cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pertanian Agros
Published by Universitas Janabadra
ISSN : 14110172     EISSN : 25281488     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pertanian Agros (JPA) is published by Faculty of Agriculture, Janabadra University and the Agribusiness Association of Indonesia (AAI). It available online supported by Directorate General of Higher Education - Ministry of Research, Technology, and Higher Education- Republic of Indonesia JPA is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from all area of agriculture science fields such as crops, horticulture, fisheries, animal husbandary, and forestry.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari" : 15 Documents clear
IDENTIFIKASI FENOTIP TANAMAN KORO DI KOTA YOGYAKARTA Djoko Heru Pamungkas; Driska Arnanto
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.315 KB)

Abstract

Tanaman Koro merupakan tanaman yang mengandung cukup protein sehingga bisa dijadikan makanan alternatif selain kedelai. Koro pedang dan benguk dapat digunakan sebagai sumber alternatif protein nabati. Penggunaan varietas unggul koro perlu dikembangkan petani atau lembaga lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi perbedaan morfologi kacang koro di Kota Yogyakarta dan sebagai bahan deskripsi pelepasan varietas baru koro. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi tanaman koro guna penambahan koleksi plasma nutfah. Penelitian menggunakan dua metode, pertama mengumpulkan sampel berbagai jenis koro dari berbagai desa sampel, kedua mewawancarai petani di setiap lokasi sampel. Hasil pengamatan dianalisis dengan metode deskriptif dan berdasarkan penyesuaian terhadap morfologi tanaman. Perbedaan jenis tanaman dianalisis menggunakan ANOVA lima persen. Ada lima dari 14 kecamatan yang tanahnya digunakan untuk lahan pertanian namun tidak ada koro pedang dan benguk. Hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain lapangan kerja utama bidang pertanian kurang menarik, keterbatasan lahan pertanian, serta kurangnya minat petani membudidayakan kacang koro.
Pengaruh Biostimulan dan Varietas Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah di Lahan Gambut Azri Azri
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.369 KB)

Abstract

Rumput laut merupakan bahan berkualitas tinggi untuk pembuatan biostimulan. Biostimulan ekstrak rumput laut mengandung unsur hara, asam amino, sitokinin, auksin, laminaran, fukoidan, alginat, dan betain yang memacu metabolism tanaman sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penyemprotan biostimulan rumput laut pada tanaman dapat meningkatkan berat trubus 37 hingga 42 persen dan berat akar 34 hingga 45 persen. Penelitian ini menggunakan biostimulan yang diperkaya (fortified) dengan unsur S, Zn, Cu, dan Mn untuk mencukupi kebutuhan tanaman bawang merah. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial, dua faktor, yaitu rumput laut dan varietas bawang merah dengan ulangan lima kali. Perlakuan: tanpa pemberian rumput laut dan pemberian rumput laut, sedangkan varietas bawang merah yang digunakan: Bima, Moujung, dan Sumenep. Hasil: pemberian rumput laut memperbaiki kesuburan tanah gambut dan meningkatkan produksi bawang merah. Biostimulan dan varietas nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi bawang merah. Pemanfaatan biostimulan untuk meningkatkan produktivitas bawang merah varietas Bima dan Moujung di lahan gambut layak secara ekonomi untuk diterapkan oleh petani lahan gambut di Kalimantan Barat.
APLIKASI PEMBERIAN BERBAGAI PUPUK KANDANG BAGI PERFORMA TANAMAN CAISIM Anang Sucahyo; Yeyen Prestyaning Wanita
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.599 KB)

Abstract

Pemakaian pupuk an-organik terus menerus menyebabkan pencemaran tanah dan penipisan unsur hara. Untuk mengatasi hal ini salah satunya dengan penggunaan pupuk organik, khususnya pupuk kandang yang dapat meningkatkan kesuburan dan pertumbuhan mikroorganisme di dalam tanah. Penelitian ini menguji aplikasi pemberian pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam, kambing, dan sapi terhadap tanaman caisim. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk kandang dan varietas caisim terhadap performa caisim. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor, 16 perlakuan, dan empat ulangan. Faktor pertama adalah varietas caisim dan faktor kedua adalah jenis pupuk kandang. Bedengan dibuat dengan ukuran 80 cm x 2,5 cm dengan dosis pupuk 15 kg per bedengan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kandang kotoran ayam menghasilkan performa caisim terbaik dengan rata-rata tinggi tanaman 26,45 cm, jumlah daun tujuh, dan luas daun 148,31 cm.
PEKA FOTOPERIOD, SIFAT PENTING VARIETAS LOKAL PADI RAWA PASANG SURUT Izhar Khairullah
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.277 KB)

