cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Jurnal Media Pertanian
ISSN : 25031279     EISSN : 25811606     DOI : -
urnal Media Pertanian dipublikasikan dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan dua kali dalam setahun. Jurnal ini mempublikasikan artikel hasil penelitian dan artikel review bidang ilmu Agronomi secara luas.
Arjuna Subject : -
Articles 157 Documents
INTENSITAS BEBERAPA PENYAKIT UTAMA PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao, L. )DI DESA BETUNG KECAMATAN KUMPEH ILIR Yuza Defitri
Jurnal Media Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.071 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v4i2.86

Abstract

Kakao merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi diantara tanaman perkebunan yang lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa Negara melalui ekspor dan mendorong ekonomi daerah terutama di pedesaan.Untuk peningkatan produksi tanaman kakao di Desa Betung Kecamatan Kumpeh Ilir  perlu diketahui keadaan tanaman kakao yang terserang penyakit dan berapa persentase serta Intensitas serangan penyakit tersebut. Hal ini berguna untuk melakukan teknik pengendalian penyakit pada tanaman kakao.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Penyakit utama yang menyerang tanaman kakao seperti Penyakit Busuk Buah, Penyakit Kanker Batang, PenyakitVascular Streak Dieback (VSD) serta berapa persentase dan Intensitas serangan penyakit-penyakit tersebut.Penelitian dilakukan dengan metode Simple Random Sampling. Pengambilan sampel tanaman dilakukan secara acak di perkebunan kakao rakyat. Lalu dikumpulkan data dengan menghitung seluruh tanaman baik yang sehat maupun yang sakit sehingga didapat persentase dan intensitas tanaman terserang penyakit.Sampel bagian tanaman kakao yang terserang penyakit  di identifikasi di Laboratorium Dasar Unbari.Hasil penelitian menunjukkan bahwa  intensitas serangan penyakit busuk buah yang disebabkan jamur Phytopthora palmivora di desa Betung adalah 14.56%, intensitas penyakit kanker batang yang disebabkan jamur  Phytopthora palmivoraadalah 13 % dan intensitas penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) adalah 10 %. Key word : Intensitas serangan penyakit, penyakit busuk buah, penyakit kanker batang dan                     Penyakit VSD                                                                       ABSTRACTCocoa is one of the plantation commodities that have high economic value among other plantation crops and plays an important role as a source of foreign exchange through export and encourages regional economics, especially in rural areas.To increase the production of cocoa crops in Betung Village, Kumpeh Ilir District, it is necessary to know the condition of cocoa plants that have the disease and what percentage and intensity of the disease attack. It is useful to perform disease control techniques on cocoa plants.This study aims to find out about Foul Fruit Disease, Stem Canker Disease, Vascular Streak Dieback (VSD) Disease and how many attacks  percentages and Intensity of that diseases.The research was done by Simple Random Sampling method. Crop sampling was done randomly at smallholder cocoa plantations. Then collect the data by counting both healthy and diseasedplants to get the percentage and intensity of attacked plants. The sample of the cocoa plant affected by Foul Fruit Disease, Stem Canker Disease,  Vascular Streak Dieback (VSD) disease was identified in the Unbari Basic Laboratory.            So the result of research showed that intensity of fruit rot disease is caused  by Phytopthora palmivora mushroom at Betung village is about 14.56%, the intensity of stem cancer which caused by Phytopthora palmivora mushroom is about 13%, and the intensity of  Vascular Streak Dieback (VSD) is 10%. Keyword : Intensity of disease attack, fruit rot disease, stem cancer, Vascular Streak Dieback (VSD)
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PINANG (Areca caatechu L.) PADADAERAH PASANG SURUT AIR LAUT DAN DAERAH PASANG SURUT AIR TAWAR Jessica Jessica; Yulistiati Nengsih; Rudi Hartawan
Jurnal Media Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.585 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v4i2.81

