cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 81 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 4 (2024): Agustus" : 81 Documents clear
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS PETANI KOPI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL YANG BERKELANJUTAN MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI Rezki Amalia Wahyuni Mustakim; Muh. Fitrah Ramadhan Umar; Sudirman Sudirman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24332

Abstract

Abstrak: Komunitas petani kopi Aroma Je'netallasa menghadapi tantangan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Kurangnya akses dan pemanfaatan teknologi informasi menjadi hambatan utama dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi serta pemasaran produk kopi. Tujuan kegiatan sosialisasi dan pelatihan dalam pengabdian ini adalah untuk meningkatkan softskill dan hardskill mitra, yaitu komunitas petani kopi Aroma Je'netallasa, melalui penerapan teknologi informasi. Peningkatan softskill mencakup kemampuan komunikasi, kerjasama tim, dan manajemen waktu, sementara peningkatan hardskill meliputi penggunaan teknologi informasi untuk produksi dan pemasaran, seperti pembuatan website, penggunaan marketplace, serta strategi pemasaran melalui media sosial dan digital. Pendekatan pengabdian ini meliputi sosialisasi, pelatihan, dan penerapan teknologi informasi seperti pembuatan website, marketplace, serta strategi pemasaran melalui media sosial dan pemasaran digital. Selain itu, program ini juga mencakup pendampingan dan evaluasi serta strategi untuk memastikan keberlanjutan program. Mitra dalam pengabdian ini adalah Kelompok Tani Aroma Je’netallasa yang terdiri dari 25 orang petani kopi. Evaluasi dilakukan melalui sistem pemantauan secara berkala yang melibatkan pengukuran dan analisis peningkatan softskill dan hardskill anggota kelompok serta peningkatan nilai ekonomis dari produksi dan pemasaran kopi. Evaluasi ini melibatkan penilaian sebelum dan sesudah pelatihan, survei, wawancara, dan analisis data penjualan, yang menunjukkan peningkatan sebesar 40% dalam softskill, 65% dalam hardskill, dan 75% dalam nilai ekonomis, sehingga program ini terbukti efektif dalam memberdayakan komunitas petani kopi untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi informasi dalam pengabdian ini mampu memberdayakan komunitas petani kopi secara efektif untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan.Abstract: The Aroma Je'netallasa coffee farming community faces challenges in improving their economic welfare. Lack of access and use of information technology is the main obstacle in increasing the efficiency and effectiveness of production and marketing of coffee products. The aim of the outreach and training activities in this service is to improve the soft skills and hard skills of partners, namely the Aroma Je'netallasa coffee farmer community, through the application of information technology. Improving soft skills includes communication skills, teamwork and time management, while improving hard skills includes the use of information technology for production and marketing, such as creating websites, using marketplaces, and marketing strategies via social and digital media. This service approach includes socialization, training, and application of information technology such as creating websites, marketplaces, as well as marketing strategies through social media and digital marketing. Apart from that, this program also includes mentoring and evaluation as well as strategies to ensure program sustainability. The partner in this service is the Aroma Je'netallasa Farmers Group which consists of 25 coffee farmers. Evaluation is carried out through a regular monitoring system which involves measuring and analyzing improvements in group members' soft skills and hard skills as well as increasing the economic value of coffee production and marketing. This evaluation involved pre- and post-training assessments, surveys, interviews, and sales data analysis, which showed an increase of 40% in soft skills, 65% in hard skills, and 75% in economic value, so this program was proven to be effective in empowering the coffee farming community to contribute to sustainable local economic development. This shows that the application of information technology in this service is able to effectively empower the coffee farming community to contribute to sustainable local economic development.
STRENGTHENING KNOWLEDGE ON SHARIA-BASED FINANCIAL MANAGEMENT IN COMMUNITY ORGANIZATIONS Muhammad Nur Abdi; Moh. Aris Pasigai; Wa Ode Rayyani; Nia Wahyuni; Sri Wahyuni Pratiwi Yusran; Dian Anggraini
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.23099

