Claim Missing Document
Check
Articles

SOSIALISASI KESADARAN BENCANA ALAM TANAH LONGSOR DI DESA PANDAN LANDUNG KABUPATEN MALANG Dwi Kurniawati; Yuli Ifana Sari
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : LPPM IKIP Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Land condition in Pandan Landung village is not flat (increasing upward its height) and tend to wavy with clay texture condition and loose soil. The increasing number of land conversion to be used as housing and agriculture causes Pandan Landung Village to potentially landslide disaster in case of heavy rain. Although a slope is vulnerable or potentially landslide, the slope will not yet be avalanched or subject to stability without being triggered by the triggering process. The triggering process such as high rainfall, the number of settlements built on the slopes, or slopes that are only planted with roots that are not able to withstand the flow of the surface due to rain. The socialization materials were prepared based on the analysis of participants' needs that were implemented through socialization and assistance with community involvement. The series of socialization activities are: Information and frequently asked questions about the understanding of natural disaster landslide, the type of landslide, the cause, and its impact. The results obtained from the activities of devotion include: 1) Socialization materials can be delivered properly .. 2) Response participants socialization landslide disaster is very good. 3) In the question and answer session there are several questions asked by the participants. And 4) The ability of socialization participants in mastering the landslide disaster material and their mitigation efforts is still lacking, but at least there is an increase of knowledge
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MAHASISWA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG Yuli Ifana Sari; Dwi Fauzia Putra
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.04 KB) | DOI: 10.17977/pg.v20i2.5065

Abstract

Abstrak: Model pembelajaran Treffinger digunakan untuk membelajarkan mahasiswa berpikir kritis dan kreatif melalui teknik divergen, analogi, hingga melalui pemecahan masalah kreatif.Keunggulan utama model ini terletak pada bagaimana model ini memadukan antara proses berpikir konvergen (kritis) dan divergen (kreatif). Adanya perpaduan kedua tipe berpikir tersebut membuat model ini efektif dalam membuat kemampuan berpikir kritis dan kreatif berkembang. Tujuan penelitian ini yaitu menguji pengaruh model pembelajaran Treffinger terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semudengan desain Non Equivalent Control Group Design. Subjek penelitian ditentukan berdasarkan kemiripan nilai rata-rata ujian tengah semester mahasiswa dan instrumen pengukurannya menggunakan tes essay. Hasil pengukuran berpikir kritis dan kreatif berupa data yang selanjutnya dianalisis menggunakan t-test dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows.Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rata-rata gain score kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen yaitu sebesar 30,9 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 15,2. Rata-rata gain score kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen sebesar 30,3 sedangkan kelas kontrol sebesar 17,2. Selanjutnya hasil analisis uji t independen sample t test menunjukkan bahwa pada model pembelajaran Treffinger diperoleh p-level 0,00 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan H1 diterima sehingga ada pengaruh model pembelajaran Treffinger terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif.Kata Kunci: Model Pembelajaran Treffinger, Berpikir Kritis dan Kreatif
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V SE-GUGUS KEBONSARI KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Siti Halimatus Sakdiyah; Yuli Ifana Sari
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.10, Oktober 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.277 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i10.7414

