Claim Missing Document
Check
Articles

PENENTUAN KADAR DISSOLVED OXYGEN (DO) PADA AIR SUNGAI SIDORAS DI DAERAH BUTAR KECAMATAN PAGARAN KABUPATEN TAPANULI UTARA Dyna Grace Romatua Aruan; Maniur Arianto Siahaan
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 2 No 1 (2017): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.359 KB)

Abstract

Oksigen terlarut adalah sejumlah oksigen yang terlarut dalam suatu perairn, dinyatakan dalam mg O2/L, kuantitas oksigen dalam sejumlah air tertentu penting bagi organisme perairan untuk melakukan aktivitas biokimia, yaitu untuk respirasi (pernapasan), reproduksi, dan kesuburan. Kadar DO yang tinggi mengindikasikan bahwa air tersebut layak digunakan dan baik untuk biota perairan, jika kadar DO rendah mengindikasikan bahwa perairan tersebut telah tercemar dan dapat merusak ekosistem dalam suatu perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kadar Dissolved Oxygen (DO) yang terkandung pada air Sungai Sidoras Di Daerah Butar Kecamatan Pagaran Tapanuli Utara. Sampel yang di ambil terdiri dari kode 1 dan 2 secara titrasi winkler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar DO pada sampel 1 = 2,7 mg/L, dan sampel 2 = 1,93 mg/L. Berdasarkan nilai DO yang di peroleh tersebut maka Sungai Sidoras dapat digunakan untuk mengairi pertanaman/pertanian (kelas 4), sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
ANALISA KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR BOR DI JALAN BAKTI LUHUR KELURAHAN DWIKORA MEDAN Dyna Grace Romatua Aruan
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 5 No 2 (2020): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan materi di dalam kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air. Air dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadaman kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Besi (Fe) merupakan salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat di bumi terutama badan air. Senyawa besi dalam jumlah kecil di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pembentuk sel-sel darah merah,dimana tubuh memerlukan 7–35 mg/hari yang sebagian diperoleh dari air. Tetapi kelebihan Fe dapat menimbulkan masalah kesehatan, yaitu warna kulit menjadi hitam akibat akumulasi Fe, kelarutan besi dalam air yang melebihi 10 mg/L akan menyebabkan air berbau seperti telur busuk. Menurut Permenkes RI No 32 tahun 2017 tentang Standar Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum, batas maksimum kadar Fe yang diperoleh dalam air untuk keperluan higiene sanitasi maksimum adalah 1 mg/l. Hasil penelitian bahwa kadar besi (Fe) dalam 5 sampel air sumur bor di Jalan Bakti Luhur Kelurahan Dwikora, Medan diperiksa dengan menggunakan Spektofotometri Serapan Atom (SSA). Konsentrasi berkisar antara 0,6 – 1,49053 mg/l. Semua air sumur bor yang melebihi kadar batas maksimal yang telah ditetapkan. Disimpulkan bahwa air sumur bor yang ada di Jalan Bakti Luhur Kelurahan Dwikora Medan melebihi ambang batas.
ANALISA KADAR LOGAM BERAT (Pb) PADA KUKU TUKANG TAMBAL BAN DISEPANJANG JALAN KAPTEN MUSLIM SECARA SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM Dyna Grace Romatua Aruan; Sulistina Manurung
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 6 No 1 (2021): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jalm.v6i1.2197

Abstract

Timbal (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat berbahaya dan toksik bagi tubuh manusia. Tambal ban merupakan profesi yang bersangkutan dengan ban, dimana kemungkinan terpapar partikel timbal akibat polusi atau emisi gas kendaraan bermotor dengan kadar jauh lebih tinggi dibanding dengan masyarakat lainnya sangat nyata. Kuku termasuk salah satu anatomi tubuh yang digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat kadar timbal dalam tubuh manusia. Menurut WHO ( World Health Organization) tahun 1995 tingkat kadar timbal dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 (Tiga) tingkat yaitu, rendah (<10 ppm), sedang ( 10-25 ppm) ataupun tinggi (>25 ppm) sesuai kategori pencemaran WHO tahun 1995. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kadar timbal pada Tukang tambal ban yang diambil di sepanjang Jalan Kapten Muslim dengan mengambil sampel kukunya. Penelitian ini dilaksankan di UPT Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom. Dari 6 keseluruhan populasi, penelitian mengambil sampel kuku dari 6 (enam) orang tambal ban. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 6 (enam) sampel kuku, 1 diantaranya dinyatakan dengan lama kerja >10 thn dengan kadar13,70 mg/ kg termasuk dengan Standar Baku Mutu WHO Tahun 1995 yaitu termasuk tingkat pencemaran sedang.sedangkan sampel dengan lama kerja 5-10 thn, 3-5 thn dan <3 thn termasuk tingkat pencemaran (>10 ppm)/(mg/kg). Dan disarankan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan mengambil sampel lain seperti rambut atau darah untuk mendapat hasil yang lebih akurat.
ANALISA LOGAM TIMBAL (Pb) PADA RAMBUT MEKANIK DI DAERAH KAMPUNG LALANG SECARA SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM Dyna Grace Romatua Aruan; Nurkholis Azhar
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 6 No 2 (2021): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jalm.v6i2.2342

