cover
Contact Name
Rina Setiana
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.keperawatan@ui.ac.id
Editorial Address
Faculty of Nursing, Universitas Indonesia, Indonesia
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 14104490     EISSN : 23549203     DOI : https://doi.org/10.7454/jki
Core Subject : Health,
Focus and Scope Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI, or Nursing Journal of Indonesia) contributes to the dissemination of information related to nursing research and evidence-based study on urban nursing issues in low-middle income countries. The scope of this journal is broadly multi-perspective in nursing areas such as Nursing Education, Clinical Practice, Community Health Care, Management and Health System, Health Informatics, and Transcultural Nursing, with a focus on urban nursing issues in low-middle income countries. JKI is committed to communicating and being open to the discussion of ideas, facts, and issues related to health across a wide range of disciplines. The journal accepts original research articles, synthesized literature, and best practice reports or case reports that use the quantitative, qualitative, or mixed-method approach. JKI adheres to journalistic standards that require transparency of real and potential conflicts of interest that authors and editors may have. It follows publishing standards set by the International Committee of Medical Journal Editors (ICMJE), the World Association of Medical Editors (WAME), and the Committee on Publication Ethics (COPE). Letters and commentaries about our published articles are welcome. All submitted contributions will undergo a blind peer-review process according to appropriate criteria.
Articles 640 Documents
Adaptation to Sexual Dysfunction in Patients with Chronic Renal Failure Akhyarul Anam; Lestari Sukmarini; Agung Waluyo
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23, No 2 (2020): July
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i2.582

Abstract

The prevalence of chronic renal failure in Indonesia tends to increase in the lower age group (45–54 years). Chronic renal failure may lead to impaired sexual function. A descriptive phenomenology study with in-depth interviews was carried out with 12 participants, and thematic content analysis was applied. Six themes were revealed, as follows: 1) adaptation process to sexual dysfunction experienced, 2) sexual dysfunction experience, 3) importance of fulfilling sexuality needs, 4) behavior in dealing with sexual dysfunction, 5) perception of the cause of sexual dysfunction, and 6) participants’ expectation of health service related to sexual function. The experience of adapting to sexual dysfunction became a meaningful process through partner involvement. Similar research involving more heterogeneous samples would benefit further discourse. Abstrak Adaptasi Terhadap Disfungsi Seksual Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis. Prevalensi gagal ginjal kronis di Indonesia cenderung meningkat pada kelompok usia lebih muda (45-54 tahun). Gagal ginjal kronis sering menyebabkan gangguan fungsi seksualitas (disfungsi seksual). Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mendalam tentang pengalaman proses adaptasi pasien gagal ginjal kronis yang mengalami disfungsi seksual. Desain penelitian menggunakan deskriptif fenomenologi dengan wawancara mendalam. Dua belas partisipan diperoleh dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini teridentifikasi enam tema yaitu 1) proses adaptasi terhadap disfungsi seksual yang dialami partisipan, 2) disfungsi seksual yang dialami, 3) makna pentingnya pemenuhan kebutuhan seksualitas, 4) perilaku dalam menghadapi disfungsi seksual, 5) persepsi tentang penyebab disfungsi seksual, dan 6) harapan partisipan terhadap pelayanan kesehatan terkait fungsi seksualitas. Proses adaptasi yang dialami partisipan merupakan pengalaman yang sangat bermakna karena melibatkan dirinya sendiri dan hubungan interpersonal dengan pasangannya. Penelitian sejenis dengan sampel lebih heterogen diperlukan untuk memperkaya keilmuan. Kata Kunci: disfungsi seksual, gagal ginjal kronis, pengalaman proses adaptasi pasien
Menghitung Kebutuhan Tenaga Perawat di rumah Sakit: Telaah Penelitian “Optimalisasi Pendokumentasian Keperawatan di rumah Sakit Dharmais Jakarta Riza Musni
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 5 No 1 (2001): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v5i1.104