Abstract

Difference in Growth and Production of Areca Fruit (Areca caatechu L.) Tidal Area of Freshwater and Tidal Areas, the purpose of this study was to determine the differences in growth and production of tidal arecaea and freshwater tidal areas. This research was carried out in two different areas, namely freshwater tidal land in Sialang Village, Tungkal Ilir District, Tanjung Jabung Barat Regency and freshwater tidal land in Sungai Beras Village, Mendahara Ulu District, Tanjung Jabung Timur Regency from January to February 2019 using the method survey of several sample farmers. Data analysis was performed by static analysis with descriptive methods in the form of tabulations and inference methods using the -z test on each parameter starting from planting distance, stem height, stem circumference, age of production start, productivity of freshwater tidal areca fruit, fruit productivity areca palm tides, water pH, salt content, and pH of water. The z-test results in this study indicate that the influence of tide and freshwater has significant differences in the growth and productivity of areca nut. On freshwater tidal land the most productive land and produce physical data of plants are plant distance (2.95 m), stem height (10.52 m), stem circumference (48.66 m), age of production start (4 years) , productivity (15.87 tons / ha), soil pH (4.9), salinity (0.1 ppt), and pH of water (4.0).Keywords: productivity, growth, tidal land, freshwater tidal land AbstrakPerbedaan Pertumbuhan Dan Produksi Buah Pinang (Areca caatechu L.) Daerah Pasang Surut Air Laut Dan Daerah Pasang Surut Air Tawar, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan produksi buah pinang lahan pasang surut air laut dan daerah pasang surut air tawar. Penelitian ini di laksanakan didua daerah berbeda yaitu lahan pasang surut air tawar berada di Desa Sialang Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan lahan pasang surut air tawar di Desa Sungai Beras Kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur dari bulan Januari sampai Februari tahun 2019 menggunakan metode survey dari beberapa petani sampel. Analisis data dilakukan dengan analisis statiska dengan metode deskriptif dalam bentuk tabulasi dan metode inferensi menggunakan uji – z pada tiap-tiap parameter mulai dari jarak tanam, tinggi batang, lingkar batang, umur mulai produksi, produktivitas buah pinang lahan pasang surut air tawar, produktivitas buah pinang lahan pasang surut air laut, pH tanah, kadar garam, dan pH air. Hasil uji – z dalam penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh air pasang surut air laut dan air tawar terdapat perbedaan nyata terhadap pertumbuhan dan produktivitas pinang. Pada lahan pasang surut air tawar menjadi lahan produktivitas terbanyak dan menghasilkan data fisik tanaman yaitu jarak tanaman (2,95 m), tinggi batang (10,52 m), lingkar batang (48,66 m), umur mulai produksi (4 tahun), produktivitas (15,87 ton/Ha), pH tanah (4,9), kadar garam (0,1 ppt), dan pH air (4,0).Kata kunci : produktivitas, pertumbuhan, lahan pasang surut air laut, lahan pasang surut air tawar
PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP PRODUKTIVITAS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI DESA BETUNG KECAMATAN KUMPEH Hayata Hayata; Selly Febrina
Jurnal Media Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.375 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v4i2.87

Abstract

Arrangement of planting spacing with a certain density aims to give a plant area for each grow well. Planting spacing will affect its density and efficiency useness of light, water and nutrients using competition among the plants so finally it will affect its production. This study purposed  to determine the productivity of cocoa plants at different planting space. The research had been carried out in the community cocoa farming in Betung Village, Kumpeh Muaro Jambi District, Jambi Province, in March - April 2019. Cacao on Ten-year-old Lindak varieties were planted in a farm with plant spacing in  long and wide as 4,2 x 4,5 m (L1) and 5,5 x 6,0 m (L2). Systematic sampling method was applied and the observed variables were wet and dry seed weight, productivity, plant height, soil acidity, air temperature and humidity. The results showed that cocoa  planted in  long and wide as  5,5 x 6,0 m (L2)  gave better on both wet seed produced and dry beans productivity than those planted at  4,2 x 4,5 m (L1). The air humidity at 4,2 x  4,5 m (L1) was higher than in 5,5 x  6,0 m (L2).Keywords: cocoa, spacing, productivity AbstrakPengaturan jarak tanam dengan kepadatan tertentu bertujuan memberi ruang tumbuh pada tiap-tiap tanaman agar tumbuh dengan baik. Jarak tanam akan mempengaruhi kepadatan dan efisiensi penggunaan cahaya, persaingan diantara tanaman dalam penggunaan air dan unsur hara sehingga akan mempengaruhi produksi tanaman. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui  produktivitas tanaman kakao pada jarak tanam yang berbeda. Penelitian telah dilaksanakan di kebun kakao rakyat Desa Betung Kecamatan Kumpeh Muaro Jambi Provinsi Jambi, pada bulan Maret – April 2019. Tanaman kakao Varietas Lindak berumur sepuluh tahun yang ditanam pada kebun dengan jarak tanam P 4,2 x L 4,5 m (L1) dan P 5,5 x L 6,0 m  (L2). Metode pengambilan sampel Systematic Sampling dan peubah yang diamati adalah, berat biji basah, berat biji kering, produktivitas, tinggi tanaman, pH tanah, suhu dan kelembaban udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tanaman kakao yang ditanam dengan jarak P 5,5 x L 6,0 m (L2) menghasilkan produksi biji basah dan biji kering serta produktivitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan  yang ditanam pada jarak P 4.2 x L 4.5 m (L1).  Kelembaban udara pada P 4.2 x L 4.5 m (L1) lebih tinggi dari pada (P 5.5 x L 6,0 m (L2).Kata kunci : kakao, jarak tanam, produktivitas
POLIKULTUR TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis quineensis Jacq.) DENGAN TANAMAN JELUTUNG (Dyera polyphylla) Nasamsir Nasamsir; Usman Usman
Jurnal Media Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.444 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v4i2.82

