cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
hmj.fkump@gmail.com
Editorial Address
Street of KH. Ahmad Dahlan PO Box 202 Purwokerto Central Java, Indonesia 53182
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Herb-Medicine Journal
ISSN : -     EISSN : 2620567X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Herb-Medicine Journal (HMJ) merupakan Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran, dan Kesehatan diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan frekuensi terbit 2 (dua) kali dalam setahun yaitu di bulan April dan Oktober. Jurnal ini merupakan media komunikasi ilmiah bagi siapapun yang tertarik menekuni bidang herbal baik dalam proses pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat yang dihubungkan dengan bidang kedokteran maupun kesehatan secara luas. Secara terbuka, redaksi menerima kontribusi artikel ilmiah tentang herbal, kedokteran, dan kesehatan dari pihak manapun yang ingin berpartisipasi dalam perkembangan dunia herbal, kedokteran, dan kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2020): Herb-Medicine Journal April 2020" : 5 Documents clear
UJI DAYA BUNUH EKSTRAK ETANOL 70% KELAKAI (Stenochlaena palustris (Burm. F.) Bedd) TERHADAP LARVA INSTAR III Aedes aegypti Lucya Suling; Indria Augustina; Fatmaria Fatmaria
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Herb-Medicine Journal April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v3i1.6375

Abstract

Latar Belakang : Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Tinggi rendahnya angka kematian karena penyakit DBD berhubungan dengan tinggi rendahnya populasi nyamuk Aedes aegypti Tujuan : Mengetahui pengaruh ekstrak etanol 70% kelakai  (Stenochlaena palustris (Burm.f.) Bedd.) sebagai larvasida. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian True experimental dengan  metode Posttest Only Control Group Design. Larva Aedes aegypti dibagi menjadi 7 kelompok yaitu kelompok uji kontrol (-), kelompok uji ekstrak 0.1%; 0.25%;0.5%; 0.75%; 1% serta kelompok uji kontrol (+) Hasil: Didapatkan rata-rata kematian larva berjumlah dibawah 50% dengan nilai LC50 sebesar 1.554% dan LC90 sebesar 5.992% yang melebihi nilai standar kriteria larvasida yaitu <1000 ppm atau <1%. Kesimpulan: Ekstrak etanol 70% Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.f.) Bedd) tidak mempunyai efek larvasida terhadap Larva Instar III Aedes aegypti. 
Gambaran Pasien Keganasan Kepala dan Leher di RS PKU Muhammadiyah Gombong Tahun 2015-2019 Oke Kadarullah; Sri Hidayah Nurlela Syafiie
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Herb-Medicine Journal April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v3i1.5497

Abstract

Kanker kepala dan leher adalah masalah kesehatan dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Kasus katastropik ini terus meningkat dengan berbagai latar belakang. Umumnya pasien datang dengan stadium lanjut yang berdampak pada penurunan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan kasus keganasan kepala dan leher di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong. Menggunakan metode cross-sectional deskriptif dari rekam medis pasien kanker kepala dan leher di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong, dari tahun 2015 hingga 2019 dengan mrtode total sampling. Didapatkan 163 pasien dalam penelitian ini, dimana wanita sebanyak 89 dan laki-laki 74. Dengan rentang usia pasien terbanyak pada 18-65 tahun sebanyak 101 orang. Diperoleh keganasan nasofaring (22,69%), kelenjar tiroid (21,47%), tumor skunder kepala dan leher (14,11%), limfoma maligna (13,49%), bibir dan rongga mulut (7,97%), kulit kepala leher (7,36%), rongga hidung dan sinus paranasal (6,74%), kelenjar saliva mayor (3,06%), jaringan ikat kepala leher (1,84%), serta orofaring-hipofaring (1,22%). Temuan histopatologis utama adalah karsinoma tidak berdiferensiasi (29,81%) dan karsinoma sel skuamosa (18%). Disimpulkan karsinoma nasofaring merupakan kasus yang paling dominan dengan gambaran histopatologi utama adalah karsinoma tidak berdiferensiasi, sementara secara demografik sebagian besar pasien berada di usia pemuda, dominan perempuan. Maka dengan bertambahnya insidensi serta variasi keganasan kepala dan leher kerjasama penatalaksanaan antar teman sejawat terkait menjadi penting.  Kata kunci: Kanker kepala dan leher, karsinoma nasofaring, karsinoma tidak berdiferensiasi
PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum bacilicum L.) TERHADAP KADAR β2 MIKROGLOBULIN, ASAM URAT DAN GAMBARAN HISTOLOGI GINJAL PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR (Rattus novergicus strain Wistar) YANG DIINDUKSI MONOSODIUM GLUTAMAT Paramita Septianawati; Hernayanti Hernayanti; Gratiana Ekaningsih W
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Herb-Medicine Journal April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v3i1.6638

