cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
BULETIN OSEANOGRAFI MARINA
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 20893507     EISSN : 25500015     DOI : -
Core Subject : Science,
Buletin Oseanografi Marina (BULOMA) adalah jurnal yang menginformasikan hasil penelitian dan telaah pustaka tentang aspek Oseanografi, Ilmu Kelautan, Biologi Laut, Geologi Laut, Dinamika Laut dan Samudera, Estuari, Kajian Enerji Alternatif, Mitigasi Bencana, Sumberdaya Alam Pesisir, Laut dan Samudera.
Arjuna Subject : -
Articles 374 Documents
Sebaran spasial karang keras (Scleractinia) di Pulau Panjang, Jawa Tengah Munasik Munasik; Ambariyanto Ambariyanto; A Sabdono A Sabdono; Diah Permata W Diah Permata W; OK. Radjasa OK. Radjasa; R Pribadi R Pribadi
Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 3 (2012): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.033 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v1i3.6906

Abstract

Karang keras (Scleractinia) ditemukan di Pulau Panjang mulai dari dataran terumbu karang yang dangkal hingga kedalaman 7m. Terumbu karang berkembang baik di bagian pulau yang melawan angin ‘leeward dibanding  di bagian yang searah angin ‘windward’ yang ditandai dengan banyaknya mikroatol Porites. Sebaran spasial genera karang keras di P. Panjang menunjukkan perbedaan baik dari segi  sisi pulau maupun kedalaman. Karang keras Porites, Pocillopora dan Stylopora banyak ditemukan di dataran terumbu sisi bawah angin (leeward) sedangkan di kedalaman 7m pada sisi pulau yang sama umumnya tersusun dari  Lobophyllia dan Pectinia. Dataran terumbu sisi atas angin (windward) tersusun atas genera Cypastrea, Galaxea dan Platygyra sedangkan di kedalaman 7m terdapat genera karang Pavona, Hydnophora, Merulina, Galaxea dan Favites. Perbedaan sebaran spasial genera karang keras (Scleractinia) di Pulau Panjang, Jawa Tengah tampaknya berhubungan dengan tekanan fisik (seperti gelombang). Kata Kunci: Sebaran, Karang keras (Scleractinia), Pulau Panjang, Jawa Tengah
Hubungan Logam Berat Pb terhadap Fraksi Sedimen dan Bahan Organik di Muara Sungai Tiram, Marunda, Jakarta Utara Fitroh, Indah Syahiddah; Subardjo, Petrus; Maslukah, Lilik
Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 2 (2019): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.266 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v8i1.25209

Abstract

Kegiatan industri di Perairan Muara Sungai Tiram, Marunda, Jakarta Utara, akan berdampak terhadap konsentrasi logam berat di Perairan. Sedimen merupakan tempat akumulasinya logam tersebut dan pada suatu saat akan dapat menjadi sumber bagi kolom perairan diatasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi logam berat pada sedimen dasar dan mengetahui korelasinya terhadap ukuran butir serta dan bahan organik. Analisa logam berat diawali dengan proses destruksi menggunakan aquaregia dan supernatannya di baca nilai absorbasninya menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Untuk melihat hubungan parameter logam berat terhadap ukuran butir dan bahan organik, menngunakan analisis korelasi Pearson. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh nilai konsentrasi logam berat dengan kisaran 20,19–55,68 ppm. Konsentrasi logam berat memiliki korelasi positif terhadap fraksi silt dan clay.  Distribusi logam berat di lokasi penelitian berasosiasi kuat terhadap fraksi ukuran butir halus dan bahan organik, melalui proses adsorpsi. The waters of the Muara Sungai Tiram, Marunda, North Jakarta, are areas that are surrounded by very dense industrial activities. The existence of these activities has an impact on the concentration of heavy metals in basic sediments in these waters. The purpose of this study was to determine the concentration of heavy metals in basic sediments and determine the correlation between the concentration of heavy metals with grain size on the base sediment in the liquid and the correlation between the concentration of heavy metals with organic matter. Analysis of heavy metal concentrations was carried out using the acid destruction method, then the concentration was read using the Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), and processed into a heavy metal concentration map using Arcgis 10.3. Based on these studies the value of heavy metal concentrations obtained in the range of 20.19 - 55.681 ppm. Heavy metal concentrations have a positive correlation with the mud and organic matter fractions with r values of 0.68 and 0.10, respectively. The distribution of heavy metals in this study is strongly associated with the fine grain size fraction and organic matter, through the adsorption process
Kajian Transpor Sedimen Tersuspensi Untuk Perencanaan Pembangunan Pelabuhan Bojonegara Banten Alfi Satriadi
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 2 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.112 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i2.6942