Abstract

Varietas lokal padi rawa pasang surut termasuk padi peka fotoperiod hari pendek yang hanya berbunga ketika penyinaran matahari lebih pendek daripada perioda panjang hari kritisnya. Di Indonesia, panjang hari terpendek terjadi bulan Juni, sehingga umumnya varietas lokal padi pasang surut berbunga pada bulan tersebut. Meskipun tergantung varietas lokal dan awal persemaiannya serta suhu, pembungaan di lahan rawa pasang surut terjadi pada April sampai Juli. Sifat peka fotoperiod penting untuk lahan rawa pasang surut karena genangan cukup tinggi sehingga bibit muda tidak bisa ditanam. Bibit padi yang diperlukan adalah bibit yang tinggi, besar, kuat. Untuk mendapatkan bibit demikian perlu masa pembibitan panjang (tiga hingga empat bulan) pada lahan yang agak tinggi sehingga tidak tenggelam. Fase vegetatif yang panjang varietas ini karena adanya fase vegetatif fotoperiod atau fase pertumbuhan ‘lag vegetative’. Persemaian dimulai pada Desember dan pertanaman pada April. Bibit dipindahtanam dua kali sambil menunggu surutnya air dan sekaligus memperbanyak bibit dengan pemecahan bibit. Dengan cara demikian keperluan benih per hektar hanya lima kg yang berarti lebih hemat enam kali dibanding dengan penggunaan bibit muda (21 hari) yang pada umumnya digunakan untuk varietas unggul.
ANALISIS EKONOMI DAN TINGKAT PENDAPATAN PETANI PADI BERAS MERAH SEGRENG DESA NGIPAK, KARANGMOJO, GUNUNGKIDUL (Studi Kasus Petani Padi Beras Merah Segreng di Dusun Kalangan I dan Kalangan II) Maharani, Artita Devi; Astuti, Ari
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Faculty of Agriculture, Janabadra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.344 KB)

Abstract

Pertanian merupakan pendapatan utama dan sumber devisa negara dan salah satu komponen utama program pemerintah mengentaskan kemiskinan. Gunungkidul masih mendapatkan kategori sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk miskin tertinggi (28,90 persen) se-DIY. Program penangkaran benih padi bersertifikat, khususnya benih padi merah Segreng Handayani yang dibudidayakan di Dusun Kalangan I dan II Desa Ngipak, Karangmojo diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Tingkat kemiskinan tidak bisa dilepaskan dari pendapatan yang berawal dari tingkat penghasilan sebagai petani. Penelitian bertujuan menganalisis kegiatan usahatani, tingkat pendapatan dan faktor yang memengaruhi tingkat pendapatan petani padi beras merah Segreng di Dusun Kalangan I dan II, Desa Ngipak. Metode pengumpulan data primer dengan cara pengambilan sampel seluruh petani padi merah Segreng, observasi, dan wawancara langsung petani. Data sekunder dikumpulkan dari pihak terkait seperti Dinas Pertanian dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul.
PENGARUH MACAM AMELIORAN LOKAL DAN BIOFERTILIZER TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KORO PEDANG DI LAHAN MARJINAL TANAH GRUMUSOL Sri Endah Prasetyowati; Yacobus Sunaryo; Ilais Eko Suyanto
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.611 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh amelioran lokal dan biofertilizer terhadap pertumbuhan dan hasil koro pedang di tanah grumusol. Dilakukan dengan faktorial 2 x 3, RAKL, tiga kali ulangan. Faktor pertama: macam amelioran lokal terdiri atas pupuk kandang ayam dan pupuk hijau gliricidae. Faktor kedua: macam biofertilizer: kontrol (tanpa biofertilizer), Mikoriza, dan Rhizobium. Variabel pengamatan: tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang produksi, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, persentase bintil akar aktif, jumlah polong per tanaman, panjang polong per tanaman, bobot 100 biji, bobot polong kering per tanaman, dan hasil biji per hektar. Analisis hasil menggunakan sidik ragam taraf signifikan lima persen, dilanjutkan uji DMRT taraf lima persen. Hasil: tidak terjadi interaksi antara macam amelioran lokal dan macam biofertilizer terhadap pertumbuhan dan hasil. Ada beda nyata perlakuan macam amelioran lokal terhadap tiga variabel pengamatan: jumlah polong, bobot kering polong, dan hasil biji per hektar. Pemberian pupuk kandang ayam mampu meningkatkan hasil biji lebih baik dibanding pupuk gliricidae. Pemberian rhizobium memberikan hasil lebih baik dibanding mikoriza dan kontrol pada hasil biji per hektar.
SUSUT HASIL BERBAGAI VARIETAS UNGGUL PADI DI SENTRA PRODUKSI PADI DI KALIMANTAN BARAT Jhon David
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.726 KB)

