cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Buletin Sumber Daya Geologi
ISSN : 19075367     EISSN : 25801023     DOI : -
uletin Sumber Daya Geologi merupakan Makalah berkala ilmiah terakreditasi LIPI bidang mineral, energi fosil, dan panas bumi. Makalah ini terbit tiga nomor dalam satu tahun pada bulan Mei, Agustus dan November. Pada Tahun 2010, Buletin Sumber Daya Geologi mendapat Akreditasi B sebagai majalah Berkala Ilmiah, kemudian akreditasi ulang Tahun 2012, dan akreditasi terbaru di Tahun 2015 untuk tiga tahun kedepan dengan nomor ISSN (print) : 1907-5367. Tahun 2017 Buletin Sumber Daya Geologi mendapatkan nomor eISSN : 2580 - 1023 untuk versi onlinenya.
Arjuna Subject : -
Articles 512 Documents
TIPE SISTEM PANAS BUMI DI INDONESIA DAN ESTIMASI POTENSI ENERGINYA Kasbani, Kasbani
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 4, No 3 (2009): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.929 KB)

Abstract

Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang sangat besar, sekitar 28GWe, yang berada dalam berbagai tipe system panas bumi. Berdasarkan asosiasi lingkungan geologinya, Sistem panas bumi di Indonesia dapat di kelompokkan menjadi tiga tipe utama : vulkanik, vulkano tektonik dan non vulkanik. Tipe vulkanik dapat dibedakan lagi menjadi sistem tubuh gunung api strato, sistem komplek gunung api dan sistem kaldera sedangkan tipe vulkano tektonik pada umumnya merupakan perpaduan antara struktur depresi (graben) dan kerucut vulkanik. Pengelompokan sistem ini dapat memberikan gambaran atau estimasi awal besarnya potensi energinya. Tipe komplek vulkanik ataupun kaldera pada umumnya mempunyai potensi energi panas bumi yang jauh lebih besar daripada tipe-tipe lainnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KANDUNGAN GAS METANA BATUBARA PADA LAPISAN BATUBARA B DAN C YANG DITEMBUS PEMBORAN DI LOKASI AD-01 DAERAH OMBILIN, KOTA SAWAHLUNTO, PROVINSI SUMATERA BARAT Wibisono, Sigit Arso; Simatupang, David Paranggi; Tobing, Robet Lumban
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 6, No 2 (2011): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4211.334 KB)

Abstract

Pemboran di lokasi AD-01 ditemukan lapisan batubara B dan C yang berdasarkan hasil analisis kandungan gas memiliki kandungan gas metana (CH4) 84,26 % dan 61,38 %. Berdasarkan hasil analisis proksimat diketahui batubara Lapisan B memiliki nilai kalori 7.434 kal/gr (adb), zat terbang 35,18 %, karbon tertambat 55,10 %, abu (Ash) 7,18 % dan belerang 1,20 % sedangkan batubara Lapisan C memiliki nilai kalori 7.645,5 kal/gr (adb), zat terbang 40,36 %, karbon tertambat  53,42 %, abu  4,02 % dan belerang 4,38 %.Perbedaan kandungan gas metana yang terdapat dalam lapisan batubara B dan C diperkirakan dipengaruhi oleh komponen-komponen yang terdapat dalam batubara hasil analisis proksimat.
TINJAUAN PEMANFAATAN TAILING TAMBANG BIJIH UNTUK BAHAN BANGUNAN SEBAGAI SOLUSI DI BIDANG KONSTRUKSI Pohan, Mangara P
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 3, No 1 (2008): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.261 KB)

Abstract

Pembangunan  perumahan  dan  infrastruktrur  merupakan industri yang membutuhkan biaya, bahan bangunan, dan energi cukup besar. Penghematan ketiga komponen dalam industri ini merupakan  sasaran  utama    di  hampir  semua  negara  berkembang.  Untuk  mencapai  sasaran  ini, perlu ada usaha-usaha intensive yang dilakukan untuk mengefektifkan pemanfaatan limbah industri pertambangan (tailing).Tailing  selalu  menjadi  masalah  serius,  terutama  dianggap  sebagai  perusak  utama lingkungan, akan  tetapi pada  perkembangan  saat  ini tailing  juga  dapat  dimanfaatkan.  Agar tidak menimbulkan  dampak  negatif maka  perlu  pengelolaan  yang  lebih  baik  dengan  memanfatkan kembali  secara optimal,  tepat dan bijaksana, salah  satu  upaya  yang  dapat  dilakukan  adalah dengan meningkatkan kegunaannya sebagai bahan bangunan.Pemanfaatkan  tailing hasil  pengolahan bijih  untuk  bahan  bangunan  menjadi  solusi  di bidang  konstruksi  dan  hal  ini  merupakan  salah  satu  upaya  penerapan  kaidah  konservasi  yaitu optimalisasi bahan galian.
SERPIH SILAT DAERAH NANGASERAWAI, KABUPATEN SINTANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAN POTENSINYA SEBAGAI SERPIH GAS Tobing, Robert Lumban
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 8, No 1 (2013): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8051.175 KB)