Abstract

Abstrak: PCM Limbung di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menghadapi tantangan dalam mengelola keuangan organisasi berdasarkan prinsip-prinsip Syariah karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusianya. Untuk mengatasi hal ini, sebuah program pengabdian masyarakat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Adactive Collaboration Management. dengan menggunakan pendekatan Adactive Collaboration Management. Melalui kegiatan-kegiatan seperti FGD, pelatihan, dan pendampingan, 36 peserta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan keuangan berbasis syariah.keuangan berbasis syariah. Program ini meningkatkan kemampuan mereka dalam menerapkan teknik-teknik pengelolaan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah, sehingga berkontribusi pada keberlanjutan dan efektivitas operasional PCM Limbung. Para peserta menunjukkan peningkatan sebesar 60 peningkatan soft skill dan 50% peningkatan hard skill. Evaluasi yang dilakukan meliputi mengukur nilai ekonomi yang dihasilkan dari penerapan praktik yang sesuai syariah.Abstract: PCM Limbung in Gowa Regency, South Sulawesi, faces challenges in managing organizational finances based on Sharia principles due to a lack of knowledge and skills among its human resources. To address this, a community service program was conducted, utilizing the Adactive Collaboration Management approach. Through activities such as FGD, training, and mentoring, 36 participants improved their knowledge and skills in Sharia-based financial management. The program enhanced their ability to apply financial management techniques aligned with Sharia principles, contributing to the sustainability and effectiveness of PCM Limbung's operations. Participants showed a 60% increase in soft skills and a 50% increase in hard skills. Evaluation included measuring the economic value generated from implementing Sharia-compliant financial practices.  
PENINGKATAN KESADARAN PEKERJA PENCETAK BATU BATA TERHADAP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG SEHAT DAN SELAMAT Tengku Mohammad Yoshandi; Zeri Suffanda; Ibnu Surya; Shelly Angella; Devi Purnamasari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24807

Abstract

Abstrak: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) masih dianggap remeh oleh masyarakat. Alat Pelindung Diri (APD) bahkan dianggap sebagai pengganggu dalam bekerja. Kurangnya kesadaran dapat membahayakan diri pekerja, maka dari itu tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memperkenalkan K3 pada pekerja komunitas produksi batu bata khususnya di tenayan raya untuk meningkatkan tingkat kesadaran terhadap K3 guna meningkatkan safety awareness dan praktik keselamatan kerja. Dengan meningkatnya kesadaran terhadap K3 maka produktifitas batu bata juga akan meningkat yang berimbas pada peningkatan ekonomi komunitas. adapun mitra yang dipilih merupakan salah satu anggota UMKM pencetak batu bata yang berdomisili di Kecamatan Tenayan Raya . Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan mengadakan sosialisasi dan pendampigan kepada mitra. Tahapan kegiatan ini berjalan dengan 3 tahap, yakni (1) persiapan kegiatan; (2) pendampingan; dan (3) evaluasi, dengan melihat peningkatan pre-test dan post-test dari anggota mitra . Hasil dari kegiatan adalah semakin tingginya kesadaran yang dapat dilihat dari kenaikan kesadaran terhadap keselamatan sebesar 75% .dari pekerja untuk menggunakan APD dalam pekerjaan meskipun merasa tidak nyaman dalam bekerja, selain itu pekerja juga merasa lebih nyaman dalam bekerja sudah memahami segala risiko pada area bekerja dan tindakan pencegahan.Abstract: Occupational Safety and Health (OSH) in Indonesia regarded as undervalue in occupation by workers. Therefore, the Personal Protective Equipment (PPE) considered as an obstacle during works. This lack of awareness to safety will bring danger to the workers, therefore the objective of this community service was to introduced OSH to the Brick-Producer workers situated in Tenayan Raya, Riau to increase the workers’ awareness to OSH. The increase of awareness also followed by the increase of the collaborators’ economy activity. The chosen collaborator was a member of brick-producer community which domiciled in Tenaya Raya. This home industry have been established since 2020 and able to sold thousands of brick to their consumers. Despite all that, the collaborator have an issue in safety of production, thus the team assisted in solving the issue by metored to increase the OSH awareness in occupational area. The steps of this activity were run with three steps, which were (1) program preparations; (2) mentoring; (3) evaluation. The result of this program was the increased awareness of workers towards OSH even though most of them did.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN METODE ONE DAY ONE STORY MELALUI PROGRAM KAMPUS MENGAJAR Febblina Daryanes; Mauliza Ashari; Desi Maryani; Siska Indriawati; Sintya Afridayanti; Irda Sayuti; Deci Ririen
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.25297