Abstract

Pola arus dan sebaran konsentrasi sedimen tersuspensi dalam perairan penting untuk dikaji akibat adanya pengerukan dan pembuangan sedimen .Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebaran sedimen tersuspensi di Pelabuhan Bojonegara, Banten untuk mendukung rencana pembangunan pelabuhan. Penelitian dilakukan dalam 3 tahap, tahap pertama pengambilan data yang dilaksanakan pada bulan Juli 2009, tahap kedua analisa laboratorium sampel sedimen dan tahap pengerjaan model matematik menggunakan software SMS (Surface Water Modelling System) dengan modul RMA2 untuk pola sirkulasi arus dan SED2D-WES untuk pola sebaran sedimen.         Hasil model menunjukkan pola sebaran konsentrasi sedimen yang mempresentasikan tingkat kekeruhan dipengaruhi oleh arus yang didominasi arus pasut. Nilai konsentrasi sedimen sebanding dengan kecepatan arus. Dari hasil simulasi memperlihatkan bahwa nilai konsentrasi sedimen tersuspensi berkisar antara 20 gr/L - 160 gr/L dan menunjukkan arah sebaran pada musim barat dominan bergerak menuju timur laut dengan sebaran terjauh pada skenario pengerukan 6,89 km; skenario pembuangan mencapai jarak 5,78 km. Sedangkan arah sebaran pada musim timur dominan bergerak menuju barat daya dengan sebaran terjauh pada skenario pengerukan 6,32 km; skenario pembuangan mencapai jarak 5,20 km (pada konsentrasi < 20 gr/L). Kata kunci : Sedimen tersuspensi, Arus, , Pelabuhan Bojonegara
Struktur Komunitas Zooplankton Secara Horisontal Di Desa Mangunharjo, Kec. Tugu, Semarang Hadi Endrawati; Ria Azizah Tri Nuraini; Ken Suwartimah
Buletin Oseanografi Marina Vol 3, No 1 (2014): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.249 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v3i1.11214

Abstract

Perairan Desa Mangunharjo Kecamatan Tugu, Kota Semarang merupakan kawasan pemukiman, aktivitas warga, dan terdapat pula pabrik–pabrik sehingga limbah dari semua kegiatan tersebut akan dibuang ke perairan. Hal tersebut akan mempengaruhi kualitas perairan kehidupan dari zooplankton. Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai sebaran horisotal untuk mengelahui kelimpahan, dan keanekaragaman zooplankton. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling metodh. Berdasarkan hasil penelitian diketahui kelimpahan zooplankton ditemukan sebanyak 39 genera pada saat pasang dan 43 genera pada saat surut dengan 8 fila yaitu Filum Arthropoda; Filum Chaetognatha; Filum Coelenterata; Filum Protozoa; Filum Chordata; Filum Ctenophora; Filum Moluska; Filum Polychaeta. Kelimpahan zooplankton tertinggi ditemukan pada stasiun 3 baik pada saat pasang maupun surut yang berkisar 243.08-300.96  ind L-1. Jenis zooplankton yang mendominasi berasal dari filum Protozoa genera Tintinnopsis. Kelimpahan zooplakton terendah terdapat pada stasiun 1 saat pasang sebesar 146.03 ind L-1 dan 145.14 ind L-1saat surut pada stasiun 2. Indeks keanekaragaman baik pada saat pasang maupun surut pada semua stasiun menunjukkan tingkat keanekaragaman yang rendah dengan nilai < 2. Begitu pula indeks dominansi pada semua stasiun menunjukkan tingkat dominansi sedang. Indeks keseragaman pada stasiun1 baik pada saat pasang dan surut menunjukkan keseragaman jenis sedang   Kata Kunci: Struktur Komunitas, Zooplankton, Mangunharjo, .  
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rumput Laut Padina sp. Dari Perairan Bandengan Jepara Dengan Metode Transfer Elektron Jelita Rahma Hidayati; Ali Ridlo; Rini Pramesti
Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 1 (2017): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.165 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v6i1.15742

