cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
civicus.ummat@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram, Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 23389680     EISSN : 2614509X     DOI : https://doi.org/10.31764/civicus.
Core Subject : Social,
Jurnal Civicus merupakan salah satu jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram dengan e-ISSN 2614-509X dan p-ISSN 2338-9680. Adapun kajian publikasi jurnal Civicus yakni (1) Ilmu Social, Ilmu Hukum, Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) teori pembelajaran, pengembangan pembelajaran, Penerapan pembelajaran, model-model pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; (3) hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat
Arjuna Subject : -
Articles 245 Documents
MOOCs dalam Pendidikan Bisnis: Peningkatan Keterampilan Negosiasi dan Pemasaran Digital di Lombok Prihandoyo, Windi Baskoro; Suryani, Nining; Anam, Khaerul
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.34732

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan mengembangkan Massive Open Online Courses (MOOCs) yang berfokus pada peningkatan keterampulan negosiasi dan pemasaran digital bagi pelaku UMKM di Lombok. Latar belakang penelitian ini adalah keterbatasan akses pelatihan formal yang menyebabkan pelaku usaha lokal kesulitan bersaing di era transformasi digital. Penelitian menggunakan pendekatan research and development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Untuk menggali kesenjangan kompetensi dilakukan kegiatan analisis kebutuhan yang dilakukan melalui wawancara dengan praktisi, dosen, dan pelaku UMKM di Lombok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian yang signifikan antara kebutuhan keterampilan negosiasi dan pemasaran digital dengan pelatihan yang tersedia. Pembelajaran pada MOOCs ini dikembangkan dengan model model self-paced learning berbasis Learning Management System (LMS) dengan delapan materi, video animasi interaktif, serta materi diskusi dan soal evaluasi formatif. Untuk memastikan kelayakan dilakukan pengujian oleh ahli media, bahasa, dan materi yang menunjukkan kualitas baik hingga sangat baik (rata-rata >80%), sehingga dinyatakan layak untuk digunakan.The purpose of this study was to design and develop Massive Open Online Courses (MOOCs) focused on improving negotiation and digital marketing skills for MSMEs in Lombok. The background of this research is limited access to formal training, which makes it difficult for local businesses to compete in the era of digital transformation. The study employed a research and development (R&D) approach, utilizing the ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) model. To explore competency gaps, a needs analysis was conducted through interviews with practitioners, lecturers, and MSMEs in Lombok. The results revealed a significant disparity between the demand for negotiation and digital marketing skills and the available training. The learning in this MOOC was developed using a self-paced learning model based on a Learning Management System (LMS) with eight materials, interactive animated videos, discussion materials, and formative evaluation questions. To ensure feasibility, testing was conducted by media, language, and material experts, which demonstrated good to excellent quality (average >80%), thus being declared suitable for use.
Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Instrumen Penegakan Hukum Jangka Panjang Annisa, Winda Nurul; Astuti, Zulaikha Tri
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.33244

Abstract

Penegakan hukum yang berkelanjutan tidak dapat hanya mengandalkan pendekatan represif oleh aparat hukum, tetapi juga memerlukan strategi preventif melalui pendidikan. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran pendidikan kewarganegaraan sebagai instrumen penegakan hukum jangka panjang dengan membentuk budaya hukum masyarakat. Metode yang digunakan adalah studi pustaka sistematik dengan pendekatan deskriptif-analitis melalui teknik analisis isi dan tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kewarganegaraan berperan strategis dalam menumbuhkan kesadaran dan sikap menghormati hukum untuk penegakan hukum jangka panjang. meski demikian implementasinya masih menghadapi kendala seperti keterbatasan keterampilan guru dalam menyampaikan materi secara kontekstual dan dominasi metode hafalan. Sustainable law enforcement cannot rely solely on a repressive approach by legal authorities; it also requires preventive strategies, such as education. This study aims to analyze the role of civic education as a long-term law enforcement instrument by fostering a culture of law within society. This research employs a Systematic Literature review as a method, utilizing a descriptive-analytical approach and content and thematic analysis techniques. The results indicate that civic education plays a crucial role in developing legal awareness and respect for the law as part of long-term law enforcement efforts. However, its implementation still faces challenges, such as teachers’ limited skills in delivering contextual material and the dominance of the memorizing learning method.
Sosialisasi Pencegahan Tindakan Bullying Sebagai Upaya Mewujudkan Sekolah Aman dan Ramah Anak Hafsah, Hafsah; Jainul, Jainul; Arfani, Sri; Imelda, Syaharani; Nirwana, Nirwana; Novitasari, Novitasari; Ima, Nikmatul; Sulastri, I’in
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.35262

