cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
civicus.ummat@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram, Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 23389680     EISSN : 2614509X     DOI : https://doi.org/10.31764/civicus.
Core Subject : Social,
Jurnal Civicus merupakan salah satu jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram dengan e-ISSN 2614-509X dan p-ISSN 2338-9680. Adapun kajian publikasi jurnal Civicus yakni (1) Ilmu Social, Ilmu Hukum, Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) teori pembelajaran, pengembangan pembelajaran, Penerapan pembelajaran, model-model pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; (3) hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat
Arjuna Subject : -
Articles 247 Documents
Peran Kepala Desa dalam Menyelesaikan Konflik Antar Masyarakat Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 Kamaluddin Ahmad; Ongki Ongki
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.136 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.851

Abstract

Pemicu utama adalah konflik perseorangan, karena atas nama solidaritas kedaerahan maka konflik tersebut berlanjut menjadi konflik antar daerah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya konflik, dan mengetahui peranan Kepala Desa Renda dalam penyelesaian konflik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, penentuan informan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan faktor pemicu terjadinya konflik antar masyarakat di Desa Renda, antara lain: a) kurangnya lapangan pekerjaan dan masalah minuman keras; b) komunikasi yang kurang; c) adanya hiburan malam. Peranan Kepala Desa dalam penyelesaian konflik yang terjadi antar masyarakat di Desa Renda, yakni: a) konsiliasi, bentuk konsiliasi terjadi pada masyarakat politik. Lembaga parlementer yang di dalamnya terdapat berbagai kelompok kepentingan akan menimbulkan pertentangan-pertentangan; b) mediasi, Kepala Desa Renda dan tokoh masyarakat beserta pihak kepolisian sudah melakukan kerjasama mendamaikan para pemuda yang berkonflik, akan tetapi perdamaian yang mereka lakukan hanya sebatas perdamaian saja, hal tersebut belum mampu mereda munculnya kembali konflik, dan; c) Pihak Kepolisian, kepala desa dan tokoh masyarakat menjadi penengah kelompok yang konflik. Daerah ini berangsur-angsur mulai  aman, hal ini tidak lepas dari usaha dan kerja keras dari pemerintah setempat. The main triggers are individual conflicts because, in the name of regional solidarity, the conflict continues to be a conflict between regions. The purpose of this research is to know the triggering factors of conflict and to know the role of the lace village head in conflict resolution. This research uses qualitative methods, determination of informant using purposive sampling. Methods of collecting data using observations, interviews, and documentation. Data analysis techniques using data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusions. The results showed the triggering factors of conflict between people in the village of Renda, among others: a) lack of employment and liquor problems; b) less communication; c) Evening entertainment. The role of the village chief in the resolution of conflicts occurring between people in the village of Renda, namely: a) conciliation, a form of conciliation occurs in political society. The parliamentary institution in which there are various interest groups will lead to opposition; b) Mediation, the head of the lace village and the community leaders and the police have been doing cooperation reconciling the conflicting youths, but the peace they do is only limited to peace, it has not been able to subside the emergence of back conflicts, and; c) The police, village head and community leaders are the mediators of the conflict group. This area is gradually getting safe, it is not separated from the efforts and hard work of the local government.
Upaya Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasi Pendidikan Karakter Pada Siswa SMA Negeri 2 Donggo Sri Rejeki; Bernadus Iker Willem
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.274 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.858