Abstract

Oil palm planting can be done between rows of jelutung plants, resulting in optimal growth and productivity of the land. The research will be conducted in Betara and Bram Itam Kanan , Tanjung Jabung Barat, with the condition of peatland will be conducted from Mei to Juny 2019. This study aims to determine the value of land equivalent ratio (LER) in the intercropping of oil palm with jelutung plants. This research used survey method on farmers' land planted monoculture and intercropping with oil palm and jelutung plant. The location of this study was chosen intentionally because at these locations there is a cultivation of intercropping with oil palm and jelutung plants. The observed variables are; planting distance (m), stem height (m), stem circumference (cm), leaf color, age of production (years), productivity of the oil palm and jelutung plants in intercropping (ton), and land productivity. To answer the proposed hypothesis, the data obtained in the field is done statistical analysis with Z test and descriptive method in the form of tabulation. The results showed that the production of oil palm and Jelutung monoculture system cropping were more than polyculture system cropping, but based on the calculation of the value of land equivalent ratio (LER), that value was > 1 (1.4).
Peranan Zeolit dalam Peningkatan Kesuburan Tanah Pasca Penambangan Ida Nursanti; Nida Kemala
Jurnal Media Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.624 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v4i2.84

Abstract

ABSTRACTPost-mining soils have poor chemical and physical properties and have very low fertility rates. The study aims to determine the best dose of zeolite in order to improve soil fertility after mining as a planting medium. The experiment was carried out experimentally by giving zeolites (Z) and 3 treatment levels, namely: Z0 = without zeolites, Z1 = zeolites 100 g, Z2 = zeolites 200 g. There were 3 replications, so 9 unit experiments were obtained. The final analysis of research on soil chemistry consists of; Available P, total N, K-exs, C-organic and CEC, pH. Data analysis of the diversity of characteristics of post-mining soil types is presented in tabular form and discussed descriptively. Provision of 200 grams zeolite of 10 kg post-mining land (equivalent to 20 tons Ha-1 of zeolite ) and incubated for eight weeks can increase soil pH, total N, K-dd, available P andCECsoil. Keywords: Zeolites and post-mining soils ABSTRAKTanah pasca penambangan memiliki sifat kimia dan fisik yang kurang baik serta memiliki tingkat kesuburan yang sangat rendah. Penelitian bertujuan mengetahui menentukan dosis zeolit terbaik agar dapat memperbaiki kesuburan tanah pasca penambangan terkait sebagai media tanam. Percobaan dilakukan secara eksperimen dengan pemberian zeolit (Z) dan 3 taraf perlakuan yaitu :Z0= tanpa zeolit, Z1  = zeolit 100 g, Z2  = zeolit 200 g.  Terdapat 3 ulangan, sehingga diperoleh 9 unit percobaan. Analisis  akhir penelitian terhadap kimia tanah terdiri dari; P tersedia,  N total, K-dd, C-organik dan KTK, pH. Analisis data keragaman karakteristik jenis tanah pasca penambangan disajikan dalam bentuk tabel dan dibahas secara deskriptif. Pemberian zeolit 200 gram per 10 kg tanah pasca tambang (setara 20 ton zeolit per Ha) dan diinkubasi selama delapan minggu dapat meningkatkan pH tanah, N-total, K-dd, P tersedia dan KTK tanah. Kata kunci : Zeolit dan tanah pasca penambangan.
KARAKTERISTIK FISIK dan PRODUKSI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) pada TIGA AGROEKOLOGI LAHAN Nasamsir Nasamsir; Mei Indrayadi
Jurnal Media Pertanian Vol 1, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.201 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v1i2.16

