cover
Contact Name
Hendra
Contact Email
-
Phone
+6281375150018
Journal Mail Official
amj_fk@umsu.ac.id
Editorial Address
Gedung Kampus 1 Lantai II Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran (FK) UMSU Jl. Gedung Arca No. 53 Medan-Sumatera Utara , Kode Pos 20217
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Anatomica (Anatomica Medical Journal)
ISSN : -     EISSN : 26145219     DOI : https://doi.org/10.30596/anatomica
Core Subject : Health, Science,
Anatomica Medical Journal (AMJ) ini merupakan jenis jurnal ilmiah berskala nasional dan dipublikasi via online, memiliki e-issn yang terdaftar di PDII-LIPI. Anatomica Medical Journal ini juga terdaftar dalam jurnal Online Journal System (OJS) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Ruang Lingkup jurnal ini fokus pada bidang Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan secara umum. AMJ menerima naskah/manuscript artikel dalam meliputi/scope artikel original (original article) dalam bentuk artikel penelitian (research article), tinjauan artikel (article review), laporan kasus (case report) dan tinjauan pustaka (literature review) yang relevan dengan bidang Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan lainnya.
Arjuna Subject : Kedokteran - Anatomi
Articles 144 Documents
Unilateral temporal muscle hypertrophy in a child with bruxism: a case report with literature review Muhammad Khadafi
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v4i2.6876

Abstract

Hypertrophies in masticatory muscles are usually seen with variations in the masseter, temporalis and pterygoid muscles and are usually bilaterally.   The most common presentation of these cases being bilateral whether isolated or combined.  However, unilateral and isolated temporal muscle hypertrophy is still an extremely rare condition.   The exact etiology has not been identified but theoretically, parafunctional movements like bruxism have been considered.
Gambaran Karakteristik Kejang Demam Pada Rumah Sakit Pendidikan Di Medan Nurcahaya Sinaga; Nurcahaya Sinaga
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v4i2.6639

Abstract

Kejang demam merupakan tipe kejang yang mencapai 2-5% dari keseluruhan penyebab kejang. Penting diketahui faktor faktor yang mempengaruhi kejadian kejang demam, etiologi dan tatalaksana. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kejang demam berdasarkan karakteristik klinis anak di 5 rumah sakit pendidikan di Medan. Penelitian deskriptif terhadap variabel kasus kejang demam dalam satu tahun di 5 rumah sakit pendidikan di medan. Terdapat 727 kasus dengan usia terbanyak < 5 tahun, usia pertama kali kejang pada > 1 tahun, bentuk kejang umum, dan merupakan kejang demam berulang.   Kasus kejang demam kompleks lebih sedikit, terjadi pada usia > 1 tahun, bentuk kejang umum, tidak status epileptikus dan tanpa kelainan neurologi. Etiologi terbanyak oleh virus dengan penyakit infeksi saluran napas.  Kejang demam kompleks bukan merupakan kasus yang sering terjadi, mengenai usia > 1 tahun, merupakan kejang demam berulang, etiologi demam paling banyak oleh virus   dengan penyakit infeksi saluran napas.Kata kunci: etiologi ,kejang demam dan karakteristik
Efektifitas Peer Feedback Pada Pembelajaran Tutorial Problem Based Learning (PBL) Desi Isnayanti
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v4i2.6922