Abstract

Keperawatan merupakan suatu profesi yang sangat penting dan menentikan dalam pemberian pelayanan kesehatan. Di rumah sakit keperawatan juga memegang peranan yang sangat strategis, dimana kebanyakan tenaga kesehatan adalah para perawat yang memberikan asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang bermutu dapat dicapai salah satunya tergantung pada seimbangnya anatara jumlah tenaga dan beban kerja perawat di suatu institusi. Kebutuhan kana tenaga keperawatan ini sebenarnya dapat dilihat dari situasi sehari-hari, disamping ada cara-cara yang harus digunakan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga. Adapun cara-cara tersebut adalah menurut cara Rasio, Need, Demand, Gilies (1989), hasil lokakarya keperawatan dan Formulasi Nina. Dari cara tersebut yang sering digunakan adalah Cara Gilies (1989), hasil lokakarya keperawatan dan metode Formulasi Nina. Tujuan penulisan ini dimaksudkan sebagai bahan masukan bagi pembuat rencana tentang kebutuhan tenaga di rumah sakit dan utamanya bagi profesi keperawatan. Nursing is an important profession which determined the quality of health care. As the majority of health care team at hospital was merely nurses, nursing has a leading and strategic role in it. And one of requirements to make a high quality of nursing services is balancing between the quantity of nursing staffs and nursing work load in an institution. Actually, we can easily view the demand of nursing resource from daily situations. Due to this difficulty, we can adopt some methods to predict the demand of nursing staffs. Some of theories are according to Ration, Need, Demand, Gilies (1989), method from nursing consortium and nina formulation’s theory. Purpose of this essay writing is as an input for nursing managers and nursing staff planner at hospitals and mainly for nursing profession in order to enchance their knowledge in nursing resources management.
Dukungan Keluarga Memengaruhi Kepatuhan Pasien Hipertensi Fitra Yeni; Miftahul Husna; Dachriyanus Dachriyanus
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 19 No 3 (2016): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v19i3.471

Abstract

Hipertensi adalah keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Keefektifan terapi pasien hipertensi ditentukan oleh kepatuhan, dan dukungan keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan seberapa besar hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pada pasien hipertensi. Ini merupakan penelitan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 59 orang. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Padang Pasir Kota Padang tanggal 4-30 April 2013 dengan menggunakan kuesioner. Analisa data penelitian terdiri dari analisa univariat yang menggambarkan dukungan keluarga dan kepatuhan responden sedangkan analisa bivariat menggunakan uji korelasi Rank Spearman (r). Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 54% responden mendapatkan dukungan keluarga dengan kategori sedang dan 59 % responden mempunyai kepatuhan dengan kategori sedang. Hasil uji statistik didapatkan nilai (r) = 0,786. Disimpulkan bahwa dukungan keluarga mempunyai hubungan sangat kuat dengan kepatuhan dan terdapat hubungan searah, sehingga semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin tinggi kepatuhan. Dukungan keluarga berkontribusi sebesar 61,8% terhadap kepatuhan. Keluarga harus lebih memperhatikan pemberian dukungan informasional terhadap pasien hipertensi.  Abstract Family Support Affect Patient Compliance with Hypertension. Hypertension is a state of increased systolic blood pressure greater than 140 mmHg and or diastolic greater than 90 mmHg. The effectiveness of treatment is determined by the compliance of hypertensive patients, and family support can be a very influential factor. This study aims to determine the relationship of family support with adherence in hypertensive patients. The study was a descriptive correlative with cross sectional approach and sample are 59 people. Data collection was conducted at Puskesmas Padang Pasir from 4 to 30 April 2013, collected using questionnaires. Data analysis consisted of univariate analysis that describes the family support and adherence respondents then bivariate analysis using Rank Spearman (r) correlation test. The results showed 54% of respondents have family support with medium category and 59% respondents have compliance with medium category. Statistical test results obtained values (r) = 0.786. Concluded that family support has a very strong relationship with compliance and there is a direct relationship, so higher family support make impact higher compliance. Family support accounted for 61.8% of compliance. Family should pay more attention to providing informational support to patients with hypertension Keywords: adherence, hypertension, family support
Pemberian Informasi Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Orang Tua dalam Penanganan Demam pada Anak Neni Ampi Juwita Sirait; Yeni Rustina; Fajar Tri Waluyanti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 16 No 2 (2013): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v16i2.8

