cover
Contact Name
Sri Rahayu
Contact Email
srirahayuatirfiyah@gmail.com
Phone
+6285379034482
Journal Mail Official
srirahayuatirfiyah@gmail.com
Editorial Address
Jl.Tentara Pelajar Mudal Boyolali 57351
Location
Kab. boyolali,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kebidanan
Core Subject : Science,
ABSTRAK Latar Belakang : Involusi uterus adalah suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil. Proses ini dimulai segera plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus (Ambarwati, 2009). Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan setelah melahirkan, dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot – otot setelah kehamilan (Ervinasby, 2008). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu post partum Di Puskesmas Mariana Kabupaten Banyuasin tahun 2020. Metodologi : Penelitian ini Merupakan penelitian Kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen dengan rancangan pretest posttest dengan kelompok kontrol (pretest-posttest with control group). Hasil : Hasil Penelitian menunjukan bahwa rerata involusi uterus pada kelompok Kontrol (Tidak melakukan senam Nifas) adalah 5,30+0,67 cm, rerata kelompok perlakuan (melakukan Senam Nifas) adalah 3,00+1,05 cm. Analisis kemaknaan dengan uji Mann Withney menunjukkan bahwa nilai p = 0,000. Hal ini berarti bahwa kedua kelompok sesudah diberikan perlakuan, rerata Involusi Uterus berbeda secara bermakna (p<0,05). Kesimpulan : Involusi uterus kelompok kontrol (Tidak melakukan senam) sesudah/Pengukuran ke dua terjadi penurunan involusi uterus dan Involusi uterus kelompok Perlakuan (melakukan senam nifas) sesudah senam nifas terjadi penurunan involusi uterus secara signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri.
Articles 361 Documents
HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA MASSA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI Barokah, Liberty; Zolekhah, Dewi
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.01, JUNI 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i01.329

Abstract

Liberty Barokah 1) Dewi Zolekhah 2) 1), 2) Prodi Kebidanan (D-3) Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani YogyakartaE-mail: aleafeda12@gmail.comABSTRAKPerkawinan usia anak sering menimbulkan dampak buruk terhadap status kesehatan, pendidikan, ekonomi, keamanan anak perempuan, dan bagi masyarakat. Pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai pemahaman remaja putri untuk dapat menjaga dan merawat kesehatan reproduksinya. Keterpaparan seseorang kepada informasi dapat merubah pengetahuan, sikap, dan perilaku yang dimiliki seseorang. Semakin banyak sumber informasi yang didapatkan maka semakin banyak pengetahuan yang dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penggunaan media massa dengan tingkat pengetahuan dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi di SMK Ma’arif Ponjong Gunung Kidul. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampel dengan jumlah sampel sebanyak 54. Analilis data univariat menggunakan persentase dan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa media massa yang paling banyak digunakan adalah internet yaitu sebanyak 54 (100%), tingkat pengetahuan siswa tentang dampak psikologis sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 39 (72,2%), tingkat pengetahuan tentang dampak biologis dalam kategori sedang sebanyak 30 (55,56%), dan tingkat pengetahuan tentang dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 26 (48,14%). Hasil analisis data didapatkan  nilai p (0,033 < 0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media massa dengan tingkat pengetahuan tentang dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi. Siswa dapat memanfaatkan media massa untuk banyak mencari informasi yang positif khususnya kesehatan reproduksi.Kata Kunci : Media Massa, Pengetahuan, Kesehatan ReproduksiRELATIONSHIP OF THE USE OF MASS MEDIA WITH THE LEVEL OF KNOWLEDGE OF EARLY MARRIAGE IMPACT ON REPRODUCTIVE HEALTHABSTRACTTeen  marriage Often has a negative impact on the status of health, education, economy, security of girls, and for the community. Knowledge is very important to be used as an understanding of young women to be able to maintain and care for their reproductive health.  A person's exposure to information can change a person's knowledge, attitudes, and behavior. The more sources of information obtained, the more knowledge they have.  The purpose of this research was to determine the correlation between the use of mass media and the level of knowledge of the impact of early marriage on reproductive health in SMK Ma'arif Ponjong Gunung Kidul. This research is an analytical survey with a cross sectional approach. Sampling uses a total sample technique with a total sample of 54 respondents. Univariate data analysis using percentage and bivariate analysis using Chi Square test. Research results showed that the most used mass media is the internet as much 54 (100%), the level of students' knowledge about the psychological impact was mostly in the good category as much as 39 (72.2%), the level of knowledge about biological impacts in the medium category was 30 (55.56%), and the level of knowledge about the impact of early marriage on reproductive health mostly in the good category as many as 26 (48.14%). The results of data analysis obtained p value (0.041 <0.05) means that there is a significant relationship between the use of mass media and the level of knowledge about the impact of early marriage on reproductive health. Students can use mass media to find a lot of positive information, especially reproductive health. Keyword : Mass Media, Knowledge, Reproductive Health
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS PADA WANITA DENGAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) POSITIF DI PESISIR DAN PERKOTAAN Ida Farida Handayani
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.192