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat atau mencegah reaksi oksidasi. Antioksidan sintetik kurang aman bagi kesehatan karena bersifat karsinogen, sehingga diperlukan sumber antioksidan alami seperti Padina sp. yang mengandung senyawa bioaktif seperti fenolat, klorofil a, karotenoid dan β-karoten. Padina sp. diambil dari Perairan Bandengan Jepara dan dikeringkan dengan Solar Tunnel Dryer (STD) selama 3 hari. Sampel dimaserasi secara bertingkat dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan metanol lalu diuapkan dengan rotary evaporator. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl) sebagai radikal bebas. Nilai IC50digunakan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada sampel yang diinkubasi selama 30 menit dan diukur nilai absorbansinya pada panjang gelombang 514 nm. Kandungan total fenolat diuji menggunakan larutan Folin-Ciocalteu dengan asam galat sebagai standar yang diukur pada panjang gelombang 725 nm. Kandungan klorofil a diukur pada panjang gelombang 663 nm dan 645 nm sedangkan karotenoid diukur pada panjang gelombang 480 nm. Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50  terbaik dicapai ekstrak etil asetat yaitu 137,02 ppm, diikuti ekstrak n-heksana 1234,41 ppm dan ekstrak metanol 1554,45 ppm. Kandungan total fenolat tertinggi dicapai pada ekstrak etil asetat yaitu 12,09 mg GAE/g sampel, diikuti ekstrak n-heksana 9,32 mg GAE/g sampel dan ekstrak metanol 0,22 mg GAE/g sampel. Kandungan klorofil a tertinggi dicapai ekstrak etil asetat yaitu 2,67 mg/g sampel , diikuti ekstrak metanol 0,39 mg/g sampel dan ekstrak n-heksana 0,30 mg /g sampel. sampel). Kandungan karotenoid tertinggi dicapai ekstrak etil asetat yaitu 5,37 µ mol/g sampel, diikuti ekstrak n-heksana 1,85 µ mol/g sampel dan ekstrak metanol 0,53 µ mol/g sampel. Ekstrak etil asetat memiliki aktivitas antioksidan kategori sedang dan ekstrak metanol serta n-heksana memiliki aktivitas antioksidan kategori sangat lemah. Antioxidant are the compounds capable to inhibit and prevent oxidation reaction. Synthetic antioxidant less safe for health because it is a carsinogen, so required source of natural antioxidant as Padina sp. that contains bioactive compounds as fenolat, chlorophyll a, carotenoid and β-caroten. Padina sp was taken from Bandengan water Jepara and dried with Solar Tunnel Dryer (STD) during 3 days. Macerated sample were stratified with n-heksana, ethyl acetate and methanol then evaporated with a rotary evaporator. The antioxidant activity was determined using a DPPH solution (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl) as free radicals. IC50 value used to determine the antioxidant activity of sample were incubated for 30 minutes and measured at wavelength 514 nm. Total phenolic content tested by the Folin-Ciocalteu solution with gallic acid as standard and measured at a wavelength of 725 nm, while the chlorophylls a content were measured at a wavelength of 663 nm and 645 nm and carotenoids were measured at a wavelength of 480 nm. The results showed best IC50 is achieved by ethyl acetat extract 137,02 ppm, followed by n-heksana extract 1234,41 ppm and methanol extract 1554,45 ppm.The highest total phenolic content is achieved by ethyl acetat extract 12,09 mg GAE/g sample, followed by n-heksana extract 9,32 mg GAE/g sample and methanol extract 0,22 mg GAE/g sample. The highest chlorophyll a content is achieved by ethyl acetat extract 2,67 mg/g sample, followed by methanol extract 0,39 mg/g sample and n-heksana extract 0,30 mg/g sample. The highest carotenoids content is achieved by ethyl acetat extract 5,37 μmol/g sample, followed by n-heksana extract 1,85 μmol/g sample and  methanol extract 0,53 μmol/g sample. Eethyl acetate extract categorized as medium antioxidant activity and methanol and n-heksana extracts categorized as very weak antioxidant activity.
ANALISA SPEKTRUM GELOMBANG BERARAH DI PERAIRAN PANTAI KUTA, KABUPATEN BADUNG, BALI Purwanto Purwanto
Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 1 (2011): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.764 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v1i1.2983

