cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
BULETIN OSEANOGRAFI MARINA
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 20893507     EISSN : 25500015     DOI : -
Core Subject : Science,
Buletin Oseanografi Marina (BULOMA) adalah jurnal yang menginformasikan hasil penelitian dan telaah pustaka tentang aspek Oseanografi, Ilmu Kelautan, Biologi Laut, Geologi Laut, Dinamika Laut dan Samudera, Estuari, Kajian Enerji Alternatif, Mitigasi Bencana, Sumberdaya Alam Pesisir, Laut dan Samudera.
Arjuna Subject : -
Articles 374 Documents
Toksisitas Ekstrak Metanol Spirulina sp terhadap nauplii Artemia sp. Suryono Suryono; Ervia Yudiati
Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 1 (2011): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.833 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v1i1.2966

Abstract

Abstract BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) was conducted on crude ectract of Spirulina sp. The extraction was done by added methanol solution. The Spirulina extract tested to newly hatched Artemia  sp. nauplii. The objective of this study was to analize the mortality of the nauplii dan to determine the LC50-24h level. The result showed that the bioactive compound of Spirulina sp had a high toxicity level (LC50-24h: 113.2 ppm). It can be concluded that this specific microalgae had a potential source of medicine.   Keywords: Spirulina sp, BSLT,crude extract.
Identifikasi Fishing Ground Ikan Teri (Stolephorus sp) Menggunakan Citra Modis di Perairan Karimunjawa, Jepara Rizky Aditya; Anindya Wirasatriya; Kunarso Kunarso; Lilik Maslukah; Petrus Subardjo; Agus Anugroho Dwi Suryosaputro; Gentur Handoyo
Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 2 (2018): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1142.731 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v7i2.20549

Abstract

Fishing ground  atau  zona  penangkapan ikan  adalah  suatu  kawasan perairan  yang  menjadi sasaran dalam usaha penangkapan ikan. Ikan teri merupakan hasil tangkapan ikan yang populer di Karimunjawa. Penelitian ini bertujuan memprediksi zona tangkapan ikan di Perairan Karimunjawa berdasarkan sebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut dengan memanfaatkan data citra satelit Aqua Modis level-3. Sebaran klorofil-a yang tinggi terlihat pada bulan Mei sampai Juli. Nilai korelasi antara klorofil-a dengan tangkapan ikan di lapangan sebesar r=0,869 yang berarti berhubungan sangat erat. Sedangkan nilai korelasi Suhu Permukaan Laut (SPL) dengan tangkapan ikan hanya sebesar r=0,387. Hal ini berarti hasil tangkapan ikan teri di Kepulauan Karimunjawa lebih dipengaruhi oleh sebaran klorofil-a dari pada SPL. Oleh karena itu dalam penentuan potensi fishing ground dengan menggunakan data MODI klimatologi bulanan, kami hanya menggunakan parameter klorofil-a. Perairan Karimunjawa memiliki kandungan klorofil-a rata rata sebesar 0,29 mg/m3. Berdasarkan analisa sebaran klorofil-a klimatologi bulanan, lokasi potensi fishing ground berada pada barat dan tenggara dari perairan Pulau Nyamuk, Barat Pulau Kemujan termasuk Pulau Cemara Besar dan Kecil, dan di perairan sekitar Pulau Parang yang dapat ditemukan disetiap bulannya. Anchovy Ground Fishing Identification (Stolephorus sp) Using Fashionable Images in the Waters of Karimunjawa, Jepara Fishing ground or fishing zone is an area in the ocean which becomes a target for fishing activities. Common target for fishing activity in Karimunjawa is anchovy. The aim of this study is to predict fishing zone on the waters of Karimunjawa based on the chlorophyll distribution and sea surface temperature by utilizing level 3 Aqua MODIS data. The high chlorophyll-a distribution is observed from May to July. The correlation value between chlorophyll-a and fish catch based on insitu data is strong with r = 0.869. Conversely, the correlation between insitu SPL correlation and fish catch is weak with r = 0.38. Therefore, we only used chlorophyll-a parameter to determine the potential fishing ground in Karimun Jawa. Karimunjawa waters have an average chlorophyll-a conscentration of 0.29 mg/m3, Based on monthly climatology of MODIS  chlorophyll data, the location of potential fishing ground is west and southeast from the waters of the island of Nyamuk, the west of Kemujan Island including Pulau Cemara Besar and Kecil, and in the waters around Parang Island which can be found every month.
Filtrasi Kerang Hijau Perna viridis terhadap Micro Algae pada Media Terkontaminasi Logam Berat Chrisna Adhi Suryono
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 1 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.758 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i1.6925