Abstract

ABSTRAK Kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang wanita di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara yang sedang berkembang. Salah satu metode untuk mendeteksi gejala prakanker yaitu dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat (IVA). Wanita di Kabupaten Karawang ditemukan cukup banyak yang mengalami IVA positif. Menganalisis perbandingan karakteristik (usia pertama kali berhubungan seksual, jumlah pasangan seksual, paritas, status sosial ekonomi) dan pengetahuan tentang kanker serviks pada wanita dengan Inspkesi Visual Asam asetat (IVA) positif di pesisir dan perkotaan. Penelitian analitik komparatif dengan rancangan penelitian menggunakan desain potong silang terhadap karakteristik wanita yang meliputi usia pertama kali berhubungan seksual, jumlah pasangan, paritas, status sosial ekonomi dan pengetahuan tentang kanker serviks di pesisir dan perkotaan. Subjek penelitian sebanyak 110 responden di Kabupaten Karawang tahun 2010. Analisis data menggunakan uji Chi Kuadrat. Usia pertama kali berhubungan seksual di pesisir vs di perkotaan 17,4 tahun (SD=2,94) vs 20,4 tahun (SD=2,87) (nilai p<0,001), jumlah pasangan seksual di pesisir vs di perkotaan 1,2 (SD=0,58) vs 1,1 (SD=0,46) (nilai p= 0,221), paritas di pesisir vs di perkotaan 2,3 (SD=1,32) vs 2 (SD=1,11) (nilai p= 0,140), status sosial ekonomi di pesisir vs di perkotaan rendah (SD=0,37) vs tinggi (SD=0,50) (nilai p<0,001 ) dan pengetahuan tentang kanker serviks di pesisir vs di perkotaan 16,1 (SD=1,94) vs (SD=2,01) 16,3 (nilai p= 0,840). Perbandingan usia pertama kali berhubungan seksual dan status sosial ekonomi pada wanita dengan IVA positif di daerah pesisir dan perkotaan ditemukan berbeda secara bermakna. Penyuluhan dan kerjasama lintas sektoral mengenai penundaan usia pernikahan dan pemberiaan peluang kerja yang lebih luas bagi perempuan Kata kunci: IVA, Jumlah Pasangan Seksual, Paritas, Pengetahuan tentang Kanker Serviks, Status Sosial Ekonomi, Usia Pertama kali Berhubungan Seksual. COMPARISON OF FEATURES AND KNOWLEDGE OF CERVICAL CANCER IN WOMEN WITH VISUAL INSPECTION ACETIC ACID ( IVA ) POSITIVE IN COASTAL AND URBANABSTRACTCervical cancer ranks second of cancer that strikes women in the world and the first order for women in developing countries. One method for detecting precancerous symptoms is by inspection Visual Inspection Acetic acid (VIA). Women in Karawang found pretty much experiencing positive IVA. Analyzing the comparison of characteristics (age at first intercourse, number of sexual partners, parity, socioeconomic status) and knowledge of cervical cancer in women with Visual Inspkesi acetic acid (VIA) is positive in the coastal and urban areas. Comparative analytical research with the research design used cross-sectional design of the characteristics of women which includes the age of first intercourse, number of partners, parity, socioeconomic status and knowledge of cervical cancer in the coastal and urban areas. Subject of the study were 110 respondents in the Karawang regency in 2010. Data were analyzed using Chi Square test. The age of first intercourse in coastal urban vs. 17.4 years (SD = 2.94) vs 20.4 years (SD = 2.87) (p <0.001), number of sexual partners in the coastal urban vs 1, 2 (SD = 0.58) vs 1.1 (SD = 0.46) (p = 0.221), parity in the coastal urban vs 2.3 (SD = 1.32) vs. 2 (SD = 1.11 ) (p = 0.140), socio-economic status in coastal urban vs. low (SD = 0.37) vs. high (SD = 0.50) (p <0.001) and knowledge of cervical cancer in the coastal urban vs 16 , 1 (SD = 1.94) vs (SD = 2.01) 16.3 (p = 0.840). Comparison of the age of first sexual intercourse and socioeconomic status in women with positive IVA in coastal and urban areas found to differ significantly. Extension and cross-sectoral cooperation regarding the postponement of marriage and pemberiaan employment opportunities wider for women Keywords: IVA, Total Couple Sexual, Parity, Knowledge of Cervical Cancer, Socio-Economic Status, Age First Related Sexual. ABSTRAK Kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang wanita di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara yang