cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
civicus.ummat@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram, Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 23389680     EISSN : 2614509X     DOI : https://doi.org/10.31764/civicus.
Core Subject : Social,
Jurnal Civicus merupakan salah satu jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram dengan e-ISSN 2614-509X dan p-ISSN 2338-9680. Adapun kajian publikasi jurnal Civicus yakni (1) Ilmu Social, Ilmu Hukum, Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) teori pembelajaran, pengembangan pembelajaran, Penerapan pembelajaran, model-model pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; (3) hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No 2: September 2018" : 12 Documents clear
Peran Guru dan Masyarakat Sekolah Dalam Menghadapi Pengaruh Media Sosial Terkait dengan Kenakalan Remaja di SMA Negeri 1 Mauponggo Gufran Sabarin; Achmad Djunaidi
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No 2: September 2018
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.61 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v6i2.676

Abstract

Arus globalisasi yang diikuti dengan perkembangan tekhnologi memberikan berbagai pengaruh yang cukup besar terhadap keadaan masyarakat, terutama pada kalangan remaja dapat membuat mereka berbuat positif maupun negatif. Penelitian ini bertujuan menggambarkan peran guru dan masyarakat sekolah dalam menghadapi pengaruh media sosial terkait dengan kenakalan remaja di SMA 1 Mauponggo dan usaha-usaha apakah yang dilakukan pihak sekolah dalam menanggulangi kenakalan remaja tersebut. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Data yang sudah terkumpul dianalisis melalui langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa, sesama guru, maupun mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk mengkaji proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswanya. Peran guru dalam proses belajar mengajar adalah guru sebagai pendidik, guru sebagai pengajar dan fasilitator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai pengarah, guru sebagai pelatih, guru sebagai penilai, guru sebagi pemimpin, guru sebagai mediator, dan guru sebagai evaluator. The current of globalization which is followed by the development of technology provides a considerable amount of influence on the condition of society, especially among adolescents can make them do positive and negative. This study aims to describe the role of teachers and school community in dealing with the influence of social media related to juvenile delinquency in Mauponggo 1 High School and what efforts have been made by the school to overcome the juvenile delinquency. This research method uses qualitative with a descriptive approach. The technique of collecting data uses observation, interviews, and documentation. Key informants in this study were principals, teachers and students. Data that has been collected is analyzed through steps of data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the study indicate that the role of the teacher will always describe the expected patterns of behavior in various interactions, both with students, fellow teachers, and teaching, can be seen as central to their role. Because whether it is realized or not, a portion of the teacher's time and attention is devoted to studying the learning process and interacting with students. The role of the teacher in the teaching and learning process is the teacher as an educator, the teacher as the teacher and facilitator, the teacher as the guide, the teacher as the director, the teacher as the trainer, the teacher as the assessor, the teacher as the leader, the teacher as the mediator, and the teacher as the evaluator.
Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Pelaksanaan Remisi Bagi Nara Pidana Korupsi Di Lapas Kota Mataram Rahmawati Rahmawati; Maemunah Maemunah
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No 2: September 2018
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.289 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v6i2.681