Abstract


Makrozoobenthos Gastropoda pada Vegetasi Mangrove di Pesisir Utara, Semarang Haryo Farras Raditya Hutama; Retno Hartati; Ali Djunaedi
Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 1 (2019): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.037 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v8i1.22453

Abstract

Kerusakan hutan mangrove yang terjadi karena adanya aktivitas manusia cukup mengkhawatirkan dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup biota yang hidup didalamnya, salah satunya adalah Gastropoda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi jenis makrozoobenthos gastropoda  dan menganalisa struktur komunitasnya. Pengambilan sampel dilaksanakan pada bulan Maret 2015 di 4 lokasi yakni Mangunharjo, Mangkang Wetan, Pantai Maron dan Trimulyo, Semarang. Penentuan lokasi sampling dengan metode purposive sampling method terbagi dari kelebatan mangrove lebat, sedang dan jarang pada setiap lokasi penelitian dengan pertimbangan pengaruh aliran sungai terhadap parameter disetiap stasiunnya.Klasifikasi kelebatan mangrove berdasarkan data sekunder kerapatan mangrove Pesisir Utara Semarang 2015. Pengambilan sampel gastropoda menggunakan metode kualitatif dengan transek 5m x 5m dan 1m x 1m dengan jumlah stasiun sebanyak 8 dan 3 kali pengulangan pada setiap stasiunnya. Hasil penelitian ditemukan 8 jenis spesies yang terdiri dari 4 famili yang berbeda.Famili Potamididae paling banyak ditemukan dengan jumlah 4 spesies. Ditemukan satu spesies Famili Neriitidae yakni Nerita sp. serta satu spesies Famili Ellobiidae yakni Cassidula sp.. Kelimpahan tertinggi terdapat pada Stasiun MR1 (25.667 ind./75m2) dan terendah distasiun MW3 (0.107 ind./75m2). Nilai Indeks Keanekaragaman masuk dalam kategori sedang, sedangkan nilai indeks keseragaman dalam kategori tinggi.Dalam penelitian ini menemukan spesies yang mendominasi pada 2 stasiun yaitu Stasiun MW1 dan MR1. The damage of the mangrove ecosystem which occur due to human activity is quite alarming and effect on the survival of biota that lived in it, one which is Gastropods. This research was conducted to find out the composition of macrozoobenthos gastropods and analyze its community structure. Sampling did on March 2015 at 4 locations, i.e., Mangunharjo, Mangkang Wetan, Maron and Trimulyo, Semarang. This study was conducted to determine and identify the community structure of gastropod macrozoobenthos in mangrove vegetation on the coast of Semarang The determination of sampling location use purposive sampling method that divide the dense mangrove luxuriance, moderate and rarely at location research. The dense mangrove classification based on secondary data from the landsat image of 8 and the data density of mangrove North Coastal Semarang 2015. Sampling use qualitative method with 5 m x 5 m transects and 12 stations with three-time repetitions for each stations. The results found gastropods 8 types of species comprising in 4 different families. Potamididae family is the most dominant where found 4 species. One species of Neriitidae family is found which Nerita sp. and one species of the Ellobidae family is also found, which Cassidula sp.. The highest abundance was found on Station MR1 (25.667 ind./75m2) and the lowest in station MW3 (0.107 ind./75m2). The value of the Diversity Index can be category as average while the Equitability Index value is high. In this study, found there is 2 dominance species on the whole research station, one at MW1 and the other at MR1.
Kondisi Hidrodinamika Dan Pengaruhnya Terhadap Sebaran Parameter Fisika-Kimia Perairan Laut Dari Muara Sungai Porong, Sidoarjo Mujahid Sukarno; Muhammad Yusuf
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 2 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.275 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i2.6930