sedang berkembang. Salah satu metode untuk mendeteksi gejala prakanker yaitu dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat (IVA). Wanita di Kabupaten Karawang ditemukan cukup banyak yang mengalami IVA positif. Menganalisis perbandingan karakteristik (usia pertama kali berhubungan seksual, jumlah pasangan seksual, paritas, status sosial ekonomi) dan pengetahuan tentang kanker serviks pada wanita dengan Inspkesi Visual Asam asetat (IVA) positif di pesisir dan perkotaan. Penelitian analitik komparatif dengan rancangan penelitian menggunakan desain potong silang terhadap karakteristik wanita yang meliputi usia pertama kali berhubungan seksual, jumlah pasangan, paritas, status sosial ekonomi dan pengetahuan tentang kanker serviks di pesisir dan perkotaan. Subjek penelitian sebanyak 110 responden di Kabupaten Karawang tahun 2010. Analisis data menggunakan uji Chi Kuadrat. Usia pertama kali berhubungan seksual di pesisir vs di perkotaan 17,4 tahun (SD=2,94) vs 20,4 tahun (SD=2,87) (nilai p<0,001), jumlah pasangan seksual di pesisir vs di perkotaan 1,2 (SD=0,58) vs 1,1 (SD=0,46) (nilai p= 0,221), paritas di pesisir vs di perkotaan 2,3 (SD=1,32) vs 2 (SD=1,11) (nilai p= 0,140), status sosial ekonomi di pesisir vs di perkotaan rendah (SD=0,37) vs tinggi (SD=0,50) (nilai p<0,001 ) dan pengetahuan tentang kanker serviks di pesisir vs di perkotaan 16,1 (SD=1,94) vs (SD=2,01) 16,3 (nilai p= 0,840). Perbandingan usia pertama kali berhubungan seksual dan status sosial ekonomi pada wanita dengan IVA positif di daerah pesisir dan perkotaan ditemukan berbeda secara bermakna. Penyuluhan dan kerjasama lintas sektoral mengenai penundaan usia pernikahan dan pemberiaan peluang kerja yang lebih luas bagi perempuan Kata kunci: IVA, Jumlah Pasangan Seksual, Paritas, Pengetahuan tentang Kanker Serviks, Status Sosial Ekonomi, Usia Pertama kali Berhubungan Seksual. COMPARISON OF FEATURES AND KNOWLEDGE OF CERVICAL CANCER IN WOMEN WITH VISUAL INSPECTION ACETIC ACID ( IVA ) POSITIVE IN COASTAL AND URBAN ABSTRACT Cervical cancer ranks second of cancer that strikes women in the world and the first order for women in developing countries. One method for detecting precancerous symptoms is by inspection Visual Inspection Acetic acid (VIA). Women in Karawang found pretty much experiencing positive IVA. Analyzing the comparison of characteristics (age at first intercourse, number of sexual partners, parity, socioeconomic status) and knowledge of cervical cancer in women with Visual Inspkesi acetic acid (VIA) is positive in the coastal and urban areas. Comparative analytical research with the research design used cross-sectional design of the characteristics of women which includes the age of first intercourse, number of partners, parity, socioeconomic status and knowledge of cervical cancer in the coastal and urban areas. Subject of the study were 110 respondents in the Karawang regency in 2010. Data were analyzed using Chi Square test. The age of first intercourse in coastal urban vs. 17.4 years (SD = 2.94) vs 20.4 years (SD = 2.87) (p <0.001), number of sexual partners in the coastal urban vs 1, 2 (SD = 0.58) vs 1.1 (SD = 0.46) (p = 0.221), parity in the coastal urban vs 2.3 (SD = 1.32) vs. 2 (SD = 1.11 ) (p = 0.140), socio-economic status in coastal urban vs. low (SD = 0.37) vs. high (SD = 0.50) (p <0.001) and knowledge of cervical cancer in the coastal urban vs 16 , 1 (SD = 1.94) vs (SD = 2.01) 16.3 (p = 0.840). Comparison of the age of first sexual intercourse and socioeconomic status in women with positive IVA in coastal and urban areas found to differ significantly. Extension and cross-sectoral cooperation regarding the postponement of marriage and pemberiaan employment opportunities wider for women Keywords: IVA, Total Couple Sexual, Parity, Knowledge of Cervical Cancer, Socio-Economic Status, Age First Related Sexual.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPSIAGAAN REMAJA PADA KEJADIAN BENCANA DI SMP N 1 SELO KABUPATEN BOYOLALI Yuliastanti, Triani; Nurhidayati, Novita
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.02, Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i02.406

