cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
civicus.ummat@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram, Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 23389680     EISSN : 2614509X     DOI : https://doi.org/10.31764/civicus.
Core Subject : Social,
Jurnal Civicus merupakan salah satu jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram dengan e-ISSN 2614-509X dan p-ISSN 2338-9680. Adapun kajian publikasi jurnal Civicus yakni (1) Ilmu Social, Ilmu Hukum, Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) teori pembelajaran, pengembangan pembelajaran, Penerapan pembelajaran, model-model pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; (3) hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat
Arjuna Subject : -
Articles 245 Documents
Kinerja Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membina Karakter Etika Pergaulan dan Moral Siswa di SMPN 5 Lembar Lombok Barat Hafsah Hafsah; Yuhri Fulmiati
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 2: September 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.318 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v7i2.1097

Abstract

Bangsa yang bijak harus berpikir cerdas untuk jangka panjang bahwa pemegang tongkat estafet bangsa ini adalah anak-anak muda sebagai generasi penerus bangsa. Permasalahan etika dan moral anak bangsa menjadi permasalahan yang sangat mendasar dinegeri ini. Mengatasinya melalui pendidikan melalui orang tua, guru, lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kinerja Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membina Karakter Etika Pergaulan dan Moral Siswa di SMPN 5 Lembar Lombok Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian yaitu guru PPKn, siswa kelas VII, kepala sekolah, dan guru BK. Metode pengumpulan data yang digunakan ini adalah metode observasi, dokumentasi, dan wawancara yang terstruktur. Tehnik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru pendidikan kewarganegaraan dalam membina etika dan moral siswa kelas VII di SMP Negeri 5 Lembar terbagi menjadi empat tahapan yaitu kesiapan guru, penerapan model pembelajaran kurikulum K-13, melakukan kerjasama dengan orang tua, dan memberikan pembelajaran spiritual keagamaan melaui imtak dan sholat duha.  Dan faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam membina etika dan moral siswa kelas VII di SMP Negeri 5 Lembar yaitu faktor pendukung, faktor sikap siswa, faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor lainnya. The wise nation must think intelligently for the long term that the stick holders of this nation relay are young children as generations of the nation's successors. The ethical and moral problem of the nation is the very fundamental problem of this dynasty. Overcome it through education through parents, teachers, the surrounding environment. This research aims to describe the performance of the citizenship education teacher in developing the character Ethics Association and Moral student in SMPN 5 of West Lombok sheet. The type of research used is qualitative research with a descriptive approach. The research subject is the teacher of PPKn, students of Class VII, principal, and teacher of BK. The data collection methods used are structured methods of observation, documentation, and interviews. Data analysis techniques used are qualitative descriptive through data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusions. The results showed that the teacher's performance of citizenship education in building ethical and moral students of class VII in SMP Negeri 5 sheet is divided into four phases namely teacher readiness, application of curriculum learning model K-13, doing cooperation With parents, and give religious-spiritual learning through go and Duha prayers.  And the factors that affect the teacher's performance in building ethical and moral students of class VII in SMP Negeri 5 datasheet are supporting factors, student attitude factors, family factors, environmental factors, and other factors.
Penyelesaian Tindak Pidana Pencurian oleh Anak Dibawah Umur Menurut Asas Restorative Justice Maemunah Maemunah
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 2: September 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.726 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v7i2.1094