Abstract

Masih banyak mahasiswa yang belum berperan aktif dalam diskusi tutorial. Hal ini mungkin dikarenakan feedback yang diberikan tutor belum efektif dan metode atau strategi pembelajaran mahasiswa yang kurang efektif. Peer Feedback dapat mendorong dan memotivasi mahasiswa pada pembelajaran tutorial PBL dengan mengetahui kemampuan atau usaha mereka pada proses tutorial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas peer feedback pada pembelajaran tutorial melalui pengukuran motivasi dan skor Maastricht-Peer Activity rating Scale (MPARS). Penelitian merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan metode one group pretest-posttest design. Intervensi peer feedback diberikan dengan menggunakan MPARS sebanyak 4 kali pada pembelajaran tutorial PBL. Populasi terdiri dari 98 mahasiswa tahun ketiga FK UMSU.  Metode penarikan sampel dengan systematic random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner motivasi (SMQ II) yang diberikan pada pre dan post intervensi. Uji analisis yang digunakan adalah uji t dan uji Friedman. Hasil analisis uji t berpasangan menunjukkan perbedaan yang bermakna motivasi pretest dan postest mahasiswa dengan nilai p= 0,000. Hasil analisis Friedman didapatkan perbedaan  yang bermakna skor MPARS antara intervensi 1, 2, 3, dan 4 dengan nilai p= 0,001. Hasil pemberian feedback dengan  M-PARS efektif dalam meningkatkan motivasi belajar di tutorial, hal ini karena adanya peningkatan motivasi belajar pada mahasiswa dan adanya peningkatan rerata M-PARS pada setiap intervensi.Kata kunci: peer feedback, M-PARS, motivasi belajar.
Penyakit – Penyakit Penyebab Demam Pada Anak Penderita Kejang Demam Di Rs Haji Medan Periode 2019 – 2020 Mutiara Yusfah Putri; Ance Roslina
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v4i2.7412

Abstract

Penyakit – penyakit infeksi masih sering ditemukan pada anak dan dapat bermanifestasi menjadi kejang dikarenakan penyakit – penyakit tersebut mempunyai gejala klinis demam. Tujuan: Mengetahui penyakit – penyakit penyebab demam pada anak penderita kejang demam di RS Haji Medan periode 2019-2020. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Hasil: Didapatkan bahwa penyakit penyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran pernapasan atas 44,73% (34 anak), berdasarkan usia, anak dengan rentang usia 1 – 2 tahun 53,43% (70 anak) paling banyak menderita kejang demam dan berdasarkan jenis kelamin, anak dengan jenis kelamin laki – laki 60,3% (79 anak) lebih banyak dibandingkan anak dengan jenis kelamin perempuan 39,69% (52 anak).  Kesimpulan: Penyakit yang paling banyak menyebabkan demam pada anak penderita kejang demam yaitu infeksi saluran pernapasan atas. Berdasarkan usia, anak dengan rentang usia 1 – 2 tahun lebih banyak menderita kejang demam. Berdasarkan jenis kelamin anak dengan jenis kelamin laki – laki lebih banyak menderita kejang demam dibandingkan dengan anak jenis kelamin perempuan.Kata kunci: Kejang demam, penyakit penyebab demam.
Pencegahan Tromboemboli Vena Pada Pembedahan Ginekologi Erna Suparman
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v4i3.8660

Abstract

Tromboemboli Vena (VTE) merupakan salah satu komplikasi dari paska pembedahan ginekologi yang meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas secara signifikan. Diperlukan diagnosis dini, pencegahan dan tatalaksana yang tepat. Tromboemboli dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni: hiperkoagulabilitas, stasis vena, dan kerusakan endotel vena. Setiap pasien harus dinilai untuk risiko tromboemboli. Pencegahan diberikan sesuai dengan perhitungan risiko. Terdapat dua jenis metode untuk profilaksis: metode mekanis dan farmakologis. Metode profilaksis mekanis dapat dibagi menjadi dua kategori: metode pasif dan metode aktif. Metode pasif termasuk stoking kompresi bertingkat, sedangkan metode aktif mencakup perangkat seperti perangkat kompresi pneumatik intermiten. Profilaksis farmakologis bekerja dengan cara mencegah berbagai titik yang berbeda dalam kaskade pembentukan trombosis. Biaya, manfaat, risiko, dan kelayakan setiap metode harus dipertimbangkan dalam menentukan profilaksis yang tepat untuk pasien individu. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk membahas pencegahan pada tromboemboli pada pembedahan ginekologiKata kunci: tromboemboli, vena, heparin
Profil Kadar Hemoglobin Pasien Human Immunodeficiency Virus (Hiv) Di Rsu Bandung Medan Dicky Yuswardi Wiratma; Dyna Grace Romatua Aruan
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v3i3.4783