Abstract

ABSTRAK           Latar belakang: Bencana merupakan sebuah peristiwa fisik, fenomena atau aktivitas manusia yang memiliki potensi merusak yang menyebabkan kehilangan nyawa atau cedera, kerusakan harta benda, struktur. Tinggal di negara rawan bencana membuat masyarakat harus selalu siaga dalam menghadapi bencana. SMP Negeri 1 Selo adalah salah satu SMP yang terkena dampak erupsi Merapi tahun 2010. SMP ini berada di Kecamatan Selo, jarak sekolah ini sekitar 10km dari puncak Merapi. Saat erupsi Merapi tahun 2010 sekitar 600 siswa dan guru mengungsi karena adanya gempa, hujan abu vulkanik dan lahar panas yang turun dari puncak. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan remaja pada kejadian bencana di SMP N 1 Selo Kabupaten Boyolali. Metode Penelitian : Desain penelitian ini merupakan penelitian survei yang sifatnya deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII dan IX yang berjumlah 311 murid di SMP Negeri 1 Selo. Sampel menggunakan rumus sampel dengan jumlah 76 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Proportionate Stratified Random Sampel. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisa data chi Square. Hasil Penelitian : Responden dalam penelitian ini sebagian besar berumur 15 tahun yaitu 33 responden (43,7%), mayoritas memiliki jenis kelamin perempuan dan sebagian besar responden kelas IX. Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana mayoritas responden siap dalam menghadapi bencana yaitu  57 responden (75,0%). Ada hubunganantara umur dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan p value =0,000 (?=0,05). Ada hubungan antara jenis kelamin dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan p value =0,015 (?=0,05). Ada hubung anantara kelas dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan p value =0,001 (?=0,05). Kesimpulan: Ada hubungan umur, jenis kelamin dan kelas dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.Kata kunci : Umur, Jenis kelamin, Kelas, Kesiapsiagaan menghadapi bencanaFACTORS RELATING TO PREPAREDNESS TEENAGERS IN A DISASTER  IN JUNIOR HIGH SCHOOL  1 SELO BOYOLALI DISTRICTABSTRACTBackground: A disaster is a physical event, phenomenon or human activity that has the potential to damage it causing loss of life or injury, damage to property, structures. Living in a disaster-prone country means that people must always be prepared in the face of disasters. SMP Negeri 1 Selo is one of the junior high schools affected by the Merapi eruption in 2010. This junior high school is located in Selo District, the distance of this school is about 10 km from the peak of Merapi. During the eruption of Merapi in 2010, around 600 students and teachers were displaced due to the earthquake, rain of volcanic ash and hot lava that fell from the summit. Research Objectives: To determine the factors related to the preparedness of adolescents in the event of a disaster in SMP N 1 Selo, Boyolali Regency. Methods: This research design is a survey research which is descriptive analytic with cross-sectional approach. The population in this study were students of class VIII and IX, amounting to 311 students at SMP Negeri 1 Selo. The sample used a sample formula with a total of 76 respondents. The sampling technique in this study was the Proportionate Stratified Random Sample. The research instrument was a questionnaire. Data processing using chi Square data analysis. Results: Most of the respondents in this study were 15 years old, namely 33 respondents (43.7%), the majority were female and most of the respondents were class IX. Preparedness in facing disasters, the majority of respondents were ready to face disasters, namely 57 respondents (75.0%). There is a relationship between age and disaster preparedness with p value = 0.000 (? = 0.05). There is a relationship between gender and disaster preparedness with p value = 0.015 (? = 0.05). There is a relationship between classes and preparedness in facing disasters with p value = 0.001 (? = 0.05). Conclusion: There is a relationship between age, sex and class with disaster preparedness.Keywords: Age, gender, class, disaster preparedness
HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR Afif Maulidiyah; Ardiani Sulistiani, M.Kes.
Jurnal Kebidanan Volume 4 No. 1 Juni 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v4i1.51