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya dan kendala-kendala guru pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter pada siswa SMA Negeri 2 Donggo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subyek informasi adalah guru PPKn, Kepala Sekolah, dan Siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan pursposif sampling. Data penelitian diperoleh melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis data berupa data kualitatif. Sumber data yaitu sumber data primer dan sekunder. Analisis data yang dipakai adalah reduksi data, penyajian data, dan verivikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya guru pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter pada siswa sudah terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari pengintegrasian pendidikan karakter oleh guru dalam setiap kali pertemuan melaui mata pelajaran dan di luar mata pelajaran atau partisipasi nyata. Sedangkan  kendala-kendala guru pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter terhadap siswa yaitu faktor sikap dari siswa, faktor keluarga, dan faktor lingkungan pergaulan. The purpose of this research is to know the effort and constraints civics and Citizenship teachers in implementing character education in students of SMA Negeri 2 Donggo community. This research is qualitative research with a descriptive approach. The subject of the information is PPKn teachers, principals, and students. The technique of sampling using purposive sampling. Research data obtained through the method of observation, interviews, and documentation. The type of data in the form of qualitative data. Data sources, namely primary and secondary data sources. Analysis of the data used is the reduction of the data, the presentation of data, and verify. Based on the results of the study, it was concluded that the efforts of the civics and Citizenship teachers in implementing character education on students have already done well. This appears from the integrating character education by teachers in every time the meeting via the subjects and outside subjects or real participation. While constraints civics and Citizenship teachers in implementing character education towards students, i.e., students of attitude factors, family factors, and environmental factors in socialization.
Karakter Kewargaan Multikultural Berbasis Nilai Moral di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kabupaten Sorong Ihsan ihsan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.342 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.787

Abstract

Penelitian ini memiliki dua tujuan utama. mengidentifikasi karakter kewargaan multikultural yang berbasis nilai Moral di SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong. berdasar identifikasi kebutuhan masyarakat papua pada umumnya dan khususnya Siswa yang berada di SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa analisis kebutuhan pembinaan karakter kewargaan multikultural di SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong, yaitu sekolah merupakan pihak yang mempunyai kewenangan dalam mendidik dan membina Siswa sehingga dapat terbentuk karakter kewargaan yang berbasis nilai moral. Siswa merupakan calon pendidik masa depan dan harus memiliki model pembinaan berbasis nilai moral dalam lingkungan Siswa di sekolah SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong. Pembinaan karakter Siswa sehingga terdapat kesamaan langkah strategis dalam implementasi di dunia pendidikan secara umum dan secara khusus Siswa Papua. Menganalisis kebutuhan  karakter kewargaan berbasis nilai moral diperguruan tinggi, bahwa pembinaan karakter kewargaan di perguruan tinggi telah berjalan namun belum terprogram secara sistemik, sehingga tidak memiliki dampak signifikan. Dalam konteks Pembinaan  karakter berbasis nilai moral Siswa papua terkait dengan kebutuhan praktis model pembinaan karakter kewargaan multikultur berbasis Nilai Moral di Sekolah. Research has two main objectives. Identify citizenry multicultural marrieges value character based on values SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong. Based on the needs the people of new guinea in general and especially university students in SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong. The result of this research suggests that character development needs analysis in SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong citizenry multicultural marriages, the campus were the ones who authorized in educating students so that it can be formed and to create citizenry character based on values. Students is the educator for  the future and have to have a model based development values in the SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong students on campus. Character development and there were students in particular. Analyze the needs of character zitizenry on college has been running but have not been systematically program, so that there is no has hed a significant impact. In the context of the establishment of a character based moral value students papua in college relating to practical needs character development model citizenry based multicultur moral value in college.
Peranan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Menanamkan Sikap Nasionalisme Pada Siswa di SMP Darul Hikmah Mataram Abrar Abrar; Komang Sundara
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 5 No. 2: September 2017
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.315 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v5i2.977