Abstract

According to the observation, the learning process carried out in primary schools throughout Kebonsari cluster in Sukun District Malang has adopted the 2013 curriculum, which students must actively participate in learning activities. However, there are still many students who do not have a courageous to express their opinions and much participation in learning activities in the classroom. This study was designed using classroom action research. The research instrument used in this study are (1) observation sheets and (2) field notes is used to obtain data or information related to classroom situations that are not listed on the observation sheet. In this research, field notes used to observe things that happen in the classroom during card sort learning model application. The results showed that in the first cycle Average student activity has been demonstrated considerably active within Kebonsari Elementary schools 1 with a percentage of 64%, while the highly active category within Kebonsari Elementary School 4 resulted with a percentage of 84%. Furthermore, at the second cycle, the students’ average activity has been demonstrated active or  resulted of 78% within Kebonsari Elementary schools 1, while highly active category resulted at 92% within Kebonsari Elementary School 4. Therefore, the developed Card Sort learning model is recommended to all teachers at primary schools 1 and primary schools 2 Kebonsari during the learning process.Berdasarkan hasil pengamatan, proses pembelajaran yang dilaksanakan di SD Negeri se-Gugus Kebonsari Kecamatan Sukun Kota Malang sudah menerapkan kurikulum 2013, dimana siswa harus berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi, kenyataan di lapangan, masih banyak siswa yang belum berani untuk mengemukakan pendapat mereka dan kurang ikut berpartisipasi dalam kegiatan belajar di kelas. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelian ini adalah (1) lembar observasi dan (2) catatan lapangan digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang berkaitan dengan situasi kelas yang tidak tercantum dalam lembar observasi. Dalam penelitian ini catatan lapangan digunakan untuk mengamati hal-hal yang terjadi di dalam kelas selam penerapan model pembelajaran card sort. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I rata-rata keaktifan siswa sudah menunjukkan kategori cukup aktif di SDN 1 Kebonsari dengan persentase 64%, sedangkan kategori aktif di SDN 4 Kebonsari dengan persentase 84%. Selanjutnya pada siklus II rata-rata keaktifan siswa sudah menunjukkan kategori aktif atau 78% di SDN 1 Kebonsari, sedangkan kategori sangat aktif 92% di SDN 4 Kebonsari. Dengan demikian, model pembelajaran Card Sort dapat direkomendasikan kepada guru di SDN 1 dan 4 Kebonsari dalam melaksanakan pembelajaran.
Pengaruh strategi penilaian K-13 terhadap motivasi dan hasil belajar IPS-Geografi siswa di SMP Nasional dan SMP Budi Mulia Pakisaji Yuli Ifana Sari; Dwi Kurniawati
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 1, No. 2
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.108 KB)

Abstract

Authentic assessment focuses on three aspects of the assessment that is affective, cognitive and psychomotor. Authentic assessment system contained in the curriculum in 2013 were appropriate and were able to increase the result and motivation to learn. With the implementation good curriculum will either produce output learning results good also. The purpose of this research is to analize and know: 1) Significant influence of K13 assessment strategies to student learning motivation. 2) Significant influence of K13 assessment strategies to student learning outcomes. This research  is causal. The population in this study were all students of Class VIII SMP and SMP Budi Mulia National Pakisaji academic year 2015/2016, amounting to 268 students. Proportional random sampling, the samples taken 30% of the 268 students are 86 students. The research instrument using a questionnaire, to obtain good data and correct, the use of the instrument should be tested first. Data collection techniques used in this study is: (1) technical questionnaires and (2) technical documentation. Testing the hypothesis in this study using a t-test. Adapun significance level used is 5%. Calculation of data analysis using SPSS. The results of t test analysis showed that the K-13 assessment strategies did not affect significantly to the motivation and learning outcomes.Keyword: Motivation, learning outcomes, and assessment of K-13. http://dx.doi.org/10.17977/um022v1i22016p116
Implementasi model STAD untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa mata pelajaran IPS Yuli Ifana Sari
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 1, No. 1
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.889 KB)