Abstract

Abstrak Anemia pada HIV-AIDS bersifat multi faktorial, merupakan gabungan dari beberapa faktor seperti perubahan dalam produksi sitokin yang mengganggu hemopoesis, infeksi, keganasan, malnutrisi, perdarahan, hemolisis, dan polifarmasi, efek samping pemberian obat ARV. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar hemoglobin pada penderita HIV di RSU Bandung Medan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium RSU Bandung Medan pada bulan April s/d Mei 2020. Sampel penelitian adalah penderita HIV yang menjalani check up dengan jumlah 43 orang di RSU Bandung Medan. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan dengan menggunakan metode Sianmethemoglobin. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar hemoglobin pada penderita HIV di RSU Bandung Medan menunjukkan 23 orang Kadar hemoglobinnya menurun (53%) dan 20 orang kadar hemoglobinnya normal (47%). Saran agar dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab anemia pada penderita HIV.Kata Kunci:  Hemoglobin, HIVAbstractAnemia in HIV-AIDS is multi-factorial, a combination of several factors such as changes in cytokine production that interfere with hemopoesis, infection, malignancy, malnutrition, bleeding, hemolysis, and polypharmacy, side effects of ARV drug administration. The purpose of this study is to determine the levels of hemoglobin in HIV patients in Bandung General Hospital Medan. This type of research is analytic descriptive. The location of the study was conducted at the Laboratory of Bandung General Hospital Medan in April until May 2020. The study sample was HIV sufferers who underwent a check-up with a total of 43 people at Bandung General Hospital Medan. Hemoglobin examination is carried out using the Sianmethemoglobin method. Based on the results of the study showed that hemoglobin levels in HIV patients in Bandung General Hospital Medan showed there were 23 people whose hemoglobin levels decreased (53%) and there were 20 people whose hemoglobin levels were normal (47%). Suggestions for further research to determine the causes of anemia in HIV sufferers. Keywords:  Hemoglobin, HIV  
Perbedaan Konsentrasi Siswa Yang Sarapan Dengan Siswa Yang Tidak Sarapan di Sekolah Dasar Negeri Bulay 2 Kecamatan Galis Pamekasan Tahun 2017 Abdul Munif
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v4i3.8127

Abstract

Konsentrasi dipengaruhi oleh kadar glukosa dalam darah. Untuk memenuhi kadar glukosa dapat diperoleh dengan sarapan pagi. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan konsentrasi siswa yang sudah sarapan dengan siswa yang tidak sarapan. Metode: Dengan metode cross sectional yang dilakukan terhadap 123 siswa di kelas 3,4,5 dan 6. Data siswa yang melakukan sarapan pagi atau tidak diperoleh dengan menggunakan kuesioner sedangkan data konsentrasi siswa menggunakan uji konsentrasi grid. Nilai konsentrasi adalah nilai terakhir yang berhasil diurutkan oleh responden. Hasil: Konsentrasi siswa yang sarapan pagi dengan siswa yang tidak sarapan menunjukkan perbedaan dengan p=0,014. Kesimpulan: Ada perbedaan konsentrasi pada siswa yang sarapan dengan siswa yang tidak sarapan.
PREVALENCE OF NATIONAL HEALTH ASSURANCE USERS IN TYPE 2 DIABETES MELLITUS PATIENTS AT NORTH SUMATERA NORTH MUHAMMADIYAH Hospital, 2017 Muhammad Azhari Rangkuti
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v4i1.5409