Abstract

Bullying di sekolah dasar menjadi ancaman serius bagi perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan mengevaluasi program sosialisasi pencegahan bullying di SDN 4 Danger untuk mewujudkan sekolah aman dan ramah anak. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR), penelitian melibatkan siswa, guru, dan orang tua. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara induktif dengan triangulasi. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman siswa terhadap bullying, di mana lebih dari 80% mampu mengenali bentuk dan dampaknya, meski 13% masih sulit membedakan antara candaan dan perundungan. Program ini juga mendorong perubahan perilaku, tercermin dari penurunan kasus ejekan sebesar 70%, keberanian melapor 65%, serta suasana kelas lebih kondusif hingga 75%. Orang tua semakin menyadari pentingnya komunikasi dengan anak, meskipun sebagian belum terlibat penuh. Guru melaporkan meningkatnya kepekaan dalam mengenali bullying halus dan perlunya pengawasan berkelanjutan. Penelitian menyimpulkan bahwa strategi pencegahan paling efektif melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan seluruh warga sekolah, sekaligus memberikan kontribusi akademis pada literatur pencegahan bullying di Indonesia dan model praktis yang dapat direplikasi di sekolah dasar lainnya.Bullying in elementary schools poses a serious threat to children's development. This study aims to describe and evaluate a bullying prevention outreach program at SDN 4 Danger, to create a safe and child-friendly school environment. Using a descriptive qualitative method with a Participatory Action Research (PAR) approach, the study involved students, teachers, and parents. Data were obtained through observation, interviews, and documentation, then analyzed inductively with triangulation. The results showed an increase in students' understanding of bullying, with more than 80% able to recognize its forms and impacts, although 13% still had difficulty distinguishing between teasing and bullying. The program also encouraged behavioral changes, reflected in a 70% decrease in teasing cases, a 65% increase in reporting behavior, and a more conducive classroom atmosphere of up to 75%. Parents are increasingly recognizing the importance of communicating with their children, although some are not yet fully engaged in this process. Teachers reported increased sensitivity in recognizing subtle bullying and the need for ongoing supervision. The study concluded that the most effective prevention strategy is through a participatory approach involving the entire school community, while providing an academic contribution to the literature on bullying prevention in Indonesia and a practical model that can be replicated in other elementary schools.
Flipped Classroom sebagai Inovasi Pembelajaran PKn untuk Mendorong Kemandirian Belajar Siswa di SMPN 1 Batulayar Rejeki, Sri; Sakban, Abdul; Hatimah, Husnul
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.35554