Abstract

Pemberian remisi di Lembaga Permasyarakatan belum menunjukan hasil yang optimal dalam membina napi. Sistem pembinaan dalam lembaga pemasyarakatan secara yuridis belum sesuai dengan amanat Undang-undang remisi. Tujuan penelitian untuk mengetahui implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Pelaksanaan Remisi Bagi Nara Pidana Korupsi dan besarnya pengampunan untuk koruptor menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Pelaksanaan Remisi Bagi Nara Pidana Korupsi di Lapas Kota Mataram. Jenis metode penelitian ini termasuk penelitian empiris dengan pendekatan normatif yuridis. Penelitian dilaksanakan di Lapas Mataram, responden adalah stakeholder di Lapas Kota Mataram. Pengumpulan data menggunakan observasi, interview dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan remisi bagi nara pidana korupsi di Lapas Kota Mataram telah berjalan secara optimal, hal tersebut terlihat dari terjadi tren pemberian remisi bagi tahanan di Lapas Kota Mataram mengalami fluktuasi dan diantara nara pidana tersebut, juga diberikan pada pelaku tindak pidana korupsi. Jenis remisi berupa remisi umum sebanyak 543 nara pidana, remisi khusus sebanyak 51 nara pidana, dan remisi tambahan sebanyak 636 nara pidana, yang dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Pelaksanaan Remisi Pasal 34, Pasal 36, Pasal 41, Pasal 42A, dan Pasal 43. PThe remission of Community institutions has not shown optimal results in the building of the Napi. The construction system in a juridical institution is not yet in accordance with the mandate of the Remission Act. Research objectives to know the implementation of Government Regulation No. 32 the year 1999 on the implementation of remission for criminal corruption and the magnitude of forgiveness for the corrector according to government regulation number 32 the year 1999 on the implementation of remission For criminal corruption in Mataram city Lapas. This type of research method includes empirical research with juridical normative approaches. The study was conducted in Mataram prison, the respondent is a stakeholder in Mataram City Lapas. Data collection using observations, interviews, and documentation. Analyze data using interactive model analysis. The results of the study showed the implementation of remission for criminal corruption in Mataram City prison has been running optimally, it is seen from the trend of remission of prisoners in Mataram City Lapas have fluctuation and between Nara Criminal acts, are also given to corruption perpetrators. This type of remission is a general remission of 543 criminal, special remission as many as 51 criminal, and additional remission of 636 criminal, which is conducted based on government regulation number 32 the year 1999 about the implementation of remission article 34, article 36, article 41, Article 42A, and section 43.
Kinerja Badan Permusyawaratan Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Reka Apriani; Abdul Sakban
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No 2: September 2018
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.323 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v6i2.672

Abstract

Badan Permusyawaratan Desa merupakan mitra pemerintah desa yang solid dalam membangun dan mensejahterakan rakyat. Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa diharapkan bisa membawa kemajuan dengan memberikan pengarahan dan masukan dalam membangun pemerintahan desa menjadi baik.. Fungsi BPD sebagai lembaga yang menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, serta menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Tujuan penelitian untuk menejelaskan fungsi kinerja BPD dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, hambatan-hambatan yang dihadapi BPD dalam mengoptimalkan kinerjanya dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, dan upaya-upaya yang dilakukan BPD untuk mengatasi hambatan-hambatan yang timbul dalam rangka optimalisasi kinerja BPD dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan diskriptif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data kualitatif dilakukan secara  interaktif dan berlansung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa BPD telah menjalankan kedua fungsinya dengan baik. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh BPD dalam melaksanakan fungsinya disebabkan oleh hambatan internal dan eksternal, telah disikapi secara positif oleh BPD. Namun secara umum BPD sudah berjalan dengan baik,komunikasi yang baik antara BPD dan Pemerintahan  Desa, dan masyarakat yang cukup puas dengan kinerja pemerintahan desa.The Village Consultative Body is a solid village government partner in building and prospering the people. The Village Government and the Village Consultative Body are expected to be able to bring progress by providing direction and input in developing a good village government. The function of the BPD is an institution that establishes Village Regulations with the Village Head, and accommodates and channeles community aspirations. The research objective is to explain the function of BPD performance in the implementation of Village Government, the obstacles faced by the BPD in optimizing its performance in the administration of village governance, and the efforts made by the BPD to overcome the obstacles that arise in order to optimize BPD performance in implementing village governance. The method used in this study is a qualitative research method with a descriptive approach. The method of data collection in this study is the method of observation, interviews, and documentation. The method of qualitative data analysis is carried out interactively and runs continuously until complete, so that the data emphasizes more on aspects of deep understanding of a problem. The results of the study show that the BPD has carried out both functions well. The obstacles faced by the BPD in carrying out its functions caused by internal and external barriers, have been responded positively by the BPD. But in general the BPD has been running well, good communication between the BPD and the Village Government, and the community is quite satisfied with the performance of the village administration.
Interaksi Antara Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Arsyad Abd. Gani
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No 2: September 2018
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.547 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v6i2.677