Abstract

Besaran susut hasil pada berbagai varitas unggul baru (VUB) sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh faktor agroekosistem, tingkat kematangan padi, alat perontokan, dan sebagainya. Inovasi teknologi turut serta berperan dalam menurunkan susut hasil sehingga produktivitas padi dapat meningkat. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Juni 2017 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kehilangan susut hasil berbagai varietas di sentra produksi pada lima kabupaten, yaitu Sambas, Kubu Raya, Mempawah, Sanggau, dan Bengkayang. Komponen susut hasil yang diukur mulai dari susut panen sampai dengan susut penggilingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata angka susut hasil di lima kabupaten Kalimantan barat adalah 1,80 persen (susut panen), 1,62 persen (susut perontokan), dan 2,24 persen (susut penggilingan).
PENGKAJIAN PENGGUNAAN INSEKTISIDA NABATI DAN PUPUK HAYATI PADA TANAMAN CABE DI LOKASI PENDAMPIGAN PKAH Azri Azri
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.808 KB)

Abstract

Kegiatan Pendampingan Kawasan Agribisnis Hortikultura (PKAH) di Pontianak berlokasi di Desa Antibar Mempawah Timur, merupakan percontohan pertanian organik. Penelitian ini dilakukan menggunakan pupuk hayati dan insektisida nabati. Perlakuan yang dikaji berupa perlakuan insektisida nabati dan pupuk hayati. Insektisida nabati menggunakan akar tuba yang ditumbuk dan dihaluskan, pemberian pupuk disebar merata di permukaan tanah. Pupuk hayati yang digunakan adalah petrobio produk dari pupuk Gresik. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan lima ulangan, dengan perlakuan pestisida nabati dan dosis pemupukan. Hasil menunjukkan bahwa insektisida nabati nyata dapat mengurangi serangan hama tungau, ulat buah, dan antraknose, sedangkan pupuk hayati tidak berpengaruh nyata terhadap serangan hama penyakit cabe namun bila dosis pupuk ditingkatkan ada kecenderungan mengurangi serangan hama penyakit. Penggunaan dosis pupuk berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah buah, dan berat buah. Penggunaan pupuk hayati dengan 60 kg per ha merupakan takaran yang optimum pada produksi cabe.
KAJIAN USAHATANI PEMBERIAN PAKAN TAMBAHAN BERUPA AMPAS TAHU DAN BIOPLUS TERHADAP BOBOT SAPI LOKAL (ONGOLE) DAN SIMENTAL Sammy M. Shafar; Dina Omayani Dewi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.326 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha tani pemberian pakan tambahan berupa ampas tahu dan Bioplus terhadap penambahan bobot sapi. Mareri yang digunakan adalah delapan ekor sapi Lokal (Ongole) dan Simental dengan umur satu hingga 1.5 tahun dan rata-rata bobot badan awal 300 kg yang diambil secara acak, dialokasikan dalam dua perlakuan, yaitu: P0 : Jerami + Ampas Tahu (Kontrol) dan P1 = Jerami + Ampas Tahu + Bioplus 300 gr. Variabel yang diamati meliputi: (1) pertambahan bobot badan harian (PBBH); (2) analisis usaha tani. Kajian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Mekar Jaya, Desa Wanamekar Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut. Waktu pelaksanaan kegiatan dimulai bulan Januari 2017 sampai Desember 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan tambahan berpengaruh sangat nyata pada peningkatan berat badan sapi potong. Pada ampas tahu yang menggunakan Bioplus terdapat peningkatan Bobot Badan Harian (BBH) sebesar 0,9 kg per hari, sedangkan ampas tahu yang tanpa Bioplus sebesar 0,5 kg per hari.
ANALISIS USAHATANI INTEGRASI TANAMAN PADI DENGAN TERNAK SAPI POTONG Batseba M.W. Tiro; Petrus A. Beding
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.431 KB)

Abstract

Komoditas padi maupun sapi potong sangat potensial untuk dikembangkan secara terpadu di Kabupaten Merauke, karena selain menghasilkan produk utama (beras dan daging) juga menghasilkan produk samping (jerami, dedak, pupuk kandang). Program sistem integrasi padi sapi merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan produksi padi, daging, susu, dan sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya pendapatan dari usahatani integrasi antara tanaman padi dan ternak sapi potong di Distrik Semangga, Kabupaten Merauke. Metode pengkajian dirancang dalam dua kelompok perlakuan, yaitu pola integrasi dan pola non-integrasi. Analisis biaya dan pendapatan dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan usahatani integrasi dan non integrasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa sistem usahatani integrasi padi-sapi dapat meningkatkan pendapatan dan nilai R/C. Pola integrasi jauh lebih tinggi dalam memperoleh pendapatan (Rp 80.999.332) daripada non integrasi (Rp 47.680.000). Peningkatan pendapatan petani dari sistem non integrasi ke sistem integrasi sebesar Rp 33.319.332 atau sekitar 69,88 persen dengan nilai R/C meningkat sebesar 12,092 persen

Page 1 of 2 | Total Record : 15