Abstract

Abstrak Kerang hijau dalam mendapatkan makanannya dengan cara menyaring plankton dari perairan.  Cara mendapatkan makanan yang demikian memungkinkan logam berat yang terlarut didalamnya ikut masuk kedala tubuh kerang hijau.  Tujuan dati penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh logam berat Pb dan Cu terhadap kecepatan filtrasi kerang hijau.  Penelitian berskala laboratories ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan Pb dan 4 perlakuan Cu masing masing diulang 3 ulangan.  Untuk mengetahui adanya perbedaan kecepatan filtrasi diuji dengan Anova. Hasil penelitian menunjukan semakin besar konsentrasi Pb atau Cu menunjukan semakin menurunnya filtrasi kerang hijau terhadap Skeletonema sp.   Kata Kunci : Perna viridis, filtrasi, Pb, Cu, Skeletonema sp
Studi Tipe Dan Karakteristik Pasang Surut Di Tempat Pelelangan Ikan Larangan, Kabupaten Tegal Muhammad Fatkhul Aziz; Dwi Haryo Ismunarti; Baskoro Rochaddi
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 4 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.192 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i4.11168

Abstract

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Larangan di Kabupaten Tegal merupakan pusat bagi para nelayan untuk berlabuh dan melelang hasil tangkapannya. Untuk menunjang kelancaran aktifitas pembangunan dan kegiatan masyarakat, diperlukan informasi mengenai tipe dan karakteristik pasang surut di perairan TPI Larangan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Mei – 4 Juni 2013 di TPI Larangan , Kabupaten Tegal. Data yang digunakan adalah data pengamatan elevasi pasang surut selama 15 hari.Pengolahan dan analisis data pengamatan lapangan menggunakan metode Admiralty dan untuk peramalan 5 tahun digunakan progam MIKE 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa tipe pasang surut perairan TPI Larangan  yang dapat diketahui adalah campuran condong harian ganda dengan nilai Formzahl = 1.34, memiliki duduk tengah (MSL) 64.645 cm, muka air  rendah terendah (LLWL) sebesar 16.12 cm, muka air tinggi tertinggi (HHWL) sebesar 113.07 cm, rentang pasang surut berkisar 18.15 cm sampai dengan 110.65 cm. Perairan TPI Larangan memiliki karakteristik tidal asymmetri, kondisi waktu pasang menuju surut lebih lama daripada waktu surut menuju pasang. Waktu kedatangan pasang maupun surut juga mengalami keterlambatan untuk tiap harinya selama periode pengamatan. Kata kunci: Pasang surut, metode Admiralty, MIKE 21, Formzahl, TPI Larangan
Ultrastruktur Alimentary Canal Teripang Holothuria scabra dan Holothuria atra (Echinodermata : Holothuroidea) Retno Hartati; Widianingsih Widianingsih; Ali Djunaedi
Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 1 (2016): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.961 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v5i1.11793

Abstract

Abstrak Informasi tentang  feeding biologi pada teripang, termasuk didalamnya tentang fungsional morfologi  dan struktur dari organ – organ yang berfungsi dalam proses feeding sangat penting untuk diketahui untuk lebih memahami proses makan pada teripang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur jaringan alimentary canal  Teripang Putih (H. scabra) dari Pantai Pejarakan Bali dan Teripang Keling (H. atra) dari Pantai Bandengan Jepara melalui analisa histologi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alimentary canal Teripang Hitam dan teripang Pasir terdiri dari faring, esofagus, stomach, descending intestine 1, ascending intestine, descending intestine 2 dan cloaca.  Berdasarkan analisa histologi, struktur alimentary canal Teripang Pasir dan Teripang Hitam memiliki 3 penyusun utama, yaitu lumen, vili usus dan jaringan ikat yang merupakan serabut otot. Tiap bagian saluran pencernaan memiliki tinggi lipatan epitel vili dan ukuran vili yang berbeda, dengan lipatan tertinggi dan vili paling kecil terdapat pada bagian 4, yaitu descending intestine 1.   Kata kunci : ultrastruktur, alimentary canal, Holoturia scabra, Holoturia atra
Struktur Komunitas Zooplankton di Perairan Pulau Panjang dan Teluk Awur, Kabupaten Jepara Rodhiyah Patmawati; Hadi Endrawati; Adi Santoso
Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 1 (2018): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.054 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v7i1.19041