Abstract

Abstrak: Kemampuan dan minat membaca siswa Sekolah Dasar Negeri 123 Pekanbaru masih tergolong rendah berdasarkan hasil observasi awal. Tujuan utama kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan dasar kecintaan dan juga pemahaman literasi pada siswa sekolah dasar negeri 123 Pekanbaru seperti membaca dan juga memahami isi bacaan. Metode yang dipakai dalam kegiatan pengabdian ini yaitu metode pendampingan dimana tim pengabdi melakukan pendampingan kepada siswa untuk melaksanakan program one day one story. Tahapan pada pengabdian ini meliputi: (1) persiapan yang terdiri dari observasi dan perencanaan program; (2) pelaksanaan program yaitu one day one story; dan (3) evaluasi program. Mitra pada kegiatan pengabdian ini yaitu siswa kelas 5 sekolah dasar negeri 123 Pekanbaru yang berjumlah 30 siswa. Ketercapaian kegiatan pengabdian diukur melalui instrument soal Pre-Test dan Post-Test. Hasil dari kegiatan ini dapat diketahui dengan adanya program one day one story yang dilaksanakan terbukti mampu meningkatkan kemampuan dan juga minat siswa dalam hal literasi. Terjadi peningkatan minat siswa dalam membaca dengan persentase nilai N-Gain sebesar 58.8% dan penguasaan siswa dalam memahami bacaan juga terjadi peningkatan sebesar 66.67%.Abstract: The reading ability and interest of students at Sekolah Dasar Negeri 123 Pekanbaru have been observed to be relatively low based on initial observations. The primary objective of this community service initiative is to foster a foundation of love for reading and literacy comprehension among students at State Elementary School 123 Pekanbaru, encompassing reading skills and understanding the content of texts. The method employed in this service activity is an accompaniment approach, where the service team provides guidance to students in implementing the "One Day One Story" program. The stages of this service activity include: (1) preparation, which consists of observation and program planning; (2) program implementation, specifically the "One Day One Story" initiative; and (3) program evaluation. The partners involved in this activity are 30 fifth-grade students from State Elementary School 123 Pekanbaru. The success of this service activity is measured through Pre-Test and post-test instruments. The results of the activity indicate that the implementation of the "One Day One Story" program has effectively enhanced both the reading ability and interest of the students in literacy. There was an increase in students' interest in reading, with an N-Gain score of 58.8%, and a significant improvement in their comprehension of reading material, with a 66.67% increase. 
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MELALUI SKRINING TUBERCULOSIS PARU DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN RUTIN Dian Ayu Listiarini; Afridatul Luailiyah; Suparmi Suparmi; Ahmad Umar Alfaruq
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24468

Abstract

Abstrak: Tuberkulosis (TB) paru merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia dengan angka kematian yang tinggi. Oleh karena itu, skrining TB paru sangatlah penting. Namun angka penemuan kasus baru TB paru mengalami penurunan khususnya di Kota Semarang. Tujuan dari layanan ini adalah untuk mengidentifikasi orang-orang yang berisiko tinggi terkena TBC paru sehingga dapat segera dilakukan tindakan lebih lanjut. Pengabdian dilakukan oleh tim Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung dengan menggunakan teknik edukasi dan wawancara medis mengenai tanda dan gejala tuberkulosis paru. Peserta diberikan pertanyan secara lisan setelah dilakukan edukasi untuk memastikan peserta sudah memahami materi yang disampaikan. Setelah itu dilakukan pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah, pengukuran fisik, kadar glukosa darah acak (GDS), kadar kolesterol total, dan kadar asam urat. Sebanyak 166 orang mengikuti kegiatan ini. Dari hasil pengabdian tersebut, ditemukan 10 peserta yang berisiko tinggi terkena tuberkulosis paru. Peserta yang berisiko tinggi terkena tuberkulosis paru akan dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk evaluasi lebih lanjut.Abstract: Pulmonary tuberculosis (TB) is one of the main health problems in Indonesia with a high mortality rate. Therefore, pulmonary TB screening is very important. However, the rate of discovery of new cases of pulmonary TB has decreased, especially in the city of Semarang. The aim of this service is to identify people who are at high risk of developing pulmonary TB so that further action can be taken immediately. The service was carried out by the Faculty of Medicine team at Sultan Agung Islamic University using educational techniques and medical interviews regarding the signs and symptoms of pulmonary tuberculosis. After that, a health examination was carried out including blood pressure, physical measurements, random blood glucose levels (RBG), total cholesterol levels and uric acid levels. A total of 166 people took part in this activity. From the results of this service, it was found that 10 participants were at high risk of developing pulmonary tuberculosis. Participants who are at high risk of developing pulmonary tuberculosis will be referred to the nearest health facility for further evaluation.
PENGUATAN PENYUSUNAN MODUL AJAR BERDIFERENSIASI UNTUK MEMAKSIMALKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Ana Setiani; Nur Agustiani; Hamidah Suryani Lukman; Mira Siti Nur’azizah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.23963