Abstract

Timbal (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat berbahaya dan toksik bagi tubuh manusia. Mekanik merupakan salah satu profesi dibidang mesin kendaraan bermotor, dimana kemungkinan terpapar partikel Pb akibat polusi atau emisi gas kendaraan bermotor dengan kadar jauh lebih tinggi dibanding dengan masyarakat lainnya sangat nyata. Terakumulasinya Pb pada penelitian ini memberi gambaran bahwa lama bekerja sangat mempengaruhi kadar logam Pb dalam rambut pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar timbal pada rambut mekanik di daerah Kampung Lalang. Penelitian ini dilaksankan di UPT Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom. Dari 6 keseluruhan populasi, penelitian mengambil sampel Rambut dari 6 (enam) orang Mekanik. Kadar Pb pada 6 (enam) sampel Rambut mekanik di Daerah Kampung Lalang Secara Spektrofotometer Serapan Atom Tahun 2021, Dengan varabel lama kerja > 10 th (R5) 57.25 mg/kg termasuk tingkat pencemaran tinggi >25 ppm, sedangkan sampel dengan lama kerja 5-10 th 2.115 mg/kg dinyatakan mengandung timbal dengan kategori pencemaran yang rendah < 10 ppm, sedangkan 4 Sampel dinyatakan tidak mengandung Pb yaitu pada kode sampel Rambut R1,R2,R3,dan R6. Dan disarankan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan mengambil sampel lain seperti darah untuk mendapat hasil yang lebih akurat.
Penyuluhan Cuci Tangan Yang Bersih Sebagai Perilaku Hidup Sehat Pada Lanjut Usia di RSU Tere Margareth Medan Dicky Yuswardi Wiratma; Dyna Grace Romatua Aruan
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v6i2.1087

Abstract

ABSTRAK Cuci tangan adalah cara yang paling efektif dalam menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial, didefinisikan sebagai suatu tindakan membersihkan tangan menggunakan air dan/atau hand sanitizer berbahan dasar alkohol untuk mengeliminasi mikroorganisme transien yang ada pada tangan. Hasil pelaksanaan program tentang mencuci tangan, menurut studi WHO tahun 2007 menyatakan, kejadian diare menurun 45% dengan perilaku mencuci tangan pakai sabun, 32% dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar dan 39% perilaku pengelolaan air minum yang di rumah tangga, dengan upaya tersebut kejadian diare menurun sebesar 94%. Rumah Sakit Umum Tere Margareth adalah salah satu fasilitas kesehatan yang memiliki banyak pasien dengan angka kejadian penyakit gastrointestinal yang cukup tinggi yaitu gastritis dan diare dengan usia pasien 60-70 tahun keatas. Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah memberikan informasi, pengetahuan dan pengaruh terhadap cara mencuci tangan yang bersih serta berperilaku hidup sehat pada orang lansia. Penyuluhan ini dilakukan dengan metode kuesioner, ceramah, praktek dan diakhiri dengan pemberian bingkisan. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa bertambahnya wawasan dan pengetahuan lansia tentang cara mencuci tangan yang bersih serta berperilaku hidup sehat bagi masing-masing peserta. Berdasarkan hasil kegiatan ini, maka dapat disimpulkan bahwa penyuluhan dan praktek cuci tangan ini memiliki pengaruh terhadap wawasan dan pengetahuan serta keterampilan pada lansia.Kata Kunci : Cuci Tangan; Lanjut Usia; Perilaku Hidup Sehat
Profil Kadar Hemoglobin Pasien Human Immunodeficiency Virus (Hiv) Di Rsu Bandung Medan Dicky Yuswardi Wiratma; Dyna Grace Romatua Aruan
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v3i3.4783