Abstract

AbstractBasil leaves (Ocimum basilicum) is one of the traditional medicinal plants that is used as medicine.This study aims to determine the effect of giving basil leaves on levels of Beta 2 microglobulin, uric acid and kidney histology in white wistar-induced rats in MSG and determine the effective dose of basil leaves in an effort to improve kidney function.This study used 25 male Wistar strain rats with body weight 200-230 g. The test animal group was divided into five groups based on the stage of treatment. The first treatment group was a control group consisting of five mice that were not given basil leaf extract or MSG, the second treatment group was the group that was only given MSG without being given basil leaf extract, the third treatment group was the group given MSG followed by basil leaf extract dose 87, 5 mg / kgBB, the fourth treatment group was the group that was given MSG followed by the administration of basil leaf extract with a dose of 175 mg / kgBW, and the fifth treatment group was the group that was given MSG followed by the administration of basil leaf extract at a dose of 350 mg / kgBB. At the end of the treatment, rats were drawn for blood analysis of B2M levels and uric acid levels and kidney tissue uptake, as well as analyzing kidney tissue histology.The results showed that there were differences between Beta 2 microglobulin, uric acid and kidney histopathology of rats receiving basil leaf extract compared with MSG group without basil leaf extract. This study concludes that consuming basil leaf extract can reduce levels of B2M and uric acid and improve kidney histology induced by MSG.
Pengaruh Hepatokuratif Ekstrak Daun Kenikir (Cosmos caudatus) terhadap Kadar SGPT Tikus Wistar yang Diinduksi Parasetamol Syaema Maulida; Yanuarita Tursinawati; Ardhea Jaludamascena
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Herb-Medicine Journal April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v3i1.5599

Abstract

Penggunaan parasetamol dosis tinggi menjadi pemicu kerusakan hepar yang ditandai dengan peningkatan SGPT. Daun kenikir mengandung flavonoid, saponin, dan tanin yang berfungsi sebagai hepatokuratif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kenikir terhadap kadar SGPT darah tikus galur wistar yang diinduksi parasetamol. Penelitian ini merupakan studi eksperimen laboratorium dengan rancangan post test only control group design. Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar yang dibagi dalam 5 kelompok secara random. Perlakuan dilakukan selama 15 hari, kelompok K- hanya diberi pakan standar selama masa perlakuan, kelompok KT diinduksi parasetamol dosis tunggal 270mg/200grBB tanpa diberikan intervensi, kelompok  K+, PI, dan PII diinduksi parasetamol, K+ diberi N-asetilsistein 2,52mg/kgBB, PI diberi ekstrak daun kenikir 62,5mg/kgBB, PII ekstrak daun kenikir 125mg/kgBB sampai hari ke-14 dan  hari ke-15 diperiksa kadar SGPT. Analisa data dengan uji one-way ANOVA dan dilanjutkan Post-hoc. Rerata kadar SGPT yaitu K- 47,0±0,82 IU/L, KT 78,0±0,97 IU/L, K+ 40,2±2,27 IU/L, PI 55,3±1,74 IU/L, dan PII 69,3±1,48 IU/L. Terdapat perbedaan signifikan rerata SGPT antar seluruh kelompok (p=0,000).Perbedaan signifikan juga ditemukan antar kelompok K- dengan KT (p=0,000), K- dengan K+ (p=0,023), K- dengan P1 (p=0,001), K- dengan P2 (p=0,000), KT dengan K+ (p=0,000), KT dengan P1 (p=0,000), KT dengan P2 (p=0,000), K+ dengan P1 (p=0,000), K+ dengan P2 (p=0,000), dan P1 dengan P2 (p=0,000). Ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus) dapat mempengaruhi kadar SGPT darah tikus galur wistar yang diinduksi parasetamol
EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera lam) DALAM MEMPERBAIKI PROFIL SERUM IRON, SATURASI TRANSFERIN, DAN TOTAL IRON BINDING CAPACITY TIKUS PUTIH JANTAN DIET RENDAH ZAT BESI Diah Hermayanti; Fathiyah Syafitri
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Herb-Medicine Journal April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v3i1.6365

Abstract

Background : Iron deficinecy can cause anemia which affect health and work productivity. Moringa oleifera leaves contain a lot of iron and vitamin C, are thought to increase serum iron levels, transferin saturation, and improve total iron binding capacity.Objectives : To determine the  effectiveness of Moringa oleifera lam. leaf extract on serum iron levels, transferin saturation, and total iron binding capacity in white rats (Rattus novergicus strain wistar) given a diet low in iron (Fe).Materials and methods : true experimental research using post test only control group design. The object of theis study was thirty male white mice (Rattus novergicus strain wistar) who were given a low iron diet. The study was divided into negative control group, positive control, treatment groups with a dose of Moringa leaf extract 400 mg/kg BW, 800 mg/kgBW, 1,600 mg/kg/BW, an the ferro fumaras control group (FF) 175 mg/200 BW.Results and discussion : Multivariate manova serum iron 0.001 (p<0.05), TBC 0.19 (P>0.05), and transferin saturation 0.001(p<0.05). In the post Hoc Tukey the mean serum iron and transferin saturation appeared to differ significant in the negative control group with all the other treatment groups, but did not show a significant diffrence beetwen the positive control group, FF Group, and the treatment groups.Conclusion : The adminstration of Moringa oleifera leaf extractwas less significant in improving serum iron levels, transferin saturation, and total iron binding capacity of male white mice induced by a low iron diet.

Page 1 of 1 | Total Record : 5