cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota magelang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Livestock Science and Production
Published by Universitas Tidar
ISSN : 25982915     EISSN : 25982907     DOI : -
Journal of Livestock Science and Production (JaLSPro) encompasses a broad range of research topics in animal sciences: Production Reproduction and physiology Feed and nutrition Livestock product and technology Breeding and genetics Health Biotechnology Socio-economic Policy Agrostology
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2025): Journal of Livestock Science and Production" : 6 Documents clear
Pengaruh Suplementasi Nanomineral Zinc dalam Pakan terhadap Karakteristik Karkas Ayam KUB Larasati, Nova
Journal of Livestock Science and Production Vol 9, No 1 (2025): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v9i1.9636

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of zinc (Zn) nanomineral supplementation in ration on carcass characteristics of Kampung Unggul Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KUB) chickens. The source of nanomineral zinc used was nano ZnO. This study used 200 KUB chickens. Each chicken in this study received one of the following five feed treatments: basal feed without added nanomineral Zn (NZ-0) or basal feed with the addition of 15 mg/kg (NZ-15), 30 mg/kg (NZ-30), 45 mg/kg (NZ-45), and 60 mg/kg (NZ-60). Each feed treatment was replicated four times with 10 chickens in each replicate cage. Treatment feed and drinking water were provided ad libitum during maintenance. Parameters observed in this study were live weight, carcass weight, carcass percentage, abdominal fat and abdominal fat percentage. Data were analyzed using analysis of variance based on a randomized complete block design. Each data variable with significant differences was further tested using Duncan's Multiple Range Test. The results showed that zinc nanomineral supplementation at the level of 45mg/kg feed increased live weight and carcass weight, and decreased abdominal fat and abdominal fat percentage.
KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK KOMPOS BERBAHAN DASAR LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM DAN KOHE KAMBING Hadi, Moh Syamsul
Journal of Livestock Science and Production Vol 9, No 1 (2025): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v9i1.9123

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi produksi kompos dari kotoran kambing dengan penambahan substrat jamur tiram (baglog) dan EM4. Pengomposan merupakan metode yang efektif untuk mendaur ulang limbah organik dan meningkatkan kesuburan tanah, sehingga menjadi aspek penting dari pertanian berkelanjutan. Penelitian ini berfokus pada penentuan campuran terbaik kotoran kambing dan baglog dalam menghasilkan kompos berkualitas tinggi, yang dapat berfungsi sebagai alternatif pupuk kimia. Metode penelitian yang digunakan melibatkan penyebaran kuesioner kepada 47 panelis yang bertugas untuk mengevaluasi kualitas kompos berdasarkan tiga atribut sensori: tekstur, warna, dan bau. Atribut-atribut ini merupakan indikator penting dari kematangan kompos dan kegunaannya dalam aplikasi pertanian. Setiap perlakuan diulang tiga kali untuk memastikan hasil yang konsisten dan dapat diandalkan. Hasil uji organoleptik (sensori) menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah P2, yang mengandung 50% kotoran kambing dan 50% baglog. Campuran ini menghasilkan kompos dengan karakteristik yang paling disukai dalam hal tekstur, warna, dan bau dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kombinasi bahan organik tersebut tampaknya saling melengkapi dengan baik, sehingga menghasilkan kompos yang seimbang dan cocok untuk meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman. Disarankan agar penelitian selanjutnya mencakup uji laboratorium untuk menganalisis komposisi nutrisi kompos secara lebih tepat. Selain itu, uji lapangan harus dilakukan untuk menguji efektivitas kompos di berbagai lingkungan pertanian dan tanaman, guna memastikan kepraktisannya sebagai alternatif berkelanjutan untuk pupuk sintetis.
Rasionalitas Ketercapaian Swasembada Daging 2026 Berdasarkan Analisis Tren dan Peramalan Produksi Daging Sapi-Kerbau Berbasis Data Badan Pusat Statistik Syamsi, Afduha Nurus; Kusrianty, Nelly; Sahiman, Kunta Adnan; Ardilla, Yohana Nanita Nansy; Pinandita, Egi Pur; Utami, Putri
Journal of Livestock Science and Production Vol 9, No 1 (2025): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v9i1.9186

