cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (Jurnal CARE)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 86 Documents
Pengunaan Burger Sebagai Pakan Alternatif Ternak Domba dalam Rangka Memenuhi Ketersediaan Pakan Alfian Alfian
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE) Vol. 2 No. 2 (2017): Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan
Publisher : Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (Care), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Burger pakan hadir sebagai pakan alternatif ternak ruminansia, khususnya domba. Pembuatannya yang menerapkan konsep ensilasi seperti silase hijauan yang membuat burger pakan sangat baik dari segi nutrien dan juga dapat digunakan untuk memenuhi ketersediaan pakan ternak disaat sedang musim kemarau panjang. Tujuan pada kegiatan ini adalah untuk menunjukkan manfaat penggunaan burger pakan sebagai pakan alternatif ternak domba dalam memenuhi ketersediaan pakan. Kegiatan penelitian partisipatif dilakukan di Dusun Wagirsari, Desa Pasirukem, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan metode partisipatif dengan menempatkan kelompok ternak domba terpadu “Bina Usaha Mandiri” sebagai subjek. Kelompok ini merupakan salah satu binaan PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field. Burger pakan dapat digunakan sebagai pakan alternaatif ternak ruminansia, khususnya domba. Pembuatannya yang menerapkan konsep ensilasi seperti silase hijauan yang membuat burger pakan sangat baik dari aspek nutrien, ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Manajemen Kesehatan Ternak Sapi Potong di Desa Sugihwaras, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan Muhammad Asdar Abdullah; Adi Firmansyah
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE) Vol. 2 No. 2 (2017): Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan
Publisher : Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (Care), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Pertamina EP Asset 2 Field Pendopo bekerjasama dengan pemerintah desa, Dinas Peternakan dan Perikanan, serta LPPM IPB melakukan program manajemen kesehatan ternak pada tahun 2016 yang dilaksanakan di Desa Sugihwaras. Program ini bertujuan untuk meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas sapi potong. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan metode partisipatif dengan menempatkan kelompok peternak di Desa Sugihwaras sebagai subjek dalam setiap aktivitas kegiatan. Metode partisipatif dilakukan melalui beberapa tahap, dimulai dari perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini secara langsung melibatkan dua kelompok peternak yang bertujuan untuk membuat kelompok menjadi mandiri. Penyakit merupakan salah satu hambatan yang perlu diatasi dalam budidaya ternak sapi potong. Melalui program pelatihan manajemen kesehatan ternak dan bantuan obat, diharapkan dampak dari penyakit yaitu kematian ternak dapat diminimalkan. Program ini telah mencapai beberapa hasil yaitu kelompok peternak telah mampu membedakan ternak yang sehat maupun yang sakit, cara pencegahan penyakit (preventif) dan pengobatan penyakit (kuratif), seperti vaksinasi, pemberian obat cacing dan vitamin.
Program Pengembangan Pertanian Terpadu untuk Meningkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat di Wilayah Operasi PT Pertamina EP Asset 2 Field Adera Nawar Lina Syarifah
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE) Vol. 2 No. 2 (2017): Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan
Publisher : Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (Care), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan masyarakat di wilayah perdesaan sangat penting dilaksanakan. Hal tersebut bertujuan mengembangkan potensi sumberdaya wilayah baik sumberdaya alam ataupun sumberdaya manusia dengan melibatkan secara langsung masyarakat sekitar. PT Pertamina melakukan program pemberdayaan masyarakat di wilayah operasional perusahaan. Program yang dilaksanakan berupa pemberdayaan di bidang pertanian terpadu dan ekonomi yakni program budidaya Padi Salibu, budidaya hortikultura, budidaya perikanan serta pemanfaatan pekarangan. Tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut: (1) Mengetahui potensi yang ada di wilayah tempat pengadaan program dalam rangka pengembangan masyarakat; (2) Mengkaji bagaimana berjalannya program sistem pertanian terpadu di wilayah Sumatera Selatan. Hasil dari program pemberdayaan ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat sekitar tentang tata cara bertanam padi yang baik dan sesuai dengan kondisi wilayah, serta meningkatnya perekonomian masyarakat diakarenakan adanya peningkatan hasil panen. Peninghatan hasil panen dapat dilihat pada komoditas padi dan hortikultura seperti cabai, terong dan pepaya. Peningkatan paling pesat dialami oleh komoditas hortikultura, karena sebelum ada pendampungan, komoditas tersebut tidak dibudidayakan sama sekali. Hambatan yang ditemukan selama proses pendampingan adalah masyarakat terlalu fokus pada komoditas perkebunan yang minim perawatan daripada komoditas hortikultura serta kurangnya edukasi kepada masyarakat bahwa komoditas hortikultura sebenernya punya nilai jual yang tinggi.
PENDEKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR MELALUI INOVASI BAK TERBUKA DAN REKAYASA GOT PADA BUDIDAYA IKAN HIAS GUPPY (POECILIA RETICULATA) DAN CACING SUTERA (TUBIFEX SP.) POKDAKAN LANGGENG DI KAB. INDRAMAYU Cindy Ray Hanny
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE) Vol. 2 No. 2 (2017): Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan
Publisher : Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (Care), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Karanglayung Kecamatan Sukra merupakan salah satu desa yang berada di ring 1 wilayah operasional PT. Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field sehingga menjadi desa sasaran program CSR perusahaan. Desa Karanglayung memiliki potensi yang baik di bidang perikanan, salah satunya komoditas ikan hias yakni ikan guppy (Poecillia reticulata) dan budidaya cacing sutera (Tubifex Sp.). Guna memberdayakan masyarakat desa di bidang perikanan, maka diadakan kegiatan pendampingan masyarakat dalam program community development oleh perusahaan. Tujuan program pendampingan adalah (1) berkembangnya inovasi dalam pemberdayaan masyarakat melalui program pendampingan (2) Mengembangkan usaha produktif masyarakat sehingga memiliki manfaat pada berbagai aspek yakni sosial masyarakat, ekonomi pendapatan, dan lingkungan yang lebih luas dalam kegiatan: (1) Budidaya ikan hias Guppy (Poecillia reticulata) pada media bak semen terbuka dan (2) Budidaya cacing sutera (Tubifex sp.) dengan sistem resirkulasi rekayasa got (RG). Hasil dari program pendampingan adalah adanya penguatan sistem budidaya. Kegiatan pendampingan juga telah meningkatkan pengetahuan anggota kelompok tentang budidaya ikan hias dan budidaya cacing sutera dengan sentuhan sistem rekayasa.
Model Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Budidaya Sapi Bali dengan Memanfaatkan Silase Limbah Pucuk Tebu di Wilayah Operasi PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field Sahrul Utomo; Adi Firmansyah
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE) Vol. 2 No. 2 (2017): Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan
Publisher : Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (Care), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2016 – 2020 program community development yang dicanangkan oleh PT. Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field serta Field lainnya di bawah PT. Pertamina Asset 2 antara lain adalah program pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian terpadu (integrated farming) dengan komoditi unggulan yang disesuaikan dengan potensi lokal. Melalui Program CSR, PT. Pertamina EP Asset 2 bekerja sama dengan CARE LPPM IPB melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan budidaya sapi bali dengan mengolah limbah pucuk tebu menjadi silase sebagai pakannya, di Desa Tanjung Bulan, Sumatra Selatan. Budidaya sapi ini bertujuan agar masyarakat mendapatkan sumber penghasilan tambahan selain penghasilan utama yaitu tanaman karet dan memberikan ketrampilan tentang manajemen budidaya sapi yang benar kepada peternak. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan metode partisipatif masyarakat agar masyarakat dapat terlibat dalam budidaya ternak sapi dan terampil dalam membuat pakan awetan berupa silase. Budidaya sapi dengan manajemen yang baik dapat meningkatkan performa ternak secara optimal dan pemanfaatan silase bertujuan untuk memanfaatkan limbah pertanian yang belum termanfaatkan karena limbah pertanian mudah mengalami kebusukan. Budidaya sapi dan pemanfaatan silase untuk pakan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan karena silase dapat meningkatkan performa ternak Sapi Bali
Pengembangan Sistem Unit Bank Sampah Guna Meningkatkan Jumlah Nasabah dan Penerima Manfaat Bank Sampah Serbaguna Karanganyar Winar Nur Aisyah Fatimah
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE) Vol. 2 No. 2 (2017): Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan
Publisher : Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (Care), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok Bank Sampah Serbaguna Karanganyar merupakan kelompok binaan PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field yang dalam pelaksanaannya didampingi oleh Tim CARE LPPM IPB. Kegiatan Bank sampah Serbaguna telah berjalan selama 1 tahun. Jumlah nasabah saat ini 100 orang. Adanya Bank Sampah Serbaguna membawa dampak positif dari segi lingkungan, ekonomi, dan kelembagaan. Namun hingga saat ini kegiatan belum maksimal. Desa Karanganyar merupakan desa terluas dengan jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Indramayu dengan jumlah penduduk sebanyak 13.467 jiwa, sehingga awal pendirian bank sampah sasarannya hanya RW 06. Pada tahun 2016 kelompok membentuk unit di beberapa RW dan sekolah yang berada di wilayah Karanganyar. Tujuan pengembangan sistem unit adalah (1) Meningkatkan jumlah sampah terkumpul, jumlah nasabah, dan jumlah penerima manfaat bank sampah, (2) Memperluas jangkauan masyarakat dalam berpartisipasi dalam kegiatan bank sampah, (3) Meningkatkan pendapatan bank sampah. Hasil menunjukkan cukup baik, sudah terbentuk 8 unit dengan 7 pengelola, kegiatan pengumpulan sampah berjalan lancar. Perlu dilakukan upaya terus-menerus untuk membentuk unit bank sampah lebih banyak lagi.
