cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2018): September" : 6 Documents clear
Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Tema Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia Kelas VII D SMP Islam Ma’arif 02 Malang Siti Nawira; Ika Meviana
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 2 (2018): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.5 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i2.2944

Abstract

Hasil pengamatan yang dilakukan di kelas VII D SMP Islam Ma’arif 02 Malang dijumpai beberapa permasalahan yaitu siswa kurang merespon apa yang dijelaskan oleh guru, kurang antusiasnya siswa saat pembelajaran, dan kurangnya komunikasi yang baik antar siswa sehingga menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Bukti rendahnya hasil belajar dilihat dari persentase ketuntasan 33% dengan kategori kurang baik pada mata pelajaran IPS.Problem solving merupakan model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa IPS pada tema keadaan alam dan aktivitas penduduk Indonesia kelas VII D SMP Islam Ma’arif 02 Malang melalui model pembelajaran problem solving. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggard. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Ma’arif 02 Malang siswa kelas VII D tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari 27 siswa yaitu 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, lembar observasi keterlaksanaan, dan catatan temuan lapangan.Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan menunjukkan bahwa siklus I persentase hasil belajar siswa 59% dengan nilai rata-rata 71 dengan kategori kurang baik. Sedangkan pada siklus II persentase hasil belajar siswa 81% dengan nilai rata-rata 77,07 dengan kategori sangat baik. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Meningkatnya hasil belajar siswa diduga karena; 1) diskusi kelompok, 2) tanggung jawab pembelajaran, 3) motivasi belajar, dan 4) tanya jawab.Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada guru IPS SMP Islam Ma’arif 02 Malang agar dapat menerapkan model pembelajaran problem solving dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai; 1) referensi untuk dapat menerapkan model pembelajaran problem solving dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, 2) pembelajaran diharapkan dapat dilakukan dengan baik agar mendapatkan hasil yang optimal.
PENGEMBANGAN PARIWISATA ALAM DI KECAMATAN PONCOKUSUMO MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB Adinda Riskia Saraswati; Achmad Maulana Malik Jamil
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 2 (2018): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.1 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i2.2945

Abstract

Kecamatan Poncokusumo merupakan daerah agrowisata di Kabupaten Malang, Tujuan penelitian ini membuat pengembangan pariwisata dengan menggunakan sistem informasi geografis berbasis web sehingga informasi tersebut dapat diakses dengan mudah oleh masysrakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Subyek dalam penelitian ini adalah wisatawan yang datang ke obyek wisata, pengelola obyek wisata alam yang berada di Kecamatan Poncokusumo, tokoh masyarakat di sekitar obyek wisata alam dan Dinas Pariwisata Kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan analisis SWOT dalam pengembangan pariwisata alam di Kecamatan Poncokusumo. Berdasarkan hasil penelitian, banyak sekali potensi alam yang berada di Kecamatan Poncokusumo antara lain coban bidadari, coban pelangi, ledok ombo, gunungsari sunset, river tubing ledok ombo dan juga river tubing sedaer.
PENGARUH OBJEK WISATA DANAU KELIMUTU DAN TENUN IKAT TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT Maria Agustina Muda; Suwito Suwito
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 2 (2018): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.038 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i2.2947

Abstract

Danau Kelimutu adalah danau kawah yang terletak di puncak gunung kelimutu tepatnya terletak di Desa Pemo Kabupaten Ende Flores NTT, Indonesia. Salah satu kelebihan dari objek wisata Danau Kelimutu adalah danau kawah dengan memiliki 3 macam warna yaitu merah, biru, dan putih. Objek wisata Danau Kelimutu ini memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menarik wisatawan untuk berkunjung yaitu didukung oleh potensi yang lain salah satunya adalah Tenun Ikat. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh objek wisata Danau Kelimutu dan Tenun Ikat terhadap kondisi ekonomi masyarakat Desa Pemo Kabupaten Ende. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan variabel bebas yaitu Pengaruh Objek Wisata Danau Kelimutu (X1) dan Tenun Ikat (X2), dan variabel terikatnya adalah Kondisi Ekonomi Masyarakat. Rancangan penelitian ini merupakan analisis regresi linear berganda, untuk mengetahui pengaruh Objek Wisata Danau Kelimutu dan Tenun Ikat terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Berdasarkan hasil analisis SPSS 16.0 For Windows terdapat pengaruh yang signifikan antara keberadaan objek wisata Danau Kelimutu (X1) dan Tenun Ikat (X2) terhadap kondisi ekonomi masyarakat (Y). Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh menunjukan koefisien regresi yang diperoleh yaitu Y= 13.360 + -0.021X1 + 0.266X2 dengan nilai sebesar 12,5%, dan sisanya (87,5%) dijelaskan atau diberikan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini menunjukan bahwa keberadaan objek wisata Danau Kelimutu tidak berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat dan Tenun Ikat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Saran dalam penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan untuk seluruh masyarakat agar lebih memanfaatkan potensi dan keahliannya terlebih dahulu khusus pada sektor pariwisata.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Oktaviana Flaviana Kasi; Yuli Ifana Sari
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 2 (2018): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.477 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i2.2948