Abstract

Tindak pidana pencurian merupakan tindakan abmoral, perbuatan itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan untuk berjudi, membeli minuman beralkohol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penyelesaian perkara dengan pendekatan Restorative justice terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak. Motode penelitian menggunakan hukum empiris, subjek penelitian ini adalah yaitu Kasat Reskrim Dompu, kanit PPA dan anggota penyidik. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan interaktif model.  Hasil yang dicapai dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tindak pidana yang dilakukan anak diversi dengan pendekatan restorative justice adalah tindak pidana yang ancaman pidana penjara dibawah 7 (tujuh) tahun dan bukan merupakan pengulangan tindak pidana. Penerapan asas restorative justice melalui konsep Diversi terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh anak di Kabupaten dompu telah dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana anak. Dalam beberapa kasus upaya diversi tersebut dapat memperoleh kesepakatan oleh masing masing pihak sehingga perkara tidak dilanjutkan ke tingkat penuntutan. Penerapan Restorative justice hanya terhadap jenis tindak pidana ringan saja, dengan proses mediasi secara musyawarah. The crime of theft is an immoral act, the act was carried out to meet the need to gamble, buy alcoholic drinks. The purpose of this study was to determine how the settlement of the case with the Restorative Justice approach to the crime of theft committed by children. The research method uses empirical law, the research subjects are Dompu Criminal Investigation Unit, PPA Unit and investigator members. Data collection uses observation, interviews, and documentation. Data analysis uses interactive models. The results achieved in this study indicate that a crime committed by a child diversified with a restorative justice approach is a crime that is a prison sentence under 7 (seven) years and is not a repeat of the crime. The application of the principle of restorative justice through the concept of Diversity of crimes committed by children in Dompu District has been carried out in accordance with Law Number 11 of 2012 concerning the Criminal Justice System for Children. In some cases the diversionary effort can obtain an agreement by each party so that the case does not proceed to the prosecution level. Restorative justice is only applied to minor criminal offenses, with a deliberation mediation process. 
Penanaman Karakter Nilai Pancasila Dalam Mencegah Terjadinya Los Generation di Pondok Pesantren Komang Sundara; Sri Solehah
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 2: September 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.766 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v7i2.1131

Abstract

Tujuan penelitian ini (1) untuk mengetahui implementasi nilai – nilai Pancasila untuk membentuk karakter anak, (2) untuk mengetahui hambatan – hambatan yang dialami dalam penananman nilai – nilai Pancasila, (3) untuk mengetahui sistem pngawasan dan sanksi terhadap penanaman karakter pada anak. Penelitian ini menggunakkan metode penelitian kualitatif - deskriptif dengan pendekatan fenomenologis dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi,wawancara, dokumentasi,triangulasi. cara menentukkan informan dalam penelitian ini ialah dengan purposive sampling dan Snowball sampling,yang dianalisis melalui, reduksi data, penyajian data,dan menarik kesimpulan serta metode pengabsahan data menggunakkan uji kredibilitas. Hasil penelitian ini ialah (1) implementasi penanaman nilai – nilai Pancasila di pesantren secara substansi materi dalam penguatan karakter santri, penerapan metode contoh dan pembiasaan pada santri, cerminan nilai – nilai Pancasila yang disajikan pada form penilaian raport santri. (2) Hambatan yang di alami dalam penanaman nilai – nilai Pancasila kurangnya kerjasama dari pihak pesantren dan lembaga terkait, kurangnya dukungan orang tua , kurangnya pelatihan maupun sosialisasi mengenai, pengembangan metode belajar yang belum optimal serta pemberian contoh dari ust-ustadzah, jumlah santri dengan tenaga pengajar yang tidak sesuai. (3) Bentuk sistem pengawasan dan pemberian sanksi dalam penanaman nilai – nilai Pancasila ialah sistem pengawasan langsung dan tidak langsung yang dilakukan melalui koordinasi wali kelas, dengan para ustazah,koordinator TPA serta pimpinan pesantren. According to the law. National Education System No. 20 of 2003 Chapter II Article 3 reads "National Education aims:" To develop the potential of students to become human beings who believe in and fear God Almighty, noble,healthy,knowledgeable, competent, creative, independent, and become citizens who are democratic and responsible ".This study illustrates how to instill the values of Pancasila in the formation of children's character as an effort to prevent the occurrence of Lost Generation. The purpose of this study (1) is to find out the implementation of Pancasila values to form the character of children, (2) to find out the constraints experienced in the management of Pancasila values, (3) to find out the superintendence system and sanctions against the planting of characters in children. This study uses a qualitative-descriptive research method with a phenomenological approach and data collection techniques using observation, interviews, documentation, triangulation. the way to determine informants in this research is purposive sampling and snowball sampling, which are analyzed through data reduction, data presentation, and drawing conclusions and data validation methods using credibility tests. The results of this study are (1) the implementation of the planting of Pancasila values in pesantren is carried out by implementing the pesantren curriculum stated in the Minister of Religion Regulation No.13 of 2014 concerning Islamic religious education teaches material on moral education as a form of material substance in strengthening the character of students, the application of sample methods and habituation to students, a reflection of the values of Pancasila presented on the student report card assessment form. (2) Obstacles experienced in instilling Pancasila values, lack of cooperation from the pesantren and related institutions, lack of parental support, lack of training and socialization regarding, development of learning methods that are not optimal and giving examples of ust - ustazah, the number of students with unsuitable teaching staff. (3) The form of a system of supervision and sanction in instilling Pancasila values is a system of direct and indirect supervision carried out through the coordination of the homeroom teacher, with the Ustadzah, TPA coordinators and boarding school leaders.
Peranan Guru PPKn dalam Membina Sikap dan Kedisiplinan Siswa di Sekolah Melalui Pendekatan Keteladanan Guru di SMP Negeri 2 Donggo Achmad Djunaidi; Titin Sarimawati
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 2: September 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.749 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v7i2.1135