Abstract

Abstrak: Latar Belakang: Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 28H ayat 1 dan 34, dikeluarkanlah kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (National Health Care Organization). Kebijakan tersebut mendapat respon positif dari masyarakat. Pada tahun 2017, Indonesia menduduki peringkat ke-2 populasi diabetes melitus tipe2.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi pengguna Jaminan Kesehatan Nasional pada Diabetes Mellitus tipe2. Metode :Penelitian deskriptif menggunakan metode Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah rekam medis di RSUD Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2017 sebanyak 77 sampel. Hasil: Dari penelitian terhadap 585 sampel didapatkan 77 sampel yang memenuhi kriteria penelitian. Pengguna Jaminan Kesehatan Nasional menurut kelompok jenis kelamin terbanyak adalah perempuan / perempuan: 53 orang (68,83%) dan paling sedikit adalah laki-laki / laki-laki: 25 orang (31,17%). Pengguna Jaminan Kesehatan Nasional menurut kelompok umur terbanyak adalah kelompok umur terakhir (56-65 tahun): 29 orang (37,66%), dan paling sedikit adalah remaja terakhir (17-25 tahun): 1 orang (1,30%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, pengguna Jaminan Kesehatan Nasional untuk penderita diabetes melitus tipe 2 didominasi oleh perempuan dan usia tua (56-65 tahun).Kata kunci: diabetes melitus tipe 2, jaminan kesehatan nasional, umur, jenis kelamin
Hubungan Panjang Lengan Atas dengan Tinggi Badan pada Suku India muhammad verza praditya; Abdul Gafar Parinduri
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v3i3.4653

Abstract

Mengidentifikasi rangka yang tak dikenal adalah pemeriksaan yang sangat penting untuk mengetahui identitas seseorang. Penentuan tinggi badan menjadi penting untuk proses identifikasi dalam bidang forensik. Formula dari persamaan regresi menggunakan panjang lengan atas, jenis kelamin, dan usia mempunyai perkiraan yang valid dari tinggi badan yang berguna dalam konteks klinis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang lengan atas dengan tinggi badan pada populasi suku India. Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional design. Subjek pada penelitian ini sebanyak 70 orang suku India di daerah Medan Sunggal yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Panjang lengan atas memiliki nilai korelasi yang berkisar antara 0,893 sampai 0,982 (p<0,001). Nilai pada Standard Error of the Estimate (SEE) yang telah didapatkan berkisar antara 0,904 hingga 3,932 (p<0,001). Pada penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara panjang lengan atas terhadap tinggi badan dengan nilai korelasi yang sangat kuat sehingga tinggi badan dapat diperkirakan dengan mengukur panjang lengan atas melalui persamaan regresi linier.Kata Kunci: antropometri, panjang lengan atas, persamaan regresi, tinggi badan.
Sacrospinous Hysteropexy Pada Prolaps Organ Panggul Dona Wirniaty
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v4i3.8579

Abstract

Prolaps organ panggul adalah permasalahan yang umum terjadi pada wanita usia lanjut. Sekitar 50 % wanita yang pernah bersalin akan mengalami prolaps organ panggul. Risiko seorang wanita akan memerlukan operasi pada usia 80 tahun adalah 11,1 %. Pengangkatan uterus pada prolaps organ panggul, dikombinasikan dengan prosedur pencegahan terjadinya prolaps vagina, dianggap sebagai prosedur utama dalam kasus prolaps organ panggul.Saat ini, wanita dengan prolaps organ panggul lebih memilih teknik operasi dengan mempertahankan uterus karena perubahan gaya hidup, masih ingin mempertahankan fertilitas, dan memahami peranan uterus dan serviks pada fungsi seksual. Penelitian epidemiologi menunjukkan, 20-46% wanita memilih untuk melakukan preservasi uterus. Beberapa teknik operasi transvaginal untuk preservasi uterus pada prolaps organ panggul adalah the Manchester operation, uterosacral ligament fixation, sacrospinous hysteropexy, iliococcygeal suspension, and colpocleisis. Pilihan tekknik yang tepat tergantung pada keadaan umum pasien, adanya penyakit penyerta, indikasi operasi, dan pengalaman operator. Penatalaksanaan prolaps organ panggul dengan sacrospinous hysteropexy efektif dan memiliki risiko yang lebih rendah dalam hal terjadinya rekuren prolaps uterus ataupun operasi berulang pada kompartemen apikal dibandingkan dengan histerektomi vaginal dengan suspensi ligamentum sakrouterina. Sacrospinous hysteropexy merupakan prosedur yang aman dan efektif dalam penatalaksanaan prolaps organ panggul.Kata Kunci: sacrospinous hysteropexy, prolaps organ panggul

Page 6 of 15 | Total Record : 144