Abstract

Salah satu upaya pemerintah dalam menumbuhkan nasionalisme adalah dengan memberikan pemahaman melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah atas,  bahkan sampai ke perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam menanamkan sikap nasionalisme pada siswa Sekolah Menengah Pertama Darul Hikmah Mataram. Metode dan pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Jenis data berupa data kualitatif, dengan perolehan data sebagai sumber data primer melalui wawancara dan sumber data, dan data sekunder melalui dokumentasi serta catatan yang terkait. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PKn yang dilaksanakan di SMP Darul Hikmah Mataram mampu menumbuhkan semangat nasionalisme para peserta didik. Hal ini terlihat dari kehidupan para siswa yang selalu antusias melaksanakan hari-hari besar nasional, melaksanakan upacara bendera, selalu aktif dalam kegiatan pramuka, rajin masuk sekolah, disiplin dalam kehidupan sehari-hari, rajin melaksanakan tugas yang diberikan guru. Kesadaran siswa-siswi akan pentingnya pendidikan sangat tinggi, terlihat pada saat proses belajar mengajar, jarang ada yang malas apalagi bolos. Jika ada siswa-siswi yang malas, biasanya setelah diberikan teguran dan nasihat akan sadar dengan sendirinya. One of the Government's efforts in fostering nationalism is to provide understanding through learning of citizenship education ranging from primary level to secondary school, even to the College. The purpose of this research is to know the role of civic education in cultivating a learning attitude of nationalism on a junior high school student Darul Hikmah Mataram. Research methods and approaches used is descriptive qualitative. Data collection method using observation, interview and documentation. The type of data in the form of qualitative data, with the acquisition of the data as the source of primary data through interviews and data sources, and secondary data through documentation and the related notes. Data analysis using data reduction, the presentation of data, and the verification conclusion and withdrawal. The results showed that the learning of PKn in SMP Darul Hikmah Mataram was able to foster a spirit of nationalism learners. This is apparent from the lives of the students who have always been enthusiastic about carrying out major national days, carry out ceremonial flags, always active in Boy Scout activities, diligently attend school, discipline in our daily lives, diligently perform the duties given the teacher. Awareness of the students of the importance of education is very high, visible at the time the process of teaching and learning, there are lazy much less skipping. If there are students who are lazy, usually after being given a reprimand and advice will be aware of its own.
Peran Guru PPKn dan Masyarakat Sekolah dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hak Asasi Manusia di Dalam Lingkungan Sekolah SMPN 1 Sanggar Muhammad Yunan; Hardiansyah Hardiansyah
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.979 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.852

Abstract

Dewasa ini, pemahaman siswa terhadap hak asasi manusia mengalami penurunan terkait perilaku-perilaku siswa yang tidak baik yang akan merugikan orang lain dan diri siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran dan kendala guru PPKn dan masyarakat sekolah dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap hak asasi manusia di dalam lingkungan SMPN 1 Sanggar. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dan informasinya adalah guru PPKn, Kepala Sekolah, Guru BK, dan Siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposif sampling. Metode pengumpulan data yang digunanakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis data berupa data kualitatif. Sumber data yaitu data primer dan sekunder. Tehnik analisis data yang dipakai adalah reduksi data, penyajian data, dan verivikasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran guru PPKn dan masyarakat sekolah dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap hak asasi manusia di dalam lingkungan sekolah sudah terlaksana dengan baik berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan. Adapun penghambat yang dihadapi adalah karna siswa yang kurang fokus terhadap pembelajaran yang disampaikan, faktor pergaulan, lingkungan hidup, masih berperilaku kekanak-kanakan dan sangat nakal. Nowadays, understanding students against human rights decline related behavior-the behavior of students who are not good that will harm others and ourselves, students. This research aims to find out how roles and constraints of the PPKn teachers and school community in improving student understanding against human rights in the SMPN 1 Sanggar. This research uses qualitative research with a descriptive approach. The subject and the information PPKn is a teacher, school principal, teacher and student, BK. sampling Techniques using purposive sampling. The data collection method used is the method of observation, interviews, and documentation. The type of data in the form of qualitative data. Data source i.e. primary and secondary data. Data analysis technique used is the reduction of the data, the presentation of data, and verify. The results of this research it can be concluded that the role of the teacher PPKn schools and communities in improving student understanding against human rights in the school environment is already done well based on the results of observation and interviewing the researchers did. As for the barrier, the face is because students who are less focus on learning that is delivered, by Association, environment factors, still behaves childishly and very naughty.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group To Group Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VII di MTs. Al-Intishor Tanjung Karang Mataram zedi Muttaqin; sri Muliyati
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.156 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.859

