cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 149 Documents
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGERAFI SISWA SMA DI KABUPATEN MALANG Nelya Eka Susanti
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 1 No. 1 (2016): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.499 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning terhadap hasil belajar geografi siswa SMA. Penentuan subjek dalam penelitian ini berdasarkan jumlah siswa dalam satu kelas dan rata-rata hasil belajar UAS geografi semester 1 siswa yang telah terbukti sama setelah dilakukan uji t-test. Diperoleh hasil yakni kelas kontrol XI IPS 1 dengan jumlah siswa 29 rata-rata hasil belajar 81 dan kelas eksperimen kelas XI IPS 2 dengan jumlah siswa 30 rata-rata hasil belajar 80. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, rancangan eksperimennya adalah pretest-posttest control group design. Uji hipotesis dilakukan dengan uji t-test dengan program SPSS 16 for Windows. Diketahui nilai P-value 0,021, hal ini berarti 0,021<0,05, maka Ho ditolak sehingga model Problem Based Learning berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Gondanglegi.
PENINGKATAN PEMAHAMAN KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN MELALUI METODE KARYAWISATA Siti Halimatus Sakdiyah
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 1 No. 1 (2016): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.501 KB)

Abstract

Mengajar pada prinsipnya merupakan suatu perbuatan yang kompleks (a highly complexion process), karena dituntut kemampuan personal, profesional dan sosial kultural secara terpadu dalam proses pembelajaran, dituntut integrasi penguasaan materi dan metode, teori dan praktek dalam interaksi siswa serta harus mengandung unsur-unsur seni, ilmu, teknologi, nilai dan ketrampilan dalam proses pembelajaran. Depdiknas sebagai instansi yang memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan proses pembelajaran telah melakukan berbagai inovasi pembelajaran.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa SD kelas IV materi kenampakan alam dan buatan melalui metode karyawisata. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari siklus-siklus yang saling berhubungan dimana masing-masing siklus terdiri dari beberapa tahapan: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan 3) observasi, dan 4) refleksi. Apabila siklus pertama belum mencapai tujuan yang ditargetkan maka dilanjutkan dengan siklus kedua yaitu perbaikan rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kebonsari 4 Malang pada kelas IV materi kenampakan alam dan buatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya : hasil jawaban lembar tugas siswa, angket respon siswa dalam proses pembelajaran, observasi, wawancara, dan validasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode karyawisata pada materi kenampakan alam dan buatan dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas IV SDN Kebonsari 4 Malang.
ANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ) AGROPOLITAN PONCOKUSUMO Akhmad Faruq Hamdani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 1 No. 1 (2016): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.388 KB)

Abstract

Pertumbuhan wilayah suatu daerah ditentukan oleh pemanfaatan kondisi alam dan pertumbuhan produksi wilayah bersangkutan. Pertumbuhan produksi basis dan komoditas non basis yang besar merupakan salah satu faktor pendorong yang akan meningkatkan pertumbuhan wilayah. Agropolitan Poncokusumo merupakan salah satu wilayah pengembangan agropolitan di Kabupaten Malang, disamping wilayah pengembangan lainnya. Wilayah Poncokusumo dipilih sebagai wilayah  agropolitan karena memiliki keunggulan produk holtikultura lokal yang patut dikembangkan.  Berdasarkan hasil analisis LQ komoditas Apel memiliki nilai LQ tertinggi pada tahun 2012, tahun 2013 nilai LQ tertinggi ada pada komoditas bawang putih, sedangkan nilai LQ terendah pada tahun 2012 serta 2013 adalah komoditas pepaya
PENGARUH SOFTSKILL DAN HARDSKILL TERHADAP KINERJA SISWA PRAKERIN SMK MODERN AL–RIFA’IE (Studi pada Siswa Prakerin SMK Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi) Ida Nuryana; Triwahyudiyanto Triwahyudiyanto
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 1 No. 1 (2016): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.963 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh softskill dan hardskill   untuk Kinerja Prakerin Siswa SMK Modern Al-Rifa'ie Gondanglegi Malang. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari softskill dan hardskill. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 52 responden Prakerin Siswa di SMK Modern Al-Rifa'ie di tahun akademik 2012/2013 dan 2013/2014. Data dianalisis dengan analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang dominan adalah variabel hardskill. Hardskill   memiliki pengaruh yang signifikan karena siswa memiliki pengetahuan teknis dan keterampilan teknis yang diperoleh dari praktek bisnis atau praktek industri.
Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunungapi Kelud Tahun 2014 di Kota Batu Wardani Nila Restu; Putra Dwi Fauzia; Suwito Suwito
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 1 No. 1 (2016): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.813 KB)