Abstract

Abstrak: Pendampingan kurikulum Merdeka di tahun kedua pada jenjang SMP di kabupaten Sukabumi, masih banyak sekolah penggerak yang belum maksimal dalam mengimplementasikan modul ajar berdiferensiasi. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk penguatan penyusunan modul ajar berdiferensiasi sampai dengan mengimpelentasikannya pada sekolah penggerak. Metode pendekatan yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi lokakarya, workshop, kunjungan lapangan dan pendampingan secara rutin untuk menonitoring pencapaian dari setiap sekolah. Kegiatan ini melibatkan 4 kepala sekolah dan 16 komite pembelajaran. Untuk melihat dampak dari implementasi pembelajaran berdiferensiasi pada kegiatan pembelajaran, perlu mengetahui ketercapaian modul ajar berdiferensiasi. Hal ini dibuktikan dari hasil aspek refleksi keterapaian modul ajar berdiferensiasi yang terdiri dari 5 komponen indikator tergolong baik dengan rata-rata pencapaian sebesar 86,6%, para peserta sudah memahami komponen modul ajar berdiferensiasi pada kurikulum Merdeka. Hal tersebut, diperkuat ketika kunjungan langsung ke sekolah menujukan 84,5% para guru sebagain besar sudah menerapkan implementasi modul ajar berdiferensiasi dengan baik.Abstract: Supporting the Merdeka curriculum in the second year at the junior high school level in the Sukabumi district, many driving schools still have not implemented differentiated teaching modules optimally. Therefore, this community service activity aims to strengthen the preparation of differentiated teaching modules and implement them in driving schools. The approach used to carry out community service activities includes workshops, field visits, and regular mentoring to monitor the achievements of each school. This activity involved four school principals and 16 learning committees. To see the impact of implementing differentiated learning on learning activities. It is necessary to know the achievements of differentiated teaching modules. That is proven by the results of the reflection aspect of the achievement of the differentiated teaching module, which consists of 5 indicator components that are classified as good with an average achievement of 86.6%; the participants already understand the components of the differentiated teaching module in the Merdeka curriculum. That was reinforced when direct school visits showed that 84.5% of teachers had implemented differentiated teaching modules well.
EDUKASI STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA PADA BIARAWATI PENDAMPING PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Paskaliana Hilpriska Danal; Yuliana Reginaldis R. Krowa; Angelina Roida Eka
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24369