Abstract

Abstrak Anemia pada HIV-AIDS bersifat multi faktorial, merupakan gabungan dari beberapa faktor seperti perubahan dalam produksi sitokin yang mengganggu hemopoesis, infeksi, keganasan, malnutrisi, perdarahan, hemolisis, dan polifarmasi, efek samping pemberian obat ARV. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar hemoglobin pada penderita HIV di RSU Bandung Medan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium RSU Bandung Medan pada bulan April s/d Mei 2020. Sampel penelitian adalah penderita HIV yang menjalani check up dengan jumlah 43 orang di RSU Bandung Medan. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan dengan menggunakan metode Sianmethemoglobin. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar hemoglobin pada penderita HIV di RSU Bandung Medan menunjukkan 23 orang Kadar hemoglobinnya menurun (53%) dan 20 orang kadar hemoglobinnya normal (47%). Saran agar dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab anemia pada penderita HIV.Kata Kunci:  Hemoglobin, HIVAbstractAnemia in HIV-AIDS is multi-factorial, a combination of several factors such as changes in cytokine production that interfere with hemopoesis, infection, malignancy, malnutrition, bleeding, hemolysis, and polypharmacy, side effects of ARV drug administration. The purpose of this study is to determine the levels of hemoglobin in HIV patients in Bandung General Hospital Medan. This type of research is analytic descriptive. The location of the study was conducted at the Laboratory of Bandung General Hospital Medan in April until May 2020. The study sample was HIV sufferers who underwent a check-up with a total of 43 people at Bandung General Hospital Medan. Hemoglobin examination is carried out using the Sianmethemoglobin method. Based on the results of the study showed that hemoglobin levels in HIV patients in Bandung General Hospital Medan showed there were 23 people whose hemoglobin levels decreased (53%) and there were 20 people whose hemoglobin levels were normal (47%). Suggestions for further research to determine the causes of anemia in HIV sufferers. Keywords:  Hemoglobin, HIV  
ANALISA KADAR TIMBAL PADA KUKU PEKERJA TAMBAL BAN SEPANJANG JALAN GATOT SUBROTO SECARA SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM Rahul Sibuea; Dyna Grace Romatua Aruan; Elsarika Damanik
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Analis Laboratorium Medik
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jalm.v7i1.2934

Abstract

Lead (Pb) is a type of heavy metal that is dangerous and toxic to the human body. Mechanics is one of the professions in the field of motorized vehicle engines, where the possibility of exposure to Pb particles due to pollution or motor vehicle gas emissions with levels much higher than that of other communities is very real. Therefore, Pb exposure will be faster, if it is accompanied by a long duration of exposure. The accumulation of Pb in this study illustrates that the length of work greatly affects the levels of Pb in the hair of workers and the environment which is potentially polluted with Pb has a very high probability of absorbing lead into the workers' bodies. According to WHO (World Health Organization) in 1995 the level of lead levels in the human body was divided into 3 (three) levels, namely, low (<10 ppm), medium (10-25 ppm) or high (>25 ppm) according to the WHO pollution category in 2005. 1995. This study aimed to analyze lead levels in mechanical nails in the Kampung Lalang area. This research was carried out at the UPT Regional Health Laboratory of North Sumatra Province using an Atomic Absorption Spectrophotometer. From the 25 total population, the study took hair samples from 20 (twenty) mechanics. Pb levels in 20 (twenty) mechanical nail samples in the Kampung Lalang area by Atomic Absorption Spectrophotometer in 2021, with a variable duration of work > 10 years (R1) 342 mg/kg including high pollution levels >25 ppm, while samples with a working duration of 5 -10 years (R8) 118.75mg/kg is declared to contain lead with a high pollution category >25ppm, while 3-5 years (R6) 95mg/kg is declared to contain lead with a high pollution category>25ppm and a working period of <3 years ( R7) 13.78 mg/kg enters a moderate pollution level of 10-25ppm. and it is suggested to further researchers to conduct research by taking other samples such as hair or blood to get more accurate results
IDENTIFIKASI FORMALIN PADA BEBERAPA JENIS IKAN ASIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FEHLING A DAN FEHLING B DI PUSAT PASAR KOTA MEDAN TAHUN 2021 M B Vista Laia; Dyna Grace Romatua Aruan
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 5 No 1 (2021): JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.689 KB)