Kajian Manfaat Lingkungan dan Sosial Penanaman Tanaman Buah-Buahan Di Hutan Kota Ranggawulung, Subang Yulia Puspadewi Wulandari; Adi Firmansyah
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE) Vol. 2 No. 2 (2017): Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan
Publisher : Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (Care), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan konsentrasi karbon di atmosfer menjadi salah satu masalah lingkungan yang serius dapat mempengaruhi sistem kehidupan di bumi. Hutan Kota Ranggawulung yang berada di Kabupaten Subang memiliki peran besar sebagai salah satu ekosistem penyangga wilayah. Keberadaannya bukan hanya berperan sebagai penghasil oksigen, penyerap karbon maupun meningkatkan penyimpanan cadangan air tanah tetapi secara lebih umum menciptakan lingkungan nyaman bagi masyarakat.  PT. Pertamina EP Aset 3 (PEP) Subang Field bersinergi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Balai Pelatihan dan Pengembangan Pertanian Kabupaten Subang sejak tahun 2016 berupaya mengembangkan model kemitraan sinergis dengan melibatkan masyarakat di sekitar Hutan Kota Ranggawulung melalui berbagai aktivitas konservasi. Pada tahun 2016 dan 2017, PEP Subang Field telah melakukan penanaman tanaman buah-buahan di Kawasan Hutan Ranggawulung. Tercatat 1.345 bibit tanaman buah-buahan ditanam tersebar pada areal seluas 12,9 ha. Ada 7 jenis buah-buahan yang ditanam antara lain mangga, manggis, sirsak, jambu, nangka, srikaya, belimbing. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji manfaat penanaman buah di Hutan Kota Ranggawulung dari sisi lingkungan dan sosial ekonomi. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2017 di Hutan Kota Ranggawulung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman tanaman buah di Hutan Kota Ranggawulung memberikan manfaat lingkungan dan sosial. Dari sisi lingkungan, penanaman tanaman buah memberikan manfaat penyerapan CO2 dan penyediaan oksigen. Hasil analisis kemampuan bibit buah-buahan yang ditanam saat ini (usia 2 tahun) terhadap penyerapan CO2 yang dihitung melalui pendekatan persamaan Allometrik (Chave et al, 2005) dan perhitungan stok karbon pada tanaman menunjukkan kemampuan penyerapan sebesar 0,045 ton.  Adapun kemampuan tanaman buah yang ditanam dalam penyediaan oksigen saat ini adalah 4.910 g/hari. Hal ini setara dengan penyediaan kebutuhan oksigen untuk 5-6 orang dalam satu hari. Manfaat sosial kegiatan ini sebagai upaya pemberdayaan masyarakat sekitar Hutan Kota Ranggawulung berupa peningkatan kapasitas 20 orang petani penggarap, peningkatan kohesi sosial diantara petani penggarap, terbentuknya kelembagaan baru berupa kelompok petani penggarap, serta terjalinnya kemitraan antara petani penggarap, instansi pemerintah dan perusahaan
Perilaku Prososial dan Social Power Penggerak Pendidikan Dan Kewirausahaan Di Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang Adi Firmansyah
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE) Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (Care), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor keberhasilan kegiatan pengembangan masyarakat adalah adanya kader-kader lokal sebagai subjek dan penggerak dalam program tersebut. Heru Saleh merupakan contoh kader lokal dari Kecamatan Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang yang aktif melakukan pemberdayaan di bidang pendidikan melalui lembaga PKBM Assolahiyah. Tujuan penulisan makalah ini adalah (1) mengkaji prilaku prososial penggerak pemberdayaan berbasis pendidikan di Cilamaya Kulon; (2) menganalisis social power penggerak pemberdayaan berbasis pendidikan di Cilamaya Kulon. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian berasal dari berita online dan video terpilih. Data dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perilaku prososial Heru Saleh yaitu membantu masyarakat Cilamaya Kulon untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pendidikan gratis. Banyaknya kelompok rentan yang enggan bersekolah menjadi salah satu motif mengapa Heru Saleh mendirikan PKBM Assolahiyah. Heru Saleh melalui PKBM Assolahiyah telah berhasil merubah persepsi dan perilaku masyarakat tentang pendidikan. Awalnya masyarakat menganggap pendidikan adalah sesuatu yang tidak penting, saat ini pandangan tersebut telah berubah dan masyarakat Desa Cilamaya Kulon lebih berminat untuk melanjutkan pendidikan. Heru Saleh memiliki social power (kekuasaan sosial). Sumber-sumber social power seorang Heru Saleh adalah reward, experd dan informational (Wiggin et. Al, 1994). Dari sisi reward, masyarakat mendapat imbalan berupa jasa pelayanan pendidikan. Selain itu, masyarakat juga mendapatkan nilai ekonomi berupa hasil penjualan dari usaha terasi. Dari sisi experd, kompetensi, keterampilan dan keahlian sebagai seorang pendidik (sesuai dengan program ini). Kata kunci: pemberdayaan, PKBM Assolahiyah, prososial, social power