Abstract

Abstrak: Stimulasi tumbuh kembang balita merupakan aspek utama dalam memastikan anak mencapai milestone pertumbuhan dan perkembangan. Stimulasi tumbuh kembang akan efektif jika terus dilaksanakan terutama pada tempat anak menghabiskan waktu paling banyak seperti di pendidikan anak usia dini. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pendamping pendidikan anak usia dini terkait stimulasi tumbuh kembang balita. metode yang dilakukan adalah metode penyuluhan kepada 10 biarawati pendamping PAUD Susteran Maria Berduka Cita dengan metode quasy eksperimen one group pre test-post test mengukur peningkatan pengetahuan tentang stimulasi balita menggunakan kuesioner berupa 10 komponen stimulasi sesuai rentang usia balita dari 29 hari hingga 6 tahun. Hasil yang didapatkan terdapat perbedaan signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan rerata nilai pengetahuan sebelum edukasi adalah 1,9 dan sesudah edukasi adalah 8,1. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dari para biarawati pendamping PAUD tentang stimulasi tumbuh kembang anak balita. diharapkan agar para birawati pendamping PAUD untuk menerapkan stimulasi tumbuh kembang pada anak PAUD yang diasuhnya sehingga tercapai tumbuh kembang anak yang optimal.Abstract: Childhood growth and development stimulation is the main aspect in ensuring that children reach their growth and development milestones. Growth and development stimulation will be effective if it continues to be carried out, especially where children frequently attend, such as in early childhood education. The purpose of this community service is to increase the knowledge of early childhood education assistants related to the stimulation of the growth and development of toddlers. The method carried out was a educatiom method to 10 nuns as teachers in PAUD Sister Maria Berduka Cita with the one group pre-test-posttest quasy experimental design. The results obtained were there were significant differences between knowledge before and after education with the average value of knowledge before education was 1.9 and after education was 8.1. This shows that there is an increase in knowledge from PAUD nuns about stimulating the growth and development of children under five. It is expected that the early childhood education teachers will apply growth and development stimulation to the early childhood children they care for so that optimal child growth and development is achieved.
EDUKASI DAN PRAKTIK PEMBUATAN MINYAK PIJAT AROMATERAPI UNTUK SWAMEDIKASI DI KOTA DAN KABUPATEN MALANG Thia Amalia; Queen Intan Nurrahmah; Uswatun Khasanah; Agustina Dwi Ilmi Hadiwasito; Annisa Nur Fitriani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.25347

Abstract

Abstrak: Aromaterapi merupakan salah satu terapi komplementer yang memanfaatkan minyak atsiri sebagai komponen aktif. Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan minyak atsiri yang tidak tepat dapat menimbulkan risiko kesehatan. Penelitian Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dalam pemanfaatan minyak atsiri sebagai aromaterapi untuk pengobatan mandiri di rumah. Kegiatan edukasi dan pelatihan dilaksanakan di tiga kecamatan di Kota dan Kabupaten Malang dengan melibatkan 50 orang peserta dengan latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang beragam. Melalui penyuluhan dan praktik langsung dalam pembuatan minyak aromaterapi, peserta diberikan informasi tentang penggunaan yang aman dan efektif, serta potensi manfaat dan risiko dari penggunaan minyak atsiri. Pengetahuan peserta dinilai sebelum dan sesudah kegiatan menggunakan melalui tes awal dan tes akhirpre-test dan post-test. Hasil analisis menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta tentang pemanfaatan minyak atsiri sebagai aromaterapi untuk pengobatan mandiri di rumah (P< 0,05). Dengan demikian, pengabdian ini dapat membantu komunitas dalam memahami manfaat aromaterapi sebagai alternatif pengobatan mandiri yang aman dan efektif di rumah.Abstract: Aromatherapy is a complementary therapy that utilizes essential oils as active components. Despite their benefits, the improper use of essential oils can pose significant health risks. This community service project aimed to enhance community understanding, particularly among members of the Family Empowerment and Welfare (PKK), in the utilization of essential oils as aromatherapy for self-medication purposes at home. Education and training activities were conducted in three sub-districts in Malang City and Regency, involving 50 participants with diverse educational and occupational backgrounds. Through counseling sessions and hands-on practice in aromatherapy oil preparation, participants were provided with information on safe and effective usage, as well as the potential benefits and risks of essential oil utilization. Participants' knowledge was assessed before and after the interventions using pre- and post-tests. The analysis results indicated a statistically significant improvement in participants' understanding of the application of essential oils as aromatherapy for self-medication at home (sig = 0,00). This community service activity can assist communities in understanding the benefits of aromatherapy as a safe and effective self-medication alternative at home. 
PENGUATAN KAPASITAS POSYANDU LANSIA MELALUI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR Niko Dima Kristianingrum; Yati Sri Hayati; Annisa Wuri Kartika; Ayut Merdikawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24808