Abstract

Sikap siswa berperan sebagai penunjang dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Sikap dipengaruhi perasaan pendukung atau tidak mendukung terhadap suatu objek. Terdapat banyak asumsi bahwa ada hubungan yang positif antara sikap siswa dengan hasil belajarnya.  Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan pernanan guru dalam membina sikap dan kedisplinan siswa melalui pendekatan keteladanan guru. Metode penelitian ini mneggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah guru PPKn dan siswa di SMPN 2 Donggo. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, interview dan dokumentasi. Analisis data menggunakan  reduksi data, penyajian data verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Peranan Guru dalam pembinaan disiplin siswa adalah meningkatkan ketaqwaan siswa, mengadakan pembinaan untuk mempertinggi budi pekerti dan kepribadian siswa;  membimbing  tingkah  laku  siswa sehari-hari  di  sekolah;  2)      Bentuk pembinaan disiplin siswa yang dilakukan oleh guru adalah menunjukan/memberi contoh sikap disiplin; menegur siswa   yang   melanggar   secara   lisan;   menyampaikan   manfaat   dari berdisiplin; memberikan sanksi terhadap siswa yang melanggar baik sanksi ringan maupun sanksi berat; 3) Faktor pendukung dalam memberikan keteladanan dan kedisiplinan guru PPKn siswa adalah suasana lingkungan belajar yang kondusif/nyaman, sarana pembelajaran yang memadai/ menunjang, dan peran serta orang tua dalam pendidikan anak. Students ' attitudes serve as supporting in achieving a learning objective. Beliefs influenced by feelings of support or not supporting an object. There are many assumptions that there is a positive relationship between students ' attitudes and their learning outcomes.  The purpose of this research is to explain the teacher's attention to cultivating the philosophy and discipline of the students through the teacher's example. This method of study used qualitative research with a descriptive approach. The informant is the teacher of PPKn and students at SMPN 2 Donggo. The data collection used is observation, interview, and documentation. Data analysis used data reduction, presentation of verification data, and withdrawal of conclusions. The results showed that 1) the teacher's role in the coaching of students ' discipline is to increase the student's steady lit, conduct coaching to heighten the character's ethics and personality;  Guiding the conduct of every day students at school;  2) The form of student discipline coaching conducted by the teacher is to demonstrate/give examples of disciplinary attitude; Rebuke the student who violates orally;   Convey the benefits of disciplined; Sanctions on students who violate either mild or severe sanctions; 3) supporting factors in providing the teacher's transparency and discipline for students is a conducive/comfortable learning environment, adequate learning facilities, and parents ' participation in children's education.
Civic Paticipation Siswa dan Permasalahannya Sri Rejeki; Asmi Sutamiati Pagasan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 2: September 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v7i2.1096

Abstract

Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility). Secara keseluruhan di MA AL-Raisiyah Sekarbele Mataram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui civic participation siswa dan permasalahannya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data dimulai dengan mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa, kendala dalam pelaksanaan program pembentukan civic participation peserta didik adalah kurangnya fasilitas penunjangkegiatan membangun civic participation siswa yang ketiga tingkat kebehasilan guru setelah disimpulkan dari hasil analisis angket dikategorikan sangat baik. Civic participation is citizenship participation which is the aim of PPKn in realizing a democratic generation. The essence of PPKn is to strengthen student development in the dimension of civic literacy awareness, civic engagement and civic engagement, civic skills and participation, civic knowledge reasoning, and civic participation participation. responsibly (civic participation and civic responsibility). Overall at MA AL-Raisiyah Sekarbele Mataram. This study aims to determine student civic participation and problems. This research uses descriptive qualitative research design. The data collection is done by means of observation, interviews, questionnaires and documentation. Data analysis begins with reducing data, presenting data, and drawing conclusions. The results of this study in general showed that, constraints in the implementation of the formation of civic participation programs for students was the lack of supporting facilities to build civic participation activities for students.
Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik dalam Mata Pelajaran PKn Kelas VII SMPN 5 Donggo Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2017/2018 Muhammad Yunan; Reny Andriani
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 2: September 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.198 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v7i2.1114