Abstract

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR Afif  Maulidiyah & Ardiani Sulistiani Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Bayi dengan berat lahir rendah atau BBLR (berat kurang dari 2500 gr) akan mengalami hambatan perkembangan dan kemunduran pada fungsi intelektualnya. Masalah BBLR terkait dengan anemia ibu hamil (kadar Hb <11 gr %) dan Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan nutrisi dalam jangka panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif ini bertujuan untuk mengetahui hubungan LILA dan kadar Hb ibu hamil dengan berat bayi lahir dengan populasi 40 ibu hamil dan menggunakan 35 sampel ibu hamil yang melahirkan di BPS Handayani dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Hasil yang diperoleh adalah bahwa ibu hamil KEK sebesar 42,9 %, yang menderita anemia (Hb < 11 gr %) sebesar 60 %, sedangkan bayi dengan BBLR sebesar 45,7 %. Hubungan Lingkar lengan atas dengan berat bayi lahir sebesar 45,7%, hubungan kadar hemoglobin dengan berat bayi lahir sebesar 42,9 %. Ada hubungan antara LILA dan kadar Hb dengan berat bayi lahir ditunjukkan melalui uji chi square dengan nilai p-value 0,001 dan < 0,05. Saran yang diberikan kepada petugas kesehatan karena masih adanya ibu hamil yang KEK dan anemia serta masih tingginya angka BBLR dapat ditindaklanjuti melalui kegiatan penyuluhan atau pemberian makanan tambahan dan suplementasi tablet Fe kepada ibu hamil untuk mencegah terjadinya BBLR. Kata kunci: Lingkar Lengan Atas, Hemoglobin, Berat Bayi Lahir
PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP NYERI HAID REMAJA PUTRI Sari, Kartika; Nasifah, Isri; Trisna, Anggun
Jurnal Kebidanan VOLUME 10. No. 02, DESEMBER 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v10i02.283

Abstract

Kartika Sari 1) , Isri Nasifah2), Anggun Trisna3)1), 2), 3) DIII Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan,Universitas Ngudi WaluyoE-mail : kartikanaka@gmail.com,.inasifah@gmail.com,.anggun.trisna@yahoo.co.idABSTRAKSaat menstruasi datang, wanita kadang mengalami nyeri haid (disminore) dimana sifat dan tingkat rasa nyeri yang bervariasi dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.  Prevalensi dismenore di Indonesia sebesar 64, 25% yang terdiri dari 54,8% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder.  Pada umumnya 50-60% wanita diantaranya memerlukan obat-obatan analgesic untuk mengatasi masalah dismenore ini, dimana penggunaan obat dalam jangka panjang akan menyebabkan penderita mengalami ketergantungan obat. Yoga merupakan salah satu teknik non farmakologi untuk menangani nyeri haid yang  memberikan efek distraksi sehingga dapat mengurangi kram abdomen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Quasi Experimental (Pre Post Test Design).  Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi D3 Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo dengan sampel remaja putri yang mengalami nyeri haid yang dibagi menjadi 2 kelompok,  yang terdiri dari 1 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan intensitas nyeri haid antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok yoga berdasarkan hasil uji Wilcoxon dengan perbandingan nilai p=0.001<0,05.  Sedangkan pada kelompok kontrol intensitas nyeri sebelum dan sesudah perlakuan tidak mengalami perbedaan dengan nilai p=0.492 >0,05.  Terdapat perbedaan durasi nyeri antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok yoga berdasarkan hasil uji Wilcoxon dengan  nilai p=0.000<0,05.  Sedangkan pada kelompok kontrol durasi nyeri sebelum dan sesudah perlakukan tidak mengalami perbedaan yang ditunjukkan dengan nilai p=0,298>0,05.  Masyarakat hendaknya memanfaatkan senam yoga sebagai salah satu cara untuk mengurangi nyeri haid karena tehnik tersebut murah dan dapat dipraktikkan sendiri tanpa bantuan orang lain.Kata Kunci : Nyeri Haid, YogaTHE INFLUENCE OF YOGA EXERCISES ON MENSTRUAL PAIN IN YOUNG WOMENABSTRACTWhen menstruation comes, women sometimes experience menstrual pain (dysmenorrhea) where the varying nature and level of pain can interfere with daily activities.  The prevalence of dysmenorrhea in Indonesia is 64, 25% consisting of 54.8% primary dysmenorrhea and 9.36% secondary dysmenorrhea.  In general 50-60% of women need analgesic medication to overcome this dysmenorrhea problem, where in the long-term drug use will cause the patient to experience drug dependence.Yoga is one of the non-pharmacological techniques to deal with menstrual pain which gives a distraction effect, so it can reduce abdominal cramps.This research was conducted using Quasi Experimental design (Pre Post Test Design).  This research was carried out in the Ngudi Waluyo University Midwifery D3 Study Program, with a sample of young women who experienced menstrual pain which was divided into 2 groups, which is consists of 1 treatment group and 1 control group.The results showed that there was a difference in the intensity of menstrual pain between before and after treatment in the yoga group based on the results of Wilcoxon test with a comparison of p = 0.001 <0.05.  Whereas in the control group the intensity of pain before and after treatment did not experience a difference with a value of p = 0.492> 0.05.  There is a difference in the duration of pain between before and after treatment in the yoga group based on the results of Wilcoxon test with p = 0.000 <0.05.  Whereas in the control group the duration of pain before and after treatment did not experience a difference indicated by the value of p = 0.298> 0.05Keywords: Pain in Menstruation, Yoga
HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG KPSP DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI PERKEMBANGAN ANAK DI WILAYAH IBI KORWIL KABUPATEN BOYOLALI KOTA Novita Nurhidayati; Yanti .
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.02, Desember 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i02.182