Abstract

Serpih Silat termasuk di dalam Cekungan Melawi yang terendapkan pada lingkungan lakustrin dan delta.Satuan ini tersusun oleh batuan serpih berwarna abu-abu kehitaman-kecoklatan, struktur laminasi,menyerpih, keras dan getas. Setempat-setempat terdapat sisipan batupasir halus berwarna kelabukekuningan.Hasil analisis geokimia organik dan maseral pada conto serpih terindikasi mengandung material organikdengan kategori sedang-baik. Material organik tersebut terdiri dari maseral vitrinit dan liptinit. Maseralvitrinit berasal dari tumbuhan tinggi, dan maseral liptinit berasal dari lemak tanaman atau alga laut.Berdasarkan hasil analisis TOC, kandungan organik pada serpih tersebut berkisar 0,54 -1,15%, yangmerupakan kerogen tipe III dan campuran antara kerogen tipe 11/111. Kerogen tipe III memilikikecenderungan untuk menghasilkan gas, sedangkan campuran kerogen tipe IIIIII memilikikecenderungan menghasilkan gas dan minyak.
LIMBAH PENCUCIAN BAUKSIT SEBAGAI SUMBER UNSUR TANAH JARANG POTENSIAL; STUDI KASUS PULAU SELAYAR, PROVINSI KEPULAUAN RIAU Irzon, Ronaldo
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 13, No 1 (2018): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.608 KB)

Abstract

Bauksit dihasilkan dari proses pelapukan batuan kaya mineral alkali, telah mulai dieksploitasi di Pulau Selayar, wilayah Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau yang menjadi lokasi penelitian ini. Sumber daya aluminium di daerah ini tergolong ke dalam kelompok laterit-bauksit, karena terbentuk akibat proses pelapukan dan belum pernah ditemukan keterdapatan karst. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar dan karakter unsur tanah jarang pada beberapa jenis conto dari lokasi tambang bauksit di Sembuang, Pulau Selayar. Selain itu, juga bertujuan untuk mengetahui jenis mineral dan jenis bijih bauksit. Perangkat analisis pada studi ini adalah ICP-MS, XRF, dan XRD dari Laoratorium Geologi – Pusat Survei Geologi yang secara berturut-turut dimanfaatkan untuk mengetahui kelimpahan unsur tanah jarang, kadar oksida utama, dan jenis mineral lempung pada contoh. Gibsit terdeteksi sebagai mineral alumina utama dan menjadi petunjuk bahwa proses bauksitisasi berlangsung pada kondisi tropis. Walaupun batuan yang berada di stockpile dapat dikategorikan sebagai bauksit, namun belum memiliki kadar alumina ekonomis. Meski terindikasi lebih tinggi dari pada lima conto lainnya, kadar UTJ pada bauksit hasil pencucian berada dalam tingkat menengah. Namun, karakteristik konsentrasi Cerium (Ce) yang tinggi, sebagai bahan buangan di atas permukaan, dengan tekstur yang lunak, dan luas bidang permukaan yang besar dapat dijadikan pijakan bahwa sisa pencucian layak diproses dalam pemurnian unsur Cerium menjadi material ekonomis. Berdasarkan data anomali positif unsur Ce, hampir seluruh conto telah mengalami proses oksidasi. Komposisi plagioklas terhadap mineral lain pada conto bauksit di stockpile, sangat mungkin telah menurun kibat proses pencucian dan penyaringan berdasarkan pada anomali negatif unsur Europium (Eu), sedangkan conto lain justru menunjukkan anomali positif.
INDONESIA CBM DEVELOPMENT CHALLENGES AND OPPORTUNITIES Susilawati, Siti Sumilah Rita; Hadiyanto, Hadiyanto
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 1, No 1 (2006): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1209.633 KB)

Abstract

The increasing price of oil in the world market and the depleted national oil reserves while on the other hand there is a high dependency on oil as national main source of energy, promote the development of new energy alternative in Indonesia. Apart from oil, Indonesia is also known to have contained enormous resources of conventional gas, coal, hydropower andgeothermal. Furthermore due to its significant coal resources, coal bed methane becomes one of the new promising alternative energy in Indonesia.
GEOKIMIA ORGANIK DAN KANDUNGAN MINYAK PADA SERPIH SILAT, DI DAERAH NANGA SILAT, KABUPATEN KAPUAS HULU, PROVINSI KALIMANTAN BARAT Tobing, Robert Lumban
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 9, No 2 (2014): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5614.828 KB)