Abstract

Penggunaan metode ceramah yang begitu sering oleh guru PKn MTs. AL-Intishor khususnya guru kelas VII mengakibatkan sebagian besar siswa sering mengalami kesulitan  memahami materi yang diajarkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group To Group terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VII MTs. Al-Intishor Tanjung Karang. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan 3 siklus yang memuat tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII MTs. Al-Intishor yang berjumlah 21 siswa. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar, dan lembar observasi. Data yang diperoleh berupa hasil tes yaitu berupa tes siklus I (SI), tes siklus II (SII), tes siklus III (SIII) serta lembar observasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yaitu pada siklus I 46,4 dengan persentase ketuntasan 76,19%. Pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa adalah 50,6 dengan persentase ketuntasan 100% kemudian pada siklus III rata-rata hasil belajar siswa adalah 51,13 dengan persentase ketuntasan 100%, sehingga dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group To Group  dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas VII MTs. Al-Intishor. The use of a lecture method that is so frequent by the teacher of PKn MTs. AL-Intishor especially the teacher of class VII resulted in most students often having difficulty understanding the material being taught. The research aims to determine how the implementation of cooperative learning Model type Group To Group towards the improvement of student learning outcomes on PKn class VII. Al-Intishor Tanjung Karang. The research method uses class action research with 3 cycles that contain planning, implementation, observation, and reflection stages. The subject of the study is a student of class VII MTs. Al-Intishor, numbering 21 students. The approach used is a qualitative approach and a quantitative approach. Data collection methods using study results tests, and observation sheets. The Data obtained in the form of a test result is tested cycle I (SI), Cycle test II (SII), Cycle III test (SIII) as well as student observation sheet in teaching learning activities. The results showed that there was an increase in the average student learning outcome at the I 46.4 cycle with a percentage of 76.19%. On the average cycle of student learning outcomes is 50.6 with a percentage of 100% at the end of the III percent of student learning outcomes is 51.13 with a percentage of the compensation of 100%, so it can be concluded that the learning Model implementation Cooperative type Group To Group can improve student learning outcomes in the subjects of PKn-class VII MTs. Al-Intishor.
Implementasi BUMDes Terhadap Pengembangan Perekonomian di Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima Maemunah Maemunah; Ahmad Efendi
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.136 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.795

Abstract

Pilar yang menjadikan Desa lebih mandiri dan produktif mengelola potensi Desa sebagai PADes adalah BUMDes. Pengelolaan BUMDes sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat Desa yaitu oleh Desa, dari Desa, dan untuk Desa. Cara kerja BUMDes adalah dengan jalan menampung kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat dalam bentuk kelembagaan atau badan usaha yang dikelola secara profesional, namun tetap bersandar pada potensi asli Desa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, tehnik penentuan subyek menggunkan purposive sampling, jenis data yang digunakan data kualitatif, sumber data terdiri dari data sekunder dan data primer, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu melalui, reduksi, display, verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan Implementasi BUMDes terhadap pengembangan perekonomian di Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima terdapat beberapa upaya yang dilakukan oleh BUMDes dalam memanfaatkan anggaran yang ditetapkan oleh kepala Desa sebagai modal usaha BUMDes, BUMDes telah melaksanakan tiga program antara lain; 1). Penggemukan Sapi 2). Pengadaan Pestisida 3). Simpan Pinjam. Program yang sudah diimplementasikan sudah ada perkembagan yang cukup Baik terhadap pegembangan perekonomian Desa salah satu sumber PADes. Beberapa kendala yang dihadapi oleh BUMDes antara lain; 1). Pelatihan/pembinaan 2). Pengadaan pakan ternak 3). Kesadaran masyarakat dan 4). Anggaran yang ditetapkan minim.The pillar that makes the village more independent and productive in managing the village's potential as PADes is BUMDes. The management of BUMDes is fully implemented by the Village community, namely by the Village, from the Village, and for the Village. The workings of BUMDes are by accommodating economic activities of the population in the form of institutions or business entities that was professionally managed but still rely on the original potential of the Village. The type of research used is qualitative research with a descriptive approach, the technique of determining subjects using purposive sampling, the type of data used is qualitative data, data sources consist of secondary data and primary data, data collection methods used are observation, interviews, and documentation, while analysis techniques data used is through, reduction, display, verification. The results of the study show that the BUMDes' implementation of economic development in the Soromandi Sub-District of Sai Village in Bima Regency has made several efforts made by the BUMDes to utilize the budget set by the village head as the business capital of the BUMDes 1). Cow Fattening 2). Procurement of Pesticides, 3). Savings and Loan. The program implemented already has a reasonably good development towards the development of the village economy, one of the sources of PADes. Some of the obstacles faced by BUMDes include; 1). Training/coaching, 2). Procurement of animal feed 3). Community awareness, 4). The budget set is minimal.
Dampak Kepariwisataan dan Pergeseran Nilai Sosial Budaya di Batu Layar Kecamatan Batu Layar Hafsah, Hafsah; Yusuf, Yusuf
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.238 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.853