Abstract

Demam adalah peningkatan suhu tubuh lebih dari normal. Orang tua cenderung agresif memberikan antipiretik yang bisa menyebabkan hepatotoxicity. Penelitian ini mengidentifikasi efektivitas pemberian informasi terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua dalam penanganan demam pada anak. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment pre dan post test design. Jumlah sampel 46 responden, dibagi menjadi kelompok kontrol dan intervensi. Tehnik pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan secara bermakna pada kelompok intervensi dalam aspek pengetahuan), sikap, dan keterampilan (p= 0,000; 0,008; 0,001; α= 0,05) orang tua dalam penanganan demam. Pemberian informasi dengan media booklet dapat diterapkan di rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam penanganan demam pada anak.
KARAKTERISTIK INDIVIDU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS DI JAKARTA TIMUR Widyatuti Widyatuti; Budi Anna Keliat; Budiharto Budiharto
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 7 No 2 (2003): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v7i2.136

Abstract

AbstrakPerilaku kekerasan menjadi masalah di berbagai negara seperti Amerika, Australia dan negara maju lainnya. Indonesiapun memiliki masalah yang sama terutama di kota-kota besar khususnya Jakarta. Perilaku kekerasan banyak dilakukan oleh anak mulai berusia 10-17 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik individu yang berhubungan dengan perilaku kekerasan pada siswa sekolah lanjutan tingkat atas di Jakarta Timur. Metoda penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Berdasarkan rumus perhitungan sampel Lemeshow didapatkan jumlah sampel sebanyak 370. Instrumen perilaku kekerasan dikembangkan dari penelitian Morrison (1993), sedangkan instrumen lain (karakteristik individu, karakteristik psikologis, sosial dan spiritual) dikembangkan oleh peneliti. Analisis data dengan univariat, bivariat: analisis korelasi dan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan karakteristik siswa sekolah yang melakukan kekerasan berusia 15-17 tahun 68,5%, jenis kelamin laki-laki 97%, dengan jumlah anak terbanyak di dalam keluarga 3 orang, umumnya pernah mengalami riwayat kekerasan dengan tingkat kekerasan terbanyak katagori berat (fisik), dan pelaku kekerasan terbanyak yang dialami oleh anak sekolah dilakukan oleh orangtua, guru, teman tidak sekelompok, masyarakat disekitar rumah, teman sekelompok, saudara dan masyarakat dilingkungan sekolah. Tidak ada hubungan bermakna antara umur, jenis kelamin, jumlah anak dalam keluarga, riwayat mengalami kekerasan, dan kondisi spiritual dengan perilaku kekerasan. Terdapat hubungan bermakna dalam karakteristik individu berupa pengalaman jenis kekerasan yang dialami (p value 0,0001), pengalaman sebagai pelaku kekerasan (p value 0,0001), aspek psikologis (p value 0,0001), dan aspek sosial (p value 0,026) dengan perilaku kekerasan yang dilakukan anak sekolah lanjutan tingkat atas di Jakarta Timur. AbstractViolence has become a problem in many countries such as America, Australia, and other developed countries. In Indonesia, the same problem also encountered, especially at big cities like Jakarta. Many violence was done by children at the age of 10-17 years old. The purpose of this study is to identify individual characteristics of violence among the high school students at East Jakarta. The cross sectional approach was applied in this study. The member of sample was 370. Instrument of violence was developed from Morrison study (1993). While other instruments were developed by researcher. Data analysis used univariat, bivariat namely correlation analysis and simple regression. The study found that the characteristic of students who have done violence mostly at the age of 17, boy, have 2 brothers/sisters, experienced physical violence from parents, teacher, friends from other group, society, friends from the same group, and people around schools. There is not a significant correlation between age, sex, number of children in family, experience physical violence, and spiritual aspect with violence. There is a significant correlation individual characteristics cover experienced to violence (p value 0,0001), violence subjects (p value 0,0001), psychological aspect (p value 0,0001), and social aspect (p value 0,026).
Penurunan Kejadian Luka Tekan Grade I (Non Blanchable Erythema) Pada Klien Stroke Melalui Posisi Miring 30 Derajat Dame Elysabeth Tuty Arna Uly Tarihoran; Ratna Sitorus; Lestari Sukmarini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 3 (2010): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i3.250

