fax (031) 3813096
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-agama
ISSN : 24079146     EISSN : 25495666     DOI : http://dx.doi.org/10.30651/ah.v7i2.7044
Journal of Al-Hikmah: a journal of studies of religions that publishes the results of studies and original research with the latest editions in the religious and social fields from a multidisciplinary perspective. This journal aims to expand and create concepts, theories, paradigms, perspectives and methodologies in the religious and social fields. Scope of Al-Hikmah : Journal of Religious Studies 1. World religions 2. socio-religious 3. Islam 4. Religious organizations
Articles 165 Documents
BUDAYA PERCERAIAN DALAM ALKITAB: Memahami Konteks Perceraian Dalam Budaya Yahudi dan Romawi Pardede, Harold
Al Hikmah Vol 10 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ah.v10i1.22188

Abstract

Divorce cases are often found in the context of today's society. The issues of divorce and adultery are also discussed in the biblical text with context. The purpose of this paper is to see how the views of both the old and new covenants talk about divorce. Since the Old Testament, Scripture has affirmed the integrity of a marriage in which God and His plan are present. The Lord Jesus himself reminded the Bible teaching about the marriage institution. The law of marriage must be in harmony with God's purpose for establishing marriage. Did the Old Testament context and culture allow divorce? Do the New Testament and God allow Jesus regarding the issue of husband and wife divorce? In this essay will be described in the literature how the principle of divorce in the Bible. This study uses literature research that summarizes several books and sources from both the old and new covenants regarding divorce.
KARAKTERISTIK HADITS DAN MUHADDIS NUSANTARA STUDI PEMIKIRAN SYEIKH NAWAWI AL-BANTANI Hasibuan, Harits Ar-Royhan; Imawan, Dzulkifli Hadi
Al Hikmah Vol 10 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ah.v10i1.22497

Abstract

Para ulama Nusantara, sebagai penjaga dan pewaris tradisi keilmuan, memainkan peran sentral dalam meriwayatkan, mempelajari, dan menyebarkan hadits di wilayah ini. Kontribusi mereka mencakup berbagai aspek, mulai dari pembuktian sanad (rantai perawi) hadits hingga pengembangan pemahaman kontekstual terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW. Syekh Nawawi al-Bantani, dengan kealiman dan dedikasinya, menjadi sosok yang memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman hadits di Nusantara. Pendekatan yang dilakukan peneliti adalah pendekatan dengan pendekatan studi pustaka. Sumber-sumber yang diambil oleh penbeliti berasar dari sumber-sumber ilmiah berupa buku dan jurnal penelitian terdahulu. Banyak masyarakat yang mencari ilmu agama datang kepada Syaikh Nawawi Al-Bantani untuk berguru, baik ketika beliau berada di Makkah maupun ketika beliau kembali ke tanah air. Para muhadis Nusantara, termasuk Syeikh Nawawi al-bantani menunjukkan keunggulan dalam menguasai ilmu hadits dan sanad, yang merupakan fondasi utama dalam pemahaman ajaran Islam. Mereka tidak hanya memiliki pengetahuan yang mendalam, tetapi juga keahlian untuk memilah hadits yang sahih dan dhaif, menjadikan mereka sebagai penjaga keaslian dan kebenaran ajaran agama.Pengaruh karya-karya Syekh Nawawi Al-Bantani terhadap perkembangan hadits di Nusantara sangatlah signifikan. Karya-karyanya menjadi rujukan utama, memperkaya khazanah hadits, meningkatkan pemahaman hadits, mendorong penerapan hadits, dan memperkuat tradisi keguruan. Melalui pembahasan ini, dapat disimpulkan bahwa Syekh Nawawi Al-Bantani telah memberikan sumbangsih yang sangat besar terhadap perkembangan studi hadits di Nusantara. Beliau adalah sosok ulama yang patut diteladani dan karyanya patut dilestarikan. Kata Kunci: kitab-kitab hadits, hadits nusantara, syeikh nawawi albantani, ulama nusantara.
A RESONANCE OF THE METROPOLITAN COMMUNITY TOWARDS THE EXISTENCE OF THE TABLIGH JAMAAH IN THE CITY OF JAKARTA: (Case Study at Markaz Al-Muttaqien Ancol) Shorfana, Muhammad Rizky
Al Hikmah Vol 10 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ah.v10i2.22692