Abstract

Serpih minyak merupakan salah satu sumber energi alternatif pengganti minyak bumi konvensional. Di Indonesia, serpih minyak tersebar di banyak tempat, salah satunya Serpih Silat berumur Eosen Atas. Penelitian geokimia organik dan kandungan minyak yang dilakukan pada Serpih Silat di daerah Nanga Silat, Kapuas Hulu bertujuan untuk mengetahui  kelimpahan, tipe, kematangan termal, kuantitas minyak, asal mula dan lingkungan pengendapan material organik yang terkandung di dalam conto batuan. Metode yang dipakai adalah menganalisis, mengkompilasi, dan mengestimasi data hasil analisis TOC (TotalOrganic Carbon), retort, pirolisis, ekstraksi dan GC (Gas Chromatography). Plot silang antara TOC terhadap PY, HI terhadap OI, dan T terhadap HI dan hasil analisis retort memperlihatkan bahwa material organik memiliki potensi yang baik hingga sangat baik untuk menghasilkan hidrokarbon, merupakan kerogen Tipe II (oil prone) dan Tipe III (gas prone), berada pada tahap awal matang, dan jumlah rata-rata kandungan minyak yang dihasilkan sebesar 4,55 liter/ton batuan. Dari hasil analisis kromatografi diperoleh bentuk konfigurasi alkana normal dua puncak (bimodal) yaitu C17 dan C27, C17 dan C28, serta C17 dan C23, serta Plot silang antara pristana/nC17 dan fitana/nC18 mengindikasikan adanya kontribusi material organik asal tumbuhan tinggi/darat dan alga lakustrin/laut pada kondisi oksidasi dan reduksi.
KONDISI LINGKUNGAN PASCA PENGEBORAN SUMUR EKSPLORASI AT-1 DAN AT-2 DI LAPANGAN PANAS BUMI ATADAI, LEMBATA, NUSA TENGGARA TIMUR Soetoyo, Soetoyo
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 3, No 2 (2008): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.031 KB)

Abstract

Kegiatan pengujian uap/monitoring sumur eksplorasi panas bumi AT-1 dan AT-2 di Lapangan Panas Bumi Atadei Nusa Tenggara Timur bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik sumur -sumur eksplorasi tersebut,sehingga dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pengembangan selanjutnya. Hasil pengujian uap/monitoring menunjukan tekanan kepala sumur AT-1 adalah 7.0 kg/cm 2 sedangkan semur AT-2 adalah 0 kg/cm 2 . Temperatur kepalasumur relatif sama dengan temperatur udara luar. Sumur eksplorasi AT-2 tidak menunjukan adanya aktifitas baik tekanan kepala sumur (TKS) maupun temperatur pada kepala sumur. Komposisi gas dari sumur eksplorasi AT-1 padasetiap kegiatan monitoring dilakukan didominasi oleh gas CO 2 dan N 2 . Namun demikian dari dalam sumur tidak didapatkan fluida. Tidak terdapat penambahan/munculnya manifestasi baru pasca pemboran, baik pada pelataransumur maupun pada daerah sekitar sumur eksplorasi.
SIMULASI NUMERIK SISTEM PANAS BUMI BITTUANG KABUPATEN TANATORAJA, SULAWESI SELATAN Risdianto, Dikdik; Hermawan, Dudi; Kusnadi, Dedi; Kholid, Muhammad; Rezky, Yuano
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 8, No 3 (2013): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6653.372 KB)

Abstract

Simulasi numerik di daerah panas bumi Bittuang menggunakan program simulator TOUGH2 dengan Equation of State (EOS1), satu fasa, disusun berdasarkan konseptual model hasil survey geologi, geokimia, geofisika (3-G) dan pengeboran landaian suhu sumur BTG-1.Parameter yang digunakan antara lain permeabilitas, porositas, konduktivitas panas serta kapasitas panas batuan. Susunan penyebaran litologi secara lateral dan vertikal berdasarkan grid blok serta tersusun menjadi beberapa lapisan mendekati model konseptual. Kondisi inisial dan batas kondisi diberikan berdasarkan data-data yang tersedia.Hasil simulasi yang didapatkan setelah mengalami proses uji coba beberapa kali dengan merubah beberapa parameter simulasi dan hasil yang paling baik dikalibrasi dengan hasil pengukuran temperatur sumur pengeboran l andai an suhu BTG-1 serta kemunculan manifestasi permukaan. Mengingat keterbatasan data yang dimiliki, hasil simulasi inimerupakan proses inisial (permulaan) simulasi untuk sistem panas bumi Bittuang dan masih harus dilakukan update berdasarkan data lanjutan.
POTENSI GAS METANA BATUBARA PADA FORMASI WARUKIN DI DAERAH BATUSOPANG, KABUPATEN PASER, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Suhada, Dede Ibnu; Wibisono, Sigit Arso
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 9, No 3 (2014): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2842.728 KB)