Abstract

Kondisi hidrodinamika merupakan satu aspek yang sangat berpengaruh terhadap sebaran sedimen dan polutan di perairan. Pembuangan lumpur PT. Lapindo Brantas di sungai Porong akan memberikan dampak pada kondisi fisika dan kimia perairan di muara Sungai Porong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi hidrodinamika dengan pendekatan model matematik dan pengaruhnya terhadap pola sebaran parameter fisika-kimia perairan laut dari muara Sungai Porong. Secara umum, model hidrodinamika 2D horisontal yang dijalankan cukup mampu merepresentasikan kondisi hidrodinamika di lokasi penelitian. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa arus cenderung memiliki arah bolak-balik sesuai dengan pasut yang terjadi. Kondisi arus di dekat pantai lebih didominasi oleh arus sepanjang pantai yang memiliki kecepatan rata-rata 0,14 m/detik dan arah dominan ke tenggara. Pola sebaran konsentrasi Ammonia, BOD, Nitrat, dan TSS secara signifikan dipengaruhi oleh pola arus yang terjadi. Kata kunci: Sebaran Parameter Fisika-Kimia Perairan, Muara Sungai Porong, Model Hidrodinamika 2D
Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Pada Air, Sedimen, Dan Kerang Hijau (Perna viridis) Di Perairan Trimulyo Dan Mangunharjo Semarang Fita Mirawati; Endang Supriyantini; Ria Azizah Tri Nuraini
Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 2 (2016): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.098 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v5i2.15731

Abstract

Trimulyo dan Mangunharjo merupakan salah satu kawasan pesisir Semarang yang memiliki kawasan industri disekitarnya, sehingga berpotensi menjadi sumber logam berat Pb yang mencemari perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Pb pada air, sedimen, dan kerang hijau (P. viridis) dan mengetahui batas konsumsi mingguan kerang hijau (P. viridis). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2016. Metode penelitian adalah metode studi kasus dan pemilihan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Sampel diambil dengan tiga kali pengulangan. Analisa logam berat menggunakan AAS (Atomic Absorbtion Spectrophotometry), sedangkan analisa keamanan konsumsi menggunakan MTI (Maximum Tolerable Intake). Hasil kisaran kandungan logam berat Pb dalam air pada Perairan Trimulyo dan Mangunharjo Semarang  rata-rata sebesar <0,003 mg/l. Kandungan logam berat Pb dalam sedimen pada Perairan Trimulyo berkisar antara <0,030-5,96 mg/kg, dan pada Perairan Mangunharjo berkisar antara <0,030-3,69 mg/l. kandungan logam berat Pb dalam jaringan lunak kerang hijau (Perna viridis) pada Perairan Trimulyo berkisar antara 0,26-0,32 mg/kg dan pada Perairan Mangunharjo berkisar antara 0,19-0,39 mg/kg. Berat maksimal asupan kerang hijau (P. viridis) yang aman dikonsumsi perminggu pada Perairan Trimulyo dan Mangunharjo Semarang untuk individu dengan berat badan 60 kg yaitu 5,769 kg/minggu dan 7,895 kg/minggu. sedangkan untuk individu dengan berat badan 45 kg yaitu 4,327 kg/minggu dan 5,921 kg/minggu. Kata kunci : Logam Berat Pb, P. viridis, MTI
Pola Pertumbuhan, Biomassa Dan Kandungan Protein Kasar Kultur Skeletonema costatum Skala Massal Dengan Konsentrasi Kalium Nitrat Berbeda Diyah Putri Ambarwati; Ervia Yudiati; Endang Supriyantini; Lilik Maslukah
Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 2 (2018): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.385 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v7i2.20896