Abstract

Kota Batu terletak di sebelah timur laut Gunungapi Kelud. Pada saat terjadi erupsi Gunungapi Kelud Februari 2014, arah angin menuju timur laut dari Gunungapi Kelud sehingga Kota Batu menjadi terdampak abu vulkanik. Kota Batu juga dijadikan shelter (komplek hunia sementara) bagi pengungsi yang berasal dari Kecamatan Pujon, Kecamatan Ngantang, dan Kecamatan Kasembon-Kabupaten Malang. Berdasarkan kondisi ini, maka dilakukan penelitian dengan tujuan mendekripsikan upaya-upaya penanggulangan bencana erupsi Gunungapi Kelud yang dilakukan Pemerintah Kota Batu pada masa tanggap darurat. Metode penelitian menggunakan metode survei. Teknik pengumpulan data primer dengan 2 cara yaitu: 1) survei ke lokasi terdampak erupsi di Kecamatan Pujon dan Kecamatan Ngantang, Kecamatan Pujon, Kecamatan Kasembon-Kabupaten Malang, serta 35 titik posko pengungsi di Kota Batu; 2) wawancara mendalam terhadap Kepala Satkorlak (Satuan Komando Pelaksana) penanggulangan bencana erupsi Gunungapi Kelud dari BPBD Kota Batu. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan pengumpulan data pengungsi dari BPBD Kota Batu dan Pos PGA Kelud di Desa Margomulyo, Kecamatan Ngancar-Kabupaten Kediri. Data primer dan sekunder dianalisis secara deskripstif kualitatif. Hasil analisis mendeskripsikan bahwa upaya penanggulangan bencana yang dilakukan pada masa tanggap darurat meliputi 3 fase: 1) pra erupsi (kajian cepat); 2) saat erupsi (status keadaan darurat, penyelamatan, evakuasi); 3) transisi darurat (pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, dan pemulihan). Jumlah pengungsi di Kota Batu yakni 10.050 jiwa yang tersebar di 35 titik posko pengungsian. Penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat di Kota Batu melibatkan peran dinas-dinas pemerintahan, Tagana, LSM, TNI, Polisi, warga masyarakat Kota Batu, serta relawan dari luar Kota Batu di bawah kendali BPBD Kota Batu.
PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR LAHAN DI KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GEOMORFOLOG Ika Meviana; Ulfi Andrian Sari
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.475 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v2i2.2493

Abstract

Bencana longsor lahan merupakan salah satu bencana alam geologi yang dapat menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang sangat besar, seperti terjadinya pendangkalan, terganggunya jalur lalu lintas, rusaknya lahan pertanian, permukiman, jembatan, saluran irigasi dan prasarana fisik lainnya. Longsor lahan menjadi bencana dengan kejadian terbanyak selama 2016 di wilayah Kabupaten Malang. Berdasarkan pengamatan lapangan Kecamatan Dau merupakan salah satu wilayah yang termasuk dalam rawan bencana longsor lahan. Penelitian tentang longsor di Dau belum banyak dilakukan sehingga dibutuhkan lebih banyak penelitian. Penelitian dimaksudkan agar masyarakat dapat memanfaatkan hasil penelitian tersebut untuk lebih memahami konsep longsor dan mitigasi bencana khususnya longsor, sehingga dampak negatif dari bencana tersebt dapat dihindari. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan observasi dan pengukuran di lapangan. Metode yang dipakai dalam penentuan tingkat daerah rawan longsor lahan di daerah Kecamatan Dau dengan cara kualitatif (menafsirkan kondisi geologi, geomorfologi, dan curah hujan dengan data primer maupun sekunder) dan cara kuantitatif (pengharkatan). Hasil penelitian Wilayah Kecamatan Dau yang memiliki potensi bahaya longsor lahan pada tingkat sangat rawan adalah Desa Kucur, Petungsewu dan Selorejo dengan prosentase luas 25.41%.
KARAKTERISTIK INTERAKSI SOSIAL ANTARA WARGA ASLI DENGAN WARGA PENDATANG DI KELURAHAN BURING KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG Ika Meviana; Rofiul Huda; Yohanes Ware
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 1 No. 1 (2016): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.281 KB)

Abstract

Keberadaan berbagai etnis di dalam masyarakat menyebabkan adanya perbedaan kelompok sosial. Kelompok sosial memiliki karakteristik yang khas. Kekhasan ini terkadang menimbulkan perbedaan yang menjadikan interaksi kurang harmonis. Penelitian ini termasuk dalam jenis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: Pertama, persebaran permukiman di Kelurahan Buring yang terbagi menjadi 4 kelompok yaitu permukiman etnis Madura, permukiman etnis Jawa, permukiman etnis Jawa dan Madrura, dan permukiman warga perumahan. Kedua,  bentuk interaksi di Kelurahan Buring terjadi dalam berbagai bidang, yaitu bidang budaya, sosial, dan ekonomi. Bentuk interaksi yang terjadi merupakan bentuk assosiatif dan dissosiatif. Ketiga, karekteristik perilaku interaksi sosial pada masyarakat pendatang di Kelurahan Buring dapat terlihat dengan penggunaan bahasa sehari-hari yaitu menggunakan Bahasa Jawa yang dapat mempengaruhi perilaku dalam hubungan bermasyarakat yaitu dengan adanya kerja sama dalam pekerjaan. Keempat, karakteristik perilaku interaksi sosial pada masyarakat asli ini diwujudkan dengan masih kentalnya kebudayaan khas Madura yang dijuluki dengan sebutan Sakera Puncak Buring.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN RUKO DI KOTA MALANG Achmad Maulana Malik Jamil; Mustika Arif Jayanti
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 1 No. 1 (2016): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.801 KB)