Abstract

AbstrakMorbiditas dan mortalitas akibat dari luka tekan semakin hari semakin meningkat. Kurangnya aplikasi strategi pencegahan luka tekan berdasarkan rekomendasi terkini. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh pengaturan posisi miring 30 derajat mencegah kejadian luka tekan grade I (Non Blanchable Erythema) pada klien stroke dengan imobilisasi. Metode yang digunakan quasi experiment purposive sampling, dengan 33 responden (16 kontrol dan 17 intervensi) kelompok intervensi dan control mendapatkan perawatan sesuai institusi. Kelompok intervensi diberikan aplikasi posisi miring 30 derajat dengan menggunakan penyanggah bantal segitiga. Kejadian luka tekan dievaluasi setelah 3x 24 jam. Hasil penelitian menyatakan perbandingan kejadian luka tekan sangat signifikan (p= 0,039, α= 0,05), R= 9,600, kelompok kontrol berpeluang terjadi luka tekan hampir 10 kali dibanding kelompok intervensi. Pengaturan posisi miring 30 derajat sebaiknya dijadikan sebagai strategi pencegahan luka tekan. AbstractMorbidity and mortality from pressure ulcer are increasing in number. The application of injury prevention strategies based on the recommendations. The aim of this research to identify the effect of 30 degree lateral positioning on the incidence of grade I (Non Blanchable Erythema) pressure ulcer. The method used quasi-experimental with control group study, purposive sampling technique involving 33 patients, divided into 2 groups, (control n=16, intervention n=17). Both groups received the standard of care in the hospital. The intervention group was given 30 degree lateral position by using a triangular pillow. The incidence of grade I pressure ulcer were evaluated within 3x24 hours. The result show that the incidence of pressure ulcer was statistically significant between the group (p= 0,03, α= 0,05) OR=9.600, where the control group have an almost 10 times the risk to development of grade I pressure ulcer. 30 degree lateral position should be used as a pressure ulcer prevention strategies.
FACILITATED TUCKING EFFECTIVE TO PAIN RELIEF ON THE PRETERM INFANTS IN PERINATAL UNIT IN JAKARTA Eva Oktaviani; Yeni Rustina; Defi Efendi
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 21 No 1 (2018): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v21i1.539