Abstract

PSiswa kelas IX SMP Negeri 15 Mataram kesulitan dengan luasnya materi ajar yang harus dikuasai. Siswa mesti menyiapkan empat LKS (LKS geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi) dalam setiap pembelajaran IPS, demikian pula dengan tugas yang diberikan guru. Ketika guru bercerita, banyak siswa mengantuk, media pelajaran juga terbatas pada peta, globe dan gambar yang siswa ditugaskan untuk mencari sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh utilitas multimedia dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada IPS terpadu. Data dikumpulkan melalui survei beberapa bulan ke Sekolah Menengah Umum SMP Negeri 13 Mataram. Melibatkan 108 siswa telah dipilih secara sistematis dari populasi target 240 siswa baik mereka yang gaya belajar visual atau pendengaran yang dipilih dengan cermat. Data dikumpulkan melalui tes prestasi belajar dan dianalisis secara statistik dengan menerapkan serangkaian perhitungan Anova. Penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan multimedia secara efektif meningkatkan prestasi belajar siswa untuk kedua gaya belajar. Di sisi lain, penggunaan media konvensional tidak membawa dampak signifikan terhadap prestasi belajar siswa baik pada gaya belajar visual maupun auditori. Akhirnya, disarankan kepada para guru terutama untuk memberikan banyak perhatian pada pemanfaatan multimedia dalam pengajaran terutama dalam pengajaran ilmu sosial. Demikian pula, disarankan kepada guru untuk mempertimbangkan gaya belajar siswa. Grade IX students SMP Negeri 15 Mataram difficulties with the breadth of teaching materials that must be mastered. Students must prepare four LKS (LKS geography, History, Economics, and sociology) in each study of IPS, as well as the assignment,  was given by the teacher. When teachers tell stories, many students are sleepy, media lessons are also limited to maps, globe, and images that students are tasked to search for themselves. The study aims to find out the influence of multimedia utilities and learning styles of students towards students ' learning achievements in IPS integrated. Data was collected through a few months survey to the 13 Mataram public High School. It involves 108 students have been systematically selected from the target population of 240 good students whose visual or hearing style is carefully selected. Data is gathered through learning performance tests and analyzed statistically by implementing a series of calculations of Anova. Research reveals that using multimedia effectively enhances student learning achievements for both learning styles. On the other hand, the use of conventional media does not bring a significant impact on student learning performance in both visual and auditory styles. Finally, it is recommended to the teachers especially to give a lot of attention to the utilization of multimedia in teaching especially in the teaching of social sciences. Similarly, it is advisable for teachers to consider the learning style of students.
Peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dalam Membentuk Sikap dan Kepribadian Siswa Dewi Mutmainah; Kamaluddin Kamaluddin
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No 2: September 2018
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.234 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v6i2.673

Abstract

Peran guru dalam membentuk peserta didiknya sangatlah penting. Arahan guru menjadi petunjuk jalan bagi kegiatan siswanya. Seorang guru yang tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik dan melatih, ketika ingin mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dalam membentuk sikap dan kepribadian siswa. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriftif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru PPKn, guru agama, guru BK/BP, dan siswa. Pengumpulan data menggunkan observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis menggunakan analisis secara interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru PPKn dalam membentuk sikap dan kepribadian siswa yaitu membentuk sikap siswa yang mempertahankan hak dan kewajibannya serta mampu melaksanakan hak dan kewajibannya dengan baik. Membentuk siswa yang memiliki rasa cinta terhadap tanah air serta memiliki rasa kebangsaan yang kuat dan dapat membentuk siswa yang dapat menghormati orang dalam kehidupan di sekolah maupun di masyarakat serta mentaati aturan yang berlaku. Membentuk siswa yang dapat melaksanakan musyawarah dalam mengambil keputusan baik di sekolah maupun di masyarakat serta membentuk siswa yang mengakui bahwa indonesia ini adalah negara yang plural yaitu terdiri dari berbagai macam agama, suku, bahasa, dan budaya.The role of the teacher in shaping students is very important. The teacher's direction becomes a guide to the activities of their students. A teacher who not only teaches, but also educates and trains, when he wants to achieve the expected learning goals. The purpose of this study was to determine the role of the teacher of Pancasila education and citizenship in shaping the attitudes and personality of students. The research method uses qualitative research with a descriptive approach. The research subjects were principals, PPKn teachers, religious teachers, BK / BP teachers, and students. Data collection uses observation, interviews, documentation. Analysis uses interactive analysis. The results of this study indicate that the role of PPKn teachers in shaping the attitudes and personality of students is to shape the attitude of students who defend their rights and obligations and are able to carry out their rights and obligations properly. Form students who have a sense of love for the homeland and have a strong sense of nationality and can form students who can respect people in life in school and in society and obey the applicable rules. Form students who can carry out deliberations in making decisions both at school and in the community and form students who recognize that Indonesia is a pluralistic country that consists of various kinds of religions, ethnicities, languages and cultures.
Peran Guru Pkn Dalam Model Pengajaran Advokasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Isu-Isu Sosial Pada Siswa Nurwahidah Nurwahidah; Zedi Muttaqin
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No 2: September 2018
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.284 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v6i2.678