Abstract

Eksistensi kelompok Jamaah Tabligh di tengah-tengah masyarakat perkotaan yang cenderung memiliki pemikiran yang bebas merupakan suatu fenomena yang unik. Dalam penelitian ini, menjadikan masyarakat Kota Jakarta dan pengikut Jamaah Tabligh sebagai objek yang menarik untuk dijadikan sebuah penelitian. Mengenai bagaimana respons masyarakat metropolitan khususnya Ibu Kota Jakarta terhadap kelompok Jamaah Tabligh. Di mana hal tersebut adalah salah satu dinamika yang akan dihadapi oleh kelompok Jamaah Tabligh. oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai respons masyarakat Ibu Kota Jakarta terhadap aktivitas dakwah kelompok Jamaah Tabligh. selain itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dan studi pustaka sebagai penunjang informasi mengenai respons masyarakat maupun informasi aktivitas Jamaah Tabligh di Kota Jakarta. Adapun hasil pada penelitian ini adalah menemukan tipologi pada respons masyarakat Jakarta terhadap aktivitas dakwah Jamaah Tabligh di Markaz al-Muttaqien Ancol. Yakni masyarakat yang memandang Kelompok Jamaah Tabligh secara negatif, dan sebaliknya terdapat pula masyarakat yang merespon dakwah kelompok Tabligh dengan baik. Kata Kunci: Eksistensi, Jamaah Tabligh, dan Metropolitan
INTEGRASI FILSAFAT, SAINS DAN AGAMA DALAM PEMIKIRAN ISLAM: INTEGRASI FILSAFAT, SAINS DAN AGAMA DALAM PEMIKIRAN ISLAM Tsalitsah, Imtihanatul Ma’isyatuts
Al Hikmah Vol 10 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ah.v10i1.22858

Abstract

Upaya untuk menemukan Tuhan dilakukan oleh manusia, beberapa berhasil menemukan Tuhan sementara banyak yang tersesat di hutan metafisika. Pembahasan filsafat dan agama sangat menarik, mencakup filosofi yang beragam, dari kontra hingga keinginan untuk menggabungkan keduanya. Kontribusi filsafat dan ilmu pengetahuan berjalan beriringan dengan iman kepada Tuhan, meski dalam batas tertentu mempertahankan bukti kebenaran tentang keberadaan dan kekuasaan Tuhan yang sebagian besar diungkapkan oleh agama. Syari'at sebagai hukum Allah tidak hanya legal tetapi tidak dapat diikuti oleh penalaran filosofis. Islam membawa ajaran sebagai model bagi masyarakat, dengan Syari'at sebagai sarana untuk menghadap Tuhan. Sains dan filsafat berkembang melalui jiwa manusia dan kehadiran persuasif. Meski sains, filsafat, dan agama bertujuan sama, mereka berbeda sumber: ilmu dan filsafat berasal dari ra'yu (jiwa manusia) sementara agama berakar pada wahyu. Sains mencari kebenaran melalui penelitian dan eksperimen, sementara filsafat mendekati kebenaran dengan menemukan kesamaan makna radikal dan hanya terikat oleh logika yang benar. Manusia mencari kebenaran agama dengan mengajukan pertanyaan tentang berbagai masalah manusia itu sendiri. Kata kunci : filsafat, sains, agama.
RAHASIA POINT OF VIEW KISAH-KISAH DALAM AL-QUR’AN: TELAAH INTRINSIK SASTRA DAN ILTIFĀT Rahmawan, Hatib
Al Hikmah Vol 9 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ah.v10i1.23957

Abstract

The stories in the Qur'an possess a unique nature that distinguishes them from general literary works. However, both general literature and the Qur'an share common structural elements, one of which is the point of view. Until now, this element has rarely been employed to analyze the literary aspects of the Qur'an. On the other hand, within the field of Balaghah (rhetoric), there is a topic closely related to the point of view, known as the style of iltifāt. In its discussion, iltifāt often examines the meaning of shifts in perspective, such as the change from the third person (ghaib) to the first person (mutakallim), and so on. These two fields intersect, making them ideal for a synergistic approach, particularly in analyzing the stories in the Qur'an. So, how is the point of view in Qur'anic stories when viewed from both literary and Balaghah perspectives, specifically through the lens of iltifāt? Furthermore, what meanings arise from these two analyses? This study aims to answer these two questions: First, to describe the forms of point of view in Qur'anic stories from both literary and iltifāt perspectives; Second, to explain the meanings and insights derived from these two perspectives. The study's main findings are as follows: First, the point of view in Qur'anic stories holds uniqueness and superiority over common literary narratives; Second, the point of view strengthens the Qur'an's literary miracle and refutes the claim that the Qur'anic language is merely a reproduction of the Prophet's speech; Third, the point of view effectively portrays a strong depiction of God's character; Fourth, the point of view helps explain the communication model and the impression conveyed by the stories in the Qur'an. Keywords: Narrator, Point of View, and Iltifāt.