Abstract

Perairan Pulau Panjang dan Teluk Awur merupakan lokasi wisata dan dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber mata pencaharian. Zooplankton berperan sebagai konsumen tingkat satu yang menghubungkan fitoplankton dengan organisme tingkat tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk mengetahui komposisi, kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi zooplankton di perairan Pulau Panjang dan teluk Awur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dan penentuan lokasi menggunakan metode purposif sampling. Penelitian ini terbagi atas 5 stasiun dengan 3 sub-stasiun di setiap stasiun. Pengambilan sampel zooplankton dengan cara aktif dengan menarik planktonet secara horizontal. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Januari 2017. Hasil penelitian diperoleh 31 genera zooplankton dari 8 fila di perairan Pulau Panjang dan 20 genera zooplankton dari 3 fila di perairan Teluk Awur. Kelimpahan rata-rata zooplankton berkisar antara 378 Ind/L – 892 Ind/L di perairan Pulau Panjang dan 341 Ind/L – 446 Ind/L di perairan Teluk Awur. Indeks Keanekaragaman zooplankton menunjukkan nilai  2,36 – 2,68 di perairan Pulau Panjang dan 2,29 – 2,62 di perairan Teluk Awur yang termasuk dalam kategori sedang. Indeks keseragaman zooplankton menunjukkan nilai 0,75 – 0,88 di perairan Pulau Panjang dan 0,89 – 0,94 di perairan Teluk Awur yang termasuk dalam kategori Tinggi. Indeks dominansi di kedua lokasi menunjukkan tidak ada genus tertentu yang mendominasi dengan nilai 0,12 – 0,25 di perairan Pulau panjang dan 0,07 – 0,11 di perairan Teluk Awur.  Panjang Island and Teluk Awur waters are a marine tourism places and both the waters are also utilized as a source of community livelihood. Zooplankton role is as the first-level consumer that connects phytoplankton with the high-level organisms. The purpose of this research was to know the compotition, abundance, diversity index, evennes index and dominance index of zooplankton in the waters of Panjang Island and Teluk Awur of Jepara Regency. This research used deskriptive eksplorative method and determination location used purposive sampling method. This study was divided into 5 stations and with 3 sub-stations at each station. Zooplankton sampling was horizontally active by pulling the plankton-net. Sampling was done in january 2017. The results found 31 zooplankton genera of 8 phyla in Panjang Island waters and 20 zooplankton genera of 3 phyla in Teluk Awur waters. The average abundance ranged from 378-892 ind/L in Panjang Island waters and 341-446 ind/L in Teluk Awur waters. The zooplankton Diversity Index indicated the values of 2.36 - 2.68 in Panjang Island waters and 2.29-2.62 in Teluk Awur waters  which were in the medium category. The zooplankton evenness index indicated a value of 0.75-0.88 in Panjang Island waters and 0.89-0.94 in Teluk Awur waters belonging to the High category. The dominance index at both sites indicated that no particular genus dominating with the values of 0.12 - 0.25 in Panjang Island waters and 0.07-0.11 in Teluk Awur waters.
Laju Filtrasi Kerang Totok Polymesoda erosa terhadap Pakan Alami Skeletonema costatum dan Tetraselmis chuii Endang Supriyantini
Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 5 (2012): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.508 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v1i5.6915