Abstract

Indonesia masih perlu meningkatkan produksi daging merah dalam negeri minimal 30% dari kondisi saat ini (60%) untuk mencapai Swasembada Daging Sapi-Kerbau pada Tahun 2026. Data produksi dan konsumsi daging per wilayah dan nasional setiap tahunnya, tersedia pada website Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI). Data tersebut dapat digunakan untuk meramalkan konsumsi dan produksi daging merah hingga Tahun 2026. Artikel bertujuan untuk mengkaji rasionalitas ketercapaian Swasembada Daging Sapi berdasarkan pada data yang tersedia pada website BPS RI (www.bps.go.id). Data konsumsi daging, produksi daging, dan populasi ternak dianalisis dengan analisis tren dan peramalan forcasting sederhana menggunakan Microsoft excel, sedangkan untuk data lainnya disitasi dari berbagai sumber ilmiah dan dijabarkan secara deskriptif. Konsumsi daging merah Tahun 2026 diramalkan mencapai 2,76 Kg/Kapita/Tahun dengan agregat pertumbuhan (2023-2026) sebesar 2,33%/Tahun. Populasi sapi dan kerbau Tahun 2026 diramalkan sebanyak 22.042.784ekor, dengan agregat pertumbuhan (2023-2026) sebesar 1,99%/Tahun. Produksi daging merah Tahun 2026 diramalkan sebanyak 512.087,72ton, dengan agregat pertumbuhan sebesar 0,95%/Tahun. Produksi dibandingkan dengan proyeksi jumlah konsumsi daging merah Tahun 2026 masih akan mengalami devisit hingga 280.627.667,2ton. Kajian menyimpulkan bahwa pencapaian swasembada daging merah (Sapi dan Kerbau) Tahun 2026 belum rasional, ditilik dari data yang dirilis oleh BPS. Pemerintah perlu memastikan data yang sinkron antar lembaga dan juga mengoptimalisasi program peningkatan populasi dan produksi daging melalui integrasi pengembangan balai inseminasi buatan, inseminator, dan peternak, juga mengontrol pemotongan ternak di RPH, distribusi, dan harga daging dipasaran.  
PENGARUH PENAMBAHAN KUNYIT TERHADAP FI (FEED INTAKE) HDP (HEN DAY PRODUCTION) DAN FCR (FEED CONVERSION RATIO) PADA AYAM PETELUR STRAIN ISA BROWN (The Effect of Turmeric Addition on FI (Feed Intake), HDP (Hen Day Production), and FCR (Feed Conversion Ratio) In Isa Brown Laying Hens) Pamungkas, Bagas Catur; Samur, Salnan Irba Novaela; Winurdana, Alfan Setya
Journal of Livestock Science and Production Vol 9, No 1 (2025): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v9i1.9122

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai bagaimana pengenalan kunyit (Curcuma domestica) pada ayam petelur Isa Brown memengaruhi konsumsi pakan (Feed Intake/FI), produksi telur harian (Hen Day Production/HDP), dan rasio konversi pakan (Feed Conversion Ratio/FCR). Penelitian ini menggunakan desain acak lengkap dengan empat perlakuan dan lima ulangan, yang dilakukan di peternakan ayam milik Bapak Sujianto di Blitar, Indonesia, antara bulan Juni hingga Agustus 2024. Kunyit ditambahkan ke variasi pakan dengan dosis 0%, 0,3%, 0,6%, dan 0,9% sebagai bagian dari perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FI, HDP, dan FCR tidak terpengaruh secara signifikan oleh penambahan kunyit (P 0,05). Perlakuan P0 memiliki rata-rata FI tertinggi (120,15 g), sedangkan perlakuan P3 memiliki HDP tertinggi (95,27%). Tidak ada perbedaan yang mencolok pada FCR antar perlakuan. Kesimpulannya, penambahan kunyit ke dalam pakan ayam petelur Isa Brown tidak meningkatkan kinerja produksi dan efisiensi pakan pada usia 24-30 minggu. Penelitian ini memberikan wawasan tentang penggunaan bahan alami dalam pakan ternak dan kebutuhan penelitian lebih lanjut untuk menemukan formulasi pakan yang optimal. The purpose of this study is to assess how introducing turmeric (Curcuma domestica) to Isa Brown layer hens affects their feed intake (Feed Intake/FI), daily egg production (Hen Day Production/HDP), and feed conversion ratio (Feed Conversion Ratio/FCR). The study, which used a totally randomized design with four treatments and five replications, was carried out at Mr. Sujianto's chicken farm in Blitar, Indonesia, between June and August 2024. Turmeric was added to a feed variation at 0%, 0.3%, 0.6%, and 0.9% as part of the therapy. The study's findings demonstrated that FI, HDP, and FCR were not significantly impacted by the addition of turmeric (P 0.05). The P0 treatment had the greatest average FI (120.15 g), whereas the P3 treatment had the highest HDP (95.27%). There were no discernible variations in FCR across treatments. In conclusion, the addition of turmeric to the feed of Isa Brown layer chickens does not improve production performance and feed efficiency at 24-30 weeks of age. This research provides insights into the use of natural ingredients in animal feed and the need for further studies to find optimal feed formulations. 
PERBEDAAN SISTEM KANDANG CLOSE HOUSE DAN OPEN HOUSE TERHADAP PERFORMAN AYAM BROILER DI PT BRANTAS ABADI SENTOSA UNIT MADIUN Anwar, Muhamad Bakhrul; Samur, Salnan Irba Novaela; Esti, Risma Novela
Journal of Livestock Science and Production Vol 9, No 1 (2025): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v9i1.9127