Abstract

Siswa MTs Nahdlatul Mujahidin NW Jempong kebanyakan memiliki sifat mudah diatur, dan aktif dalam tanyajawab. Namun, saat pembelajaran siswa sering bercanda dengan teman hanya beberapa yang memperhatikan materi yang disampaikan, dan beberapa siswa justru tidak menghiraukan walaupun sudah dinasehati dengan baik. Hal ini juga yang menyebabkan siswa belum mampu memahami materi tentang isu-isu sosial seperti: Kemiskinan, bencana alam, korupsi, pembunuhan dan lain-lain. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, tehnik penentuan subjek penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan tehnik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi, analisis data yang  digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PKn dalam mengajar mengutamakan membina sikap sesuai nilai-nilai pancasila, melakukan pendekatan emosional. Memberi contoh perilaku teladan yang baik, membiasakan datang tepat waktu, disiplin, membina siswa melakukan belajar kelompok, melakukan penilaian sikap, memberikan motivasi, atau nasehat, rutin melakukan kegiatan sosial dan keagamaaan, seperti sholat duha, sholat dzuhur dan sholawatan/ yasinan setiap jum,at serta aktif dalam kegiatan hari besar keagamaan islam lainnya, pembinaan sikap juga melalui upacara bendera dengan memberi motifasi dan nasehat dan sikap siswa. Students of MTs Nahdlatul Mujahidin NW Jempong mostly have the nature to be arranged, and active in the ask. However, when learning students often joke with friends only a few are concerned about the material being delivered, and some students just ignore it even though it is advised well. It also causes students not to be able to understand the material about social issues such as poverty, natural disasters, corruption, murder, and others. This method of study uses qualitative methods with a descriptive approach, the technique of determining the subject of this study using purposive sampling with data collection techniques such as observation, interviews and documentation, data analysis  Used are data reduction, data presentation, and conclusion or data verification. The results showed that PKn teachers in teaching prioritize to cultivate attitudes according to the values of Pancasila, an emotional approach. Exemplified good example behavior, familiarizing coming on time, discipline, nurturing students doing group learning, doing attitude assessment, giving motivation, or advice, routine social and religious activities, such as Duha prayers, Praying Dhuhr and who visit/Yasinan every Fri, at and active in other Islamic religious day activities, the development of attitudes also through the flag ceremony by giving motives and advice and attitude of students.
Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Proses Pembelajaran PPKn di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat Linda Agustina; Zaini Bidaya
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No 2: September 2018
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.053 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v6i2.674

Abstract

Integrasi nilai-nilai pendidikan multikultural yang dimaksud adalah upaya mengambungkan strategi pembelajaran yang mencangkup nilai-nilai multikultural dalam menerima dan menegaskan pada perbedaan dan kesamaan manusia yang mencangkup keragaman, ras, bahasa, agama dan gender. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana integrasi nilai-nilai pendidikan multikultural dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data yang telah digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian yaitu, guru PPKn, siswa, serta kepala sekolah. Analisis data menggunakan model diskriptif melalui reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) guru PPKn melakukan pendekatan multicultural pada siswa dengan mengenalkan keragaman budaya, ras, adat, dan agama yang dimiliki siswa dikaitkan dengan lingkungan hidup siwa itu sendiri. 2) memperkenalkan bahwa keragaman budaya yang disebut multicultural itu indah, sebab dengan adanya keragaman Indonesia dikenal dan dikatakan Negara yang kaya akan multikulturalnya, dengan pendekatan tersebut, siswa dapat saling menghargai satu sama lain dan sadar bahwa indonesia merupakan negara yang kaya dengan keberagaman multikulturalnya yang digabungkan dalam bhineka tunggal ika. Sehingga sikap solidaritas sosial yang tertanam pada siswa sangat positif karna dapat menerima perbedaan-perbedaan yang berada di lingkungan sekolah dan tempat tinggal. Integration of the values of multicultural education is an attempt to connect learning strategies that include multicultural values in accepting and affirming human differences and similarities that cover diversity, race, language, religion and gender. The purpose of this study is to find out how the integration of multicultural education values in the learning process Pancasila and Citizenship Education at Lingsar 3 Public Middle School in West Lombok. The research method used is qualitative research with a descriptive approach. Data collection that has been used is observation, interviews, and documentation. The research subjects were PPKn teachers, students, and principals. Data analysis uses descriptive models through data reduction, data presentation, and conclusions. The results of the study show: 1) PPKn teachers take multicultural approaches to students by introducing the diversity of cultures, races, customs, and religions that students have associated with the student's own living environment. 2) introducing that the diversity of cultures called multicultural is beautiful, because with diversity Indonesia is known and said to be a country that is rich in multiculturalism, with this approach, students can respect each other and realize that Indonesia is a country rich in multicultural diversity combined in the singular diversity of ika. So that the social solidarity attitude that is embedded in students is very positive because it can accept differences that are in the school environment and place of residence.
Pengaruh Model Pembelajaran Probing-Prompting Terhadap Hasil Belajar Siswa Eka Purnamansari; M Yunan H.S.
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No 2: September 2018
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.151 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v6i2.679