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : Pemerintah telah melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah pelaksanaan program SDIDTK. Termasuk didalamnya adalah penilaian perkembangan anak dengan menggunakan KPSP. Bidan sebagai salah satu tenaga medis yang bertanggungjawab dalam penilaian perkembangan anak karena merupakan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan di posyandu. Sehingga bidan di tuntut untuk menguasai salah satu instrumen untuk penilaian perkembangan anak yaitu KPSP. Tujuan penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan bidan tentang KPSP dengan pelaksanaan deteksi dini perkembangan anak di wilayah IBI KROWIL Kabupaten Boyolali kota tahun 2014. Metode penelitian ini menggunakan metode survai analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasinya adalah seluruh bidan di wilayahKORWIL kabupaten Boyolali kota sejumlah 100 bidan. Dengan tehnik sampling acidental sampling. Sampel sebanyak 34 bidan yang datang pada acara pertemuan IBI KORWIL Kabupaten Boyolali kota. Hasil analisis diperoleh nilai x2 hitung sebesar 18,492. Perbandingan nilai x2 hitung dengan x2 tabel menunjukkan bahwa nilai x2 hitung lebih besar dari x2 tabel (18,492>2,606) dan p value (0,272>0,05). Simpulan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan bidan tentang KPSP dengan pelaksanaan deteksi dini perkembangan anak di wilayah KORWIL Kabupaten Boyolali kota tahun 2014.                 Kata Kunci: Pengetahuan tentang KPSP, Perkembangan anak KPSP KONOWLEDGE OF RELATIONSHIP WITH THE MIDWIFE OF EARLY DETECTIONOF CHILD DEVELOPMENT ABSTRACT Background  The goverment has made various efforts, one of which is the implementation of the program SDIDTK. Including the assesment of chid development by using KPS. Midwifeas  one of the  responsible medical personnel inthe assesment of a child’s development because it is one of the activities t be carried out in the neighborhood health center. So the midwife in demand to master one instrumen for the assesment of the child’s development KPSP. The purpose of this study was aimed to determine the relationship of knowledge midwife on KPSP with the imlementation of early detection of child development at the IBI region KORWIL Boyoali city in 2014. This research method using analytic survey with cross sectional approach. The population is the entire district midwife in region KORWIL Boyolali city a total of 100 midwives. With the sampling techniques acidental sampling. Sample of 34 idwives who came to the meeting IBI korwil Boyolali city. The results obtained by analysis of the  value of x2 count of 18,492.Comparison with the count value of x2 table shows that the count value is greater than of x2 table(18,492>2,606 and p value (0,272>0,05). Conclusion there is no significant relationship between knowledge midwife on KPSP with the implementation of early detection in the area of child development KORWIL Boyolali city in 2014.  Keyword : Knowledge of KPSP, Child developent
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERSONAL IBU DENGAN KECEMASAN MENJELANG PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN BANJARSARI SURAKARTA Sulami Akademi Keperawatan Patria Husada Surakarta
Jurnal Kebidanan Volume 4 No. 1 Juni 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v4i1.56

Abstract

ABSTRAK Setiap ibu mempunyai karakteristik personal yang berbeda apabila ditinjau dari sisi umur, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi.  Keadaan ini dapat mempengaruhi status mental khususnya dalam menghadapi persalinan.  Kecemasan akan dialami oleh ibu yang belum siap mental dalam menghadapi persalinan tersebut.  Hubungan karakteristik personal ibu dengan kecemasan sangat perlu diketahui untuk dapat menentukan asuhan keperawatan khususnya bagi para ibu yang akan menjalani persalinan. Untuk mengetahui hubungan tersebut maka dilakukan penelitian terhadap pesien di Rumah Bersalin Banjarsari Surakarta, dengan metode deskriptif korelatif.  Hubungan yang ingin diketahui adalah hubungan antara umur ibu (< 25 tahun dan >25 tahun), tingkat pendidikan ( di atas SMP dan SMP ke bawah), dan keadaan sosial ekonomi (pengeluaran/bulan lebih dari Rp 300.000,- dan kurang dari Rp 300.000,-)  dengan kecemasan menjelang persalinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara umur ibu dengan kecemasan, dengan nilai P = 0.049.  Umur ibu kurang dari 25 tahun cenderung merasakan cemas yang lebih berat menjelang persalinan.  Sedangkan faktor pendidikan dan sosial ekonomi ibu tidak menggambarkan adanya hubungan dengan kecemasan (P > 0.5) yang berarti faktor tersebut tidak mempengaruhi terhadap kecemasan ibu menjelang persalinan. Kata Kunci : Kecemasan, karakteristik personal ibu, persalinan normal
KEBERHASILAN BOUNDING ATTACHMENT MELALUI PROSES INISIASI MENYUSUI DINI Nurhidayati, Novita; ., Mardianingsih
Jurnal Kebidanan VOLUME 10. No. 02, DESEMBER 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v10i02.288