Abstract

Salah satu permasalahan dalam bidang pendidikan, khususnya mata pelajaran PKn adalah sulitnya pemahaman peserta didik dalam menerima materi yang disampaikan guru pada proses pembelajaran. Persoalan ini dialami peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran PKn kelas VII SMPN 5 Donggo Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah quasi ekperiment. Populasi dalam peneltian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 5 Donggo Kabupaten Bima yang berjumlah 44 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan rumus t-test. Berdasarkan uji t pre test prestasi belajar diperoleh thitung = 5,471. Sedangkan uji t post test prestasi belajar siswa diperoleh thitung = 10,870. Hasil uji t di atas kemudian dikonsultasikan pada ttabel. dengan taraf kepercayaan 95% dan db = 42 diperoleh ttabel = 2,175, karena thitung ≥ ttabel, maka Hipotesis Ha diterima, dengan demikian ada pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran PKn kelas VII SMPN 5 Donggo Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2017/2018. Artinya adalah bahwa sumbangan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen adalah sebesar 77,3%, sedangkan sisanya sebesar 22,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. One of the problems in the field of education, especially PKn subjects is the difficulty of understanding students in receiving the material delivered by the teacher in the learning process. This problem is experienced by students in the subjects of Pancasila and Citizenship Education. The formulation of the problem in this study is how is the influence of the constructivism approach on student learning outcomes in the class VII Civics subject of SMP 5 Donggo Kabupaten Bima 2017/2018 Academic Year. This type of research is quasi experiment. The population in this study were all students of class VII of SMPN 5 Donggo Bima Regency, amounting to 44 students. Methods of collecting data using observation, tests, interviews and documentation. Data analysis method uses the t-test formula. Based on the t test of the pre-test of learning achievement, it is obtained thitung = 5.471. While the t-test post test student learning achievement obtained t = 10,870. The results of the t test above are then consulted on table. with a confidence level of 95% and db = 42 obtained t table = 2.175, because tcount ≥ ttable, then the Ha Hypothesis is accepted, thus there is the influence of constructivism approach to student learning outcomes in class VII Civics in class 5 of SMPN 5 Donggo District of Bima Academic Year 2017 / 2018. The meaning is that the contribution of the influence of independent variables on the dependent variable is 77.3%, while the remaining 22.7% is influenced by other variables not included in this study.
Kajian Yuridis Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dalam Perspektif Pendidikan Zaini Bidaya; Muh. Rangga
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 2: September 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.594 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v7i2.1113

Abstract

Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak merupakan salah satu produk kebijakan dalam melindungi anak dalam berbagai persolan dalam kehidupan keluarga, pendidikan, lingkungan dan Negara, dalam mengimplementasikan nilai undang-undang tersebut masih terjadi kendala baik secara yuridis maupun legislasi. Tujuan dalam penelitian ini menjelaskan kajian yuridis Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dalam perspektif pendidikan. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, tehnik penentuan subyek menggunkan purposive sampling dan snowball sampling, jenis data yaitu data kualitatif, sumber data, metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan teknik analisis data yaitu, reduksi, penyajian, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya undang-undang nomor 35 tahun 2014 dapat menjadi pedoman sekolah dalam melindungi peserta didik sebagai subyek hukum. Terkait dengan hal tersebut bagi guru sudah tidak bisa lagi mendidik, mengajar, membimbing dan mendisiplinkan peserta didik dengan cara menberikan hukuman fisik maupun psikis terhadap peserta didik karna ini mengandung kekerasan baik fisik maupun mental yang bisa mengganggu perkembangan peserta didik dalam menggembangkan pengetahuan, bakat serta kreatifitas yang dimiliki peserta didik. Law No. 35 of 2014 concerning child protection is one of the policy products in protecting children in various problems in family life, education, environment and the State, in implementing the value of the law there are still obstacles both in juridical and legislative terms. The purpose of this study explains the juridical study of Law No. 35 of 2014 concerning child protection in an educational perspective. This type of research is a qualitative research with a descriptive approach, subject determination techniques using purposive sampling and snowball sampling, the type of data is qualitative data, data sources, data collection methods are observation, interviews and documentation while the data analysis techniques are, reduction, presentation, and drawing conclusions . The results showed that the existence of law number 35 of 2014 can be a school guide in protecting students as legal subjects. Related to this, teachers are no longer able to educate, teach, guide and discipline students by giving physical and psychological punishment to students because this contains both physical and mental violence that can interfere with the development of students in developing knowledge, talent and creativity owned by students.
Nilai-Nilai yang Terkandung pada Tradisi Paru Udu dalam Ritual Joka Ju Masyarakat Mbuliwaralau Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur Indonesia Wayan Resmini; Abdul Sakban; Abdurrahman Fauzan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 2: September 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.719 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v7i2.1111