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Lingkungan di PAUD Alam Al Firdaus, Desa Muktijaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang Minanti Putri; Ikrimatul Maknun
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE) Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (Care), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi lingkungan Indonesia semakin terancam. Pembangunan infrastruktur yang tidak memperhatikan lingkungan menjadi salah satu faktor kerusakan lingkungan. Anak usia dini sebagai calon agen perubahan harus mampu menerapkan hidup ramah, peduli, dan cinta lingkungan untuk menjadikan dunia sebagai tempat tinggal yang lebih baik. PAUD Alam Al Firdaus menerapkan pendidikan berbasis lingkungan baik secara teori maupun praktik pembelajaran. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji program pemberdayaan masyarakat di PAUD Alam Al Firdaus, manfaat pendidikan lingkungan untuk anak usia dini, dan integrasi pendidikan berbasis lingkungan. Pendidikan lingkungan yang di adopsi oleh PAUD Alam Al Firdaus memiliki inovasi sistem berupa sekolah berbayar sampah dan sodaqoh sampah. Dalam inovasi ini, para siswa diajarkan untuk memilah dan mengolah sampah baik organik maupun anorganik. Manfaat pembelajaran lingkungan pada anak usia dini tentunya untuk menerapkan hidup ramah, peduli, dan cinta terhadap lingkungan serta untuk menjaga keseimbangan lingkungan baik sosial maupun alam. Integrasi pendidikan berbasis lingkungan ini mampu menjadi motivasi bagi murid dan wali murid untuk terus menjaga lingkungan sekitar karena efek yang dirasakan besar untuk kehidupan masa kini maupun yang akan datang
Pemetaan Sosial Komunitas Desa Wisata Pasir Eurih, Bogor. Widya Amaliah
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE) Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (Care), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paradigma pariwisata kerakyatan dalam berbagai bentuknya telah menjadi paradigma alternatif  untuk dapat memberi pemerataan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat menuju pariwisata yang berkelanjutan. Salah satu desa wisata di Kabupaten Bogor yang mulai mengembangkan industri kreatif dalam menarik wisatawan adalah Desa Wisata Pasir Eurih. Desa Wisata Pasir Eurih mulai dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kesenian dan kerajinan sunda. Perubahan-perubahan yang terjadi di desa dengan berbagai permasalahannya membutuhkan keterlibatan masyarakat untuk menemukan jalan keluarnya.Tujuan melakukan pemetaan dan analisis sosial di Desa Wisata Pasir Eurih Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor ini adalah untuk memahami realitas sosial suatu komunitas lokal yang menjadi salah satu landasan perancangan kebijakan dan program pengembangan masyarakat. Data dan informasi sekunder tersebut bersumber dari berbagai dokumen dan publikasi. Pengolahan dan analisis data kualitatif yang bersumber dari dokumen dan catatan harian dilakukan dengan Metode ContentAnalysis. Kelembagaan ekonomi yang terdapat di Desa Wisata Pasir Eurih termasuk dalam kelompok sector participatory dalam bentuk koperasi desa wisata. Koperasi Desa Wisata Pasir Eurih sudah ada sejak tahun 2012 bertujuan untuk menghimpun home industry UMKM yang dijadikan sebagai objek wisata dan juga berfungsi sebagai wadah pemenuhan kebutuhan dasar anggotanya dalam bentuk perguliran modal dan pemasaran Desa Wisata. Sistem nilai dan norma yang berlaku bagi masyarakat di diatur dalam norma agama. Warga kasepuhan menjadi salah satu masyarakat yang masih memegang teguh adat dan budaya Sunda. Pengembangan desa Pasir Eurih sebagai kawasan wisata meningkatkan akses warga terhadap perubahan lingkungan lokal, peran sektor jasa dalam pengembangan pariwisata dan pengolahan produk kerajinan.Kata kunci: pemetaan sosial, desa wisata, Desa Pasir Eurih