Abstract

AbstractThis research aims to know the physical characteristics and the palm oil production on a variety of land suitability. Randomized block design by survey method was used in this research that had been carried out in society’s enterprise. The research object was the palm oil crop cultivated in the lowlands (0-100 m above sea level), moderate land (100-500 m above sea level), and the highland (>500 m above sea level). The plant wich is taken as a sample is a plant which was 10 years old (already production). The villages in the survey, set in accordance with the height. The observed variables in this study i.e.; the circumference of the trunk, tall trunk, leaf stem length, color and thickness of the leaf, heavy of fresh fruit bunches, the age of starting production, production and productivity. Other observed data is temperature and soil acidity. To see the difference between production and productivity of palm oil on three ecology types of land, observed data were analyzed using analisys of varians that followed by Duncan test (α = 5%). The land suitability has significant on physical characteristics and palm oil production. Palm oil production in moderate land was significantly higher than those in both the high and lowland. Keywords; crop production, physical characteristics, land suitability, palm oil. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik dan produksi kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) pada berbagai agroekologi lahan. Percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dilakukan di kebun rakyat dengan metode survey. Objek yang diteliti adalah tanaman kelapa Sawit yang dibudidayakan di dataran rendah (0-100 m dpl), dataran sedang (100-500 m dpl_, dan dataran tinggi (>500 m dpl). Tanaman yang diambil sebagai sampel adalah tanaman yang berumur 10 tahun (telah berproduksi). Desa-desa yang di survey, ditetapkan sesuai dengan ketinggian tempat. Peubah yang diamati dalam penelitian ini yaitu ; lingkar batang, tinggi batang, panjang pelepah, warna dan ketebalan daun, berat tandan buah segar, umur mulai berproduksi, produksi dan produktivitas, serta tindakan agronomi. Data lain yang diamati adalah suhu dan kemasaman tanah. Untuk melihat perbedaan produksi dan produktivitas kelapa sawit pada tiga jenis agroekologi lahan, data hasil pengamatan lapangan dianalisis menggunakan analisis ragam yang dilanjutkan dengan uji Duncan dengan α 5%. Agroekologi lahan berpengaruh nyata terhadap karakteristik fisik dan produksi kelapa sawit. Produksi tanaman kelapa sawit di daerah dataran sedang lebih tinggi dan berbeda nyata dengan produksi tanaman kelapa sawit daerah dataran tinggi dan daerah dataran rendah. Kata Kunci ; produksi tanaman, karakteristik fisik, kesesuaian lahan, kelapa sawit
KARAKTERISTIK MUTU ORGANOLEPTIK OLAHAN COKLAT DENGAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA PADA BIJI KAKAO LINDAK (Theobroma cacao L.)”. Ridawati Marpaung; Siti Nurlina Putri
Jurnal Media Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.517 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v4i2.83