Abstract

Novita Nurhidayati 1) Mardianingsih2)1),2) Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu UtomoEmail: novita1259@gmail.comABSTRAKLatar Belakang :Ikatan kasih sayang antara ibu dan anak sangatlah penting, tidak adanya ikatan kasih sayang antara ibu dan anak atau bounding attachment pada ibu dan bayi menyebabkan kurangnya proses perkembangan otak bayi karena tidak diberikan stimulus yang positif oleh ibunya. Salah satu hal yang dapat mendukung proses bounding attachment adalah inisiasi menyusu dini. Tujuan Penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan inisiasi menyusu dini dengan keberhasilan bounding attachment. Metode Penelitian :Penelitian yang dilakukan menggunakan metode survey analitik dan pendekatan waktu cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu ibu nifaspada bulan April-Juni 2017 di BPS Tutik, Cabean, Boyolali  sebanyak 31 responden, pengambilan sampel dengan total sampling dan analisa data chi square. Hasil Penelitian :Hasil penelitian didapatkan dari 20 responden yang dilakukan inisiasi menyusu dini terdapat 18 responden yang bounding attachment positif.Hasil perhitungan chi square dengan α = 0,05, p value (0,002< 0,05), berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Simpulan :Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan inisiasi menyusu dini dengan keberhasilan bounding attachment.Kata Kunci :Inisiasi menyusu dini, Keberhasilan bounding attachmentRELATIONSHIP EARLY INITIATION OF BREASTFEEDING WITH BOUNDING SUCCESS ATTACHMENTSABSTRACTBackground : Bond of love between mother and child or bounding attachment in mothers and infants causing lack the baby’s brain development because there is a positive stimulus given by his mother. One of the things that can contribute to the bounding attachment is early initiation of breastfeeding. Purposes : This study aims to determine the relationship of early initiation of breastfeeding with bounding success attachments. Research method : Research conducted using survey methods of analytic and cross sectional approach.This study population is women giving birth in April-Juni 2017 in the BPS Tutik, Cabean, Cepogo, total sampling with sampling and data analysis chi square. Result: The results obtained from the 20 respondents who made early breastfeeding initiation, there are 18 respondents who bounding positive attachment. Chi square calculation results with α = 0.05, p value (0.002 <0.05), mean Ha Ho accepted and rejected. Conclude : From this study it can be concluded that there is a connection with the early initiation of breastfeeding success bounding attachment.keyword :Early initiation of breastfeeding, Bounding succes attachments
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEPUTUSAN IBU MEMILIH PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANGKALAN KABUPATEN KARAWANG Ari Antini
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.191