Abstract

Budaya merupakan cipta, rasa dan karsa manusia atau, dapat diartikan dengan hal-hal yang berkaitan dengan budi atau akal. Hasil akal atau pemikiran, cipta dan karya manusia merupakan suatu wujud kebudayaan yang selalu berkembang dalam masyarakat, yang dimana pemikiran, perbuatan atau tindakan-tindakan yang dilakukan oleh manusia secara terus-menerus pada akhirnyaakan melahirkan sebuah tradisi. Tradisi Paru Udu memiliki nilai yang berbeda dengan tradisi dengan daerah lainnya yang ada di Indonesia. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pelaksanaan tradisi Paru Udu dalam ritual Joka Ju di Desa Mbuliwaralau, dan nilai-nilai yang terkandung di dalam pelaksanaan tradisi Paru Udu dalam ritual Joka Ju. Subyek penelitian yaitu ketua adat, tokoh adat dan tokoh masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data mengunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan metode analisis kualitatif bersifat deskriptif dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi tersebut mengandung nilai sosial, nilai budaya, dan nilai ekonomi. Nilai social meliputi nilai material nilai vital dan nilai rohani. Nilai rohani meliputi nilai religius dan nilai moral yang didalamnya terdapat nilai kerukunan, nilai musyawarah, nilai kebersamaan dan nilai gotong-royong. Culture is human creativity, taste and intention or, can be interpreted with matters relating to reason or reason. The results of reason or thought, human creativity and work is a form of culture that is always developing in society, where thoughts, actions or actions carried out by humans continuously will eventually give birth to a tradition. The Paru Udu tradition has a different value from the tradition with other regions in Indonesia. The research objective is to determine the implementation of the Paru Udu tradition in the Joka Ju ritual in Mbuliwaralau Village, and the values contained in the implementation of the Paru Udu tradition in the Joka Ju ritual. The subjects of the study were the traditional leaders, traditional leaders and community leaders. The research method used is a qualitative method with a descriptive approach. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. While the data analysis uses descriptive qualitative analysis methods by reducing data, presenting data and drawing conclusions. The results showed that the tradition contained social values, cultural values, and economic values. Social values include material values, vital values and spiritual values. Spiritual values include religious values and moral values in which there are values of harmony, values of deliberation, values of togetherness and values of mutual cooperation..
Kebijakan Hukum Pidana Terhadap Kejahatan Cyber Bullying di Indonesia Abdul Sakban; Sahrul Sahrul; Andi Kasmawati; Heri Tahir
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 2: September 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.46 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v7i2.1195