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu organoleptik olahan coklat dengan lama fermentasi yang berbeda pada biji kakao lindak. Fermentasi hingga pengeringan biji kakao dilaksanakan  di RT 12 Kelurahan Sungai Asam Kecamatan Pasar Jambi dan proses pengolahan coklat serta analisis organoleptik olahan coklat dilaksanakan di Laboratorium Dasar Universitas Batanghari Jambi mulai bulan Mei sampai Juli 2019. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan perlakuan lama fermentasi yang berbeda, sebagai berikut: F0 = tidak difermentasi, F1 = fermentasi 2 hari,  F2 = fermentasi 4 hari, F3 = fermentasi 6 hari,  dan F4 = fermentasi 8 hari. Setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 15 unit percobaan, setiap unit percobaan sebanyak 1 kg biji kakao,sehingga jumlah keseluruhan biji kakao adalah 15 kg. Peubah yang diamati adalah warna, aroma, cita rasa, kepahitan, kesukaan pada coklat, pH dan kadar air biji kakao kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama fermentasi yang berbeda berpengaruh nyata terhadap mutu organoleptik warna, aroma, cita rasa, kesukaan serta pH dan kadar air biji kakao kering, tetapi berbeda tidak nyata terhadap kepahitan. Penilaian tertinggi terhadap warna, aroma, cita rasa, kepahitan dan kesukaan terdapat pada perlakuan lama fermentasi 6 hari dan 8 hari.Kata kunci : fermentasi, kakao lindak, mutu organoleptik coklat. ABSTRACT The aim of this study was to determine the organoleptic quality characteristics of processed chocolate with different fermentation times on the cocoa beans. Fermentation up to drying of cocoa beans is carried out in RT 12 Kelurahan Sungai Asam, Pasar Jambi district and the processing of chocolate and organoleptic analysis of chocolate are carried out at the Laboratory of the University of Batanghari Jambi from May to July 2019. The study was designed using a completely randomized design (CRD), with treatment different fermentation time, as follows: F0 = not fermented, F1 = 2 days fermentation, F2 = 4 days fermentation, F3 = 6 days fermentation, and F4 = 8 days fermentation. Each treatment was repeated 3 times so that there were 15 units of experiment, each unit of experiment was 1 kg of cocoa beans, so that the total number of cocoa beans was 15 kg. Variables observed were color, flavor, taste, bitterness, preference for chocolate, pH and moisture content of dried cocoa beans. The results showed that different fermentation time significantly affected the organoleptic quality of color, flavor, taste, preferences and pH and water content of dried cocoa beans, but not significantly different from bitterness. The highest assessment of color, flavor, taste, bitterness and likeness is found in the 6-days and 8-days fermentation treatment.Keywords: fermentation, bulk cocoa, chocolate organoleptic quality
Pembuatan Rorak pada Perkebunan Kopi Arabica (Coffea arabica ) Untuk Meningkatkan Produktivitas Muhammad Satibi; Nasamsir Nasamsir; Hayata Hayata
Jurnal Media Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.084 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v4i2.85

Abstract

High rainfall and soil tillage without applying soil and water conservation techniques (WCT) have led to higher runoff and erosion and washed away top soil that is rich in nutrients needed by plants. This causes soil fertility to decrease over time. This study aims to examine the differences in growth and productivity of Arabica coffee that  the uses of rorak and without rorak. This research was conducted in the farmer's garden which is incorporated in the Barokah farmer group Sungai Jernih Village Gunung 7 District and Mekar Sari Village Kayu Aro District Kerinci Regency from May to July 2019. The experimental design used was unformatted trials and the location of the experiment was chosen intentionally (purposive) with the reason that in that area there are objects to be examined, namely coffee cultivation land that uses rorak and which does not use rorak. The treatment in this study was, Ro: land using rorak and R1: land without rorak. Vegetative and production variables observed included stem circumference (cm), leaf color, fruit weight with a sample of 100 chery coffees per tree (g) and soil variables including soil pH, soil moisture, nutrient content N, P, and K. The results of the study showed that making rorak produced differences in stem circumference, soil moisture content, nutrient content of N, P, K and soil pH as well as land productivity. Land using rorak yields 1047.61 kg / ha / year grenbeen and land without rorak 683.89 kg / ha / year grenbeen.Keywords: rorak, productivity of Arabica coffee
Daya Kecambah dan Kekuatan Tumbuh Benih Kakao (Theobroma cacao L.) pada Berbagai Media Simpan Yulistiati Nengsih; Yuza Defitri; Trisna Levia
Jurnal Media Pertanian Vol 5, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1928.532 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v5i1.91