Abstract

Mikroalga Skeletonema costatum merupakan pakan alami yang mengandung nutrisi yang diperlukan untuk budidaya perikanan. Modifikasi media kultur merupakan salah satu upaya optimalisasi produktivitas sekaligus meningkatkan kadar proteinnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian KNO3 dengan berbagai konsentrasi terhadap pola pertumbuhan, biomassa dan kandungan protein kasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap, dengan lima konsentrasi KNO3 (A: 25; B:50; C:75; D:100 dan E:125 ppm) yang diulang sebanyak tiga kali. Inokulum awal adalah satu ton,103 sel/mL. Saat mencapai fase stasioner, kultur massal S. costatum dipanen dan dikeringkan. Kandungan protein kasar dianalisis menggunakan metode Kjeldahl. Hasil penelitian terhadap kepadatan menunjukkan bahwa perlakuan terbaik dicapai pada konsentrasi KNO3 125 ppm (498,88. 103 sel/mL) diikuti D (316,94. 10³ sel/mL), C (313,81.10³ sel/mL), B (246,56. 10³ sel/mL) dan A (195,60. 10³ sel/mL). Terdapat perbedaan fase stasioner pada masing-masing perlakuan yaitu A:32; B:28; C: 37; D:32; E:36 jam. Biomass rata-rata yang dihasilkan pada tiap perlakuan sesuai dengan pola kepadatan sel yaitu E: 8,60, D:7,85, C:6,43, B:5,91 dan A:5,44 g. Analisa terhadap kandungan protein kasar menunjukkan tidak adanya perbedaan antar perlakuan (P>0,05). Pemberian KNO3 terbukti dapat meningkatkan kepadatan sel dan berpengaruh terhadap pola pertumbuhan dan biomassa, namun kandungan protein kasar tidak meningkat. Growth, Biomass and Rough Protein Content of Skeletonema costatum Mass Scale with Different Concentration of Potassium Nitrate (KNO3) Skeletonema costatum is natural microalgae which rich in nutrient. An effort to optimize the protein content was done by modifying the culture media. This research is aimed to find out the effect of various concentration of KNO3 addition to the growth pattern, biomass and crude protein content. The Completely Randomized Design with five treatment KNO3 (A: 25; B:50; C:75; D:100 dan E:125 ppm) in three replication were applied. The starting innoculum was one tonne, 103 cel/mL. The microalgae was harvested at stationary phase and the dried. The crude protein was analised by Kjeldahl methods. The results of cell density showed that the best concentration was E (498,88. 103 cells/mL), D (316,94. 10³ cells/mL), C (313,81.10³ cells/mL), B (246,56. 10³ cells/mL) and A (195,60. 10³ cells/mL) respectively. The stationary phase in every treatment was reached at different time A:32; B:28; C: 37; D:32; E:36 hr. The average biomass were at similar pattern to the cell density (E:8,60, D:7,85, C:6,43, B:5,91 and A:5,44 g). On the other hand, the crude protein content were not significantly different (P>0,05). It is concluded that the KNO3 addition enhanced the cell density, growth pattern, biomass. The protein content was remain similar. 

Page 4 of 38 | Total Record : 374


Filter by Year

2011 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 3 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 2 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 1 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 3 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 1 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 3 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 2 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 1 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 3 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 2 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 1 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 3 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 2 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 1 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 2 (2020): Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 1 (2020): Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 2 (2019): Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 1 (2019): Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 2 (2018): Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 1 (2018): Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 2 (2017): Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 1 (2017): Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 2 (2016): Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 1 (2016): Buletin Oseanografi Marina Vol 3, No 1 (2014): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 4 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 3 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 2 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 1 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 5 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 3 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 2 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 1 (2011): Buletin Oseanografi Marina More Issue