Abstract

Most preterm infants often need to be hospitalized more than one week in intensive care, so they undergo numerous repeated painful procedures such as blood collection. The study aimed to identify the effect of facilitated tucking for pain respond that is physiological parameter and duration of crying in preterm infants during blood collection. The study design was quasi experimental with nonequivalent control group pretest-posttest design. Fourty babies were divided into two groups; the intervention group (n= 20) who received facilitated tucking during blood collection and the control group (n= 20) without facilitated tucking, with consecutive sampling technique. Statistical analyses used were General Linear Model+post hoc, Mann-Whitney, and Independent T-Test. There were significant means the difference in the heart rate, oxygen saturation, and duration of crying infants between non-intervention and intervention group. Duration of crying infants in intervention is shorter than the control group. Facilitated tucking is effective in pain reduction and crying time during blood collection. This finding implies a part of developmental care and should be attention for promoting pain management infants. Keywords: developmental care, facilitated tucking, pain, preterm infantsEfektivitas Facilitated Tucking Terhadap Respon Nyeri Bayi Prematur Selama Pengambilan Darah di Unit Perinatal di Jakarta. Mayoritas bayi prematur akan mengalami perawatan yang lama di ruang intensif, sehingga terpapar sejumlah prosedur menyakitkan berulang yang menimbulkan respon nyeri salah satunya pengambilan darah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh penerapan facilitated tucking terhadap respon nyeri berupa parameter fisiologis dan lama menangis selama dilakukan pengambilan darah. Desain penelitian adalah quasi experimental dengan nonequivalent control group pretest-posttest design. Empat puluh bayi pada sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok; kelompok intervensi (n= 20) dengan facilitated tucking dan kelompok kontrol (n= 20) tanpa facilitated tucking, diambil secara consecutive sampling. Analisis menggunakan uji General Linear Model+post hoc, Mann-Whitney, dan Independent T-Test. Ada perbedaan signifikan rerata frekuensi nadi, saturasi oksigen, dan lama menangis antara kedua kelompok selama pengambilan darah. Lama menangis pada kelompok intervensi menjadi lebih singkat. Facilitated tucking efektif mengurangi nyeri dan lama menangis selama pengambilan darah. Facilitated tucking dapat diterapkan sebagai bagian dari asuhan perkembangan untuk mendukung program pengendalian nyeri pada neonatus. Kata kunci: asuhan perkembangan, bayi prematur, facilitated tucking, nyeri
Dukungan Keluarga: Faktor Penyebab Ketidakpatuhan Klien Skizofrenia Menjalani Pengobatan Ice Yulia Wardani; Achir Yani S Hamid; Wiwin Wiarsih; Herni Susanti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i1.40

Abstract

Ketidakpatuhan terhadap pengobatan merupakan masalah yang banyak dialami oleh klien skizofrenia. Keluarga sebagai caregiver di rumah dituntut untuk mampu mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalamtentang makna pengalaman menghadapi ketidakpatuhan anggota keluarga dengan skizofrenia dalam mengikuti regimen terapeutik:pengobatan. Penelitian ini menggunakan desain fenomenologi deskriptif. Partisipan adalah caregiver yang didapatkan dengancara purposive sampling. Metode pengumpulan data adalah indepth interview. Hasil wawancara dianalisis menggunakan teknikCollaizi. Hasil penelitian ini menggambarkan pengalaman keluarga dalam merawat anggota keluarga yang tidak patuh terhadappengobatan, meliputi dukungan yang diberikan, beban yang dirasakan, dan bagaimana keluarga mengatasi beban yang dirasakan.Temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan oleh praktisi keperawatan untuk mengembangkan cara penangananketidakpatuhan klien skizofrenia.
PERSEPSI PERAWAT DAN KELUARGA PASIEN TENTANG PENGETAHUAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MERAWAT ODHA DI RUMAH SAKIT DAN DI RUMAH Agung Waluyo; Lestari Sukmarini; Rosakawati Rosakawati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 10 No 1 (2006): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v10i1.168