Abstract

Pertumbuhan yang optimal dan kelulushidupan kerang yang dibudidayakan dipengaruhi oleh pakan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan filtrasi Kerang Totok pada jenis dan konsentrasi pakan yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratories dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan jenis pakan yaitu Tetraselmis chuii, Skeletonema costatum, dan pakan campuran (1:1) dengan tiap jenis pakan  diberikan perlakuan konsentrasi 180.000 sel/ml, 270.000 sel/ml, 360.000 sel/ml dan 450.000 sel/ml. Masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan filtrasi rata-rata tertinggi Kerang Totok diperoleh pada perlakuan jenis pakan campuran (1:1), untuk konsentrasi pakan 180.000 sel/ml adalah 1,987 ± 0,0250 l/jam, konsentrasi pakan 270.000 sel/ml adalah 2,144 ± 0,0945 l/jam, konsentrasi pakan 360.000 sel/ml adalah 1,937 ± 0,0365 l/jam dan konsentrasi pakan 450.000 sel/ml adalah 1,864 ± 0,0052 l/jam. Kecepatan filtrasi rata-rata Kerang Totok  menurun pada perlakuan jenis pakan S. costatum, untuk konsentrasi 180.000 sel/ml adalah 1,554 ± 0,0422 l/jam, konsentrasi 270.000 sel/ml adalah 1,669 ± 0,0642 l/jam, konsentrasi 360.000 sel/ml adalah 1,537 ± 0,0603 l/jam dan konsentrasi 450.000 sel/ml adalah 1,587 ± 0,0544 l/jam. Kecepatan filtrasi rata-rata Kerang Totok terendah terjadi pada perlakuan jenis pakan T. chuii, untuk konsentrasi pakan 180.000 sel/ml adalah 1,154 ± 0,0768 l/jam, konsentrasi pakan 270.000 sel/ml adalah 1,161 ± 0,0514 l/jam, konsentrasi pakan 360.000 sel/ml adalah 1,270 ± 0,1432 l/jam dan konsentrasi pakan 450.000 sel/ml adalah 1,267 ± 0,0429 l/jam. Berdasarkan uji ANOVA menunjukkan bahwa perlakuan yang paling banyak diserap adalah jenis pakan campuran pada konsentrasi 270.000 sel/ml.   Kata kunci :   P. erosa, Kecepatan Filtrasi, Tetraselmis chuii, Skeletonema costatum
Hubungan antara Konsentrasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dengan Bahan Organik dan Ukuran Butir dalam Sedimen di Estuari Banjir Kanal Barat, Semarang Lilik Maslukah
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 3 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.161 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i3.6951

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara konsentrasi logam berat dengan bahan organic dan ukuran butir dalam sedimen. Sampel sedimen diambil di 7 stasiun estuary Banjir Kanal Barat, Semarang.  Untuk mengetahui adanya hubungan antara logam berat dengan bahan organic dan ukuran butir dalam sedimen dilakukan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pb, Cd, dan Cu dalam sedimen mempunyai korelasi positif dengan bahan organic dan ukuran butir. Kandungan Logam berat lebih banyak ditemukan pada sedimen yang mempunyai ukuran butir yang lebih halus dan lebih banyak bahan organiknya.   Kata Kunci : Logam Berat, bahan organik, ukuran butir
Akumulasi Logam Berat Zn (seng) pada Lamun Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii di Perairan Pantai Kartini Jepara Endang Supriyantini; Sri Sedjati; Zidny Nurfadhli
Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 1 (2016): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.112 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v5i1.11291

Abstract

Lamun (seagrass) adalah tanaman air yang berbunga (Antophyta) dan mempunyai kemampuan beradaptasi untuk hidup dan tumbuh di lingkungan laut. Pantai Kartini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang. Pantai Kartini merupakan dermaga bagi kapal-kapal besar dan kapal-kapal pariwisata, kegiatan perdagangan, pariwisata serta fasilitas wisatawan yang diduga menjadi sumber logam berat Seng (Zn). Keberadaan lamun di laut dapat menjadi bioindikator pencemaran logam berat karena meyerap dan mengakumulasi bahan pencemar. Logam berat umumnya mempunyai sifat toksik dan berbahaya bagi organisme hidup, walaupun beberapa diantaranya diperlukan dalam jumlah kecil E. acoroides dan T. hemprichii diambil dari 3 stasiun penelitian yang telah ditetapkan. Pengambilan sampel lamun E. acoroides dan lamun T. hemprichii dilakukan dengan memilih lamun yang tua dengan ciri-ciri warna daun lebih pekat dan memiliki tekstur daun yang lebih keras, serta memiliki bagian-bagian yang lengkap dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara mencabut hingga akar-akarnya sebanyak 3 tegakan setiap stasiun. Parameter lingkungan seperti suhu, salinitas, oksigen terlarut, kecerahan, pH dan arus diukur secara in situ. Hasil penelitian menunjukkan nilai akumulasi logam berat Zn (Seng) pada akar E. acoroides berkisar antara 0,98 – 2,06 mg/kg dan pada Daun 0,60 – 1,01 mg/kg, sedangkan akumulasi logam berat Zn (Seng) pada akar T. hemprichii berkisar antara 0,32 – 0,53 mg/kg dan pada daun 0,95 – 1,21 mg/kg. Kemampuan lamun   E. acoroides dan Thalassia hemprichii di Pantai Kartini dalam mengakumulasi logam berat Seng (Zn) termasuk dalam kategori rendah dengan nilai faktor biokonsentrasi rata-rata < 250.   Kata Kunci : E. acoroides, T. hemprichii, Seng (Zn), Faktor Biokonsentrasi (BCF)
Kajian Kesesuaian Lahan Tambak Udang Vaname Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah Annisa Amalia Awanis; Slamet Budi Prayitno; Vivi Endar Herawati
Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 2 (2017): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.578 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v6i2.16559