Abstract

Pembangunan perkotaan semakin berkembang terutama di pusat kota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan wadah aktivitas akibat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Perencanaan kota harus berpacu dengan pembangunan fisik bangunan serta sarana dan prasarana kota lainnya. Perencanaan pusat perdagangan harus disesuaikan dengan berbagai pertimbangan yang ada. Hal ini berlaku juga di Kota Malang. Perilaku dan karakteristik perdagangan di Kota Malang di antaranya berupa berkembangnya tataguna lahan perdagangan dalam bentuk rumah toko. Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini adalah mulai ditinggalkannya peruntukan lahan yang bersifat tunggal. Pemanfaatan lahan saat ini cenderung bersifat majemuk, secara terpadu, dan berskala besar. Pemanfaatan lahan majemuk ini juga merupakan suatu bentuk aglomerasi dari fasilitas perdagangan. Bentuk ini dapat dilihat pada penyediaan fasilitas perdagangan yang berbentuk toko-toko yang berjejer di kawasan perdagangan. Terjadinya perubahan fungsi dari pemanfaatan ruko di Kota Malang, yang pada awalnya dipergunakan untuk rumah-toko dalam pemanfaatannya terbagi menjadi: toko-kantor-gudang dan ruko. Berkembangnya pembangunan dan bervariasinya pemanfaatan ruko di Kota Malang, maka rumusan permasalahan yang menjadi dasar kajian penelitian yaitu: 1) Bagaimana faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemanfaatan ruko di Kota Malang?; 2) Bagaimana pola persebaran ruko di Kota Malang?. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan deduktif, serta mengambil 10% sebagai sejumlah 117 ruko, dengan menggunakan metode analisis crosstabs dan chi square. Faktor yang memiliki pengaruh yang kuat dalam pemanfaatan ruko yaitu kedekatan dengan pusat kota, kedekatan dengan permukiman, kedekatan dengan pasar, disamping itu pemanfaatan ruko yang berupa kantor dan toko sangat dipengaruhi oleh kedekatan dengan kantor dan kedekatan dengan pasar, sedangkan untuk pemanfaatan yang lain cenderung acak. Rekomendasi dari penelitian ini ialah perlu dikaji lagi baik dari perspektif pengembang dan pengguna dalam hal pemanfaatan ruko agar tidak terjadi perubahan fungsi ruko, jadi dalam penjualannya lebih diarahkan ruko–toko atau kantor, agar terjadi keseragaman dalam pemanfaatannya yang bertujuan agar terciptanya aglomerasi pertumbuhan yang merangsang pertumbuhan di sekitarnya.
PENGARUH MOTIVASI PENILAIAN K-13 TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP NASIONAL KOTA MALANG Yuli Ifana Sari; Dwi Kurniawati
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 1 No. 1 (2016): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.413 KB)

Abstract

Kurikulum yang digunakan di SMP Nasional Kota Malang adalah K-13, dimana sistem penilaiannya menitikberatkan pada tiga aspek penilaian yaitu afektif, kognitif, dan psikomotor. Sistem penilaian autentik yang terdapat dalam kurikulum 2013 telah sesuai dan mampu untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji apakah ada pengaruh yang signifikan antara motivasi penilaian K-13 terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Nasional tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 121. Teknik sampling menggunakan proportional random sampling, bahwa sampel diambil  30% dari 121 yaitu 36 siswa. Instrumen yang digunakan yaitu angket, sedangkan teknik pengumpulan datanya adalah: teknik angket dan teknik dokumentasi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear sederhana. Adapun tingkat signifikasi yang digunakan yaitu 5%. Penghitungan analisis data menggunakan program SPSS 16. Hasil analisis uji regresi linear sederhana menunjukkan bahwa motivasi penilaian K-13 tidak berpengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Nasional. Kata Kunci: Motivasi Penilaian K-13, Hasil Belajar.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DALAM POKOK BAHASAN PETA OBJEK GEOGRAFI KELAS VII A SMP NEGERI 1 KEPANJEN TAHUN AJARAN 2013/2014 Nia Daniati
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 1 (2018): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.827 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i1.2926

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan (1) untuk mendeskripsikan penerapan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran geografi kelas VII SMP A Negeri 1 Kepanjen, (2) Untuk mengetahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kepanjen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Kepanjen. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terbukti dapat membantu meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Kepanjen, Berdasarkan hasil lembar observasi aspek afektif berfikir kreatif siswa pada siklus I rata-rata ketercapaian dari masing-masing aspek kemampuan berfikir kreatif siswa sebesar 68,75% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 78,13% rata-rata ketercapaian. Sedangkan berdasarkan hasil angket aspek afektif berfikir kreatif siswa sebelum dilakukan tindakan kemampuan berfikir kreatif siswa sebesar 36,92%, pada siklus I sebesar 72,09%, dan pada siklus II sebesar 81,80%.

Page 1 of 15 | Total Record : 149