Abstract

AbstrakTujuan penelitian fenomenologi ini adalah mengidentifikasi persepsi perawat dan keluarga pasien HIV/AIDS tentang pengetahuan yang diperlukan perawat dan keluarga yang merawat untuk merawat pasien HIV/AIDS di rumah sakit dan di rumah. Sejumlah 5 perawat & 5 keluarga pasien berpartisipasi dalam penelitian ini. Dari hasil analisis didapatkan 6 hal yang harus diketahui perawat. Persepsi perawat tentang pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki perawat saat merawat pasien HIV/AIDS adalah: (1) pengetahuan dan keterampilan tentang konseling, (2) ARV & efek sampingnya, (3) Universal Precaution, (4) symptom management, (5) dukungan mental, dan (6) penanganan jika terpapar HIV. Sedangkan dari keluarga ada 4 hal yang harus diketahui oleh keluarga saat mereka merawat pasien di rumah, yaitu: (1) pengetahuan tentang HIV/AIDS & cara penularannya, (2) pengetahuan tentang tanda & gejala HIV/AIDS, (3) pengetahuan dan keterampilan tentang pencegahan penularan (Universal Precaution) dan (4) symptom management. Rekomendasi penelitian ini adalah perlu ada penelitian lanjut pada jumlah responden yang lebih luas. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS dan juga kualitas hidup pasien saat mereka di rumah. AbstractThe purpose of this phenomenology study was to identify the nurse’s and relative’s perception on knowledge and skill needed by the nurses & relatives in caring patient in the hospital and in their house. Ten respondents (5 nurses and 5 relatives of the patients) participated the study. The findings identified knowledge & skill needed by nurses are: (1) knowledge & skill on counseling, (2) Anti Retro Viral therapy & its side effect, (3) universal precaution, (4) symptom management, (5) mental support, and (6) treatment standard on occupational exposure to HIV. The findings from the relative’s are: (1) knowledge on HIV/AIDS and how it spreads (2) knowledge on signs & symptoms of HIV/AIDS, (3) knowledge & skill on universal precaution and (4) symptom management. Some recommendations of the study were proposed that this study should be continued to have some other respondents. The result of these studies could be beneficial to improve the nursing care to the HIV/AIDS patient and their quality of life during AIDS stage, and it could be beneficial to the improvement the effectively of the nursing care of patient with HIV/AIDS.
Faktor-Faktor Motivasi Kerja: Supervisi, Penghasilan, dan Hubungan Interpersonal Mempengaruhi Kinerja Perawat Pelaksana Yana Zahara; Ratna Sitorus; Luknis Sabri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 2 (2011): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i2.312

Abstract

AbstrakKinerja perawat berpengaruh langsung terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptifkuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor motivasi kerja dengankinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit X. Penelitian menggunakan proportionate random sampling yangtelah memenuhi kriteria inklusi, yaitu 100 perawat pelaksana Rumah Sakit X. Hasil penelitian ini menunjukkan ada tiga subvariabelmotivasi kerja yang ada hubungan signifikan dengan kinerja perawat yaitu: hubungan interpersonal (OR= 4,345), supervisi(OR= 72,952) dan penghasilan/gaji (OR= 7,304). Sedangkan variabel karakteristik individu menunjukkan dua variabel yangada hubungan signifikan dengan kinerja adalah pendidikan perawat pelaksana (OR = 7,567) dan umur (OR= 25,948). Adapunsubvariabel yang dominan berhubungan dengan kinerja perawat adalah supervisi (OR= 72,952), setelah dikontrol variabelumur, penghasilan/gaji dan tingkat pendidikan. Peningkatan supervisi oleh kepala ruangan, komite keperawatan, dan bagiankeperawatan perlu untuk ditingkatkan, dengan cara pendekatan struktur organisasi agar dapat memotivasi kinerja perawatpelaksana.Kata kunci: faktor-faktor motivasi kerja, kinerja perawatAbstractPerformance of nurses directly affect to quality health care. Staff nurse is a contribution worker directly to the quality of theservices for the client. The work motivation factor is one of factors which influence the work of nurse. This research is adescriptive quantitative by a cross sectional design which aiming to know relationship between the work motivation factorswith staff nurse performance inpatient wards in Hospital X. Research used a proportionate random sampling which fulfilledan inclusion criterion; it was almost 100 staff nurse at inpatient wards in Hospital X. This research result indicated three subvariables of work motivation which related significantly by nurse performance including interpersonal relation (OR= 4.345),supervision (OR= 72.952) and incomes or salary (OR=7.304). While individual characteristic variable indicated two variableswhich related significantly by performance is education of staff nurse (OR= 7.567) and age (OR= 25.948). There are dominantsub variable connected with staff nurse performance is supervision (OR= 72.952), after it was controlled by variables of age,incomes or salary and education level. Increase of supervision by head nurse, nursing committee, and nursing section need tobe improved, with the approach of organizational structure in order to motivate the performance of nurses.Keywords: factors of work motivation, nurse performance