Abstract

Dried fish is a result of the salting and drying process. Low water content in salted fish is due to absorption by salt and evaporation caused by heat from the sun. There are several types of food that are added with additives that are prohibited from being added to food so that the food is more durable and looks better. Food ingredients that use food additives that are not in accordance with the provisions have a direct influence on the degree of human health. Formalin is not a food additive and is prohibited from being added to food. The purpose of the study was to identify the presence or absence of formalin in several types of salted fish which are traded in the market center of Medan city using the Fehling A and Fehling B methods. The place of this research was carried out in the chemical laboratory, USM Indonesia Medan. In the results of research that has been carried out on 20 samples of salted fish, it shows that salted fish samples with codes F5 and F12 contain formalin. The sample codes F5 and F12 gave a red precipitate after being heated which previously added 1 mL of Fehling A and Fehling B and 18 other samples did not show a red precipitate. After observing all samples, there were 2 samples that were positive for formalin from 20 samples of salted fish studied which were declared ineligible in the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia NO.722|MENKES|PER|IX|88 concerning food additives.
ANALISA KADAR BESI (Fe) DALAM AIR DI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG YANG BERADA DI KELURAHAN DWIKORA KECAMATAN MEDAN HELVETIA KOTA MEDAN TAHUN 2021 Megawati Zendrato; Dyna Grace Romatuan Aruan
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 5 No 1 (2021): JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.187 KB)

Abstract

Water is a very vital element for human life on this earth. In the human body about 50 -80% consists of water. The high demand for drinking water, especially in urban areas, has encouraged the emergence of bottled water product industries and the production of refilled drinking water depots. Re-drinking water is one type of drinking water that can be drunk directly without cooking it because it goes through certain processing processes such as drinking water that is safe for health, it must go through the physical, microbiological, chemical and radioactive requirements contained in it. mandatory and additional parameters. The purpose of this study was to determine whether the level of iron (Fe) in refill drinking water in Dwikora Village, Medan Helvetia District, Medan City was in accordance with what had been determined by the Minister of Health of the Republic of Indonesia. through Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 concerning Drinking Water Quality Requirements. This research is descriptive and uses atomi c absorption spectrophotometer (AAS). Based on the results obtained from 10 samples of refill drinking water, it was shown that there were 2 samples (20%) of Fe content that did not meet the drinking water quality requirements obtained from depots E and F of 0.59 mg/l. and 0 respectively. 0.35 mg/l and 8 samples (80%) were obtained from the depot A = 0.22 mg/L, B = 0.10 mg/L, C = 0.28 mg/L, D = 0.19 mg/L L, G= 0.27 mg/L, H= 0.23 mg/L, I = 0.19 mg/L, J= 0.17 mg/L these levels stillmeet the drinking water quality requirements. The maximum limit for Fe levels in Drinking Water Quality Requirements As regulated in the Regulation of the Minister of Health No.492/Menkes/Per/IV/2010 is 0.3 mg/L.
IDENTIFIKASI AMPHETAMINE, METHAMPETAMINE DALAM URINE SISWA SMA “X” METODE STRIP STICK Dyna Grace Romatua Aruan; Maniur Arianto Siahaan
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 6 No 1 (2022): JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.38 KB) | DOI: 10.51544/kimia.v6i1.2973

Abstract

Amphetamines called alpha-methyl-phenethylamine, beta-phenyl-isopropylamine, or benzedrine are a class of simulants used to treat hyperactivity disorder due to inattention in adults and children. Methamphetamine is a drug that belongs to the amphetamine class. It works the same way as amphetamine can increase alertness, concentration, and when taken at high doses can cause euphoria. In general, marijuana is used through cigarettes, including the hallucinogenic drug group and class 1 drugs. The harmful impact of drugs on adolescents and especially for students is that drug use can cause negative effects that will cause mental and behavioral disturbances in a person, resulting in disruption of the neuro-transmitter system in the brain. nerves in the brain. Amphetamine and methampetamine levels were lowest in stems, roots and seeds, while the highest levels were found in flowers, sap and leaves. The type of research carried out is a qualitative analysis with the method of examining samples using ICT (Imunochromatography Test) with amphetamine and methamphetamine strips/sticks. The population in this study were 15 students of class XI SMA "X". The research conducted, took all the urine of class XI students. The urine collection process was carried out at the "X" School and then examined directly at the Science Laboratory in March 2022. The results of the overall urine sample examination were negative for amphetamine and methampetamine.