Abstract

ABSTRAK Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia masih belum memuaskan, terbukti dari masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya kematian ibu maupun bayi adalah faktor pelayanan yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan sebagai penolong pertama pada persalinan. Departemen Kesehatan menetapkan target 90 % persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 2010. Berdasarkan laporan profil KIA Kabupaten Karawang Puskesmas Pangkalan merupakan Puskesmas dengan cakupan linakes terendah sebesar 68,8% (2009), 73,2% (2010), dan  75,75% (2011). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan pengetahuan, sikap dan faktor budaya dengan keputusan ibu memilih penolong persalinan dan menganalisis faktor yang bersifat dominan dalam keputusan ibu memilih penolong persalinan. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan case control. Sampel penelitian sebanyak 94 ibu pasca salin tahun 2012, 47 ditolong non nakes (kasus) dan 47 ditolong nakes (kontrol). Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pangkalan Kabupaten Karawang pada bulan Maret – April 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan keputusan ibu memilih penolong persalinan adalah sikap (OR=2,616 dan p<0,05), dan faktor budaya (OR= 4,823 dan p<0,05). Variabel yang tidak berhubungan dengan keputusan ibu memilih penolong persalinan adalah pengetahuan (OR (IK 95%) = 1,435 (0,622-3,310) dan p>0,005). Variabel yang bersifat dominan dalam keputusan ibu memilih penolong persalinan adalah faktor budaya OR=4,275 dan  p<0,05). Terdapat hubungan sikap ibu, faktor budaya dan faktor budaya bersifat dominan dalam keputusan ibu memilih penolong persalinan. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Budaya, penolong persalinan CORRELATION OF KNOWLEDGE, THE ATTITUDES AND CULTURAL FACTORS TO THE MOTHER’S DECISION CHOSE HELPER OF CHILDBIRTH IN THE WORK AREA PUSKESMAS PANGKALAN DISTRICT KARAWANG ABSTRACT Development success of health in Indonesia is still not satisfactory, proven from still high the maternal mortality rate (MMR) and Infant mortality rate (IMR). One factor that greatly influences the occurence of maternal and infant mortality are factor service is strongly influenced by ability and skill health workers as helper fisrt on childbirth. The departement of health setting target 90% of chilbirth were being helped by health workers in 2010. Based on the report profile KIA district Karawang in 2010 scope linakes 78,64%, only lower than the target much as 90%. The purpose of this research is analyzing the relation of knowledge, the attitudes and cultural factors to the mother’s decision chose helper of childbirth and analyze a factor that is dominant in mother’s decision chose helper childbirth. The design of this research is analytic research with  case control. Sample research a total of 94 mother post childbirth , 47 were being helped non health workers (cases) and 47 helped health workers (control). Collecting data using a questionnaire. Analysis of data test using chi square and test regression logistics. This research carried out in the work area Puskesmas Pangkalan district Karawang in Maret-April 2013. The results showed that the variables associated with decision mother chose helper childbirth is attitude with (OR=2,616 and p=0,023), cultural factors with (OR= 4,823 and p=0,000). The variable doesn’t correlate with decision mother choose helper childbirth is knowledge (OR (IK 95%) = 1,435 (0,622-3,310) and p>0,005). variable that is dominant in decision mother chose helper childbirth is culture (OR(IK95%)=4,275(1,993-9,170) and p value=0,002). Increasing approach to cultural factors that were held by the public through public figure is part of efforts to increase childbirth by health workers.  Keyword : knowledge, attitude, culture, helper childbirth
HUBUNGAN PARITAS DAN PEMAKAIAN KB HORMONAL DENGAN USIA MENOPAUSE Mayang Isa Hanasiwi; Herdini Widyaning Pertiwi
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.02, Desember 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i02.183

Abstract

ABSTRAK Menopause adalah peristiwa kehidupan yang normal dan merupakan suatu fase alamiah yang akan di alami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Namun saat rata-rata usia menopause wanita Indonesia adalah 45-55 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas dan pemakaian KB Hormonal dengan Usia Menopause. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik, Metode pendekatan dengan menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita menopause di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir, Salatiga pada bulan April 2014 sejumlah 58 responden, dengan teknik total sampling dan analisa data chi square. Terdapat hubungan paritas dengan usia menopause pada ibu di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir, Salatiga, dengan p value 0,000. Terdapat hubungan pemakaian KB hormonal dengan usia menopause pada ibu di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir, Salatiga, dengan p value 0,001, berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan paritas dan pemakaian KB Hormonal dengan Usia Menopause. Kata Kunci : Paritas, Pemakaian KB Hormonal, Usia Menopause.PARITY RELATIONSHIP AND USE OF HORMONAL KB AGE WITH MENOPAUSE ABSTRACT Background : Menopause is a normal life event and is a natural phase that will be experienced by every woman who usually occurs over the age of 40 years . However, when the average age of menopause is 45-55 years old Indonesian woman Objective : This study aimed to determine the relationship of parity and use of family planning by Age Menopause Hormonal Methods : This study is a survey research , analytical method using cross sectional approach . The population in this study were all postmenopausal women in IHC Elderly Village Tingkir, Salatiga in April 2014 a number of 58 respondents , with a total sampling techniques and chi square analysis of the data . Results : There is parity relationship with the mother's age at menopause in IHC Elderly Village Tingkir, Salatiga, with a p value of 0.000 . There is a relationship with the use of hormonal family planning on maternal age of menopause in the IHC Elderly Village Tingkir, Salatiga, with p value of 0.001 , meaning Ha Ho accepted and rejected . Conclusion : From this study it can be concluded that there is a relationship of parity and use of family planning Menopause Hormone with age.  Keywords: Parity, use of family planning Hormone, Menopause Age.