Filter by Year

1997 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 3 (2025): November Vol 28 No 2 (2025): July Vol 28 No 1 (2025): March Vol 27 No 3 (2024): November Vol 27 No 2 (2024): July Vol 27 No 1 (2024): March Vol 26 No 3 (2023): November Vol 26 No 2 (2023): July Vol 26 No 1 (2023): March Vol 25 No 3 (2022): November Vol 25 No 2 (2022): July Vol 25, No 1 (2022): March Vol 25 No 1 (2022): March Vol 24, No 3 (2021): November Vol 24 No 3 (2021): November Vol 24 No 2 (2021): July Vol 24, No 2 (2021): July Vol 24, No 1 (2021): March Vol 24 No 1 (2021): March Vol 23 No 3 (2020): November Vol 23, No 3 (2020): November Vol 23 No 2 (2020): July Vol 23, No 2 (2020): July Vol 23 No 1 (2020): March Vol 23, No 1 (2020): March Vol 22, No 3 (2019): November Vol 22 No 3 (2019): November Vol 22 No 2 (2019): July Vol 22, No 2 (2019): July Vol 22 No 1 (2019): March Vol 22, No 1 (2019): March Vol 21 No 3 (2018): November 2018 Vol 21 No 2 (2018): Juli Vol 21 No 1 (2018): Maret Vol 20 No 3 (2017): November Vol 20 No 2 (2017): Juli Vol 20 No 1 (2017): Maret Vol 19 No 3 (2016): November Vol 19 No 2 (2016): Juli Vol 19 No 1 (2016): Maret Vol 18 No 3 (2015): November Vol 18 No 2 (2015): Juli Vol 18 No 1 (2015): Maret Vol 17 No 3 (2014): November Vol 17 No 2 (2014): Juli Vol 17 No 1 (2014): Maret Vol 16 No 3 (2013): November Vol 16 No 2 (2013): Juli Vol 16 No 1 (2013): Maret Vol 15 No 3 (2012): November Vol 15 No 2 (2012): Juli Vol 15 No 1 (2012): Maret Vol 14 No 3 (2011): November Vol 14 No 2 (2011): Juli Vol 14 No 1 (2011): Maret Vol 13 No 3 (2010): November Vol 13 No 2 (2010): Juli Vol 13 No 1 (2010): Maret Vol 12 No 3 (2008): November Vol 12 No 2 (2008): Juli Vol 12 No 1 (2008): Maret Vol 11 No 2 (2007): September Vol 11 No 1 (2007): Maret Vol 10 No 2 (2006): September Vol 10 No 1 (2006): Maret Vol 9 No 2 (2005): September Vol 9 No 1 (2005): Maret Vol 8 No 2 (2004): September Vol 8 No 1 (2004): Maret Vol 7 No 2 (2003): September Vol 7 No 1 (2003): Maret Vol 6 No 2 (2002): September Vol 6 No 1 (2002): Maret Vol 5 No 2 (2001): September Vol 5 No 1 (2001): Maret Vol 2 No 8 (1999): Desember Vol 2 No 7 (1999): September Vol 2 No 6 (1999): Mei Vol 2 No 5 (1998): Oktober Vol 1 No 4 (1998): Juli Vol 1 No 3 (1997): Desember Vol 1 No 2 (1997): Juli Vol 1 No 1 (1997): Januari More Issue