Abstract

Penelitian potensi gas metana batubara dilakukan pada Formasi Warukin di Cekungan Pasir, Kalimantan Timur tepatnya di daerah Batusopang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi gas metana batubara dengan menggunakan metode pengukuran slow desorption. Berdasarkan hasil pemboran di daerah penelitian ditemukan 12 lapisan (seam) batubara dengan ketebalan berkisar antara 0,35 s.d. 2,20 m pada kedalaman terletak antara 8,35 s.d.  389,30 m. Pengukuran kandungan gas di daerah penelitian hanya dilakukan pada 6 lapisan (seam) batubara yang ditemukan di kedalaman 235,05 s.d. 389,30 m dikarenakan pada kedalaman tersebut diperkirakan kandungan gas metana batubara memiliki potensi yang cukup baik. Ketebalan batubara yang dilakukan pengukuran kandungan gasnya berkisar antara 0,38 s.d. 2,20 m dengan notifikasi lapisan (seam) batubara dari bawah ke atas yaitu C, E, F, H, I dan J. Hasil pengukuran kandungan gas metana batubara di daerah penelitianbervariasi antara 5,07 s.d. 102,75 standard cubic feet/ton atau 0,14 s.d. 3,19 m/ton dengan nilai kalori berkisar antara 2,357 s.d. 6,840 kalori/gr. 

Page 8 of 52 | Total Record : 512


Filter by Year

2006 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 19 No 3 (2024): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 19 No 2 (2024): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 19 No 1 (2024): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 18 No. 3 (2023): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 18 No. 2 (2023): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 18 No. 1 (2023): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 17 No. 3 (2022): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 17 No. 2 (2022): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 17 No. 1 (2022): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 16 No. 3 (2021): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 16 No. 2 (2021): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 16 No. 1 (2021): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 15 No. 3 (2020): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 15 No. 2 (2020): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 15 No. 1 (2020): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 14 No. 3 (2019): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 14, No 3 (2019): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 14 No. 2 (2019): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 14, No 2 (2019): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 14, No 1 (2019): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 14 No. 1 (2019): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 13, No 3 (2018): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 13 No. 3 (2018): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 13, No 2 (2018): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 13 No. 2 (2018): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 13 No. 1 (2018): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 13, No 1 (2018): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 12, No 3 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 12 No. 3 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 12, No 2 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 12 No. 2 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 12, No 1 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 12 No. 1 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 11 No. 3 (2016): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 11, No 3 (2016): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 11, No 2 (2016): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 11 No. 2 (2016): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 11 No. 1 (2016): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 11, No 1 (2016): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 10 No. 3 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 10, No 3 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 10 No. 2 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 10, No 2 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 10, No 1 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 10, No 1 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 10 No. 1 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 9 No. 3 (2014): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 9, No 3 (2014): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 9, No 2 (2014): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 9 No. 2 (2014): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 9, No 1 (2014): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 9 No. 1 (2014): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 8 No. 3 (2013): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 8, No 3 (2013): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 8, No 2 (2013): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 8 No. 2 (2013): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 8 No. 1 (2013): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 8, No 1 (2013): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 7, No 3 (2012): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 7 No. 3 (2012): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 7 No. 2 (2012): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 7, No 2 (2012): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 7, No 1 (2012): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 7 No. 1 (2012): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 6, No 3 (2011): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 6 No. 3 (2011): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 6, No 2 (2011): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 6 No. 2 (2011): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 6, No 1 (2011): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 6 No. 1 (2011): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 5 No. 3 (2010): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 5, No 3 (2010): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 5, No 2 (2010): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 5 No. 2 (2010): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 5 No. 1 (2010): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 5, No 1 (2010): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 4, No 3 (2009): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 4 No. 3 (2009): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 4 No. 2 (2009): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 4, No 2 (2009): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 4, No 1 (2009): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 4 No. 1 (2009): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 3, No 3 (2008): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 3 No. 3 (2008): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 3, No 2 (2008): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 3 No. 2 (2008): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 3, No 1 (2008): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 3 No. 1 (2008): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 2, No 3 (2007): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 2 No. 3 (2007): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 2, No 2 (2007): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 2 No. 2 (2007): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 2 No. 1 (2007): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 2, No 1 (2007): Buletin Sumber Daya Geologi Vol 1, No 1 (2006): Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 1 No. 1 (2006): Buletin Sumber Daya Geologi More Issue