Abstract

Based on observations note that results for students of class VII-A SMP Negeri 17 Malang quite low. It can be seen from the average value of class VII-A to subjects IPS Geography 51.5. The results of this study were lower due to several factors one of which is learning is dominated by teachers. STAD is one model of cooperative learning that can train students to work together and allow students to be more active eg active students ask, do worksheets, and other tasks. This study aims to improve learning outcomes and student activity by clicking implement the model STAD. This type of research is the PTK, which consists of two cycles, each cycle consisting of planning, implementation, observation, and reflection. Retrieval of data conducted by observation and a written test. The experiment was conducted in classes VII-A SMP Negeri 17 Malang with the number of students 41 people, in the subject matter atmosphere. The results showed that the learning outcomes of students has increased. It can be seen from the percentage increase in the average value of the test end of each cycle is from the first cycle to the second cycle of each value is 61.15 and 77, as well as increasing   the value of learning outcomes at 15.85 from the first cycle to the second cycle. The achievement of learning outcomes is increased   in the second cycle is supported by a good learning activity. Where the percentage of achievement of student learning activities in the first cycle an average of 46% and increased to 70.4% in the second cycle. So it can be concluded that by implementing the model STAD can improve students' learning activities amounted to 24.4%.Keywords: Model STAD, Learning Outcomes and Student Activities. http://dx.doi.org/10.17977/um022v1i12016p045
Pengaruh Model Pembelajaran Treffinger terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang Yuli Ifana Sari; Dwi Fauzia Putra
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.02 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v20i2.290

Abstract

Abstrak: Model pembelajaran Treffinger digunakan untuk membelajarkan mahasiswa berpikir kritis dan kreatif melalui teknik divergen, analogi, hingga melalui pemecahan masalah kreatif.Keunggulan utama model ini terletak pada bagaimana model ini memadukan antara proses berpikir konvergen (kritis) dan divergen (kreatif). Adanya perpaduan kedua tipe berpikir tersebut membuat model ini efektif dalam membuat kemampuan berpikir kritis dan kreatif berkembang. Tujuan penelitian ini yaitu menguji pengaruh model pembelajaran Treffinger terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semudengan desain Non Equivalent Control Group Design. Subjek penelitian ditentukan berdasarkan kemiripan nilai rata-rata ujian tengah semester mahasiswa dan instrumen pengukurannya menggunakan tes essay. Hasil pengukuran berpikir kritis dan kreatif berupa data yang selanjutnya dianalisis menggunakan t-test dengan bantuan programSPSS 16.0 for Windows.Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rata-rata gain score kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen yaitu sebesar 30,9 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 15,2. Rata-ratagain score kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen sebesar 30,3 sedangkan kelas kontrol sebesar 17,2. Selanjutnya hasil analisis uji t independen sample t test menunjukkan bahwa pada model pembelajaran Treffingerdiperoleh p-level 0,00 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan H1 diterima sehingga ada pengaruh model pembelajaran Treffinger terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v20i22015p030
PENGARUH MOTIVASI PENILAIAN K-13 TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP NASIONAL KOTA MALANG Yuli Ifana Sari; Dwi Kurniawati
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 1 No. 1 (2016): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.413 KB)

Abstract

Kurikulum yang digunakan di SMP Nasional Kota Malang adalah K-13, dimana sistem penilaiannya menitikberatkan pada tiga aspek penilaian yaitu afektif, kognitif, dan psikomotor. Sistem penilaian autentik yang terdapat dalam kurikulum 2013 telah sesuai dan mampu untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji apakah ada pengaruh yang signifikan antara motivasi penilaian K-13 terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Nasional tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 121. Teknik sampling menggunakan proportional random sampling, bahwa sampel diambil  30% dari 121 yaitu 36 siswa. Instrumen yang digunakan yaitu angket, sedangkan teknik pengumpulan datanya adalah: teknik angket dan teknik dokumentasi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear sederhana. Adapun tingkat signifikasi yang digunakan yaitu 5%. Penghitungan analisis data menggunakan program SPSS 16. Hasil analisis uji regresi linear sederhana menunjukkan bahwa motivasi penilaian K-13 tidak berpengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Nasional. Kata Kunci: Motivasi Penilaian K-13, Hasil Belajar.
PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO TERHADAP KESIAPAN PROGRAM MAGANG III MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI Yuli Ifana Sari; Nila Restu wardani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 1 (2018): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.821 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i1.2931