Abstract

Terjadinya kejahatan tersebut adalah kurangnya kontribusi penegak hukum dalam melakukan pengawasan dilingkungan sekolah, masyarakat, keluarga, dan diri pribadi dalam melakukan interaksi baik di media online maupun offline. Selain itu, kurangnya pemahaman aparat kepolisian dalam mengimplementasikan esensi Surat Edaran Hate Speech Republik Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Tujuan yang akan dicapai dalam artikel ini adalah kebijakan hukum pidana terhadap kejahatan cyber-bullying di Indonesia, dan kebijakan hukum kriminal untuk era revolusi industri 4.0 dalam menyelesaikan kejahatan cyber-bullying. Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis normative yang bersifat kualitatif. Pengumpulan bahan-bahan hukum dilakukan dengan mengidentifikasi dan menginventarisasi peraturan perundang- undangan, meneliti bahan pustaka, dan sumber-sumber bahan hukum lainnya. Teknik analisis isu hukum (legal issue) dalam penelitian ini menggunakan logika berpikir campuran. Maksudnya penalaran (hukum) yang merupakan gabungan dari pola pikir induktif (inductive) dan deduktif (deductive) dalam persoalan hukum faktual yang konkrit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan hukum pidana dalam menyelesaikan kejahatan cyber-bullying dapat terapkan oleh aparat penegak hukum berupa KUHP dan Undang-Undang No. 8 Tahun 2018 tentang Informasi Teknologi Elektronik dengan melihat isi penjelasan pasal demi pasal dan konten kejahatan yang dilakukan oleh pelaku. Kebijakan hukum Pidana di era revolusi industry 4.0 tetap mengacu pada aturan yang berlaku di Indonesia. The occurrence of such crimes is the lack of law enforcement contributions in conducting supervision in school, community, family, and personal self in the interaction of both online and offline media. In addition, the lack of understanding of police officers in implementing the essence of circular Hate Speech of the Republic of Indonesia, the Criminal Code of Law (PENAL). The objectives to be achieved in this article are the policy of criminal law against cyber-bullying crimes in Indonesia, and the policy of criminal law for the era of the 4.0 industrial revolution in resolving cyber-bullying crimes. This research uses normative juridical research that is qualitative. The collection of legal materials is done by identifying and invarizing the legislation, examining the library materials, and other sources of legal materials. Technical analysis of legal issues in this study used mixed-thinking logic. It means reasoning (the law) which is a combination of inductive (inductive) and deductive mindset in the case of a concrete factual law. The results showed that criminal law policies in resolving cyber-bullying crimes could be applied by law enforcement officers in the form of penal CODE and law No. 8 year 2018 on electronic technology information by looking at the contents Article-by-article explanations and crime content committed by the perpetrator. The criminal Law policy in the 4.0 Industrial Revolution era continues to refer to the prevailing rules in Indonesia
Pembelajaran Literasi Civic Education untuk Menanamkan Nilai Moral Siswa Wayan Resmini; Abdul Sakban; Fitriyani Fitriyani
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.672 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v8i1.1791

Abstract

Gejala kemerosotan moral terdiri atas meluasnya kasus penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, kriminalitas, kekerasan dan aneka perilaku kurang terpuji lainnya. Sisi lain, akhlak terpuji, sifat ramah, tenggang rasa, rendah hati, suka menolong, solidaritas sosial yang merupakan jati diri bangsa Indonesia seolah-olah kurang begitu melekat secara kuat dalam diri mereka sehingga rusaklah nilai moral mereka. Metode penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran literasi civic education untuk menanamkan nilai moral siswa sangat membutuhkan pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran membentuk karakter kepribadian, social, dan kognitif. Pembentukan kepribadian moral tercantum dalam materi pembelajaran yang ditanamkan kepada siswa secara kontekstual. Implementasi materi pembelajaran literasi civic education untuk menanamkan nilai moral adalah dengan memberikan materi pembelajaran nilai-nilai karakter kebangsaan, aneka budaya bangsa, identitas nasional, dan hak dan kewajiban warganegara. Sedangkan untuk kegiatan di luar akademik peserta didik dapat memberikan kegiatan berupa pembinaan melalui penyuluhan, kajian islam, sosialisasi, pembinaan melalui kegiatan kesiswaan berupa KSR, Pramuka, Tapak Suci dan olah raga. Karena pembentukan nilai moral dibentukan oleh karakter kepribadian.The symptoms of moral deterioration consist of widespread cases of drug abuse, free association, criminality, violence, and various other less praiseworthy behaviors. On the other side, the moral was praised, the nature of the friendly, considerate, humble, helpful, social solidarity that is the identity of the Indonesian nation as if less so firmly inherent in them so that the moral value is damaged. The method of research is qualitative research with a descriptive approach. Data collection methods are observations, interviews, and documentation. Qualitative data analysis is done interactively and continuously until complete, with the data reduction phase, data presentation, and conclusion. The results showed that civic education literacy studies to instill the moral value of students desperately needed citizenship education as subjects to form personality, social, and cognitive characters. The formation of noble personalities was listed in the learning materials that students are contextually implanted. The implementation of civic education literacy learning materials to impart moral value is to provide material learning values of national character, diversity of the nation, national identity, and rights and obligations of citizenship. As for activities outside the academic, students can provide exercise in the form of coaching through counseling, Islamic studies, socialization, coaching through the events of the students in the way of KSR, Scout, the temple, and sports because the formation of moral values is formed by personality traits.

Page 9 of 25 | Total Record : 245