Abstract

Benih kakao tergolong benih rekalsitran dengan kadar air tinggi dan peka terhadap penurunan kadar air. Daya tumbuh cepat menurun sampai benih tersebut mati dalam penyimpanan. Penurunan kadar air di bawah titik kritis merupakan masalah,  benih mudah berkecambah, dan mati bila disimpan pada suhu rendah. Adanya media simpan yang baik diharapkan benih dapat disimpan lebih lama serta mempertahankan daya kecambah dan kekuatan  tumbuh benih. Penelitian bertujuan mendapatkan media yang tepat untuk penyimpanan benih kakao dan secara bersamaan mempertahankan daya kecambah dan kekauatan tumbuhnya. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan yaitu penggunaan media simpan yang berbeda dengan 4 jenis media yaitu  serbuk gergaji (P1), cocopeat (P2), arang sekam padi (P3), dan serbuk arang kayu (P4), setiap jenis media diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 petak percobaan yang masing- masing berisi 40 benih kakao. Peubah yang diamati adalah : kadar air media simpan, kadar air benih, persentase daya kecambah dalam penyimpanan, persentase benih berjamur, identifikasi jamur, persentase daya kecambah, kecepatan berkecambah, dan panjang kecambah.  Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan uji Duncan pada taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media arang sekam padi dapat mempertahankan kualitas benih kakao dengan indikator benih berjamur selama 12 hari penyimpanan sebesar 0,92%. Setelah 12 hari disimpan, daya kecambah sebesar 64,20%, kecepatan berkecambah  2,1 etmal-1, dan panjang kecambah 6,82 cm. Jamur yang teridentifikasi selama penyimpanan adalah jamur Aspergilus. spp
Pengaruh Jarak Tanam Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Hayata Hayata; Ida Nursanti; Pandu Kriswibowo
Jurnal Media Pertanian Vol 5, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.21 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v5i1.92

Abstract

Plant spacing is a factor influencing the growth of oil palm plants. Plant spacing is done to get an area for plant growth, to avoid a sun and nutrients competition for each oil palm plant, and to make it easier maintenance. This study aimed to see   the growth and production of oil palm at different planting distances. This research was carried out at the Oil Palm smallholder Plantation located in Suko Awinjaya Village, Sekernan District, Muaro Jambi Regeny, 64 kilometers (representing 8×8 m spacing) and 69 kilometers (representing 9×9 m spacing). This research was conducted in March-April 2019. The design of the experiment was carried out as an unformatted trial and the location was porpusively chosen as  there were a uniform plants in that location. Sampling determination of the locations was based on spacing differences e.g.  Planting distance 8 × 8 m (P1), Planting distance 9 × 9 m (P2). The Systemic Sampling method was used in this study. The parameters observed were plant height, stem circumference, weight of fresh fruit bunches (FFB), productivity, light intensity, air temperature, air humidity (%). A measured agronomic each observed parameter was analyzed by Independent t test (significant level of 5%). The result showed that the oil palm plantations with 8x8 m distance planted give a higher growth  and a smaller stem circumference than the 9x9m. While a higher both of Fresh Fruit Bunch Weight and productivity were obtained at a 9x9 m spacing than those at 8x8 m planted distance. Keywords: Spacing, Productivity, Oil Palm AbstrakJarak tanam merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Pengaturan jarak tanam adalah untuk mendapatkan ruang tumbuh bagi pertumbuhan tanaman guna menghindari kompetisi memperebutkan unsur hara dan matahari dari setiap tanaman kelapa sawit, serta mempermudah dalam pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pertumbuhan dan produksi kelapa sawit pada jarak tanam yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat yang terletak di Desa Suko Awinjaya, Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi kilometer 64 (mewakili jarak tanam 8×8 m) dan kilometer 69 (mewakili jarak tanamn 9×9 m). Penelitian ini pada bulan Maret – April 2019. Rancangan Percobaan di lakukan dengan tidak terformat, dan lokasi dipilih secara sengaja karena pada lokasi tersebut terdapat tanaman yang diteliti dan seragam. Penentuan lokasi pengambilan sempel berdasarkan perbedaan jarak tanam yaitu: Jarak tanam 8×8 m (P1), Jarak tanam 9×9 m (P2) Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode Sistemik Sampling. Parameter yang diamati adalah Tinggi tanaman, Lingkar Batang, Berat Tandan Buah Segar (TBS), Produktivitas, Intesitas Cahaya, Suhu Udara, Kelembaban Udara (%), Tindakan Agronomi. Setiap parameter yang diamati dilakukan analisis  Independent t test pada taraf α 5 %. Tanaman Kelapa sawit yang ditanam pada jarak 8x8 m memberikan hasil pertumbuhan yang lebih tinggi dan lingkaran yang lebih kecil dibandingkan dengan jarak tanam 9x9 m. Berat Tandan Buah Segar dan produktivitas yang lebih tinggi didapatkan pada jarak tanam 9x9 m dibandingkan dengan yang ditanam pada jarak 8x8 mKata kunci : Jarak Tanam, Produktivitas, Kelapa sawt

Page 5 of 16 | Total Record : 157