Abstract

Struktur kandang yang dibangun oleh PT Brantas Abadi Sentosa memiliki dua jenis kandang yaitu kandang open house dan kandang close house. Struktur kandang merupakan aspek penting dalam beternak ayam pedaging karena kandang dapat menentukan performa yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan performa ayam pedaging pada kandang open house dan kandang close house. Penelitian dilakukan dengan mengambil variabel konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, feed conversion ratio, mortalitas dan indeks performa. Metode penelitian menggunakan observasi dengan cara ikut serta dalam penelitian. Uji analisis data yang digunakan untuk membandingkan performa dua kandang yang berbeda menggunakan uji Independent T test. Hasil penelitian perbandingan performa kandang open house dan close house menunjukkan bahwa konsumsi pakan yang diperoleh lebih tinggi pada kandang close house dengan hasil akhir sebesar 3435,33 gram/ekor dan kandang open house 3197,00 gram/ekor. Tinggi UN yang diperoleh untuk kandang close house sebesar 62,15 gram/ekor dan tinggi kandang open house sebesar 54,92 gram untuk ekor. FCR yang diperoleh kandang terbuka lebih tinggi yaitu 1,63 dan kandang tertutup lebih rendah yaitu 1,55. Kemudian mortalitas yang dihasilkan lebih tinggi, kadang jumlah kandang terbuka 114 ekor dan jumlah kandang tertutup 78 ekor. Indeks performa kinerja kandang tertutup lebih unggul yaitu 397 dan kandang terbuka lebih rendah yaitu 234. Hasil performa yang diperoleh dari pemeliharaan yaitu kandang tertutup memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan kandang terbuka sehingga kandang yang dibangun memiliki pengaruh terhadap performa ayam pedaging.The cage structure built by PT Brantas Abadi Sentosa has two types of cages, namely open house cages and close house cages. The structure of the cage is an important aspect in raising broiler chickens because the cage can determine the resulting performance. The aim of this research was to determine the difference in performance of broiler chickens in open house cages and close house cages. The research was carried out by taking the variables of feed consumption, body weight gain, feed conversion ratio, mortality and performance index. The research method uses observation by participating in the research. The data analysis test used to compare the performance of two different cages uses the Independent T test. The results of research comparing the performance of open house and close house cages showed that the feed consumption obtained was higher in close house cages with a final result of 3435.33 grams/head and open house cages 3197.00 grams/head. The height of the UN obtained for the close house cage was 62.15 grams/head and the open house cage height was 54.92 grams for the head. The FCR obtained by the open cage is higher, namely 1.63, and the close cage is lower, namely 1.55. Then the resulting mortality was higher, sometimes the open house number was 114 individuals and the close house number was 78 individuals. The performance index performance by close house is superior, namely 397 and open house is lower, namely 234. The performance results obtained from maintenance are that close house cages have better performance compared to open house cages so that the cages built have an influence on the performance of broiler chickens.
Analisis Pendapatan Pedagang Kambing di Pasar Hewan Terpadu Wlingi Kabupaten Blitar Hanim, Syaniatul
Journal of Livestock Science and Production Vol 9, No 1 (2025): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v9i1.9101

Abstract

The purpose of this study was to determine the income of goat traders in the Integrated Animal Market Wlingi Blitar Regency. The material used in this research process is goat traders in the integrated animal market of Wlingi Blitar Regency, the approach used is a quantitative approach with a survey method in the form of a case study. Data collection techniques using interviews and documentation with a list of structured open questions prepared based on the instrument. The main parameter measured was the income of traders which was analyzed by the formula Pd=TR-TC (Profit = Total Revenue - Total Cost). The results showed that the income of goat traders varieddepending on the scale of livestock sales. In addition to income, this study also analyzed the ReturnCost Ratio (R/C) to assess profitability at different sales scales. The highest profit was obtained at the sales scale of 31-40 heads, followed by the sales scale of 41-50 heads, then thesales scale of 10-20 heads, then the sales scale of 21-30 ecoe, the lowest profit was at the sales scale above 51 heads. The average R/C ratio at all scales was 1.1, indicating that the goat trading business in this market is generally profitable, with each unit of cost generating a positive profit. Analysis of the R/C value confirms that this business is still a viable and profitable business, especially at certain sales scales

Page 1 of 1 | Total Record : 6