Abstract

Praktik mengajar guru masih pragmatik dan dogmatik serta belum mampu menciptakan suasana belajar menantang, sehingga kebanyakan siswa bosan dan kurang termotivasi/bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan model pembelajaran probing-prompting terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan pendekatan eksperimen dalam bentuk Pre Eksperimen dengan Desain Static Group Comparison, desain ini menggunakan dua kelas, dengan jumlah 64 siswa. Metode analisis data menggunakan Homogenitas data dengan menggunakan Uji F, Normalitas Data dengan menggunakan rumus Chi kuadrat, dan Uji hipotesis dengan menggunakan rumus t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan uji hipotesis dengan menggunaan rumus uji-tes, maka diperoleh thitung sebesar 6,037 sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% dengan dk =+ - 2 = 32 + 32 – 2 = 62 diperoleh harga   sebesar 1,669. Dengan ini, maka dapat dikatakan hipotesis (Ha) diterima. Ini berarti bahwa “Terdapat pengaruh model pembelajaran probing-prompting terhadap hasil belajar PPKn kelas VII SMP Negeri 1 Sape”. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan terdapat pengaruh yang signifikan  model pembelajaran probing-ptompting terhadap hasil belajar PPKn kelas  VII diperoleh 94,3% pengaruh hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran probing-prompting di kelas VII SMP Negeri 1 Sape dan sisanya 5,7% dipengaruhi oleh variabel lain. Teacher teaching practice is still pragmatic and dogmatic and has not been able to create a challenging learning atmosphere so that most students are bored and less motivated/eager to follow the learning. The research aims to determine if there is a positive and significant influence of probing-following prompting learning model towards student learning outcomes. The research method of using quantitative with the experimental approach in the form of Pre experiment with Static design Group Comparison, this design uses two classes, with the number of 64 students. Data analysis methods use data homogenization Using Test F, Data normality by using Chi-squared formula, and hypothesis test by using T-Test formula. The results showed that the calculation of the hypothesis test by using test-test formula then obtained Thitung amounted 6.037 while the value of a significant 5% with DK = +-2 = 32 + 32 – 2 = 62 obtained a price of 1.669. With this, the hypothesis can be said (Ha) acceptable. This means that "there is the influence of probing-following prompting learning model to the results of the study of PPKn class VII SMP Negeri 1 Sape". In accordance with the results of research carried out there is a significant influence model learning probing-promoting to the outcome of PPKn class VII gained 94.3% influence of student learning outcomes after the learning model Probing-following prompting in class VII SMP Negeri 1 Sape and the remaining 5.7% is influenced by other variables.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Budaya Pada Rumah Tradisional Masyarakat Sade Lombok Tengah Hendri Adrian; Wayan Resmini
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No 2: September 2018
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.337 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v6i2.670