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dilapangan diketahui bahwa motivasi belajar siswa kelas VIII-A SMP Angkasa Singosari sangat rendah, khususnya pada mata pelajaran IPS. Rendahnya motivasi belajar di SMP Angkasa Singosari disebabkan oleh model pembelajaran yang kurang bervariasi, penggunaan model pembelajaran yang kurang sesuai dengan tujuan materi, dan sarana prasarana yang kurang memadahi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII-A SMP Angkasa Singosari dengan menggunakan model artikulasi jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil siklus satu belum mengalami peningkatan maka diperlukan ada siklus ke II. Hasil motivasi siswa pada siklus I siswa yang sangat termotivasi 0%, yang termotivasi 15,79% yang cukup termotivasi 78,94% dan yang kurang termotivasi 5,27%. Motivasi belajar pada siklus II sudah mengalami peningkatan siswa sudah termotivasi dengan menggunakan model Artikulasi dilihat dari persentase siwa termotivasi 89,48% yang cukup termotivasi 10,53%. Berdasrkan observasi motivasi siswa kurang termotivasi, hal ini disebabkan saat guru menyampaikan materi siswa kurang memperhatikan penjelasan guru. Siswa belum berani menyampaikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas, sehingga menyebabkan siswa cukup termotivasi. Pada siklus II siswa mampu menyampaikan materi secara kelompok didepan kelas secara berpasangan sehingga persentase motivasi siswa meningkat menjadi termotivasi. Setelah diterapkan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran artikulasi di kelas VIII-A SMP Angkasa Singosari. Hasilnya menunjukkan ada peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS. Hal ini terlihat dari peningkatan presentase aspek-aspek motivasi yang diamati pada angket motivasi belajar siswa, observasi kegiatan siswa siklus I dan siklus II. Setelah diterapkan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran artikulasi di kelas VIII-A SMP Angkasa Singosari menunjukkan ada peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut, memberikan suasana baru dalam pembelajaran, meningkatkan otivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER KELAS X IPS SMA TAMAN MADYA MALANG Margareta Aprilia Wulandari; Siti Halimatus Sakdiyah
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 2 (2018): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.527 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i2.2949

Abstract

Time Token, merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan belajar siswa kelas X SMA Taman Madya Malang melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Time Token. Berdasarkan hasil observasi dan tes uraian yang diberikan guru ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas X IPS SMA Taman Madya Malang, serta informasi yang diperoleh dari guru matapelajaran Geografi dapat diketahui bahwa hasil belajar 40% dan keaktifan 24%. Keaktifan yang rendah disebabkan oleh: 1) Siswa tidak memberikan pertanyaan ataupun pendapat pada saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya; 2) siswa kurang percaya diri pada saat mempresentasikan Hasil diskusi didepan kelas; 3) Siswa jarang berargumen pada saat diskusi kelompok; 4) Rasa keingintauan siswa rendah, hal ini juga mempengaruhi hasil belajar yang rendah. Hasil observasi dilakukan melalui observasi di kelas X IPS SMA Taman Madya Malang, dengan jumlah 20 siswa. Berdasarkan observasi Hasil Belajar siswa dari 20 siswa hanya 8 siswa yang mecapai KKM dan 12 siswa yang lain tidak mencapai KKM. KKM yang ditetapkan di SMA Taman Madya Malang adalah 75. Sedangkan pada observasi Keaktifan Belajar, dari 20 siswa 11 siswa saja yang aktif dan 9 siswa lainnya tidak aktif. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggard. Penelitian dilakukan di SMA Taman Madya Malang siswa kelas X IPS, yang terdiri dari 20 siswa yaitu 18 laki-laki dan 2 perempuan. Nilai hasil belajar siswa kelas X IPS pada siklus I menunjukan dari 20 siswa yang tuntas 13 orang dengan presentase 65%, dan nilai keaktifan belajar dengan presentase 73%. Sedangkan nilai hasil belajar siklus II menunjukan siswa yang tuntas 17 orang dengan presentase 85%, dan nilai keaktifan belajar siswa dengan presentase 96%. Hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif Time Token dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas X IPS SMA Taman Madya Malang.
ANALISIS PENGEMBANGAN OBJEK WISATA ASAM SATU BEACH KABUPATEN FLORES TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR Fransiskus Laga Payong; Nila Restu Wardani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 2 (2018): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.288 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i2.2950

Abstract

Asam Satu Beach merupakan salah satu pantai di Larantuka, berada di ujung timur Pulau Flores yang terletak di Kelurahan Weri Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur. Pantai ini berada di pusat kota. Asam Satu Beach memiliki daya tarik wisata berupa sunset. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengembangan wisata yang telah dilakukan oleh pengelola objek wisata Asam Satu Beach. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti hadir selama penelitian berlangsung untuk mengumpulkan data baik data primer maupun data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan 3 teknik yaitu: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis datanya dengan analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan tentang pegembangan Objek Wisata Asam Satu Beach berdasarkan analisi SWOT sebagai berikut: Sampai saat ini Pantai Asam Satu Beach meliliki keindahan alam pantai yang masih alami, lokasi yang strategis, aksesbilitas yang dilalui jalan arteri, dan memiliki daya tarik tambahan seperti spot foto. Selain itu Pantai Asam Satu Beach memiliki beberapa kelemahan diantaranya, kurangnya promosi dan pungutan biaya masuk, kurangnya sarana dan prasarana seperti kamar ganti semua ini juga dikarenakan tanpa campur tangan pemerintah dalam mengolahnya. Pantai Asam Satu Beach yang merupakan wisata populer di Kota Larantuka, memberikan dampak posostif bagi masyarakat sekitar karena dapat menunjang lapangan pekerjaan dan menurunkan tingkat pengangguran.

Page 1 of 1 | Total Record : 6