Abstract

Desa Batu Layar merupakan salah satu daerah strategis bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara sebagai tempat berlibur karena adanya sarana pariwisata yang mendukung, seperti tersediannya tempat-tempat hiburan, keindahan pantai, keindahan alamnya. Penelitian ini bertujuan menggambaran eksistensi kepariwisataan dan pergeseran nilai sosial budaya di Desa Batu Layar Kec.Batu Layar Kab.Lombok Barat.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah tokoh agama, tokoh masyarakat di Desa Batu Layar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi serta teknik analisa data dilakukan dengan cara mereduksi data kasar kemudian menyajikan secara deskriptif menjadi kalimat baku yang mudah dimengerti dan terakhir menarik kesimpulan berdasarkan data-data yang telah disajikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepariwisataan di Desa Batu Layar, pada umumnya telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana  yang cukup memadai untuk sebuah kawasan pariwisata. Dampak kepariwisataan masyarakat Desa Batu Layar  telah mengalami pergeseran struktur sosial masyarakat dan pergeseran dalam struktur kebudayaan. Pergeseran struktural terjadi perubahan jenis pekerjaan dari petani dan nelayan beralih profesi sebagai pedagang, karyawan hotel, café, bar, restoran dan lain sebagainya. Dalam pergeseran kultural telah terjadi perubahan gaya hidup dan cara berpakaian yang sebelumnya masyarakat Desa Batu Layar memakai pakaian tradisional dan sekarang memakai gaya berpakaian modern. Batu Layar village is one of the strategic areas for local and foreign tourists as a vacation spot because of the supportive tourism facilities, such as the availability of entertainment venues, the beauty of the beach, its natural beauty. This study aims to describe the existence of tourism and the shift in socio-cultural values in Batu Layar Village, Batu Layar, West Lombok Regency. This study used a qualitative approach with descriptive methods. The informants in this study were religious leaders, community leaders in Desa Batu Layar. The technique of data collection was by conducted interviews and observations as well as data analysis techniques carried out by reducing rough data then presents descriptively into standard sentences that are easy to understand and finally draw conclusions based on the information that has shown. The results of this study indicate that tourism in the village of Batu Layar, in general, has been equipped with adequate facilities and infrastructure for a tourism area. The impact of the tourism of the Batu Layar Village community has experienced a shift in the social structure of the city and a shift in the structured of culture. Structural alterations have changed the type of work of farmers and fishers to switch professions as traders, hotel employees, cafes, bars, restaurants, and so on. In the cultural shift, there have been changes in lifestyles and ways of dressing that previously the people of Desa Batu Layar wear traditional clothes and now wear modern dress styles.
Bentuk Hidup Akur Beda Agama Antara Islam dan Budha di Desa Mareje Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat Kamaluddin H. Ahmad; Abdul Sakban; Musadat Sudarto
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 2: September 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.368 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v7i2.1112