Abstract

Rumah Tradisional masyarakat suku sasak yang ada di pulau Lombok masih menjaga keaslian dan memperkuat Lanti (Belulut) dengan kotoran kerbau. Menjaga nilai-nilai yang ada dalam kepercayaan turun-temurun dari nenek moyang, namun seiring perkembangan zaman dan globalisasi telah mempengaruhi keaslian rumah dan nilai-nilai budaya masyarakat Sade. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan globalisasi terhadap nilai-nilai budaya pada rumah teradisional masyarakat Sade Lombok Tengah dan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh gelobalisasi terhadap nilai-nilai budaya pada rumah tradisional masyaraakt Sade Lombok Tengah. Metode Penelitian adalah metode kulitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Dusun Sade, Desa Rambitan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, informan dalam penelitian ini adalah masyarakat, tokoh adat, dan pemerhati budaya. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dilapangan bahwa pengaruh globalisasi terhdap nilai-nilai budya pada masyarakat sudah mulai terpengaruh dimana nilai-nilai atau kebiasaan yang sudah dilakukan oleh masyarakat setempat yang merekat dan memperkuat lantai menggunakan kotoran kerbau. Juga terlihat dari bentuk bangunan rumah masyarakat yang sudah banyak meniggalkan keaslian dari rumah teradisional tersebut. Hal ini membuat nilai-nilai budaya pada rumah tradisional masyarakat sedikit mengalami perubahan. Traditional House of Sasak tribe people in the island of Lombok still keep the authenticity and strengthen Lanti (Belulut) with Buffalo dung. Maintaining the values that exist in the hereditary belief of the ancestors, but as the development of the Times and globalization has influenced the authenticity of the home and cultural values of Sade society. The purpose of this article is to find out the influence of globalization on cultural values in the houses of the communities of the Sade Central Lombok community and the problems posed by the globalization of cultural values in Traditional home of the people of Aakt Sade central Lombok. The research method is the method of qualitative with a descriptive approach. This research was conducted in Sade Hamlet, a village of Rambitan district of Pujut Central Lombok Regency, the informant in this research is a community, indigenous people, and cultural observers. Data collection methods using observations, interviews, and documentation with data analysis techniques using interactive analysis models. Based on the research obtained in the field that the influence of globalization in the values of the culture of the community has begun to be affected where the values or habits that have been done by the local community that is blocking and strengthening Floor using buffalo dung. Also seen from the shape of the building community House that has a lot to leave the originality of the house. This makes cultural values at traditional homes of society a little changed.
Penggunaan Teknik Discovery Dengan Media Gambar Untuk Membangkitkan Minat Belajar Siswa Susana Engsa; Sri Rejeki
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No 2: September 2018
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.112 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v6i2.675

Abstract

Proses belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 19 Mataram diketahui belum signifikan dilihat dari segi minat belajar siswa sangat kurang sehingga berdampak pada minimnya prestasi belajar siswa. Selain itu guru juga harus menggunakan teknik dengan barbagai cara agar siswa berperan aktif dalam proses belajar seperti guru menggunakan media gambar supaya siswa tidak jenuh dalam proses belajar mengajar langakah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan teknik discovery dengan media gambar untuk membangkitkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn kelas VII di SMPN 19 Mataram. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan pendekatan eksperimen. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan angket dengan metode analisis data korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan analisis data yaitu. Hasil analisis data yang di peroleh dalam adalah 0,574, dengan taraf signifikan 5%, maka diperoleh nilai 0,300. Jadi nilai r perhitungan lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel (0,574>0,300). Jadi hipotesis (Ha) adalah, “Adanya Pengaruh Penggunaan Teknik Discovery Dengan Media Gambar Membangkitkan Minat Belajar Siswa Kelas VII SMPN 19 Mataram Pada Bidang Studi PPKn Tahun Pelajaran 2017-2018” diterima. The learning process at the state Junior high School 19 Mataram is known to have not been significantly seen in terms of learning the interest of the students very less so it affects the lack of student learning achievement. In addition, teachers also have to use techniques as a way for students to play an active role in learning processes such as teachers using image media so that students are not saturated in the process of learning the steps are requiring participation Active from students. The purpose of this research is to describe the influence of the use of discovery techniques with image media to generate interest in students ' study in class VII SMPN 19 Mataram. The type of research used in this study is quantitative research, with an experimental approach. Methods of collecting data using observation methods, documentation, and polls with data analysis method correlation product moment. The results showed based on data analysis ie. The results of the analysis of data obtained in the 0.574, with a significant status of 5%, then obtained the value of 0.300. So the value of R calculation is greater than the value of the R table (0,574 > 0,300). So hypothesized (Ha) is, "the influence of the use of Discovery techniques with Media image generating interest learning students grade VII SMPN 19 Mataram in the field of the study year 2017-2018" received.

Page 1 of 2 | Total Record : 12