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas model flipped classroom sebagai inovasi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa di SMPN 1 Batulayar. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi-experimental tipe one-group pretest-posttest, melibatkan 31 siswa kelas VIII. Data dikumpulkan melalui observasi, tes, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan uji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, dan paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh instrumen valid (r hitung > 0,3550) dan reliabel (α = 0,938). Nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 (< 0,05) menandakan perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan flipped classroom. Model ini terbukti efektif meningkatkan kemandirian belajar siswa, termasuk kemampuan mengatur diri, tanggung jawab, dan refleksi terhadap proses belajar. Diskusi hasil menunjukkan bahwa flipped classroom tidak hanya berkontribusi pada peningkatan hasil belajar kognitif, tetapi juga aspek afektif dan metakognitif melalui integrasi teori konstruktivisme dan teknologi pembelajaran digital. Implikasi penelitian menegaskan pentingnya penerapan model pembelajaran berbasis nilai dan teknologi untuk mendukung tujuan Merdeka Belajar dan pembentukan pelajar Pancasila yang mandiri, reflektif, serta berdaya saing global.This study aims to analyze the effectiveness of the flipped classroom model as a Civic Education learning innovation in improving students' learning independence at SMPN 1 Batulayar. The study employed a quantitative approach with a one-group pretest-posttest quasi-experimental design, involving 31 eighth-grade students. Data were collected through observation, testing, and documentation, then analyzed using validity, reliability, normality, homogeneity, and paired sample t-test tests. The results showed that all instruments were valid (r count > 0.3550) and reliable (α = 0.938). The t-test significance value of 0.000 (<0.05) indicates a statistically significant difference between the before and after implementation of the flipped classroom. This model has been proven effective in improving students' learning independence, including self-regulation, responsibility, and reflection on the learning process. The discussion of the results shows that the flipped classroom not only contributes to improving cognitive learning outcomes but also affects affective and metacognitive aspects through the integration of constructivist theory and digital learning technology. The implications of this research emphasize the importance of implementing a values-based and technology-based learning model to support the goals of Independent Learning and the formation of independent, reflective, and globally competitive Pancasila students
Hak-Hak Anak serta Faktor Risiko dan Protektif Penelantaran Anak Pekerja Migran Indonesia: Analisis dengan Kerangka SCII Maemunah, Maemunah; Rejeki, Sri; Haq, Hilman Syarial
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.35551

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hak-hak anak, serta faktor risiko dan protektif terhadap penelantaran anak pekerja migran Indonesia menggunakan kerangka SCII. Studi ini berangkat dari fenomena meningkatnya kasus penelantaran anak yang ditinggalkan orang tua bekerja ke luar negeri, khususnya di Lombok Timur. Penelitian menggunakan pendekatan yuridis-empiris dengan metode deskriptif-analitis. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi terhadap sembilan informan yang terdiri dari anak pekerja migran, pengasuh, tokoh masyarakat, Forum Anak, dan pejabat lembaga pemerintah daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggaran hak anak mencakup hak atas pengasuhan dan perlindungan keluarga, pendidikan yang layak, perlindungan dari kekerasan dan penelantaran, kesehatan dan kebutuhan dasar, partisipasi, serta identitas dan rasa aman. Faktor risiko yang dominan adalah budaya patriarki, budaya diam, lemahnya koordinasi kelembagaan, serta rendahnya kapasitas dan literasi hukum pengasuh. Di sisi lain, faktor protektif muncul melalui solidaritas komunitas, peran Forum Anak, kebijakan perlindungan anak nasional, dan pendidikan berbasis hak yang mendorong resiliensi anak. Penelitian ini menegaskan pentingnya implementasi terpadu berbasis SCII sebagai strategi sistemik dan sensitif budaya untuk memperkuat perlindungan anak. Temuan ini berkontribusi dalam memperluas pemahaman teoretis dan praktik tata kelola perlindungan anak di Indonesia.This study aims to analyze children's rights, as well as risk and protective factors for child neglect among Indonesian migrant workers using the SCII framework. This study is based on the increasing number of cases of child neglect among parents working abroad, particularly in East Lombok. The study employs a juridical-empirical approach, utilizing descriptive and analytical methods. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and documentation studies with nine informants, including migrant workers' children, caregivers, community leaders, the Children's Forum, and local government officials. The results show that violations of children's rights include the right to family care and protection, adequate education, protection from violence and neglect, health and basic needs, participation, and identity and a sense of security. The dominant risk factors are patriarchal culture, a culture of silence, weak institutional coordination, and low capacity and legal literacy of caregivers. On the other hand, protective factors emerge through community solidarity, the role of the Children's Forum, national child protection policies, and rights-based education that promotes child resilience. This research highlights the importance of integrated SCII-based implementation as a systemic and culturally sensitive approach to enhance child protection. These findings contribute to broadening the theoretical understanding and practice of child protection governance in Indonesia.