Abstract

Abstrak: Proses degeneratif menimbulkan banyak masalah penyakit tidak menular (PTM) pada lansia yang memerlukan upaya promotive dan preventif melalui posyandu. Pelaksanaan posyandu lansia mengalami banyak kendala yang menyebabkan pelayanan pada lansia kurang optimal dan rendahnya cakupan layanan bagi lansia. Tujuan pengabdian adalah untuk menguatkan kapasitas posyandu lansia dalam mengendalikan PTM pada lansia dengan meningkatkan ketrampilan kader dalam deteksi dini faktor risiko PTM, meningkatkan pengetahuan lansia tentang PTM, dan terdeteksinya faktor risiko PTM pada lansia. Kegiatan yang dilakukan yaitu penguatan posyandu lansia melalui pendidikan kesehatan, pelatihan kader, dan skrining faktor risiko penyakit tidak menular. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di Posyandu Lansia Srikandi Kelurahan Bandungrejosari Kota Malang dengan jumlah kader 11 orang dan lansia 38 orang. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan melakukan pengukuran pre post pengetahuan lansia tentang PTM, praktik ketrampilan kader dalam deteksi dini factor risiko PTM, dan dokumen skrining faktor risiko PTM. Hasil yang didapatkan yaitu peningkatan pengetahuan lansia sebesar 13,61%, 100% kader mampu melakukan deteksi dini faktor risiko PTM, dan 38,4% lansia terdeteksi memiliki faktor risiko PTM.Abstract: The degenerative process causes many problems in non-communicable diseases (NCDs) in the elderly which require promotive and preventive efforts through posyandu. The implementation of posyandu for the elderly had many obstacles which cause services for the elderly to be less than optimal and service coverage for the elderly is low. The aim of the service is to strengthen the capacity of elderly posyandu in controlling NCDs in the elderly by improving cadres' skills in early detection of NCDs risk factors, increasing elderly knowledge about NCDs, and detecting NCDs risk factors in the elderly. The activities carried out include strengthening elderly posyandu through health education, cadre training, and screening for risk factors of non-communicable diseases. Community service activities were carried out at the Srikandi Elderly Posyandu, Bandungrejosari Village, Malang City consist of 11 cadres and 38 elderly people. Activity evaluation was carried out by measuring pre-post knowledge of elderly people about NCDs, practice of cadre skills in early detection of NCDs risk factors, and screening documents for NCDs risk factors. The results obtained were an increase in elderly knowledge by 13.61%, 100% of cadres were able to carry out early detection risk factors for NCDs, and 38.4% of elderly people were detected as having NCDs risk factors
EDUKASI SEKS PADA ANAK-ANAK UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN MELALUI CERAMAH DAN PRETEND PLAY Olivera Agnes Adar; Maria Afrinita; Imelda Rosniyati Dewi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24352

Abstract

Abstrak: Edukasi seks sejak dini pada anak-anak perlu dilakukan sebab anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan mengalami pelecehan, dan penelantaran seksual yang dapat berpengaruh pada perkembangan fisik, emosional, perilaku, dan kognitifnya, dan menyebabkan gangguan mental yang parah bagi anak. Pemberian pendidikan seks pada anak di Desa Rado bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak dan orang tua tentang pentingnya edukasi seks sejak dini, agar meningkatkan keterampilan anak untuk dapat melindungi dirinya, serta memiliki kemampuan melakukan penilaian resiko yang baik terhadap segala bentuk kekerasan seksual. Metode yang digunakan adalah ceramah dan Pretend Play. Jumlah peserta dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 32 peserta yang terdiri dari anak-anak, dan orang tua atau pendamping. Bentuk evaluasi yang digunakan adalah diskusi dan hasil umpan balik dengan parameter keberhasilannya adalah peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang materi yang diberikan. Hasil yang didapatkan adalah 100% peserta menjawab memahami materi pendidikan seks yang diberikan dan mengetahui tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kasus kekerasan seksual.Abstract: Early sex education for children needs to be carried out because children are the group most vulnerable to abuse, and sexual neglect can affect their physical, emotional, behavioral, and cognitive development which can cause serious mental disorders in children. Providing sex education to children in Rado Village aims to increase children's and parents' knowledge about the importance of sex education from an early age, to improve children's skills to be able to protect themselves, and to have the ability to carry out good risk assessments against all forms of sexual violence. The methods used are lecture and Pretend Play. The number of participants in this community service activity was 32 participants consisting of children and parents or companions. The form of evaluation used is discussion and feedback results with the parameters of success being increased understanding and knowledge of the material provided. The results obtained were that 100% of participants answered that they understood the sex education material provided and knew the preventive measures that could be taken to overcome cases of sexual violence.