Abstract

Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah memiliki suatu usaha budidaya udang vaname, untuk meningkatkan hasil produksi maka diperlukan usaha perluasan lahan budidaya, namun terdapat beberapa kendala dalam penentuan lokasi ini yaitu dibutuhkannya banyak biaya, waktu serta tenaga. Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi solusi yang tepat dalam penentuan lokasi yang sesuai untuk pengembangan budidaya udang vaname. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kesesuaian lahan tambak  udang vaname di Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah berdasarkan analisa SIG. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey yaitu dengan cara pengukuran langsung ke lapangan dan wawancara dengan pembudidaya udang vaname. Data yang telah didapatkan diolah dengan menggunakan aplikasi ArcGis 10.0. Beberapa tahapan dalam pengolahan data yaitu pembuatan peta dasar, pembuatan peta kontur sebaran spasial dari setiap parameter, overlay, layout dan skoring. Data yang dihasilkan berupa model spasial. Analisa kesesuaian perairan dilakukan dengan pembuatan matriks kesesuaian kemudian pembobotan dan perhitungan skor berdasarkan tingkat pengaruh dari setiap parameter terhadap daerah yang berpotensi untuk budidaya udang vaname. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah suhu berkisar antara 27,86-29,5oC, salinitas berkisar antara 10-20 ppt, kedalaman berkisar antara 100-140 cm, kecerahan berkisar antara 20-40 cm, pH berkisar antara 7,9-8,5, DO berkisar anatara 3,67-6,67 mg/l, nitrat berkisar antara 4,8210-74,7669 mg/l dan  fosfat berkiar antara 0,0394-0,0758 mg/l. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa secara umum kondisi perairan di Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal dapat mendukung usaha budidaya udang vaname. Total luas wilayah tambak di Wonorejo adalah 13,6 ha, dari luasan wilayah yang diamati 2 ha tergolong kedalam kategori sesuai (S2) dan 13,4 ha tergolong kedalam kategori sangat sesuai (S3).    Wonorejo is a village in Kaliwungu sub distinct, Kendal, Central Java. That one of the vaname shrimp products in the area. The high potential of brackishwater ponds resulted in the expansion of shrimp ponds. However, the expansion was not carreid out based on the scientific but merely based on the feeling of the farmers. Geographic Information System (GIS) was aim to alternatively overcome this problem, so that the potential suitable location could be applied. The aim of this methods was to study the suitability of shrimp ponds in Wonorejo village, Kaliwungu sub distinct, Kendal, Central Java based on GIS. The data was obtained through satelite (map). and interview with farmers and district measurements in field. The data was analysed by ArcGis 10.0. The analyses were implemented in 5 steps namely production of basic map, production of spartial control map of each parameters, overlayed,layout and score. Suitability analysis  was done by calculating the score of parameter then presented with reference. The result showed that temperature ranges between 27,86-29,5oC, salinity ranges between 10-20 ppt, depth ranges between 100-140 cm, brightness ranges between 20-40 cm, pH ranges between 7,9-8,5, DO ranges between 3,67-6,67 mg/l, nitrat  ranges between 4,8210-74,7669 mg/l , and fosfat ranges between 0,0394-0,0758 mg/l. In general shrimp pondsin Wonorejo Village, Kaliwungu, Kendal was suitable vaname cultivation. From total shrimp pond area in Wonorejo Village, Kaliwungu 13,6 Ha, 2 Ha was classified as suitable (S2) and 13,4 Ha was classified as very suitable (S3). 

Page 3 of 38 | Total Record : 374


Filter by Year

2011 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 3 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 2 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 1 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 3 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 1 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 3 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 2 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 1 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 3 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 2 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 1 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 3 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 2 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 1 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 2 (2020): Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 1 (2020): Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 2 (2019): Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 1 (2019): Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 2 (2018): Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 1 (2018): Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 2 (2017): Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 1 (2017): Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 2 (2016): Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 1 (2016): Buletin Oseanografi Marina Vol 3, No 1 (2014): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 4 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 3 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 2 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 1 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 5 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 3 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 2 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 1 (2011): Buletin Oseanografi Marina More Issue