Abstract

Kematangan calon guru menjadi tolak ukur yang digunakan untuk mewujudkan guru yang berkompetensi di bidangnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui: pengaruh yang signifikan antara pembelajaran mikro terhadap kesiapan program magang III. Populasi adalah mahasiswa Pogram Studi Pendidikan Geografi semester VIII yang telah menempuh matakuliah pembelajaran mikro dan magang III sejumlah 156 mahasiswa. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Proportional random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yakni penilaian kemampuan merencanakan pembelajaran dan kemampuan melaksanakan pembelajaran. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan t-test.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Oktaviana Flaviana Kasi; Yuli Ifana Sari
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 2 (2018): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.477 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i2.2948

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dilapangan diketahui bahwa motivasi belajar siswa kelas VIII-A SMP Angkasa Singosari sangat rendah, khususnya pada mata pelajaran IPS. Rendahnya motivasi belajar di SMP Angkasa Singosari disebabkan oleh model pembelajaran yang kurang bervariasi, penggunaan model pembelajaran yang kurang sesuai dengan tujuan materi, dan sarana prasarana yang kurang memadahi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII-A SMP Angkasa Singosari dengan menggunakan model artikulasi jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil siklus satu belum mengalami peningkatan maka diperlukan ada siklus ke II. Hasil motivasi siswa pada siklus I siswa yang sangat termotivasi 0%, yang termotivasi 15,79% yang cukup termotivasi 78,94% dan yang kurang termotivasi 5,27%. Motivasi belajar pada siklus II sudah mengalami peningkatan siswa sudah termotivasi dengan menggunakan model Artikulasi dilihat dari persentase siwa termotivasi 89,48% yang cukup termotivasi 10,53%. Berdasrkan observasi motivasi siswa kurang termotivasi, hal ini disebabkan saat guru menyampaikan materi siswa kurang memperhatikan penjelasan guru. Siswa belum berani menyampaikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas, sehingga menyebabkan siswa cukup termotivasi. Pada siklus II siswa mampu menyampaikan materi secara kelompok didepan kelas secara berpasangan sehingga persentase motivasi siswa meningkat menjadi termotivasi. Setelah diterapkan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran artikulasi di kelas VIII-A SMP Angkasa Singosari. Hasilnya menunjukkan ada peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS. Hal ini terlihat dari peningkatan presentase aspek-aspek motivasi yang diamati pada angket motivasi belajar siswa, observasi kegiatan siswa siklus I dan siklus II. Setelah diterapkan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran artikulasi di kelas VIII-A SMP Angkasa Singosari menunjukkan ada peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut, memberikan suasana baru dalam pembelajaran, meningkatkan otivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SMP NEGERI 10 MALANG Theresia Cicy Oktaviana; Yuli Ifana Sari
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 1 (2017): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.529 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh model quantum learning terhadap hasil belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas VII SMP Negeri 10 Malang semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Kelas VII I sebagai kelas eksperimen dan kelas VII E sebagai kelas kontrol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quansi eksperiment) dengan desain penelitian Non Equivalent Control Group Design. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan variabel bebasnya model quantum learning. Instrumen penelitian hasil belajar menggunakan tes esai. Hasil penelitian berupa data yang dianalisis menggunakan t-test berbantuan program SPSS 16.0 for windows. Berdasrakan analisis nilai pre test dan post test, rata-rata gain score kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 29,44 dibandingkan kelas kontrol dengan skor 21,38. Hasil perhitungan uji-t menggunakan independent sample t-test diperoleh data p-level lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu dengan taraf signifikan 0,01. Hasil perhitungan ini membuktikan bahwa model quantum learning berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ips. Disimpulkan bahwa model quantum leraning berpengaruh terhadap hasil belajar ips siswa kelas VII SMP Negeri 10 Malang. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menguji pengaruh model quantum learning terhadap variabel dan lokasi yang berbeda, jenjang pendidikan, dan materi yang berbeda. Selain itu peneliti selanjutnya juga bisa menggunakan materi apa saja.