Abstract

Hidup berdampingan dengan perbedaan agama dapat menjadi penyebab terjadinya konflik agama terutama bagi Indonesia yang merupakan Negara multicultural seharusnya memiliki cara untuk mempertahankan perbedaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah  untuk menjelaskan bentuk hidup akur beda agama antara Islam dan Budha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya antara lain, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terciptanya kerukunan karna masing-masing dari setiap pemeluk agama saling terbuka dan menerima keberadaan dari agama lain. Bentuk kerukunan umat beragama antara masyarakat Islam dan Buddha di Desa Mareje adalah adanya bentuk interaksi sosial yang meliputi: komunikasi yang baik antar sesama umat beragama, saling mengajak untuk berbuat baik kepada sesama, selalu sopan dan saling menghargai ketika berinteraksi antar sesama umat beragama untuk menjunjung tinggi rasa toleransi terhadap umat beragama Islam dan Buddha di desa Mareje Coexistence with religious differences can be a cause of religious conflict, especially for Indonesia which is a multicultural country should have a way to maintain these differences. The purpose of this study is to explain the life forms of different religious differences between Islam and Buddhism. The method used in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques include observation, interviews and documentation. Then the data analysis techniques used in this study are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. From the results of the study found that the creation of harmony because each of the adherents of each religion is open to each other and accept the existence of other religions. The form of religious harmony between Muslim and Buddhist communities in the village of Mareje is a form of social interaction that includes: good communication between fellow believers, inviting each other to do good to others, always being polite and respectful when interacting among fellow religious communities to uphold a sense of tolerance towards Muslims and Buddhists in the village of Mareje.
Pemahaman dan Implementasi Ideologi Pancasila di Kalangan Generasi Muda Zedi Muttaqin; Wahyun Wahyun
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 2: September 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.608 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v7i2.1139

Abstract

Generasi muda di era globalisasi saat ini dimana tingkat pemahaman terhadap ideologi Pancasila masih kurang. Berdasarkan hasil pengamatan tanggal 25 Juli 2017 yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa kasus atau permasalahan generasi muda di Desa Sumi. Hal ini mengakibatkan timbulnya perilaku menyimpang terhadap nilai Pancasila dan norma di dalam masyarakat Desa Sumi. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahuai pemahaman generasi muda tentang ideologi Pancasila; 2) Untuk mengetahui pengimplementasian ideologi Pancasila dikalangan generasi muda di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini berlokasi di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dengan penentuan informan menggunakan purpossive sampling. Sumber dari data sekunder dan primer. Metode pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Pemahaman generasi muda tentang ideologi Pancasila. Pengimplementasian ideoiogi pancasila di kalangan generasi muda di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima masih kurang. Hal ini terlihat dari belum terealisasikan dengan baik rencana dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat serta masih banyaknya generasi muda yang tidak peduli tentang pengertian dan cara pengimplementasian ideoiogi Pancasila di kalangan generasi muda; 2) Pengimplementasi Ideoiogi Pancasila masih kurang. Hal ini terilihat dari beberapa bidang kehidupan: a) Bidang sosial psikologis generasi muda memiliki beberapa permasalahan yaitu mabuk-mabukan, bolos sekolah, trak-trakan di jalan raya; b) Bidang sosial budaya memiliki beberapa permasalahan yaitu generasi muda berpakaian yang tidak pantas dengan umur, mengacuhkan tradisi adat Desa Sumi; c) Bidang sosial ekonomi memiliki beberapa permasalahan yaitu generasi muda Desa Sumi susah mendapat pekerjaan, banyaknya pemuda Desa Sumi yang lulusan sarjana tidak memiliki pekerjaan dan akhirnya mengangur; d) Bidang sosial politik memiliki permasalahan seperti dalam pemilihan umum banyak generasi muda dijadikan sasaran many politic dan dijadikan alat untuk memenangkan pemilihan umum oleh pihak yang besangkutan.

Page 8 of 25 | Total Record : 247